PEMBAHASAN
2.1.
artinya mengikuti
pola
pengembangan
tertentu
secara
Tulisan ilmiah terbagi beberapa jenis, berikut adalah jenis-jenis tulisan ilmiah:
a. Makalah
Menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti tulisan.
Makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah
atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai
analisis yang logis dan objektif. Makalah ditulis untuk memenuhi tugas
terstruktur yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri
untuk disajikan dalam forum ilmiah.
b. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa program
sarjana (S1) sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program studi yang
ditempuhnya. Skripsi ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan dan
hasil kajian pustaka.
c. Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada
skripsi. Tesis ditulis oleh mahasiswa program Magister (S2) sebagai syarat
penyelesaian studi. Bobot akademis tesis lebih tinggi dibandingkan skripsi.
Karena biasanya selain ditulis berdasarkan hasil kajian pustaka dan
penelitian lapangan, tesis juga ditulis berdasarkan hasil pengembangan
proyek.
d. Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang
dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih
Secara umum, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia baku. Ciriciri ragam bahasa Indonesia baku diantaranya:
a. Menggunakan awalan ber- dan me- secara eksplisit.
b. Menggunakan kata tugas secara eksplisit dan konsisten serta sesuai dengan
fungsinya.
c. Menggunakan struktur logika yang tidak rancu.
d. Menggunakan struktur gramatikal secara eksplisit dan konsisten.
Sedangkan ragam bahasa ilmiah memiliki ciri cendekia, lugas, jelas, formal,
objektif, dan konsisten. Paparan berikut akan mengupas ciri-ciri tersebut dengan
pijakan ciri bahasa ilmiah.
a. Cendekia
Bahasa tulis ilmiah bersifat cendekia. Artinya, bahasa ilmiah itu mampu
digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis. Bahasa
yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama
sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat
oleh pembaca. Kalimat-kalimat yang digunakan mencerminkan ketelitian
yang objektif sehingga suku-suku kalimatnya mirip dengan proposisi
logika.
Karena
itu,
apabila
sebuah
kalimat
digunakan
untuk
Kecendekiaan bahasa juga tampak pada ketepatan kata. Karena itu, kata
yang dipilih harus disesuaikan dengan muatan isi pesan yang akan
disampaikan. Di samping itu, kecendekiaan juga berhubungan dengan
kecermatan memilih kata. Suatu kata dipilih secara cermat agar kata itu
tidak mubazir, tidak rancu, dan idiomatis. Pilihan kata maka dan bahwa
pada contoh dibawah ini termasuk mubazir. Oleh sebab itu, kata tersebut
perlu dihilangkan sebagaimana yang tertera pada contoh selanjutnya.
Karena sulit, maka pengambilan data dilakukan secara tidak
langsung. Menurut para ahli psikologi bahwa korteks adalah pusat
otak yang paling rumit.
Karena sulit, pengambilan data dilakukan secara tidak langsung.
Menurut para ahli psikologi korteks adalah pusat otak yang paling
rumit.
Kerancuan pilihan kata dalam tulisan ilmiah perlu dihindari. Kerancuan
pilihan kata pada umumnya terjadi karena dua struktur kalimat yang
digabung menjadi satu. Untuk membperbaikinya perlu dikembalikan
pada struktur asal.
b. Lugas
Bahasa tulis ilmiah digunakan untuk menyampaikan gagasan ilmiah secara
jelas dan tepat. Untuk itu, setiap gagasan hendaknya diungkapkan secara
langsung sehingga makna yang ditimbulkan oleh pengungkapan itu adalah
makna lugas. Dengan paparan yang lugas, kesalahpahaman dan kesalahan
menafsirkan isi kalimat akan terhindarkan. Penulisan yang bernada sastra
perlu dihindari. Penulisan
mengungkapkan
contoh penggunaan bahasa yang tidak lugas dan bahasa yang lugas.
moral di Sekolah
mata
pelajaran
paling
strategis
karena
langsung
Contoh (1) tidak mampu mengungkapkan gagasan secara jelas, antara lain
karena kalimat terlalu panjang. Kalimat yang panjang itu menyebabkan
kaburnya hubungan antargagasan yang disampaikan. Hal itu berbeda
dengan contoh (2), kalimat-kalimatnya pendek sehingga mampu
mengungkapkan gagasan secara jelas. Ini tidak berarti bahwa dalam
menulis artikel ilmiah tidak dibenarkan membuat kalimat panjang. Kalimat
panjang boleh digunakan asalkan penulis mampu membuat kalimat yang
panjang tersebut menjadi mudah dimengerti.
d. Formal/Resmi
Tulisan ilmiah merupakan salah satu bentuk komunikasi ilmiah. Bahasa
yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat
keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosakata,
bentukan kata, dan kalimat.
e. Objektif
Bahasa ilmiah bersifat objektif. Upaya yang dapat ditempuh adalah
menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak pengembangan kalimat dan
menggunakan
kata-kata
serta
struktur
kalimat
yang
mampu
Unsur bahasa dan ejaan dalam bahasa tulis ilmiah digunakan secara
konsisten. Sekali sebuah unsur bahasa, tanda baca, tanda-tanda lain, dan
istilah digunakan, maka semua itu harus tetap konsisten digunakan sesuai
kaidah.