Amenorrhoea
Dokter Pembimbing : dr. HARIANTO WIJAYA SpOG.
Disusun oleh:
SPOOBALAN A/L SUBRAMANIAM ( 11.2013.061 )
FAKULTAS KEDOKTERAN
KAMPUS II UKRIDA
AMENOREA
DEFINISI
Amenore ialah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut. Lazim
diadakan pembagian antara amenorea primer dan amenorea sekunder. Kita berbicara tentang
amenorea primer apabila seorang wanita berumur 18 tahun ke atas tidak pernah dapat haid; sedang
pada amenorea sekunder penderita pernah mendapat haid, tetapi kemudian tidak dapat lagi. 1
Amenorea primer umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih berat dan lebih sulit untuk
diketahui, seperti kelainan-kelainan congenital dan kelainan-kelainan genetic. Adanya amenorea
sekunder lebih menunjuk kepada sebab-sebab yang timbul kemudian dalam kehidupan wanita, seperti
gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumor-tumor, penyakit infeksi, dan lain-lain. 1
Istilah kriptomenorea menunjuk kepada keadaan di mana tidak tampak adanya haid karena
darah tidak keluar berhubung ada yang menghalangi, misalnya pada ginatresia himenalis, penutupan
kanalis servikalis, dan lain-lain.1
Selanjutnya ada pula amenorea fisiologis, yakni yang terdapat dalam masa sebelum pubertas,
masa kehamilan, masa laktasi, dan sesudah menopause. 1
KLASIFIKASI
Amenorea primer dan sekunder masing masing mempunyai sebab-sebab sendiri; pada amenorea
primer kelainan gonad memegang peranan penting. Akan tetapi banyak sebab ditemukan pada kedua
jenis amenorea; oleh karena itu, klasifikasi dibawah ini mencakup sebab-sebab pada amenorea primer
dan amenorea sekunder.1
o Gangguan kejiwaan
a. Syok emosional
b. Psikosis
c. Anoreksia nervosa
d. Pseudosiesis
o Gangguan poros hipotalamus-hipofisis
a. Sindrom amenore-galaktorea
b. Sindrom Syein-Leventhal
c. Amenore hipotalamik
o Gangguan Hipofisis
a. Sindrom Sheehan dan penyakit Simmonds
b. Tumor;
1) Adenoma basofil (penyakit Cushing)
2) Adenoma asidofil
3) Adenoma kromofob (sindrom Forbes-Albright)
o Gangguan gonad
a. kelainan congenital
b. menopause premature
c. the insensitive ovary
d. penghentian fungsi ovarium karena operasi, radiasi, radang dan sebagainya
e. tumor sel-granulosa, sel-teka, sel-hilus, adrenal, arenoblastoma.
o Gangguan glandula suprarenalis
a. sindrom adrenogenital
b. sindrom Cushing
c. oenyakit Addison
o Gangguan glandula tiroidea
Hipotireoidi, hipertireoidi, kretinisme
o Gangguan pancreas
Diabetes mellitus
ETIOLOGI
Amenore bisa terjadi karena berbagai alasan. Sebagian kasus merupakan hal yang normal, sedangkan
kasus lain muncul akibat efek samping dari suatu obat atau tanda masalah medis. 7
Berikut adalah beberapa penyebab utama amenore.
1. Amenore alami7
Selama masa hidupnya, seorang wanita mungkin mengalami amenore karena alasan alami, seperti:
1. Kehamilan
2. Menyusui
3. Menopause
2. Kontrasepsi7
Sebagian wanita yang minum pil KB mungkin tidak mengalami menstruasi. Ketika kontrasepsi
dihentikan, akan memakan waktu tiga sampai enam bulan agar ovulasi dan menstruasi kembali
berjalan normal. Kontrasepsi yang disuntikkan atau ditanamkan juga dapat menyebabkan amenore.
3. Obat-obatan7
Obat-obat tertentu bisa memicu berhentinya periode menstruasi, termasuk obat dari jenis:
1. Antipsikotik
2. Kemoterapi kanker
3. Antidepresan
4. Obat tekanan darah
4. Faktor gaya hidup7
Faktor gaya hidup yang bisa memicu amenore antara lain:
- Stres
Stres mental dapat mengubah sementara fungsi hipotalamus atau area otak yang mengontrol hormon
yang mengatur siklus menstruasi. Akibatnya, ovulasi dan menstruasi dapat berhenti. Periode
menstruasi umumnya kembali normal setelah tingkat stres mereda. 7
- Berat badan rendah
Berat badan yang terlalu rendah akan menghambat banyak fungsi hormonal dalam tubuh sehingga
berpotensi menghentikan ovulasi. Wanita yang memiliki gangguan makan, seperti anoreksia atau
bulimia, sering mengalami berhenti menstruasi akibat terjadinya perubahan hormonal. 7
- Olahraga berlebihan
Wanita yang berpartisipasi dalam olahraga yang membutuhkan aktivitas fisik keras, seperti balet, lari
jarak jauh, atau senam, mungkin mengalami gangguan siklus menstruasi. 7
5. Ketidakseimbangan hormon
Banyak masalah kesehatan menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang memicu amenore,
termasuk.7
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) atau kurang aktif (hipotiroidisme)
dapat menyebabkan ketidakteraturan menstruasi, termasuk amenore.
o Tumor pituitary
Tumor jinak pada kelenjar pituitary dapat mengganggu keseimbangan hormon
o
menstruasi.
Menopause dini
Menopause biasanya terjadi antara usia 45 hingga 55 tahun. Pada beberapa wanita,
produksi sel telur mulai berkurang sebelum usia 40 tahun sehingga memicu
berhentinya menstruasi.
6. Masalah struktural7
Masalah dengan organ seksual itu juga bisa menyebabkan amenore, diantaranya:
RENCANA PEMERIKSAAN
Anamnesis yang baik dan lengkap sangat penting. Pertama, harus diketahui apakah
amenorea itu primer atau sekunder. Selanjutnya perlu diketahui apakah ada hubungan antara
amenorea dan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan emosional; apakah ada
kemungkinan kehamilan; apakah penderita menderita penyakit akut atau menahun; apakah
ada gejala-gejala penyakit metabolic, dan lain-lain.1
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dimulai dengan tanda-tanda vital, termasuk tinggi dan berat badan, dan dengan
penilaian kematangan seksual . Temuan pemeriksaan fisik meliputi: 3
Umum
o Anorexia - Cachexia, bradikardia, hipotensi, hipotermia, kulit kuning
( carotenemia ), indeks massa tubuh ( BMI ) kurang dari 18.
o Tumor hipofisis - perubahan pada funduskopi, gangguan lapang pandang ,
tanda-tanda saraf kranial
TATALAKSANA
Selain kehamilan, keterlambatan konstitusional, anovulasi, dan penyakit kronis, kebanyakan
gangguan lain yang menyebabkan amenore mungkin memerlukan rujukan ke subspecialist untuk
pengobatan. Banyak metode pengobatan memerlukan operasi atau terapi tertentu. Untuk remaja
dengan keterlambatan konstitusional dan anovulasi, tujuannya harus pemulihan siklus ovulasi. Jika
siklus ovulasi tidak spontan dipulihkan, terapi estrogen-progestin diindikasikan. Yakinkan pasien
karena diagnosis amenore dapat menyebabkan kecemasan yang luar biasa.
DAFTAR PUSTAKA
1. Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
2. Chiavaroli, V., DAdamo, E., Diesse, L., and friends. Primary And Secondary
3.
4.
5.
6.
Amenorrhea.
Bielak, Kenneth M. MD, Harris, Gayla S. MD, March 2008, Amenorrhea
Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. Obstetri Fisiologi. Bandung: FK Unpad.
repository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20II.pdf
Master-Hunter, T., & Heiman, D. L. (2006). Amenorrhea: Evaluation and treatment.
8. http://www.unmc.edu/obgyn/docs/Evaluation_and_Management_of_Primary_Amenorrh
ea_Delaney_8.11.pdf
9. http://www.medicinenet.com/amenorrhea/page5.htm
10. http://www.ahealthstudy.com/diseases/amenorrhea-prevention