DEFINISI ASET
IASB (AASB) Framework for the Preparation and Presentation of Financial S
tatements mendefinisikan aset sebagai berikut: aset adalah sumber daya yang dike
ndalikan oleh entitas sebagai akibat peristiwa masa lalu dan dari manfaat ekonom
i masa depan yang diharapkan mengalir ke entitas.
1. Manfaat ekonomi masa depan
Kerangka IASB mendefinisikan poin-poin dari aset sebagai manfaat ekonomi
masa depan. Manfaat bagi badan usaha nirlaba yang terkait dengan kegiatan yang m
enghasilkan keuntungan. Namun, manfaat adalah standar yang cukup untuk diterapka
n untuk setiap lembaga, termasuk tidak-untuk organisasi nirlaba.
Penting dalam pengakuan bahwa manfaat ekonomi masa depan pada aset adalah
potensi untuk memberikan kontribusi, baik secara langsung maupun tidak langsung
, terhadap aliran kas dan setara kas entitas. Ini bisa menjadi aktivitas operasi
yang menghasilkan pendapatan dari entitas atau dari kemampuan untuk mengurangi
arus kas keluar seperti mengurangi biaya produksi.
2. Kontrol oleh entitas
Manfaat ekonomi harus dikendalikan oleh entitas yang bersangkutan untuk m
emenuhi syarat sebagai aset. Ijiri menyatakan: akuntansi tidak peduli dengan sum
ber daya ekonomi secara umum, tetapi hanya mereka yang berada di bawah kendali s
uatu entitas. Kepemilikan sering bersamaan dengan kontrol, tetapi bukan merupaka
n karakteristik penting dari aset.
3. Peristiwa masa lalu
Termasuk kualifikasi bahwa aset harus dikontrol oleh entitas pelaporan se
bagai akibat peristiwa masa lalu dalam definisi kerangka aset yang memastikan ba
hwa 'perencanaan' aset dikecualikan. Misalnya, mesin yang sudah diakuisisi oleh
perusahaan adalah aset, tapi mesin yang akan diperoleh sesuai dengan anggaran bu
kanlah aset sampai telah diakuisisi, sejak peristiwa itu, transaksi pembelian, b
elum terjadi.
4. Exchangeability
Dipertukarkan berarti bahwa suatu item dipisahkan dari suatu entitas, dan
bahwa nilai pembuangannya terpisah dari nilai entitas. Dipertukarkan adalah kar
akteristik yang mendukung keberadaan suatu aset. Namun, itu bukan karakteristik
penting.
ASSET RECOGNITION
Hal ini jelas bahwa ada lebih untuk pencatatan aset dari sekedar mendefin
isikan mereka. Menyadari aset dalam neraca juga melibatkan kondisi yang bisa dis
ebut 'pengakuan aturan'. Aturan ini telah dirumuskan karena akuntan membutuhkan
bukti untuk mendukung catatan mereka dalam lingkungan ketidakpastian. Akuntan in
gin memastikan bahwa aset tertentu ada dan bahwa penyertaan mereka dalam neraca
memberikan informasi yang berguna yang relevan dan dapat diandalkan.
Beberapa aturan pengakuan informal dinyatakan sebagai konvensi, dan lainlain secara resmi ditunjuk dalam pernyataan otoritatif. Dua contoh aturan pengak
uan konvensional adalah:
a. Sebuah piutang usaha dicatat sebagai aktiva apabila penjualan kredit dilakuka
n.
b. Peralatan dicatat sebagai aset bila dibeli.
ASSET MEASUREMENT
Aset berwujud
Standar IASB mengizinkan pengukuran berikutnya yaitu aset berwujud. Opsi
termasuk dalam IAS 16 Aktiva Tetap dan IAS 40 Properti Investasi mencerminkan pr
aktek lama di UK GAAP yang diadopsi ke dalam standar IASC / IASB. Standar-standa
r ini memungkinkan, tetapi tidak memerlukan, penggunaan model pengukuran nilai s
aat. Sehubungan dengan IAS 16, manajer dapat memilih untuk menggunakan model rev
aluasi untuk pengukuran berikutnya. Pengukuran dapat didasarkan pada nilai pasar
yang disediakan oleh penilai profesional yang memenuhi syarat atau dapat diperk
irakan oleh entitas berdasarkan pendekatan pendapatan atau biaya penggantian yan
g disusutkan. Revaluasi harus tetap up to date pada setiap tanggal saldo. Demiki
an pula, dalam kaitannya dengan IAS 40 manajer dapat memilih model biaya atau mo
del nilai wajar untuk pengukuran setelah pengakuan.