BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Laboratorium
BAHAN
Pada penelitian ini bahan yang digunakan antara lain:
1. Cangkang kerang bulu dari penjual makanan yang berada di kawasan Jalan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
3.3
klambir V Medan
Aquadest
Larutan logam Cd(II)
Larutan logam Pb(II)
Larutan Natrium Sulfit ( Na2S2O3)
Larutan Iodin
Larutan Amilum
PERALATAN
Pada penelitian ini peralatan yang digunakan antara lain:
1. BET
2. Spektrofotometer AAS
3. Oven
4. Furnace
5. Ball Mill
6. Ayakan 140 mesh
7. Desikator
8. Piknometer 10 ml
9. Magnetic Stirrer
10. Kertas Saring Whatman 42
11. Beaker Glass
12. Gelas Ukur
13. Timbangan Digital
14. Batang Pengaduk
15. Corong Gelas
16. Pipet Tetes
17. Stopwatch
18. Erlenmeyer
19. Lumpang dan Alu
20. Cawan Porselen
21. Kuvet
22. Penjepit Tabung
21
23. Spatula
3.4 PROSEDUR PENELITIAN
3.4.1 Pembuatan Adsorben Cangkang Kerang Bulu
Prosedur pembuatan adsorben cangkang kerang bulu dilakukan dengan
mengadopsi prosedur yang dilakukan oleh Ok Yong Sik, dkk (2010), Mohamed
Mustakimah, Suzana Yusup, Saikat Maitra (2012) yaitu :
1. Cangkang kerang bulu dicuci dengan air keran beberapa kali hingga bersih
dan lapisan membran dilepas dan dipisahkan dari cangkangnya.
2. Cangkang kerang bulu dianginkan hingga kering.
3. Cangkang kerang bulu dihancurkan menjadi lebih kecil dengan lumpang
dan alu serta digiling menjadi serbuk dengan ball mill.
4. Serbuk cangkang kerang bulu diayak dengan ayakan yang berukuran 140
mesh.
5. Hasil ayakan yang lolos dipanaskan pada suhu 110 0C di oven, 500 0C dan
800 0C di furnace selama 4 jam.
6. Setelah itu, hasil pemanasan disimpan dalam desikator selama 24 jam.
22
(3.1)
23
(3.2)
dimana:
IAN = Bilangan Iodine (ml Iodine / g karbon aktif )
N = Molaritas Natrium Sulfit
Vb = volume Natrium Sulfit yang terpakai saat titrasi (ml)
Vs = volume Natrium Sulfit yang terpakai saat titrasi blanko (ml)
Keterangan :
C1 C 2
1
xVx
1.000
B
(3.3)
24
Wads = berat Cd(II) yang terjerap oleh satu gram sampel (mg/g)
B = berat sampel yang digunakan (g)
C1 = konsentrasi larutan Cd(II) awal (ppm)
C2 = konsentrasi larutan Cd(II) akhir (ppm)
V = volume larutan Cd(II) yang digunakan (ml)
Selesai
Gambar 3.1 Flowchart Pembuatan Adsorben Cangkang Kerang Bulu yang
Diaktivasi Secara Termal dan Karakterisasi
25
Apakah ada
adsorben yang
lain?
Ya
Tidak
Selesai
Gambar 3.2 Flowchart Penentuan Berat Jenis Adsorben Cangkang Kerang bulu.
26
Mulai
Ditimbang 1 gram serbuk cangkang kerang bulu
Dipanaskan di dalam oven pada suhu 110 C selama 4 jam
Dimasukkan ke dalam desikator hingga kering
Ditimbang hingga berat serbuk cangkang kerang konstan
Ya
Apakah ada
adsorben yang
lain?
Tidak
Selesai
27
Mulai
Ditimbang 1 gram serbuk cangkang kerang bulu
Dipanaskan di dalam furnace pada suhu 600 C selama 4 jam
Dibuka tutup furnace selama 1 menit
Dimasukkan ke dalam desikator hingga kering
Ditimbang hingga berat serbuk cangkang kerang konstan
Ya
Apakah ada
adsorben yang
lain?
Tidak
Selesai
28
Mulai
Dimasukkan 1 gram serbuk cangkang kerang yang telah
dikeringkan pada suhu 110 C selama 4 jam ke dalam desikator
Dimasukkan 1 gram serbuk cangkang kerang
dan ditambahkan 50 ml larutan Iodin 0,1 N
Diaduk dengan magnetic stirrer selama 15 menit
sampai homogen
Dilakukan Penyaringan
Diambil 10 ml larutan filtrat dan dititrasi
dengan Natrium Sulfit 0,1 N hingga warna
kuning berkurang
Ditambahkan Amilum 1 %
Dititrasi kembali dengan Natrium Sulfit
hingga larutan tidak berwarna
Ya
Apakah ada
adsorben yang
lain?
Tidak
Selesai
Gambar 3.5 Flowchart Penentuan Kadar Iodin
3.6.6
29
Mulai
Dimasukkan 1 gram serbuk cangkang kerang
ke dalam beaker glass
Ditambahkan 1000 ml larutan logam Cd (II) dengan
konsentrasi 60, 80, dan 100 ppm ke dalam beaker glass
Campuran diaduk dengan magnetic stirrer
dengan kecepatan 200 rpm
Campuran disaring dengan kertas saring
Filtrat diukur dengan Spektrofotometer AAS
Dihitung banyak Cd (II) yang terjerap dalam adsorben
Ya
Tidak
Selesai
Gambar 3.6 Flowchart Penentuan Jumlah Logam Cd (II) yang Terjerap dalam
Adsorben