Anda di halaman 1dari 6

Presiden Jokowi Sebut Bencana Asap Di

Kalteng Sudah Parah Sekali


Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di
Kalimantan Tengah, khususnya Kabupaten Pulang Pisau, memang parah sekali.
Baru saja tadi informasi yang kira terima dari satelit 1508 titik, makanya kita ke sini karena
mendapat informasi ini. Kemudian masalah di Pulang Pisau ada 616, Kapuas 366 karena
kondisi gambut di sini, kata Presiden Jokowi saat meninjau titik api di area hutan di Desa
Tumbang Nusa, Kec. Jabiren Raya, Kab. Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng), Kamis
(24/9) siang.
Untuk mengatasi bencana asap di Kalteng itu, menurut Presiden Jokowi, pemerintah akan
mengirimkan prajurit pasukan ke sana. Itu jangka pendek. Jangka panjangnya, termasuk
jangka menengah, menurut Presiden Jokowi, kanal. Tidak ada yang lain.
Presiden Jokowi menjelaskan, untuk pembangunan kanal itu anggaran dari Pemerintah Pusat.
Karena itu, seminggu dua minggu ini akan dimobilisasi langsung datang dari pusat untuk
membuat kanal.
Bupati sudah diajak bicara, Gubernur sudah diajak bicara, tinggal pelaksanaannya. Syukur
bisa seminggu ini, ini kan darurat, kata Presiden Jokowi.
Adapun mengenai sanksi hukum perusahaan yang sudah dijadikan tersangka dalam kasus
pembakaran hutan dan lahan di Kalteng, Presiden Jokowi menyerahkan urusannya kepada
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya dan Kapolri Jenderal
Badrodin Haiti.
Ikut mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu antara lain Menko Polhukam Luhut
B. Pandjaitan, Menteri LHK Siti Nurbaya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Mendikbud
Anis Baswedan, Kepala BNPB Willem Rampangilei, Panglima TNI Jenderal Gatot
Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. (SLN/UNI/ES)
(sumber: http://setkab.go.id/presiden-jokowi-sebut-bencana-asap-di-kaltengsudah-parah-sekali/)

Innalillahi, Kabar Duka Dari Mina, Ratusan Jamaah Haji Meninggal Akibat
Berdesakan

Sekitar 220 orang jamaah haji dikabarkan meninggal dunia dalam tragedi Mina Hari Kamis
(24/09/2015) siang, demikian kata Direktorat Pertahanan Sipil Arab Saudi sebagaimana
dikutip Al Jazeera.

Pihak pemerintah Saudi mengatakan, setidaknya 400 jamaah lainnya mengalami luka-luka
akibat terinjak-injak, yang berlangsung di Mina, di pinggiran Kota Suci Makkah.
Sebagaimana diketahui, jumlah jamaah haji tahun ini diperkirakan mencapai sekitar 2 juta
orang.
Saudi Gazette mengatakan, pemerintah sedang menerjunkan 4000 personil guna menangani
insiden akibat desak-desakan ini. Setidaknya, 220 ambulans dan peralatan lain telah
diterjunkan.
Wartawan Al Jazeera di Makkah, Omar Alsaleh, melaporkan, jumlah meninggal mungkin bisa
meningkat.
Ini hanya jumlah awal awal haji kemarin sudah dibayangi oleh kecelakaan crane (Derek)
yang telah menewaskan 107 orang dan melukai lebih dari 200 lain. Enam lokasi telah terjadi
perubahan besar-besaran untuk memungkinkan lebih banyak peziarah mengunjungi Makkah
selama musim haji, begitu kutipnya.
Sementara Arab News memberitakan, tim pertahanan sipil sedang mengarahkan peziarah
mengambil rute lain yang lebih aman dan operasi penyelamatan masih sedang berlangsung.
Cuplikan adegan foto dan video amatir yang tersebar di media sosial menunjukkan orangorang tergeletak di lantai.
Sebelum ini, pada tahun 1990 umat Islam pernah berduka atas musibah tewasnya 1.426 orang
jamaah haji akibat saling injak di terowongan Haratul Lisan, Mina. Dari jumlah itu, sebanyak
649 jamaah asal Indonesia. Semoga Allah memudahkan urusan para jamaah dan mereka
segera bisa kembali dalam keadaan sehat dan selamat.
(sumber: http://www.smstauhiid.com/innalillahi-kabar-duka-dari-mina-ratusanjamaah-haji-meninggal-akibat-berdesakan/)

Adnan Buyung Menulis Pesan Terakhirnya Sambil Menangis...


JAKARTA, KOMPAS.com Todung Mulya Lubis sempat menjenguk Adnan Buyung
Nasution saat masa kritisnya di Rumah Sakit Pondok Indah pada 20 September 2015. Di
situlah Buyung menuliskan pesan tertulis.
Saat itu, Todung datang bersama keluarganya dan beberapa rekan pengacara datang pada
siangnya. Mereka bertahan di sekitar tempat tidur Buyung hingga malam hari. Buyung, sebut
Todung, menangis begitu melihat Todung dan rekan-rekannya.
"Dia tidak bisa berbicara saat itu, jadi dia cuma bisa menangis, apalagi saat kita pegang
tangan dia," ujar Todung di rumah duka, bilangan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu
(23/9/2015) siang.

Tiba-tiba, Adnan Buyung memberikan isyarat dengan tangannya, meminta secarik kertas
untuk menulis pesan. Dengan tertatih-tatih dan gerak patah-patah, Buyung berhasil menulis
kalimat menggunakan spidol merah.
"Jagalah LBH/YLBHI, teruskan pemikiran dan perjuangan untuk masyarakat miskin dan
tertindas," demikian tulis Buyung.
Tulisan itu tidak terbaca jelas.
"Dia menulis sambil menangis. Lalu, saya jawab, 'iya Bang, iya,'" ujar Todung.
Tak disangka, pesan itu adalah pesan terakhir Buyung kepada Todung dan rekan-rekannya.
Senior, rekan kerja, sahabat, itu pun pergi untuk selama-lamanya, hari ini sekitar pukul 10.00
WIB.
Meski begitu, pesan Buyung itu pun memiliki makna mendalam bagi Todung, yakni bukan
hanya untuk dirinya, melainkan untuk penegak hukum di Indonesia.
"Pesan bagi semuanya adalah, dia saja dalam sakitnya masih memikirkan negerinya,
bangsanya. Dia seperti tidak bisa menerima sakitnya, 'kenapa saya tak bisa berbuat sesuatu
lagi'. Itu pesannya. Tapi, ya namanya umur ya urusan Allah, kita doakan yang terbaik," ujar
Todung.
(sumber:
http://nasional.kompas.com/read/2015/09/23/15443901/Adnan.Buyung.Menulis.P
esan.Terakhirnya.Sambil.Menangis.)

Ahok: Selama Saya Jadi Gubernur, Anda Jangan Coba-coba


Main Curang..
JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta para
pengusaha, seperti pemilik gedung, pengusaha restoran, dan hiburan untuk taat membayar
pajak. Seperti pemilik gedung yang harus membayar pajak sebesar 30 persen kepada DKI jika
memasang iklan komersil pada light emitting diode (LED) di gedung-gedung mereka.
"Logika saya sederhana, kalau gedung Anda lokasinya enggak strategis, pada mau bayar
mahal pasang iklan enggak di gedung Anda? Perusahaan iklan mau bayar mahal kalau lokasi
gedung Anda strategis. Sudah bagi kami 30 persen saja dan dibayarkan melalui transfer,
transaksi non tunai, selesai," kata Basuki, saat Sosialisasi Rancangan Peraturan Gubernur
tentang Penyelenggaraan Reklame Tahun 2015, di Balai Agung, Balai Kota, Jumat
(25/9/2015).
Ia meminta para pemilik gedung untuk tidak mengemplang pajak. Sebab, sanksi terberat yang
dapat dikenakannya adalah pencabutan sertifikat layak fungsi (SLF).

Ahok, sapaan Basuki juga bakal mencabut izin usaha mereka. Mendengar ancaman Basuki
itu, para pemilik gedung yang memadati Balai Agung langsung geleng-geleng kepala.
Lebih lanjut, Basuki menegaskan tidak pernah menerima suap dari pengusaha. "Tetapi kalau
Anda mencuri pajak, kami cabut izin usaha Anda. Selama saya masih jadi Gubernur, Anda
semua jangan coba-coba curang. Anda pasti gugat saya ke suaminya tante Budsman atau
Ombudsman. Percaya sama saya, orang miskin lawan orang kaya pasti kalah dan orang kaya
pasti kalah melawan pejabat," kata Basuki.
Tahun depan, lanjut dia, Pemprov DKI akan memberi hibah sebesar Rp 140-150 miliar
kepada kepolisian. Basuki menegaskan anggaran itu termasuk untuk menindak dan
mempidanakan para pengemplang pajak.
"Sial saja buat kalian yang main pajak. Pasti Anda-anda kampanye jangan pilih saya (Basuki)
di Pilkada 2017 dan berharap mudah-mudahan ada gubernur yang bisa diajak main. Mohon
maaf anda kalau tidak bayar pajak, saya sikat, saya enggak pernah takut selama saya lakukan
benar dan terbaik. Nasib saya terpilih atau tidak (jadi Gubernur), Tuhan yang menentukan,"
kata Basuki.
(sumber:
http://megapolitan.kompas.com/read/2015/09/25/13134891/Ahok.Selama.Saya.Jadi.Gubernur
.Anda.Jangan.Coba-coba.Main.Curang.)

Inilah Kesaksian tentang Tragedi Mina

Berbagai laporan lapangan dari sejumlah orangtermasuk sejumlah wartawan BBC, yang
berada di lokasi kecelakaan Mina, ketika lebih dari 700 orang jemaah tewas dan lebih dari
800 terluka terhimpit dan terinjak-injak.
'Orang-orang berjatuhan meminta pertolongan' - Tchima Illa Issoufou, BBC Hausa
Service
"Orang-orang bergerak ke arah tempat melempar jumlah, sementara lainnya datang dari arah
berlawanan. Lalu keadaan menjadi kacau dan tiba-tiba orang-orang mulai berjatuhan. Ada
jemaah dari Nigeria, Niger, Chad, dan Senegal dan beberapa negara lain. Mereka saling
memanjat satu sama lainnya agar bisa bergerak ke tempat yang aman dan itulah sebabnya
banyak orang tewas.
"Orang-orang menyeru nama Allah sementara yang lainnya menangis, termasuk anak-anak
dan bayi. Mereka jatuh ke tanah meminta tolong tapi tak ada yang menolong.
"Semuanya seperti menyelamatkan diri sendiri. Kami ikut kehilangan anggota kelompok.
Saya kehilangan bibi saya dan, saat itu, dua perempuan dari rombongan kami - ibu dan anak
perempuannya - hilang."

'Jenazah sejauh mata memandang' - Bashir Sa'ad Abdullahi, BBC


"Dari tempat saya berdiri, di sini di pusat kota Mina, saya bisa melihat jasad yang ditutup kain
putih. Polisi sudah membarikade daerah tersebut sehingga saya tidak bisa menghitung
jumlahnya, tapi tampak jenazah sejauh mata saya memandang.
"Di sekitar daerah tersebut, sejumlah kerabat berkerumun dalam duka dan jemaah haji lain di
kota tenda Mina juga datang untuk melihat jenazah dan memnyampaikan ucapan
belasungkawa dan berdoa. Petugas polisi berusaha menghentikan orang-orang yang melewati
daerah itu karena mereka masih menangani jenazah, dan ambulans keluar masuk dari sana.
"Helikopter juga terbang di atas daerah tempat jenazah-jenazah itu berada."
'Semacam tumbukan' - Yusuf Ibrahim Yakasai, BBC Hausa Service
"Seorang saksi yang berhasil selamat dari insiden itu mengatakan bahwa yang sebenarnya
terjadi adalah keamanan Saudi menutup salah satu jalan menuju Jamarat (tempat lempar
jumroh).
"Hal ini terjadi ketika ribuan jemaah dari berbagai negara seperti Iran, Kamerun, Ghana, dan
Niger akan melempar jumroh. Maka, mereka yang baru selesai melempar batu kembali ke
arah yang sama, beradu dengan jemaah yang baru akan melempar batu.
"Ada tabrakan antara dua kelompok yang bergerak ke arah berlawanan di jalan yang sama.
Mereka yang terjebak di tengahlah yang paling terkena."
'Jalan ditutup karena Raja Saudi berhaji' - dokter Inggris yang tak mau disebut
namanya
"Semalam, saya baru kembali dari Muzdalifa ke Jamarat bersama keluarga saya naik kereta.
Kami tiba di stasiun lebih dulu daripada yang lain dan keretanya tertunda. Akhirnya ada
banyak orang berkumpul di stasiun. Ketika kereta tiba pada jam 02 pagi, terjadi kekacauan
saat jemaah yang lelah berusaha naik.
"Dalam perjalanan, kereta berhenti di suatu tempat, entah di mana, selama setengah jam.
Orang-orang mulai resah dan beberapa berusaha membuka gerbang darurat karena semua
sesak napas karena panas dan kelelahan. Akhirnya kami sampai di Jamarat dan setelah
melempar batu, kami pergi, dan mendengar beberapa jam kemudian bahwa tragedi ini terjadi.
"Saya kemudian mengetahui kenapa kereta tertunda. Yaitu karena Raja Saudi melakukan
ibadah haji dan mereka tidak mau ada orang lain masuk ke Mekah. Mereka menghentikan
kereta dan menutup jalan. Dan ketika dia selesai, semua orang berusaha masuk bersamaan."
'Keamanan lebih dari cukup' - Taheer Zaman dari Dewsbury, Inggris
"Pengaturan dari pemerintah Saudi luar biasa. Kita tak bisa menyalahkan mereka. Ada banyak
antisipasi pengamanan yang dilakukan. Saya sudah naik haji beberapa kali dalam 20 tahun
terakhir. Tahun ini saya datang bersama istri, anak laki-laki, menantu, dan ibu mertua saya.
"Dari apa yang saya lihat di lapangan, dalam 10 hari terakhir, ada pengaturan yang sangat
bagus dari pemerintah Saudi. Kita tak bisa menyalahkan mereka...

"Saya melihat seorang seorang lelaki pingsan karena kepanasan dan kelelahan dan 10 staf
kesehatan langsung datang berlari membantunya. Di setiap eskalator ada orang-orang yang
membantu mereka yang kelelahan. Langkah pengamanannya sudah lebih dari cukup. Bahkan
saya akan mengatakan sudah berlebihan."
(sumber: http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/09/inilah-kesaksian-tentang-tragedimina)

Anda mungkin juga menyukai