KURFAK 2005
KELOMPOK
TANGGAL
Nama Tutor
Tanda tangan
:
CHECKLIST TUTOR
:
:
N
o
1
Butir Penilaian
MH
MH
MH
MH
MH
MH
MHS
MH
MHS
MHS
S1
S2
S3
S4
S5
S6
S8
10
Nama Tutor
Tanda tangan
:
:
CHECKLIST TUTOR
No
1
Butir Penilaian
MHS
MHS
MHS
MH
MHS
MHS
MHS
MHS
MHS
MHS
S4
10
11
12
fleksi siku.
23 Menilai respon refleks biseps (normal, meningkat atau
menurun)
Refleks fisiologis Triseps
24 Meminta pasien untuk tidur terlentang atau duduk
25 Lengan pasien diletakkan di atas lengan bawah kiri
pemeriksa sambil tangan kiri pemeriksa memegang siku
pasien. Lengan atas sedikit di ekstensikan pada sendi
bahu.
26 Tangan kiri pemeriksa mempalpasi tendon otot triseps di
atas olekranon.
27 Tangan kanan mengayunkan palu refleks dan mengetuk
tendon otot trisep pasien
28 Melihat respon refleks triseps berupa kontraksi otot triseps
dan ekstensi siku.
29 Menilai respon refleks trisep (normal, meningkat atau
menurun).
Refleks Trisep sure (refleks tendon Achilles)
30 Pasien diminta duduk dan berbaring
31 Tungkai atas dalam posisi sedikit abduksi dan eksternal
rotasi. Tungkai bawah difleksikan sedikit, tangan kiri
pemeriksa memegang ujung kaki pasien dan
memposisikannya sedikit dorsifleksi.
32 Tangan kanan mengayunkan palu refleks dan mengetuk
tendon achilles
33 Melihat respon refleks achilles berupa gerak plantar fleksi
kaki.
34 Menilai respon refleks achilles (normal, meningkat atau
menurun)
Refleks Patologis Babinsky
35 Meminta pasien untuk tidur terlentang dengan posisi
tungkai lurus rileks
36 Melakukan fiksasi pada daerah pergelangan kaki yang
akan diperiksa
37 Menggoreskan sisi lateral telapak kaki dari posterior ke
38
Butir Penilaian
MHS
MH
MH
MH
MH
MH
MH
MH
MH
S2
S3
S4
S5
S6
S7
S8
S9
MH
S
10
joint skor 2
5
Atau tidak bereaksi membuka mata dengan rangsang nyeri
skor 1
Kemampuan motorik (M)
6
Pemeriksa menilai kemampuan motorik pada lengan yang
sehat untuk mengikuti perintah. Bila dapat melakukan gerakan
sederhana sesuai perintah skor 6
7
Bila tidak dapat mengikuti perintah, berikan rangsang nyeri.
Jika ada gerakan berupa reaksi melokalisir daerah rangsang
nyeri yang diberikan skor 5
8
Melihat apakah respon penderita terhadap rangsangan nyeri
berupa gerakan menghindar (tidak dapat melokalisir rangsang
nyeri) skor 4
9
Respon dari pasien terhadap rangsangan nyeri berupa fleksi
abnormal / fleksi spastik disertai ekstensi pada lengan atau
tungkai, atau bila terdapat 2 dari respon berikut : postur fleksi
stereotipik, fleksi lengan yang ekstrem, abduksi lengan atas
skor 3
10 Respon dari pasien terhadap rangsangan berupa ekstensi
abnormal diberi skor 2
11 Tak ada gerakan yang terlihat dari pasien walaupun dengan
rangsang nyeri yang cukup kuat diberi skor 1
Kemampuan berkomunikasi (Verbal/V)
12 Pemeriksa menilai kemampuan berbicara, orientasi terhadap
waktu, tempat, dan diri sendiri dengan dapat menjawab
pertanyaan dengan sesuai. Jika pasien mampu menjawab
dengan benar skor 5
13 Apabila jawaban pasien tidak sesuai terhadap pertanyaan
(disorientasi) diberikan skor 4
14 Apabila pasien tidak menanggapi pembicaraan pemeriksa
(inapropriate words) , atau hanya mengucapkan dalam bentuk
kata bila diberi rangsang nyeri skor 3
15 Apabila pasien hanya merintih/ mengerang jika diberi rangsang
nyeri skor 2
16 Tak ada suara dari pasien terhadap respon rangsangan nyeri
30
31
59
60
70
71
72
PANDUAN PEMBIMBING
Praktikum: Konseling
Tujuan:
Memperkenalkan prinsip dan teknik konseling
Peserta:
Setiap pembimbing bertanggung jawab pada 1 kelompok yang terdiri dari 8-9 orang mahasiswa KKD
Waktu:
Waktu pelaksanaan 2 jam
Metoda:
Setiap mahasiswa telah mendapat materi KKD konseling sebelum hari praktikum
1. Mahasiswa dibagi dalam 4 kelompok sesuai jadual.
2. Pembimbing menjelaskan prinsip-prinsip dalam konseling:
- apa itu konseling?
- dasar-dasar pendekatan konseling
- tugas konselor
- proses konseling
- syarat konselor yang baik
- tujuan konseling
3. Berlatih bermain peran:
- mahasiswa memainkan peran sebagai konselor dan pasien
- kepada mahasiswa yang memerankan pasien, diberikan skrip yang harus dilakoni
- secara bergilir setiap pasangan mahasiswa memainkan perannya.
- ketika 1 pasangan bermain peran, mahasiswa lainnya mengobservasi dan melakukan penilaian
- selesai bermain peran, mahasiswa diminta untuk aktif memberikan masukan kepada temannya (dimulai dari hal baik yang telah
dilakukan, baru saran untuk perbaikan ke depan).
- Masukan yang diberikan berhubungan dengan teknik konseling
4. Setelah selesai semua mahasiswa bermain peran, pembimbing menutup dengan memberikan resume tentang aktivitas praktikum dengan
mengingat kembali tentang prinsip dan teknik konseling
Kasus 1
Seorang perempuan, 29 thn, hamil G3P2A0 hamil 26 minggu, datang dikonsulkan dari departemen Obstetri dan Ginekologi karena sulit tidur
sejak 2 minggu sebelumnya. Pasien seorang dosen pada salah satu perguruan tinggi. Anak pertama usia 7 tahun, anak kedua meninggal
umur 1 hari. Pasien mencemaskan keadaan kehamilannya, ia takut bila anaknya lahir akan meninggal seperti anak kedua. Ia merasa lelah
karena kecemasan ini dan tidak bisa tidur. Ia berpikir untuk berhenti atau cuti dulu dari pekerjaannya, karena akhir-akhir inipun ia sulit
berkonsentrasi saat bekerja, dan selalu merasa lelah bila pulang bekerja. Ia berpikir mungkin keadaan akan lebih baik bila ia berhenti bekerja,
tetapi di lain pihak ia ragu untuk berhenti kerja karena sesungguhnya ia sangat menyenangi pekerjaannya ini.
Kasus 2
Seorang wanita, 40 tahun, P4A0, anak pertama berusia 15 tahun, anak kedua 10 tahun, anak ketiga berusia 7 tahun, dan anak ke empat
berusia 4 tahun, datang pada anda karena akhir-akhir ini bila menstruasi sangat banyak, dan waktu lebih panjang hingga 2 minggu, pasien
menggunakan IUD sejak kelahiran anak pertama, dan biasanya tidak ada keluhan. Saat ini pasien dalam kondisi bingung, ia ingin melepas
kontrasepsi namun takut hamil, tapi bila tidak dilepas perdarahan tersebut mengganggu, karena tidak bisa shalat.
10
11
12
13
Kelompok : .
MHS
1
MHS
2
MHS
3
MHS
4
Tanggal:
MHS
5
MHS
6
MHS
7
MHS
8
MHS
9
MHS
10