Anda di halaman 1dari 2

Reaksi kimia ada yg bersifar irreversibel(tak dapat balik) dan reversible (dapat

balik). Kali ini mimin akan sedikit bahas tentang reaksi reversible dimana reaksi
tersebut berjalan dua arah dan pada suatu saat mencapai titik kesetimbangan, titik
kesetimbangan dapat didefinisikan ketika laju berkurangnya pereaksi = laju
bertambahnya produk. Jadi secara makroskopis reaksi itu 'seakan-akan' berhenti,
tapi secara mikroskopis reaksi itu tetap berlangsung, dgn laju yg sama seperti yg
mimin sebut diatas. Tetapi ketika ada variabel/faktor yang mengganggu reaksi yg
setimbangan, maka kesetimbangan dapat bergeser agar sistem dari reaksi tersebut
menyesuaikan diri. Beberapa faktor yang mempengaruhi kesetimbangan disebut
juga asas le chatelier, beberapa faktor tersebut adalah :
1. konsentrasi, jika konsentrasi pereaksi bertambah maka kesetimbangan akan
bergeser ke produk. Jika konsentrasi pereaksi berkurang maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah pereaksi. Begitupun dgn kontrasi produk. Hal ini terjadi sebagai
akibat dari tidak setimbangnya suatu sistem, maka untuk kembali ke keadaan
setimbang sistem akan berubah dan menyesuaikan sedemikian rupa ketika suatu
variabel mempengaruhi sistem tersebut
Misal A + B <=> C
Reaksi kesetimbangan dilambangkan dgn panah reaksi dua arah.
Nah jika [A] ditambah maka kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan, yaitu
pembentukan produk C , sebaliknya jika [C] ditambah maka kesetimbangan geser
ke kiri kearah pembentukan pereaksi A.
Jika B dikurangi maka kesetimbangan geser ke kiri, jika C dikurangi maka
kesetimbangan geser ke kanan.

2.kerja tekanan dan volum


Seperti yang kita ketahui, tekanan dan volum adalah besaran yang saling
berbanding terbalik (P = 1/V). Nah dalam kesetimbangan jika tekanan diperbeSar
(volum diperkecil) maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi dgn jumlah
koefisien lebih sedikit. Begitupun sebaliknya. Biasanya kerja tekanan volum
berhubungan dengan sistem gas.
Contoh :
2NO2(g) + O2(g) <=> N2O4(g)
Jika tekanan diperbesar maka kesetimbangan geser ke kanan, perhatikan bahwa di
kanan jumlah koefisien adalah = 1, sedangkan di kiri adalah 2 + 1 = 3
Tapi jika volum diperbesar (tekanan mengecil) maka gas akan mengalami eksoansi
dan menyebar karena ruang geak diperbesar, maka kesetimbangan geser ke kiri
karena jumlah koefisien lebih besar

Coba perhatikan reaksi satu ini.


CaCO3(s) <=> CaO(s) + CO2(g)
Pada rx tsb, kesetimbangan hanya dipengaruhi oleh gas CO2 saja, ada yg bisa
memberikan alasan ?

Atau reaksi yg satu ini :


Cl2(g) + O2(g) > 2ClO(g)
Reaksi diatas sama sekali tidak dipengaruhi oleh kerja teanan dan volum, ada yg
bisa menjelaskan ?

3. Faktor suhu
berdasarkan kalor, maka reaksi dibagi menjadi reaksi endoterm(membutuhkan
kalor) dan eksoterm(melepas kalor). Maka berdasarkan hal tersebut, ketika suhu
dinaikan maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi endoterm., dan keTika
suhu diturunkan akan geser ke arah eksoterm. Perhatikan reaksi berikut :

A <=> B DeltaH = endoterm (+)


persamaan termokimia diatas menyatakan bahwa reaksi ke kanan adalah endoterm
dan ke kiri adalah eksoterm.
Ketika suhu Dinaikan maka kesetimbangan akan bergeser ke arah B, dan ketika
turun akan bergeser ke arah A.

Katalis, zat ini tidak mempengaruhi pergeseran kesetimbangan, tetapi hanya


mempercepat laju reaksi setimbang .

Anda mungkin juga menyukai