(LOGO)
PAPUA
Anggota:
1. Ihsanuriza Haromain
(125060300111091)
(125060307111010)
3. Endy Hendrawan
(125060307111016)
4. Anggia Rinanti
(125060301111026)
(125060301111005)
(MOTO)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah S.W.T., karena atas rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Manajemen Industri
yang berjudul Pengorganisasian (Organizing) ini dengan lancar.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena
itu kami mengaharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan
makalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi banyak pihak.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
PENGORGANISASIAN
A. PENGERTIAN..................................................................................................1
B. FUNGSI PENGORGANISASIAN.....................................................................1
C. PRINSIP PRINSIP PENGORGANISASIAN..................................................3
D. STRUKTUR ORGANISASI..............................................................................4
E. PROSES ORGANISASI...................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................iii
PENGORGANISASIAN
A. PENGERTIAN
Organisasi dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang saling
berinteraksi dan bekerjasama untuk merealisasikan tujuan bersama (Dr. H. B.
Siswanto, M.Si.,2013).
Pengorganisasian merupakan proses menciptakan hubungan-hubungan antara
fungsi-fungsi, personalia, dan faktor fisik, agar supaya kegiatan-kegiatan yang harus
dilaksanakan disatukan dan diarahkan pada pencapaian tujuan bersama (Prof. Dr.
Sukanto Reksohadiprodjo, M.Com.,1992).
Istilah pengorganisasian dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut
ini:
1. Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang
paling efektif dari sumber daya-sumber daya yang ada.
2. Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana
setiap pengelompokkan diikuti dengan penugasan seorang manajer yang
diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
3. Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas,
dan karyawan.
4. Cara para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus
dilaksanakan dalam departemen mereka.
B. FUNGSI PENGORGANISASIAN
Salah satu fungsi utama dari pengorganisasian adalah mempermudah
pelaksanaan tugas. Membagi-bagi suatu kegiatan besar menjadi beberapa kegiatan
kecil yang masing-masing kegiatan itu ditugaskan kepada orang yang ahli untuk
mempermudah melakukan tugas itu.
Fungsi lainnya adalah untuk mempermudah pimpinan mengawasi bawahan.
Dengan adanya pembagian tugas yang jelas, maka pimpinan akan tahu siapa saja
yang melakukan pekerjaan, sehingga ia dapat meminta pertanggungjawaban dari
masing-masing bawahan tentang tugasnya. Selanjutnya, proses ini akan berakibat
akan tercapainya tujuan masing-masing tugas, karena adanya ketegasan tentang
apa yang harus dikerjakan oleh masing-masing bawahan.
menjalankan
tugasnya
bawahan
harus
bertanggung
jawab
susunan
organisasi
telah
ditetapkan,
wewenang
telah
Perorganisasian
adalah
teknik
peningkatan
daripada
ialah
wewenang
untuk
memberi
perintah
dan
meminta
Presiden Direktur
Direktur Personalia
Direktur Produksi
Direktur Keuangan
Manajer Pabrik A
Manajer Pabrik B
Manajer Pabrik C
Presiden Direktur
Direktur Personalia
Direktur Produksi
Direktur Keuangan
Manajer Pabrik A
Manajer Pabrik B
Manajer Pabrik C
sesuai
dengan
kebutuhan,
kepada
manajer
garis
tadi
dapat
Presiden Direktur
Staf
Direktur Personalia
Direktur Produksi
Direktur Keuangan
Manajer Pabrik A
Manajer Pabrik B
Manajer Pabrik C
organisasi
garis
dan
bagan
organisasi
fungsi,
yaitu
dengan
Presiden Direktur
Manajer Keuangan
Manajer Produksi
Manajer SDM
Manajer Pemasaran
Manajer R&D
Manajer Proyek A
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Manajer Proyek B
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Manajer Proyek C
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
c. Komunikasi horizontal
Meskipun arus komunikasi ke atas dan ke bawah merupakan
pertimbangan utama dalam desain organisasi, namun organisasi yang
efektif memerlukan juga komunikasi horizontal. Komunikasi horizontal
sangat perlu bagi koordinasi dan integrasi dari beraneka ragam fungsi
keorganisasian. Misalnya, komunikasi antara produksi dan pemasaran
dalam organisasi bisnis atau antara berbagai macam departemen dan
fakultas dalam sebuah universitas.
d. Komunikasi diagonal
Meskipun mungkin merupakan jalur komunikasi yang paling jarang
digunakan, komunikasi diagonal penting dalam situasi ketika para anggota
tidak dapat berkomunikasi secara efektif melalui jalur lain. Misalnya,
seorang penyelia finansial dari suatu organisasi besar mungkin ingin
menyusun analisis biaya distribusi.
2. Proses pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan adalah serangkaian aktifitas yang dilakukan oleh
seseorang dalam usaha memecahkan permasalahan yang dihadapi, kemudian
menetapkan salah satu alternative yang dianggap paling rasional dan sesuai
dengan sistem. Dalam suatu organisasi yang mengambil keputusan adalah
manajer. Kualitas keputusan yang diambil oleh manajer merupakan ukuran dari
efektifitas mereka. Proses pengambilan keputusan yang dimaksudkan adalah:
a. Menetapkan tujuan dan sasaran khusus dan mengukur hasilnya.
b. Identifikasi permasalahan.
c. Mengembangkan alternatif.
d. Mengevaluasi alternatif.
e. Memilih alternatif.
f.
Melaksanakan keputusan.
yang evaluatif atau yang memberi pertimbangan mengenai hasil karya dan
untuk mngembangkan karya lewat program.
4. Proses imbalan
Cara dan penetapan waktu pembagian imbalan merupakan permasalahan
penting yang harus dihadapi oleh para manajer sehari-hari. Imbalan yang dibagi
oleh manajer meliputi upah, mutasi, promosi, pujian, dan penghargaan. Imbalan
tersebut dapat juga membantu menciptakan suasana yang menimbulkan
pekerjaan yang menantang dan memuaskan. Karena imbalan dipandang
penting oleh para bawahan, imbalan memiliki dampak penting terhadap perilaku
dan hasil karya.
5. Proses sosialisasi dan proses karier
Sosialisasi keorganisasian adalah proses yang dialami individu untuk
menghargai nilai, kemampuan, perilaku yang diharapkan, dan pengetahuan
social yang diperlukan untuk mengasumsikan peran keorganisasian dan untuk
berpartisipasi sebagai anggota organisasi. Proses sosialisasi meliputi tiga
tahap. Setiap tahap menyangkut aktivitas khusus yang apabila dilaksanakan
dengan tepat akan meningkatkan kesempatan orang untuk memiliki karier yang
efektif. Tahap sosialisasi yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Sosialisasi persiapan
b. Akomodasi
c. Manajemen peran