bagi
mahasiswa.
Tujuan Khusus
Merancang shell and tube Heat Exchanger
Mengetahui proses dan mekanisme kerja dari alat Heat Exchanger
Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja dari heat exchanger
Menganalisa dan menghitung data luas perpindahan panas (Ao&Ai)
berdasarkan data ukuran pipa yang diperoleh untuk mengetahui kinerja dari
alat Heat Exchanger dengan variable laju alir pada sisi shell dan pada sisi
tube.
3.2.
Manfaat
Perancangan heat exchanger ini digunakan sebagai sarana latihan
untuk mendesain dan membuat peralatan yang umum ditemukan di dunia
industri dengan menggunakan standar yang berlaku. Selain itu heat
BAB IV
Perancangan Alat
Heat Exchanger tipe shell and tube yang digunakan pada pengujian kali ini
memiliki spesifikasi sebagai berikut:
= 17,7 cm
= 3 buah
= 1 pass
= Air
= 3,5 cm
= 6 buah
= 1000 cm
= 2 pass
= Air
Tube pattern
= Triangular Pitch
Material
BAB V
METODOLOGI
5.1
Nama Alat
Rangkaian alat HE
Komputer
Sensor suhu
Alat control temperatur
Selang
Tabung gas
Batu baterai
Regulator
Ukuran
3 kg
1,5 volt
-
Jumlah
Satu set
1
4
2
1
1
2
1
Variabel bebas
1. Bukaan valve = bukaan setengah dan bukaan penuh
2. Suhu fluida panas yang masuk 40oC dan 50oC
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1. Hasil Pengamatan
6.1.1. Tabel Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Suhu Fluida dan Kecepatan Aliran pada Percobaan 1
Waktu
Kecepatan
Th in (ok) Th out (ok) Tc in (ok) Tc out (ok)
(seconds)
Aliran(lit/m)
0
0.6
41
26
25
29
100
0,6
45
26
26
29
200
1.9
49
28
27
30
300
2
53
36
28
30
Tabel 2. Hasil Pengamatan Suhu Fluida dan Kecepatan Aliran pada Percobaan 2
Waktu
Kecepatan
Th in (ok) Th out (ok) Tc in (ok) Tc out (ok)
(seconds)
Aliran(lit/m)
0
0,6
50
48
29
31
100
200
300
0,6
1.9
2
46
58
57
42
55
53
30
29
30
32
32
32
Tabel 3. Hasil Pengamatan Suhu Fluida dan Kecepatan Aliran pada Percobaan 3
Waktu
Kecepatan
Th in (ok) Th out (ok) Tc in (ok) Tc out (ok)
(seconds)
Aliran(lit/m)
0
0,3
41
39
32
33
100
0,3
51
47
31
32
200
0,6
56
57
32
33
300
1
61
58
30
33
Tabel 4. Hasil Pengamatan Suhu Fluida dan Kecepatan Aliran pada Percobaan 4
Waktu
Kecepatan
Th in (ok) Th out (ok) Tc in (ok) Tc out (ok)
(seconds)
Aliran(lit/m)
0
0,3
50
45
28
30
100
0,3
51
49
28
30
200
0,6
59
55
30
32
300
1
60
55
31
32
6.2 Hasil Pengujian Alat dan Perhitungan Kinerja Alat
6.2.1 Menentukan Luas Perpindahan Panas
Diketahui:
= 17,7 cm
= 18,4 cm
= 3 buah
= 3,5 cm
Diameter dalam
= 2,8 cm
= 6 buah
= 100 cm
A = 2ndL
= 2(6x3,14x2,8cmx100cm)
1 Inch2
1 ft 2
144 Inch 2
= 11,359 ft2
Pada praktikum kali ini kami melakukan praktikum Shell and Tube Heat
Exchanger Type U-Bend yang bertujuan untuk mengetahui dan memahami cara
kerja dari alat penukar panas ini, menghitung luas perpindahan panas secara
optimal.
Heat Exchanger jenis U-Bend ini digunakan 4 sensor, yaitu sensor 1 (Th in)
dan sensor 2 (Th out) sebagai fluida panas yang mengalir ke dalam tube heat
exchanger, sedangkan sensor 3 (Tc in) dan sensor 4 (Tc out) sebagai fluida dingin
yang mengalir ke dalam shell heat exchanger.
Dari perhitungan dapat dilihat bahwa Luas perpindahan panas alat penukar
panas jenis U-Bend dihasilkan 11,359 ft2 dengan satu lintas selongsong dan dua
lintas tabung. Semakin luas perpindahan panas yang dihasilkan maka akan
mempengaruhi laju alir panas yang besar.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian unjuk kerja heat exchanger dengan variasi
waktu dan Suhu Panas yang masuk, dapat ditarik beberapa kesimpulan :
1. Proses perpindahan panas yang terjadi pada heat exchanger meliputi :
7.2 Saran
Berdasarkan performa heat exchanger, ada beberapa saran yang
dapat diberikan untuk meningkatkan kinerja heat exchanger tersebut.
1. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan performa dari
heat exchanger yaitu dengan penggantian bahan. Bahan shell dapat
diganti dengan stainless steel yang dilapisi isolator sedangkan bahan tube
diganti dengan tembaga. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai
koefisien perpindahan kalor.
2. Untuk seal pemisah antara sisi masuk tube dan sisi keluar shell
dibuat lebih rapat, serta diganti dengan bahan yang tahan terhadap
tekanan dan suhu tinggi.
3. Penggantian sensor suhu yang ada dengansensor suhu yang
memiliki ketilitian tinggi.
4. Untuk menjaga kestabilan kinerja heat exchanger, fluida didalam
shell dan tube dikeluarkan setelah heat exchanger selesai digunakan. Dan
juga pembersihan heat exchanger secara rutin harus dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Kern, Donald. Q.,1965, "Process Heat Transfer", New York : Mc Graw-Hi Book
Company.
[2] J.P. Holman .,2002,"Heat Transfer, 9th edition",New York : Mc Graw-Hill
Companies.
[3] Kuppan, T., 2000, "Heat Exchanger Design Handbook", New York : Marcel
Dekker. Inc.
[4] Ozden, E., and Tari, I., 2010, "Shell Side CFD of a Small Shell and Tube Heat
Exchanger", International Journal pf Energy Conversion and Management.