Anda di halaman 1dari 27

TUGASKuliahDKEL

KONVERSI ENERGI MENGGUNAKAN TENAGA


GAS (GEOTHERMAL)

Firmansyah
09102010

ProgramStudiTeknikElektro
FakultasTeknikdanIlmuKomputer
UniversitasMercuBuanaYogyakarta
2010

EnergiPanasBumi(GeothermalEnergy)

Energi panasbumi, adalahenergi panas yang tersimpan dalam batuan di bawah permukaanbumidan
fluida yang terkandung didalamnya. Energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di
Italy sejak tahun 1913 dan di New Zealand sejak tahun 1958. Pemanfaatan energi panas bumi untuk
sektor nonlistrik (direct use) telah berlangsung di Iceland sekitar 70 tahun. Meningkatnya kebutuhan
akan energi serta meningkatnya harga minyak, khususnya pada tahun 1973 dan 1979, telah memacu
negaranegaralain,termasukAmerikaSerikat,untukmengurangiketergantunganmerekapadaminyak
dengan cara memanfaatkan energi panas bumi. Saat ini energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk
pembangkitlistrikdi24Negara,termasukIndonesia.Disampingitufluidapanasbumijugadimanfaatkan
untuksektornonlistrikdi72negara,antaralainuntukpemanasanruangan,pemanasanair,pemanasan
rumahkaca,pengeringanhasilprodukpertanian,pemanasantanah,pengeringankayu,kertasdll.

EnergiPanasBumidiIndonesia
Di Indonesia usaha pencarian sumber energi panasbumi pertama kali dilakukan di daerah Kawah
Kamojang pada tahun 1918. Pada tahun 1926 hingga tahun 1929 lima sumur eksplorasi dibor dimana
sampai saat ini salah satu dari sumur tersebut, yaitu sumur KMJ3 masih memproduksikan uap panas
keringataudrysteam.PecahnyaperangduniadanperangkemerdekaanIndonesiamungkinmerupakan
salahsatualasandihentikannyakegiataneksplorasididaerahtersebut.
Kegiatan eksplorasi panasbumi di Indonesia baru dilakukan secara luas pada tahun 1972. Direktorat
Vulkanologi dan Pertamina, dengan bantuan Pemerintah Perancis dan New Zealand melakukan survey
pendahuluandiseluruhwilayahIndonesia.DarihasilsurveydilaporkanbahwadiIndonesiaterdapat217
prospekpanasbumi,yaitudisepanjangjalurvulkanikmulaidaribagianBaratSumatera,teruskePulau
Jawa,Bali,NusatenggaradankemudianmembelokkearahutaramelaluiMalukudanSulawesi.Survey
yang dilakukan selanjutnya telah berhasil menemukan beberapa daerah prospek baru sehingga
jumlahnya meningkat menjadi 256 prospek, yaitu 84 prospek di Sumatera, 76 prospek di Jawa, 51
prospekdiSulawesi,21prospekdiNusatenggara,3prospekdiIrian,15prospekdiMalukudan5prospek
di Kalimantan. Sistim panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistim hidrothermal yang
o
mempunyai temperatur tinggi (>225 C), hanya beberapa diantaranya yang mempunyai temperatur
o
sedang(150225 C).

Terjadinya sumber energi panasbumi di


Indonesia serta karakteristiknya dijelaskan
olehBudihardi(1998)sebagaiberikut.Ada
tiga lempengan yang berinteraksi di
Indonesia, yaitu lempeng Pasifik, lempeng
IndiaAustralia dan lempeng Eurasia.
Tumbukan yang terjadi antara ketiga
lempeng tektonik
tersebut
telah
memberikan peranan yang sangat penting
bagi terbentuknya sumber energi panas
bumidiIndonesia.
Tumbukan antara lempeng IndiaAustralia di sebelah selatan dan lempeng Eurasia di sebelah utara
mengasilkanzonapenunjaman(subduksi)dikedalaman160210kmdibawahPulauJawaNusatenggara
dan di kedalaman sekitar 100 km (Rocks et. al, 1982) di bawah Pulau Sumatera. Hal ini menyebabkan
prosesmagmatisasidibawahPulauSumateralebihdangkaldibandingkandengandibawahPulauJawa
atau Nusatenggara. Karena perbedaan kedalaman jenis magma yang dihasilkannya berbeda. Pada
kedalamanyanglebihbesarjenismagmayangdihasilkanakanlebihbersifatbasadanlebihcairdengan
kandungan gas magmatik yang lebih tinggi sehingga menghasilkan erupsi gunung api yang lebih kuat
yang pada akhirnya akan menghasilkan endapan vulkanik yang lebih tebal dan terhampar luas. Oleh
karenaitu,reservoirpanasbumidiPulauJawaumumnyalebihdalamdanmenempatibatuanvolkanik,
sedangkan reservoir panas bumi di Sumatera terdapat di dalam batuan sedimen dan ditemukan pada
kedalamanyanglebihdangkal.

SistimpanasbumidiPulauSumateraumumnyaberkaitandengankegiatangunungapiandesitisriolitis
yangdisebabkanolehsumbermagmayangbersifatlebihasamdanlebihkental,sedangkandiPulau
Jawa,NusatenggaradanSulawesiumumnyaberasosiasidengankegiatanvulkanikbersifat
andesitisbasaltisdengansumbermagmayanglebihcair.Karakteristikgeologiuntukdaerahpanasbumi
diujungutaraPulauSulawesimemperlihatkankesamaankarakteristikdengandiPulauJawa.
Akibat dari sistim penunjaman yang berbeda, tekanan atau kompresi yang dihasilkan oleh tumbukan
miring(oblique)antaralempengIndiaAustraliadanlempengEurasiamenghasilkansesarregionalyang
memanjangsepanjangPulauSumaterayangmerupakansaranabagikemunculansumbersumberpanas
bumi yang berkaitan dengan gununggunung api muda. Lebih lanjut dapat disimpulkan bahwa sistim
panas bumi di Pulau Sumatera umumnya lebih dikontrol oleh sistim patahan regional yang terkait
dengansistimsesarSumatera,sedangkandiJawasampaiSulawesi,sistimpanasbuminyalebihdikontrol
oleh sistim pensesaran yang bersifat lokal dan oleh sistim depresi kaldera yang terbentuk karena
pemindahanmasabatuanbawahpermukaanpadasaatletusangunungapiyangintensifdanekstensif.
Reservoir panas bumi di Sumatera umumnya menempati batuan sedimen yang telah mengalami
beberapa kali deformasi tektonik atau pensesaran setidaktidaknya sejak Tersier sampai Resen. Hal ini
menyebabkanterbentuknyaporositasataupermeabilitassekunderpadabatuansedimenyangdominan
yang pada akhirnya menghasilkan permeabilitas reservoir panas bumi yang besar, lebih besar
dibandingkan dengan permeabilitas reservoir pada lapanganlapangan panas bumi di Pulau Jawa
ataupundiSulawesi.

SistemHidrothermal
Sistim panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistim
o
hidrothermalyangmempunyaitemperaturtinggi(>225 C),hanya
beberapa diantaranya yang mempunyai temperatur sedang
o
(150225 C).Padadasarnyasistimpanasbumijenishidrothermal
terbentuk sebagai hasil perpindahan panas dari suatu sumber
panas ke sekelilingnya yang terjadi secara konduksi dan secara
konveksi. Perpindahan panas secara konduksi terjadi melalui
batuan, sedangkan perpindahan panas secara konveksi terjadi
karena adanya kontak antara air dengan suatu sumber panas.
Perpindahanpanassecarakonveksipadadasarnyaterjadikarena
gaya apung (bouyancy). Air karena gaya gravitasi selalu
mempunyaikecenderunganuntukbergerak

kebawah, akan tetapi apabila air tersebut kontak dengan suatu sumber panas maka akan terjadi
perpindahanpanassehinggatemperaturairmenjadilebihtinggidanairmenjadilebihringan.Keadaan
ini menyebabkan air yang lebih panas bergerak ke atas dan air yang lebih dingin bergerak turun ke
bawah,sehinggaterjadisirkulasiairatauaruskonveksi.
Adanyasuatusistimhidrothermaldibawahpermukaanseringkaliditunjukkanolehadanyamanifestasi
panasbumidipermukaan(geothermalsurfacemanifestation),sepertimataairpanas,kubanganlumpur
panas(mudpools),geyserdanmanifestasipanasbumilainnya,dimanabeberapadiantaranya,yaitumata
air panas, kolam air panas sering dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk mandi, berendam,
mencuci, masak dll. Manifestasi panasbumi di permukaan diperkirakan terjadi karena adanya
perambatan panas dari bawah permukaan atau karena adanya rekahanrekahan yang memungkinkan
fluidapanasbumi(uapdanairpanas)mengalirkepermukaan.

Berdasarkan pada jenis fluida produksi dan jenis kandungan fluida utamanya, sistim hidrotermal
dibedakan menjadi dua, yaitu sistim satu fasa atau sistim dua fasa. Sistim dua fasa dapat merupakan
sistemdominasiairatausistemdominasiuap.Sistimdominasiuapmerupakansistimyangsangatjarang
dijumpai dimana reservoir panas buminya mempunyai kandungan fasa uap yang lebih dominan
dibandingkan dengan fasa airnya. Rekahan umumnya terisi oleh uap dan poripori batuan masih
menyimpan air. Reservoir air panasnya umumnya terletak jauh di kedalaman di bawah reservoir
dominasi uapnya. Sistim dominasi air merupakan sistim panas bumi yang umum terdapat di dunia
dimanareservoirnyamempunyaikandunganairyangsangatdominanwalaupunboilingseringterjadi
padabagianatasreservoirmembentuklapisanpenudunguapyangmempunyaitemperaturdantekanan
tinggi.
Dibandingkan dengan temperatur reservoir minyak, temperatur reservoir panasbumi relatif sangat
0
tinggi, bisa mencapai 350 C. Berdasarkan pada besarnya temperatur, Hochstein (1990) membedakan
sistimpanasbumimenjaditiga,yaitu:
1.
Sistimpanasbumibertemperaturrendah,yaitusuatusistimyangreservoirnyamengandung
0
fluidadengantemperaturlebihkecildari125 C.

2.

Sistim/reservoirbertemperatursedang,yaitusuatusistimyangreservoirnyamengandungfluida
0
0
bertemperaturantara125 Cdan225 C.

3.
Sistim/reservoirbertemperaturtinggi,yaitusuatusistimyangreservoirnyamengandungfluida
0
bertemperaturdiatas225 C.Sistimpanasbumiseringkalijugadiklasifikasikanberdasarkanentalpifluida
yaitusistimentalpirendah,sedangdantinggi.Kriteriayangdigunakansebagaidasarklasifikasipada
kenyataannyatidakberdasarkanpadahargaentalphi,akantetapiberdasarkanpadatemperatur
mengingatentalphiadalahfungsidaritemperatur.PadaTabeldibawahiniditunjukkanklasifikasisistim
panasbumiyangbiasadigunakan.

Muffer&
Cataldi(!978)

Benderiter&
Haenel,Rybach&
Cormy(1990)
Stegna(1988)

Hochestein
(1990)

Sistimpanasbumi
entalphirendah

<90oC

<100oC

<150oC

<125oC

Sistimpanasbumi
entalphisedang

90150oC

100200oC

125225oC

Sistimpanasbumi
entalphitinggi

>150oC

>200oC

>150oC

>225oC

PembangkitListrikTenagaPanasBumi
SistimpanasbumidiIndonesiaumumnyamerupakansistimhidrothermalyangmempunyaitemperatur
o
o
tinggi (>225 C), hanya beberapa diantaranya yang mempunyai temperatur sedang (150225 C).
PengalamandarilapanganlapanganpanasbumiyangtelahdikembangkandiduniamaupundiIndonesia
menunjukkan bahwa sistem panas bumi bertemperatur tinggi dan sedang, sangat potensial bila
diusahakan untuk pembangkit listrik. Potensi sumber daya panas bumi Indonesia sangat besar, yaitu
sekitar27500MWe,sekitar3040%potensipanasbumidunia.
Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga
Uap(PLTU),hanyapadaPLTUuapdibuatdipermukaanmenggunakanboiler,sedangkanpadaPLTPuap
berasal dari reservoir panasbumi. Apabila fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka uap tersebut
dapat dialirkan langsung ke turbin, dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi
energigerakyangakanmemutargeneratorsehinggadihasilkanenergilistrik.
PLTU PLTP

Apabilafluidapanasbumikeluardarikepalasumursebagaicampuranfluidaduafasa(fasauapdanfasa
cair) maka terlebih dahulu dilakukan proses pemisahan pada fluida. Hal ini dimungkinkan dengan
melewatkanfluidakedalamseparator,sehinggafasauapakanterpisahkandarifasacairnya.Fraksiuap
yangdihasilkandariseparatorinilahyangkemudiandialirkanketurbin.

Apabila sumberdaya panasbumi mempunyai temperatur sedang, fluida panas bumi masih dapat
dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dengan menggunakan pembangkit listrik siklus binari (binary
plant).Dalamsikluspembangkitini,fluidasekunder((isobutane,isopentaneorammonia)dipanasioleh
fluida panasbumi melalui mesin penukar kalor atau heat exchanger. Fluida sekunder menguap pada
temperatur lebih rendah dari temperatur titik didih air pada tekanan yang sama. Fluida sekunder
mengalirketurbindansetelahdimanfaatkandikondensasikansebelumdipanaskankembaliolehfluida
panasbumi.Siklustertutupdimanafluidapanasbumitidakdiambilmasanya,tetapihanyapanasnyasaja
yangdiekstraksiolehfluidakedua,sementarafluidapanasbumidiinjeksikankembalikedalamreservoir.

Masihadabeberapasistempembangkitanlistrikdarifluidapanasbumilainnyayangtelahditerapkandi
lapangan, diantaranya: Single Flash Steam, Double Flash Steam, Multi Flash Steam, , Combined Cycle,
Hybrid/fossilgeothermalconversionsystem.

EnergiPanasBumiRamahLingkungan
Energi panas bumi merupakan energi yang ramah lingkungan karena fluida panas bumi setelah energi
panasdiubahmenjadienergilistrik,fluidadikembalikankebawahpermukaan(reservoir)melaluisumur
injeksi. Penginjeksian air kedalam reservoir merupakan suatu keharusan untuk menjaga keseimbangan
masa sehingga memperlambat penurunan tekanan reservoir dan mencegah terjadinya subsidence.
Penginjeksiankembalifluidapanasbumisetelahfluidatersebutdimanfaatkanuntukpembangkitlistrik,
serta adanya recharge (rembesan) air permukaan, menjadikan energi panas bumi sebagai energi yang
berkelanjutan(sustainableenergy).
Emisidaripembangkitlistrikpanasbumisangatrendahbiladibandingkandenganminyakdanbatubara.
Karena emisinya yang rendah, energi panasbumi memiliki kesempatan untuk memanfaatkan Clean
DevelopmentMechanism(CDM)produkKyotoProtocol.Mekanismeinimenetapkanbahwanegaramaju
harusmengurangiemisigasrumahkaca(GRK)sebesar5.2%terhadapemisitahun1990,dapatmelalui
pembelian energi bersih dari negara berkembang yang proyeknya dibangun diatas tahun 2000. Energi
bersihtersebuttermasukpanasbumi.
1200

1000

C
O2
E
m
mi
si
on
(K
g/
M
W
h)

800

600

400

200

0
Coal Diesel Oil Natural Gas Geothermal
Source: IPCC and Indonesia's First Communication Report

Lapangan panas bumi umumnya dikembangkan secara bertahap. Untuk tahap awal dimana
ketidakpastian tentang karakterisasi reservoir masih cukup tinggi, dibeberapa lapangan dipilih unit
pembangkit berkapasitas kecil. Unit pembangkit digunakan untuk mempelajari karakteristik reservoir
dansumur,sertakemungkinanterjadimasalahteknislainnya.Padaprinsipnya,pengembanganlapangan
panas bumi dilakukan dengan sangat hatihati selalu mempertimbangkan aspek teknis, ekonomi dan
lingkungan.
Untukmemasokuapkepembangkitlistrikpanasbumiperludilakukanpemboransejumlahsumur.Untuk
menekanbiayadanefisiensipemakaianlahan,darisatulokasi(wellpad)umumnyatidakhanyadibor
satusumur,tapibeberapasumur,yaitudenganmelakukanpemboranmiring(directionaldrilling).
Keuntunganmenempatkansumurdalamsatulokasiadalahakanmenghematpemakaian

lahan,menghematwaktuuntukpemindahanmenarabor(rig),menghematbiayajalanmasukdanbiaya
pemipaan.
Keunggulan lain dari geothermal energi adalah dalam faktor kapasitasnya (capacity factor), yaitu
perbandinganantarabebanrataratayangdibangkitkanolehpembangkitdalamsuatuperioda(average
load generated in period) dengan beban maksimum yang dapat dibangkitkan oleh PLTP tersebut
(maximumload).Faktorkapasitasdaripembangkitlistrikpanasbumiratarata95%,jauhlebihtinggibila
dibandingkan dengan faktor kapasitas dari pembangkit listrik yang menggunakan batubara, yang
besarnyahanya6070%((U.SDepartmentofEnergy).

KegiatanUsahaPanasBumi
KegiatanUsahaPanasBumiadalahsuatukegiatanuntukmenemukansumberdayaPanasBumisampai
denganpemanfaatannyabaiksecaralangsungmaupuntidaklangsung.
Tahapankegiatanusahapanasbumimeliputi:
a)SurveiPendahuluan;
b)Eksplorasi;
c)StudiKelayakan;
d)Eksploitasi;dan
e)Pemanfaatan.
Survei Pendahuluan adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan,
analisis dan penyajian data yang berhubungan dengan informasi
kondisigeologi,geofisika,dangeokimiauntukmemperkirakanletak
danadanyasumberdayaPanasBumisertaWilayahKerja.
Eksplorasi adalah rangkaian kegiatan yang meliputi penyelidikan
geologi,geofisika,geokimia,pengeboranuji,danpengeboransumur
eksplorasi yang bertujuan untuk memperoleh dan menambah
informasi kondisi geologi bawah permukaan guna menemukan dan
mendapatkanperkiraanpotensiPanasBumi.
StudiKelayakanadalahtahapankegiatanusaha
pertambangan Panas Bumi untuk memperoleh
informasi secara rinci seluruh aspek yang
berkaitan untuk menentukan kelayakan usaha
pertambangan Panas Bumi, termasuk
penyelidikan atau studi jumlah cadangan yang
dapatdieksploitasi.
Eksploitasi adalah rangkaian kegiatan pada
suatu wilayah kerja tertentu yang meliputi
pengeboran sumur pengembangan dan sumur
reinjeksi, pembangunan fasilitas lapangan dan
operasiproduksisumberdayaPanasBumi.
Pemanfaatan Tidak Langsung untuk tenaga
listrik adalah kegiatan usaha pemanfaatan
energi Panas Bumi untuk pembangkit tenaga
listrik, baik untuk kepentingan umum maupun
untukkepentingansendiri

Pemanfaatan Langsung adalah kegiatan usaha pemanfaatan energi dan/atau fluida Panas Bumi untuk
keperluannonlistrik,baikuntukkepentinganumummaupununtukkepentingansendiri.

Kegiatan pengusahaan sumber daya Panas Bumi dilaksanakan pada suatu Wilayah Kerja. Beberapa hal
yangpentingdipahamidalammelaksanakankegiatanpengusahaanpanasbumiantaralain:

BatasdanluasWilayahKerjaditetapkanolehPemerintah.

WilayahKerjayangakanditawarkankepadaBadanUsahadiumumkansecaraterbuka.

Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangan masingmasing


melakukanpenawaranWilayahKerjadengancaralelang

PengusahaansumberdayaPanasBumidilakukanolehBadanUsahasetelahmendapatIUP
(IzinUsahaPertambangan)dariMenteri,Gubernur,danBupati/Walikotasesuaidengankewenangan
masingmasing.

IUP adalah izin untuk melaksanakan Usaha Pertambangan Panas Bumi di suatu Wilayah
KerjaPertambangan(WKP)PanasBumi

Pemegang IUP wajib menyampaikan rencana jangka panjang Eksplorasi dan Eksploitasi
kepada Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangan masingmasing yang
mencakup rencana kegiatan dan rencana anggaran serta menyampaikan besarnya cadangan.
PenyesuaianterhadaprencanajangkapanjangEksplorasidanEksploitasidapatdilakukandaritahun
ketahunsesuaidengankondisiyangdihadapi.

Biayapengembanganlapanganuap(steamfield)terdiriatas:
1
2
3
4
5
6

Biayasurveyeksplorasi
Biayapemboransumur(sumureskplorasi,pengembangan,injeksi,makeup)
Biayalahan,jalan,persiapanlahandanlainlain.
Biayafasilitasproduksi
Biayasaranapendukung
Biayaoperasidanperawatan

BiayaSurveyEksplorasi
Biayasurveyeksplorasiterdiriatasbiayasurveipendahuluandanbiayasurveyrinci(faseprakelayakan).
Biayasurveipendahuluanadalahbiayayangdikeluarkanuntuksurveigeoscientifikawalyangterdiridari
survei geologi dan geokimia pada daerahdaerah panas bumi yang paling potensial atau di sekitar
manifestasi panas permukaan. Berdasarkan hasil survei ini dapat ditentukan apakah pada daerah
prospekyangditelititersebutcukuplayakuntukdilakukansurveilebihlanjutatautidak.Biaya survey
rinci (G & G survey) adalah biaya yang dikeluarkan untuk survei geologi, geokimia dan geofisika dan
pemboran dangkal yang dilakukan untuk untuk mencari gambaran daerah prospek panas bumi yang
mencakup luas daerah potensial, kedalaman reservoir, perkiraan karakteristik fluida dan potensi
cadangan panas buminya serta untuk mencari lokasi dan target pemboran eksplorasinya. Komponen
biayasurveyeksplorasisecaralebihrinciadalahsebagaiberikut:Biayalainyangmerupakankomponen
biaya survey eksplorasi adalah biaya untuk core hole, study mengenai resource, lingkungan dan
reservoir.

BiayaPemboranSumur
Biaya pemboran sumur terdiri atas biaya untuk
sewarig,ongkospengangkutanalatpemboranke
lokasi serta pemasangannya, biaya casing, bit,
lumpur, semen bahan kimia, fasilitas kepala
sumur, pengangkutan casing dari pabrik ke

tempatpenyediaandanbiayaanalisacore.
Faktorfaktoryangmempengaruhibiayapemboranantaralainadalahjenissumur(tegakataumiring),
lokasisumur,kedalamansumur,teknologipemboranyangdigunakan,diamterpipaselubung,

Sumureksplorasipadaumumnyalebihmahaldarisumurpengembanganyangdisebabkanoleh:
1
Pemboran sumur eksplorasi memerlukan data yang paling lengkap dan seteliti mungkin
dikarenakanketidakpastianyangtinggi.
2
Kebutuhanuntukmenelitikondisireservoirsemaksimalmungkindenganpemboran
sedalammungkin.
3
Didalampemboransumureksplorasi,pengukuran,loggingdancoringdilakukanlebihsering
dibandingkandenganpemboranpengembangan.
4
Halhallainyangseringmenyebabkanketerlambatanpenyelesaianpemboranmenyangkut
hilangsirkulasipadakedalamandangkal,terjepitnyarangkaianpemborankarenaruntuhnyaformasi.

BiayaLahan,PersiapanLahandanJalan.Yangtermasukkedalamkelompokbiayainiadalahbiaya
pembeliandanpembebasanlahan,penyiapanjalanmasukkelokasi(road),danperataanlahan
(excavation).
Biaya Fasilitas Produksi. Fasilitasproduksiyangdiperlukanuntukmengoperasikanlapanganuappanas
bumi terdiri dari separator, pemipaan, silencer, scrubber, valve, instrumentasi dan gauge. Separator
hanya diperlukan untuk lapangan dengan sistim dominasi air. Pemakaian separator dapat dilakukan
dengan dua cara;cara pertama yaitu dengan menempatkan separatorpada setiap sumur atau dengan
cara kedua yaitu dengan pemusatan separator yang letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi pembangkit
listriknya.Carapertamamempunyaikeuntunganberupapenguranganresikodalammentransportasikan
fluida dua fasa terutama pada topografi kasar serta mengurangi biaya penggunaan lahan dan pipa air.
Biaya yang diperlukan sangat bervariasi, dengan komponen terbesar tergantung kepada panjang, jenis
dan diameter pipa serta jumlah separator yang diperlukan. Hal tersebut dipengaruhi oleh besarnya
kapasitaspembangkit.

BiayaOperasidanPemeliharaan

Biayaoperasidanpemeliharaanpadaproyekpanasbumidibagimenjadiduabagian,yaitubiayaoperasi
dan pemeliharaan lapanganuap dan pembangkit listrik. Biaya operasi dan pemeliharaan lapanganuap
mencakup biaya untuk monitoring, pemeliharaan, operasi lapangan, gaji management dan pekerja,
transportasi dan lainlain. Biaya ini dikeluarkan untuk mempertahankan efektifitas dan efisiensi
managementdanoperasilapangan.

BiayaSaranaPenunjang
Biaya lain yang termasuk dalam biaya pengembangan lapangan uap adalah biaya untuk pembangunan
fasilitaspenunjangterdiridaribiayapembangunanperkantoran,laboratorium,perumahanmanagement
dankaryawan,fasilitasumum,gudang,kafetaria,saranaibadah,fasilitaspeamadamkebakaran,fasilitas
airbersih,bengkel,fasilitaskesehatandanlainlain.Besarnyabiayafasilitaspenunjangsangattergantung
dari besar kecilnya kapasitas listrik proyek yang dibangun atau secara langsung terkait dengan jumlah
tenagakerjayangdibutuhkannya.

b,BiayaPembangkitListrik
Yang termasuk kedalam biaya power plant adalah biaya penyiapan jalan masuk ke lokasi PLTP (road),
pembebasan dan perataan lahan (land cost and axcavation), perencanaan rinci (detailed engineering),
fasilitaspembangkitlistrik(plantfacilities),perakitandanpemasanganperalatanPLTP(constructionand
installation)danpekerjaanpembangunangedungPLTP,perkantoran,laboratorium,fasilitasumumdan
lainlain(civilwork).
Biaya operasi dan pemeliharaan untuk pembangkit listrik pada dasarnya adalah biaya untuk
mempertahankan pembangkit listrik berjalan dengan efisiensi tetap maksimal. Pada umumnya, sekali
dalamsetahunturbinpanasbumiharusmengalamioverhaulagarberjalanoptimum.
Biaya untuk pembangunan fasilitas penunjang terdiri dari biaya pembangunan gedung PLTP,
perkantoran,perumahanmanagementdankaryawan,fasilitasumum,gudang,kafetaria,saranaibadah,
fasilitas peamadam kebakaran, fasilitas air bersih, bengkel, fasilitas kesehatan dan lainlain. Besarnya
biaya fasilitas penunjang sangat tergantung dari besar kecilnya kapasitas listrik proyek yang dibangun
atausecaralangsungterkaitdenganjumlahtenagakerjayangdibutuhkannya.

GarisBesarPenilaianKelayakanPengembanganLapanganPanasBumi
Secaragarisbesarkegiatanyangdilakukanuntukmenilaikelayakanpengembanganlapanganpanasbumi
adalahsebagaiberikut:
1.
Pengkajian sistim panasbumi (geothermal resource assesment). Pengkajian sistem
panasbumi merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan dalam menilai kelayakan
pengembangan suatu lapangan. Jenisjenis data yang dikaji tergantung dari kegiatankegiatan yang
telah dilaksanakan di daerah panasbumi tersebut. Tujuan utama dari pengkajian data adalah untuk
memperkirakan, jenis reservoir beserta kedalaman, ketebalan dan luasnya, serta perkiraan tentang
tekanandantemperatur,jenisdansifatbatuan,jenisfluidareservoir
Berdasarkandatadatayangtelahdiperolehkemudiandibuatmodelkonseptualdarisistim
panasbumiyangsedangdikaji.Gambaranmengenaisistimpanasbumidisuatudaerah

biasanya dibuat dengan memperlihatkan sedikitnya lima komponen, yaitu sumber panas,
reservoirdantemperaturnya,sumberair,sertamanifestasipanasbumipermukaanyangterdapat
di daerah tersebut. Komponenkomponen lain yang sering diperlihatkan dalam model adalah
penyebaranbatuan,jenisdanarahaliranairdibawahpermukaan.Modelsistimpanasbumiatau
biasa disebut conceptual model dibuat berdasarkan hasil evaluasi data geologi, hidrologi,
geofisika,geokimiadandatasumur.

1
Menghitungbesarnyasumberdaya,cadangandanpotensilistrik.
2
Mengkajiapakahsuatusumberdayapanasbumidimaksudtepatuntukdimanfaatkansebagai
pembangkit listrik. Apabila energi tsb dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik maka langkah
selanjutnya adalah menentukan rencana pengembangan PLTP. Rencana pengembangan meliputi
menentukankapasitasPLTPyangakandibangun,jumlahturbinsertakapasitasmasingmasingturbin
sertamenentukanalternatifpengembanganlapangan.
3
Menentukanrencanapengembanganlapangan(steamfielddevelopment)meliputi
penentuanjumlahsumurproduksi,injeksidansumurcadangan(makeupwell).Probabilitas
keberhasilanpemboranpengembangandapatdiperkirakanberdasarkandatajumlahsumuryang
berhasildanjumlahsumuryanggagaldiprospekyangtelahdilakukanpemboraneksplorasisumur
dalam(probabilitaskeberhasilanpemboraneksplorasi).
4
Melakukansimulasireservoiruntukmemperkirakankinerjareservoir.Simulasiatau
pemodelanreservoirmerupakankegiatanyangpentingdilakukandalampenilaiankelayakan
pengembangansuatulapangankarenahasilpemodelanbiasanyadigunakansebagaidasar
pertimbanganuntukmengambilkeputusandalammenetapkanstrategipengembanganlapangan.
Darimodelreservoiryangdibuatdapatdiperolehgambaranmengenaikondisidibawahpermukaan
yangmeliputidistribusisebaranpermeabilitas,tekanan,temperatur,konduktivitas.Hasilsimulasi
jugadapatmemberikanperkiraantentangenergipanasyangterkandungdidalamnyasebelum
reservoirdiproduksikan.Pemodelantahaplanjutandilakukanuntukmenirukinerjareservoiruntuk
berbagaiskenariopengembanganlapangan.
5
Menentukanbiayapengusahaanpanasbumi,meliputibiayasumureksplorasi,biayasumur
pengembangan,biayafasilitasproduksi,biayaPLTP,biayaoperasidanperawatan.

1
Menentukanjadwalpelaksananpekerjaan.
2
Menentukanpenyebaraninvestasi.
3
Menentukanparameterparameterekonomi(cashflow,ROR,NPV,EMVdll.)
4
Untukmasingmasingkasus(alternatif)dibuatanalisayangsamadankemudian
diperbandingkansatusamalain.

ResikoEksplorasi,EksploitasidanPengembanganLapanganPanasBumi
Proyek panas bumi memiliki resiko yang tinggi dan memerlukan dana yang besar, oleh karena itu
sebelum suatu lapangan panasbumi dikembangkan perlu dilakukan pengkajian yang hatihati untuk
menilaiapakahsumberdayapanasbumiyangterdapatdidaerahtersebutmenarikuntukdiproduksikan.
Penilaian kelayakan meliputi beberapa aspek, yang utama adalah: aspek teknis, pasar dan pemasaran,
finansial,legalsertasosialekonomi
Darisegiaspekteknis,halhalyangharusdipertimbangkanadalah:
1.
Sumberdaya mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar sehingga mampu
memproduksikanuapuntukjangkawaktuyangcukuplama,yaitusekitar2530tahun.
2.

Reservoirnyatidakterlaludalam,biasanyatidaklebihdari3km.

3.

Sumberdayapanasbumiterdapatdidaerahyangrelatiftidaksulitdicapai.

4.
Sumberdaya panasbumi memproduksikan fluida yang mempunyai pH hampir netral agar laju
korosinya relatif rendah, sehingga fasilitas produksi tidak cepat terkorosi. Selain itu hendaknya
kecenderunganfluidamembentukscalerelatifrendah.
5.
Sumberdayapanasbumiterletakdidaerahdengankemungkinanterjadinyaerupsihidrothermal
relatifrendah.Diproduksikannyafluidapanasbumidapatmeningkatkankemungkinanterjadinyaerupsi
hidrotermal
6.
Hasilkajiandampaklingkungan
Dariaspekpasardanpemasaran,halhalyangharusdipertimbangkanadalahkebutuhankonsumendan
ketersediaanjaringandistribusi.
Dariaspekfinansial,perludilakukanpengkajianterhadapdanayangdiperlukan,sumberdana,proyeksi
arus kas, indikator ekonomi, seperti NPV, IRR, PI dll, serta perlu juga dipertimbangkan pengaruh
perubahanekonomimakro.
Dari aspek sosial ekonomi, perlu dipertimbangkan pengaruh proyek terhadap penerimaan negara,
kontribusi proyek terhadap penerimaan pajak, jasajasa umum yang dapat dinikmati manfaatnya oleh
masyarakatdankontribusiproyekterhadapkesempatankerja,alihteknologidanpemberdayaanusaha
kecil
MenurutSanyaldanKoenig(1995),adabeberaparesikodalampengusahaanpanasbumi,yaitu:
1.
Resiko yang berkaitan dengan sumberdaya (resource risk), yaitu resiko yang berkaitan
dengan:

Kemungkinantidakditemukannyasumberenergipanasbumididaerahyangsedang
dieksplorasi(resikoeksplorasi).

Kemungkinanbesarnyacadangandanpotensilistrikdidaerahtersebutlebihkecil
dariyangdiperkirakanatautidakbernilaikomersial(resikoeksplorasi).

Kemungkinan jumlah sumur eksplorasi yang berhasil lebih sedikit dari yang
diharapkan(resikoeksplorasi).

Kemungkinanpotensisumur(welloutput),baiksumureksplorasilebihkecildari
yangdiperkirakansemula(resikoeksplorasi).

Kemungkinanjumlahsumurpengembanganyangberhasillebihsedikitdariyang
diharapkan(resikopengembangan).

Kemungkinanpotensisumur(welloutput)sumurpengembanganlebihkecildari
yangdiperkirakansemula(resikopengembangan).

Kemungkinanbiayaeksplorasi,pengembanganlapangandanpembangunanPLTP
lebihmahaldariyangdiperkirakansemula.

Kemungkinanterjadinyaproblemproblemteknis,sepertikorosidanscaling(resiko
teknologi)danproblemproblemlingkungan.

2.
Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi atau penurunan
temperaturlebihcepatdariyangdiperkirakansemula(resourcedegradation).
3.
Resikoyangberkaitandengankemungkinanperubahanpasardanharga(marketaccessdan
pricerisk).
4.

Resikopembangunan(constructionrisk).

5.

Resikoyangberkaitandenganperubahanmanajemen(Managementrisk).

6.
Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaanpemerintah(legal&regulatoryrisk).
7.
Resikoyangberkaitandengankemungkinanperubahanbungabankdanlajuinflasi(Interest
&inflationrisk).
8.

ForceMajeure.

Resiko pertama dalam suatu proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan awal pemboran
sumureksplorasi)adalahresikoyangberkaitandengankemungkinantidakditemukannyasumberenergi
panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau sumber energi yang ditemukan tidak bernilai
komersial. Lembaga Keuangan tidak akan memberikan pinjaman dana untuk pengembangan lapangan
sebelumhasilpemborandanpengujiansumurmembuktikanbahwadidaerahtersebutterdapatsumber
energipanasbumiyangmempunyaipotensiyangcukupmenarikdarisegiekonomi.
Resiko masih tetap ada meskipun hasil pemboran eksplorasi telah membuktikan bahwa di daerah
tersebut terdapat sumber energi panas bumi. Hal ini disebabkan karena masih adanya ketidakpastian
mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve), potensi listrik dan kemampuan produksi (well
output) dari sumursumur yang akan dibor di masa yang akan datang. Ketidakpastian mengenai hal
tersebut dapat menyebabkan Lembaga Keuangan tidak tertarik untuk membiayai proyek yang
ditawarkansampaisejumlahsumuryangtelahdibordidaerahtersebutberhasilmemproduksikanfluida
panas bumi dan menunjukkan cadangan/potensi listrik di daerah tersebut cukup untuk menunjang
proyek yang dimaksud. Apabila didekat daerah tersebut terdapat lapangan panas bumi yang telah
berhasil dikembangkan/diusahakan, biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai
cukupditunjukkanolehadanyasatuatauduasumuryangberhasilmemproduksikanfluidapanasbumi.

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan didekat daerah tersebut, setidaknya harus sudah terbukti bahwa sumur mampu
menghasilkan fluida produksi sebesar 1030% dari total fluida produksi yang dibutuhkan oleh PLTP.
Selainitubankjugamembutuhkanbuktibahwapenginjeksikankembalifluidakedalamreservoir(setelah
energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak menimbulkan permasalahan, baik
permasalahanteknis(operasional)maupunpermasalahlingkungan.
Meskipun besar cadangan/potensi listrik, kemampuan produksi sumur dan kapasitas injeksi telah
diketahuidenganlebihpasti,tetapiresikomasihtetapadakarenamasihadaketidakpastianmengenai
besarnyabiayayangdiperlukandaritahunketahununtukmenunjangkegiatanoperasionaldanmenjaga
jumlahpasokuapkePLTP.Ketidakpastianinitimbulkarenaheterogenitasdarisifatbatuanreservoir.Hal
inidapatmenimbulkankekhawatiranterhadaplembagayangmeminjamkandanakarenapengembalian
danayangdipinjamkantidaksesuaidengankeuntunganyangdiproyeksikan.

Resikoyangberkaitandenganpermasalahanteknissepertiterjadinyakorosididalamsumurdandidalam
pipaakanmengakibatkanberkurangnyakeuntungandanmungkinjugadapatmenyebabkanditolaknya
usulanperluasanlapanganuntukmeningkatkankapasitasPLTP.

Resiko lain yang berkaitan dengan sumberdaya adalah kemungkinan penurunan laju dan temperatur
fluidaproduksi(enthalpy),kenaikantekananinjeksi,perubahankandungankimiafluidaterhadapwaktu,
yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan atau bahkan hilangnya keuntungan bila penurunan
produksi terlalu cepat. Penurunan kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan
dengan cara simulasi reservoir. Hasil peramalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model
dikalibrasi dengan menggunakan data produksi yang cukup lama, tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih mengandung
tingkatketidakpastianyangtinggi.
Di beberapa proyek masalahmasalah manajemen dan operasional yang tak terduga ada yang tidak
terpecahkanataudapatdipecahkandenganbiayatinggi.Resikoyangdisebabkanolehhaltersebutrelatif
lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain, termasuk didalamnya permasalahanpermasalahan
yangtimbulakibatkelalaianmanusiadankekurangcakapansumberdayamanusiadanmanagemen.

Upayayangumumdilakukanuntukmengurangiresikoyangberkaitandengansumberdayaadalah:
1
Melakukankegiataneksplorasirincisebelumrencanapengembanganlapangandibuat.
2
Menentukankriteriakeuntunganyangjelas.
3
Memilih proyek dengan lebih hatihati, dengan cara melihat pengalaman pengembang
sebelumnya,baiksecarateknismaupunsecaramanajerial.
4
Mengkaji rencana pengembangan secara hatihati sebelum menandatangani perjanjian
pendanaan.
5
Memeriksarencanapengembangandanmengujirencanaoperasiberdasarkanskenario
yangterjelek.
6
Mentaatiperaturanyangberkaitandenganpermasalahanlingkungan.
7
Merancangdanmenerapkanprogramsesuaidengantujuandanberdasarkanjadwalwaktu
pelaksanaankegiatanyangtelahditetapkan.
8
Melaksanakansimulasi(pemodelan)untukmeramalkankinerjareservoirdansumuruntuk
berbagaiskenariopengembanganlapangan.
9
Mengadakanpertemuansecarateraturuntukmengevaluasipelaksanaanprogramuntuk
mengetahuiapakahkegiatandilaksanakansesuaidenganrencanaatautidak.

KemandiriandiBidangPanasBumi
Untuk energi panas bumi, dalam Road Map Pengelolaan Energi Nasional, Pemerintah menetapkan
rencanapeningkatanpemanfaatanenergipanasbumidiIndonesiasecarabertahap,dari807MWepada
tahun 2005 hingga 9500 MWe pada tahun 2025, yaitu 5% dari bauran energi tahun 2025 atau setara
167,5jutabarrelminyak.PadasaatinikapasitaspembangkitlistrikpanasbumiIndonesiabarumencapai
1.169MW.Direncanakanpadatahun2014kapasitasnyaakanmeningkatmenjadi4.733MW,yaitu2.137
MWeuntukareaJawaBalidan2.596MWuntukarealuarJawaBali.Dilihatdarisisipotensi,Indonesia
diperkirakanmempunyaisumberdayapanasbumidenganpotensilistriksebesar

27.510MWe,sekitar3040%potensipanasbumidunia,denganpotensicadangan14.172MWe,terdiri
daricadanganterbukti2.287MWe,cadanganmungkin1.050MWedancadanganterduga
10.835MWe.
Pengembangan panas bumi hingga saat ini didominasi oleh perusahaan nasional, yaitu PT Pertamina
GeothermalEnergy(PTPGE).PadasaatiniPTPGEmerupakanperusahaanpanasbumiyangmemilikihak
pengelolaanWilayahKerjaPertambangan(WKP)PanasBumipalingbanyakdiIndonesia,yaitu15(lima
belas)WKP.Dari15(limabelasWKP),ada3(tiga)WKPdikerjasamakanolehPTPGEdenganmitraasing.
Disamping oleh PT PGE, ada beberapa WKP Panas Bumi yang hak pengelolaannya ada pada PT PLN.
Peningkatan produksi dan capacity building melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan
penguasaan teknologi harus terus dilakukan agar kemandirian di bidang panas bumi dapat diwujutkan
Untuk mencapai target 2014, Pemerintah telah/akan melelang 18 (delapan belas) WKP baru. Untuk
mencapai target 2025 masih banyak WKP lain yang akan dilelang karena hasil eksplorasi pendahuluan
mengindikasikan adanya 255 geothermal area di Indonesia yang sangat potensial untuk pembangkit
listrik.
Mengingat potensi panasbumi duniayang terbesar terdapatdi Indonesia dan sifat sistem panasbumi
yang sangat site specifik, sudah semestinya pengembangan lapangan panas bumi Indonesia
dikembangkan oleh perusahaan nasional dengan menggunakan tenaga ahli Indonesia yang diakui
kepakarannyatidakhanyadidalamnegeritetapijugadiduniaInternasional.

.............................

(Oleh:NennySaptadji/ITB)

Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil adalah pembangkit listrik yang membakar
bahan bakar fosil seperti batubara, gas alam, atau minyak bumi untuk memproduksi listrik.
Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil didesain untuk produksi skala besar yang
berlangsung terus menerus. Di banyak negara, pembangkit listrik jenis ini memproduksi
sebagian besar energi listrik yang digunakan.
Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil selalu memiliki mesin rotasi yang mengubah
panas dari pembakaran menjadi energi mekanik yang lalu mengoperasikan generator listrik.
Penggerak utamanya mungkin adalah uap, gas bertekanan tinggi, atau mesin siklus dari mesin
pembakaran dalam.
Hasil sampingan dari mesin pembakaran dalam harus dipertimbangkan dalam desain mesin
dan operasinya. Panas yang terbuang karena efisiensi yang terbatas dari siklus energi, ketika
tidak direcovery sebagai pemanas ruangan, akan dibuang ke atmosfer. Gas sisa hasil
pembakaran dibuang ke atmosfer; mengandung karbon dioksida dan uap air, juga substansi
lain seperti nitrogen, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, dan abu ringan (khusus batu bara)
dan mungkin merkuri. Abu padat dari pembakaran batu bara juga harus dibuang, meski saat
ini abu padat sisa pembakaran batu bara dapat didaur ulang sebagai bahan bangunan.
Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil adalah peyumbang utama gas rumah kaca dan
berkontribusi besar terhadap pemanasan global. Batu bara menghasilkan gas rumah kaca
sedikitnya tiga kali lebih banyak dari gas alam.

Konsep dasar
Pada pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil, energi kimia yang tersimpan dalam bahan
bakar fosil (batu bara, gas alam, minyak bumi) dan oksigen dari udara dikonversikan menjadi
energi termal, energi mekanis, lalu energi listrik untuk penggunaan berkelanjutan dan
distribusi secara luas.

Konversi energi kimia menjadi panas


Pembakaran sempurna dari bahan bakar fosil menggunakan oksigen untuk menginisiasi
pembakaran.

, di mana koefisien stoikiometri x dan y bergantung pada tipe bahan bakar. Persamaan yang
lebi simpel lagi adalah:
,
Sisa pembakaran seperti nitrogen dan sulfur dioksida, datang dari bahan bakar yang tidak
murni karena terdapat campuran yang tidak diharapkan (pengotor) dari bahan bakar tersebut.

Konversi panas menjadi energi mekanis


Hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa setiap siklus tertutup hanya bisa
mengkonversi sebagian panas yang diproduksi menjadi kerja. Sisa panas harus dipindahkan
ke reservoir yang lebih dingin, menjadi panas yang terbuang. Sebagian panas yang terbuang
adalah sama atau lebih besar dari rasio temperatur mutlak reservoir dingin dan reservoir
panas. Meningkatkan temperatur reservoir panas dapat meningkatkan efisiensi mesin. panas
yang terbuang tidak dapat dimanfaatkan menjadi energi mekanis. Namun dapat dimanfaatkan
untuk menghangatkan bangunan, memproduksi air panas, atau memanaskan material dalam
skala industri.

Efek lingkungan
Pembakaran batu bara dapat memicu hujan asam dan polusi udara, dan telah dihubungkan
dengan pemanasan global karena komposisi kimia dari batu bara dan sulitnya memindahkan
pengotor dari bahan bakar padat ini untuk pembakaran. Hujan asam disebabkan oleh emisi
nitrogen oksida dan sulfur dioksida ke udara. Emisi tersebut bereaksi dengan uap air di
atmosfer, menciptakan bahan asam (asam sulfur, asam nitrit) yang jatuh sebagai hujan.

Karbon dioksida
Pembangkit listrik tenaga bagan bakar fosil bertanggung jawab penuh terhadap sebagian
besar dari emisi karbon dioksida di seluruh dunia, dan 41% dari seluruh emisi karbon
dioksida yang dihasilkan oleh manusia. Karbon dioksida diproduksi secara alami oleh alam
emlalui letusan gunung berapi, pemecahan biologis, atau respirasi organisme hidup. Karbon
dioksida diserap oleh tanaman melalui fotosintesis atau perairan, misanya lautan. Peningkatan
kadar karbon dioksida di atmosfer memicu perubahan iklim termasuk pemanasan global.

Partikulat
Masalah lainnya dari pembakaran bahan bakar fosil adalah emisi partikulat yang menjadi
ancaman serius bagi kesehatan. Pembangkit listrik bahan bakar fosil memindahkan partikulat
dari gas sisa hasil pembakaran dengan baghouse filter atau electrostatic precipitator. Materi
partikulat terdiri yang utama adalah abu ringan, namun ada juga sulfat dan nitrat. Abu ringan
mengandung bahan yang tidak dapat terbakar yang tersisa setelah pembakaran. Ukuran
partikulat bervariasi dari yang berukuran lebih besar dari 2,5 mikrometer hingga yang
berukuran lebih kecil dari 0.1 mikrometer. Semakin kecil ukuran, semakin sulit dihilangkan.
Terdapat beberapa metode untuk menghilangkan emisi partikulat agar tidak mencemari
atmosfer:

Baghouse filter, yang mengumpulkan partikel abu


Electrostatic precipitator, yang menggunakan tegangan tinggi untuk menghasilkan
medan listrik untuk menangkap partikel abu
cyclone collector, menggunakan prinsip sentrifugasi untuk menangkap partikel

Referensi

National Research Council (U.S.). Physics Survey Committee, National Academy of


Sciences (U.S.). Committee on Science and Public Policy. 1972. Physics in
perspective. National Academy Science
Everett Bowman Woodruff, Herbert B. Lammers, Thomas F. Lammers. 2004. Steam
plant operation. McGraw-Hill

Anda mungkin juga menyukai