Anda di halaman 1dari 14

LOW BACK PAIN

OLEH
CHAIRINA FATIMAH, S.Ked (09171087)
HERRY SUHENDRA, S.Ked (13174077)

PEMBIMBING
Dr. EVA MUTHIA, M.ked (Neu) Sp.S

ANATOMI DAN FISIOLOGI

Tulang belakang terdiri dari 33 tulang


yang terdiri atas:

Vertebra servicalis 7 ruas

Vertebra thorakal 12 ruas

Vertebra lumbalis 5 ruas.

Vertebra sacralis 5 ruas

Vertebra koksigialis 4 ruas

Morfologi tulang vertebra

Dermatom
medulla spinalis terdiri
dari 31 pasang saraf
spinalis (kiri dan kanan)
yang terdiri atas :
8 pasang saraf servical.
12 pasang saraf thorakal.
5 pasang saraf lumbal.
5 pasang saraf sacral.
1 pasang saraf cogsigeal.

Stabilisasi Vertebra oleh ligamentum

ligament longitudinal anterior


mengontrol gerakan ekstensi.
Ligament longitudinal posterior
mengontrol gerakan fleksi.
ligament flavum melindungi
medulla spinalis dari posterior
ligament tranfersum melekat
pada tiap procesus tranversus
yang berfungsi mengontrol
gerakan fleksi

Bagian yang peka nyeri adalah :


Ligamentum longitudinal anterior
Ligamentum longitudinal posterior
Corpus vertebrae dan
periosteumnya
Ligamentum supraspinosum
Fasia dan otot

mekanisme nyeri antara lain


1. Nyeri Inflamasi
Stimuli menyebabkan inflamasi jaringan
menyebabkan perubahankomponen nosiseptif
Jaringan yang inflamasi mengeluarkan mediator
inflamasi (prostaglandin,bradikinin dll)
Mediator inflamasi mengaktivasi/mensensitasi
nosiseptor langsung/ tidak langsung
menyebabkan nyeri & sensitasi nosiseptor
menyebabkan hiperalgesia
Dua jenis hiperalgesia: primer & sekunder
Hiperalgesia primer dibangkitkan stimulasi termal
& mekanikal;sementara hiperalgesia sekunder
hanya mekanikal
Hiperalgesia sekunder terjadi karena kemampuan
neuron di kornu dorsalismedula spinalis
memodulasi transmisi impuls neuronal
Proses modulasi terjadi karena impuls terusmenerus menstimulasi MSyang berasal dari
daerah lesi sehingga kornu dorsalis jadi sensitif
(sensitisasi sentral)

Definisi Low Back Pain


Low Back Pain adalah nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah, dapat
menyerupai nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya
Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah sampai lipat bokong bawah yaitu di
daerah lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke
arah tungkai dan kaki
LBP atau nyeri punggung bawah termasuk salah satu dari gangguan
muskuloskeletal, gangguan psikologis dan akibat dari mobilisasi yang salah
LBP akut akan terjadi dalam waktu kurang dari 12 minggu, sedangkan LBP kronik
terjadi dalam waktu 6 bulan
Menurut International Association for the Study of Pain (IASP), yang termasuk
dalam low back pain terdiri dari :
Lumbar Spinal Pain,
Sacral Spinal Pain
Lumbosacral Pain,

Lumbar Spinal Pain,


nyeri pada daerah dengan batas:
Superior : garis transversal imajiner yang melalui ujung prosesus spinosus dari
vertebra thorakal terakhir
inferior : garis transversal imajiner yang melalui ujung prosesus spinosus dari
vertebra sakralis pertama
lateral : garis vertikal tangensial terhadap batas lateral spina lumbalis
Sacral Spinal Pain
nyeri pada daerah dengan batas:
superior : garis transversal imajiner yang melalui ujung prosesus spinosus
vertebra sakralis pertama,
Inferior: garis transversal imajiner yang melalui sendi sakrokoksigeal posterior
lateral : garis imajiner melalui spina iliaka superior posterior dan inferior.
Lumbosacral Pain
nyeri di daerah 1/3 bawah daerah lumbar spinal pain dan 1/3 atas daerah sacral
spinal pain.

Etiologi
Berdasarkan Organ yang mendasari
LBP Viserogenik
patologik di ginjal atau visera didaerah pelvis, serta tumor retroperitoneal.
LBP vaskulogenik
Ex: Aneurisma, Insufisiensi arteria glutealis superior -> nyeri di bokong
LBP neurogenik
Neoplasma
Araknoiditis
Stenosis kanalis spinalis
LBP spondilogenik
berbagai proses patologik di kolumna vertebralis
LBP psikogenik
disebabkan oleh ketegangan jiwa atau kecemasan dan depresi
LBP osteogenik
Radang atau infeksi misalnya osteomielitis vertebral dan spondilitis TB
keganasan, kongenital, metabolik -> Osteoporosis, osteofibrosis
LBP diskogenik
Spondilosis
Hernia nucleus pulposus (HNP
Spondilitis ankilosa
LBP miogenik
Ketegangan otot , Spasme otot atau kejang otot, Otot yang hipersensitif
Defisiensi otot

Etiologi
Berdasarkan mekanisme patologik
Trauma
Infeksi
Neoplasma
LBP karena Perubahan Jaringan ,
ex: Osteoartritis (Spondylosis Deformans) , Penyakit Fibrositis
Kongenital
Spondilolisis dan spondilolistesis
Spina Bifida
Stenosis kanalis vertebralis
Spondylosis lumbal
LBP karena Pengaruh Gaya Berat

Anamnesis
Nyeri pinggang bawah dapat dibagi dalam 6 jenis nyeri, yaitu

Nyeri pinggang lokal


Iritasi pada radiks
Nyeri rujukan somatis
Nyeri rujukan viserosomatis
Nyeri karena iskemia
Nyeri psikogen

Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Gerakan-gerakan yang perlu diperhatikan pada penderita:
Keterbatasan gerak pada salah satu sisi atau arah.
Ekstensi ke belakang (back extension)
Fleksi ke depan (forward flexion)
Palpasi
Adanya nyeri (tenderness)
adanya ketidak-rataan

Pemeriksaaan Motorik
Pemeriksaan Sensorik
Refleks
Tes Lasegue
Tes Patrick dan anti-patrick
Tes kernig
Tes Naffziger
Tes valsava
Spasme m. Psoas
Tes Gaenselen

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Pungsi Lumbal (LP)
3Pemeriksaan Radiologis

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Low Back Pain Akut
Sebagian besar pasien dapat diatasi secara efektif dengan kombinasi
dari pemberian informasi, saran, analgesia, dan jaminan yang tepat.
Penatalaksanaan Low Back Pain Kronik yang menyebabkan Disabilitas
pengaruh terpenting dalam perkembangan kronisitas adalah psikologikal
dibandingkan dengan biomekanikal
Terhadap pasien-pasien yang membutuhkan penanganan rujukan
spesialis, pilihan terapinya adalah interdisciplinary pain management
programme (IPMP)

Penatalaksanaan Low Back Pain Non Spesifik


Aktivitas: lakukan aktivitas normal. Penting untuk melanjutkan kerja
seperti biasanya.
Tirah baring: tidak dianjurkan sebagai terapi, tetapi pada beberapa kasus
dapat dilakukan, tirah baring 2-3 hari pertama untuk mengurangi nyeri.
Medikasi: obat anti-nyeri diberikan dengan interval biasa dan digunakan
hanya jika diperlukan. Mulai dengan parasetamol atau NSAID. Jika tidak
ada perbaikan, coba campuran parasetamol dengan opioid. Pertimbangkan
tambahan muscle relaxant tetapi hanya untuk jangka pendek, mengingat
bahaya ketergantungan.
Olahraga : harus dievaluasi lebih lanjut jika pasien tidak kembali ke
aktivitas sehari-harinya dalam 4-6 minggu.
Manipulasi: dipertimbangkan untuk kasuskasus yang membutuhkan obat
penghilang nyeri ekstra dan belum dapat kembali bekerja dalam 1-2
minggu.
Terapi dan intervensi lain: belum ada penelitian mengenai terapi dengan
traksi, termis ultrasound, akupuntur, sabuk penyangga, ataupun pijatan. 6,7

Anda mungkin juga menyukai