Gontor, 3 Desember
2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada masa dinasti Bani Abbasiah terkenal ada beberapa
khalifah yang mempunyai pencapaian yang luar biasa.
Pencapaian tersebut ditandai dengan majunya peradaban Islam.
Puncak kemajuan ini berada pada pemerintahan khalifah Harun
Al Rasyid dan anaknya Al Mamun. Pada masa pemerintahan
Harun Al Rasyid Islam mengalami puncak kejayaanya dengan
Bagdad sebagai pusatnya. Pada masa ini kemajuan dapat dilihat
dari berbagai aspek, seperti aspek politik, ekonomi, sosial,
budaya dan pendidikan. Sahingga peradaban ini disebut sebagai
The golden age of Islam, atau masa keemasan Islam.
Setelah Harun Al Rasyid wafat, pemerintahanpun
diteruskan oleh anaknya yang bernama Al Mamun. Bahkan pada
masa ini kejayaan Islam masih berlanjut. Hal ini ditandai dengan
kemajuanya pada bidang pendidikan dan intelektualnya dengan
dibangunya Baitul Hikmah di Bagdad. Di baitul hikmah ini
dijadikan sebagai pusat kajian keilmuan dan pengetahuan. Pada
masa itu pula banyak muncul cendekiawan-cendekiawan muslim
dan juga karya-karya besar mereka yang nantinya akan
mempengaruhi peradaban Islam bahkan dunia, sehingga Baitul
Hikmah dianggap sebagai pelecut kemajuan peradaban Islam
pada zaman Abbasiyah. Didasari atas beberapa kenyataan
tersebut, pada makalah ini penulis berusaha untuk memaparkan
sejarah berdirinya baitul hikmah serta peranannya dalam
perkembangan peradaban Islam.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka
pada tulisan ini hendak mencari jawaban terhadap pertanyaan:
1.
2.
3.
4.
C.
Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah sebagaimana diuraikan di
atas, maka maksud dari tujuan tulisan ini:
1. Ingin
mengetahui
latar
belakang
berdirinya
Baitul
Hikmah
2. Ingin mengetahui sejarah baitul hikmah
3. Ingin
mengetahui
peranan
Baitul
Hikmah
bagi
peradaban Islam
4. Ingin mengetahui pengaruh Baitul Hikmah terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan
D.
Metode
Metode penulisan makalah ini adalah bersifat Deskriptif
yang artinya menjelaskan dengan metode kajian kepustakaan,
yaitu
penelitian
yang
dilakukan
melalui
kepustakaan,
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Berdirinya Baitul Hikmah
Motivasi didirikannya lembaga baitul hikmah boleh jadi
memang kepentingan-kepentingan praktis, seperti kepentingan
untuk menguasai ilmu kedokteran, astronomi, tetapi juga sangat
penting didorong oleh kepentingan prestise, ada yang menilai
bahwa pendirian lembaga tersebut sesunggguhnya didorong oleh
keinginan meniru lembaga hebat yang didirikan oleh orang-orang
kristen Nestorians; yakni gondhesaphur yang salah satu
tokohnya georgius Gabriel pernah ditunjuk menjadi kepala
sebuah rumah sakit pada jaman khalifah al-Mansur. Tokoh ini
juga aktif menerjemahkan karya-karya yunani.
Terlepas dari itu semua yang menjadi motivasi utamanya,
pembentukan lembaga Baitul Hikmah adalah disebabkan oleh
faktor-faktor obyektif sebagai berikut:
1. Melimpahnaya kekayaan negara dan tingginya apresiasi
khalifah Al Makmun terhadap ilmu pengetahuan dan
perpustakaan
pengembangan
ilmu
yang
pengetahuan.
berfungsi
Institusi
sebagai
ini
pusat
merupakan
diperluas
penggunaannya.
kebijaksanaan
yang
dirintis
Bait
al-Hikmah
oleh
khalifah
atau
Harun
Graha
al-Rasyid
Islam,
yaitu
menggenggam
dunia
dengan
ilmu
dan
bantuan
dari
orang-orang
yang
memegang
10
12
13
15
16
17
Abbasiyah ini, keterlibatan unsur-unsur non Arab, terutama bangsa Persia, dalam
pembinaan peradaban Baitul Hikmah.
Pada masa itu perpustakaan-perpustakaan tampaknya lebih menyerupai
sebuah universitas ketimbang sebuah taman bacaan. Orang-orang datang ke
perpustakaan itu untuk membaca, menulis, dan berdiskusi. Di samping itu,
perpustakaan ini juga berfungsi sebagai pusat penerjemahan. Tercatat kegiatan
yang paling menonjol adalah terhadap buku-buku kedokteran, filsafat,
matematika, kimia, astronomi dan ilmu alam.
BAB III
PENUTUP
18
A. Kesimpulan
Baitul Hikmah bahasa Arab Bait al-Hikmah adalah perpustakaan dan pusat
penerjemahan pada masa dinasti Abbasiah yang terletak di Bagdad. Pada mulanya
Harun ar Rasyid (736-809 M) mendirikan Khizanat Al Hikmah yang berfungsi
sebagai perpustakaan, tempat penerjemahan dan penelitian. Kemudian pada tahun
815 M Al Mamun (813-833 M) mengubahnya menjadi Baitul Hikmah yang
berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku-buku kuno yang berasal dari persia,
Bizantium, Eithopia dan India.
Pada masa Al Mamun Baitul Hikmah mengalami kemajuan yang luar
biasa. Karena pada saat itu Baitul Hikmah menjadi pusat kajian yang
memunculkan banyak ilmuan, baik ilmuan agama atau ilmu umum. Maka di
sinilah Baitul Hikmah mempunyai peranan yang cukup besar dalam memajukan
peradaban Islam, bahkan pada masa itu Islam mengalami masa keemasanya The
golden age of Islam.
B. Penutup
Demikian uraian makalah ini, kami sadar masih banyak kekurangan
ataupun kesalahan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
REFERENSI
Issawi, Charles, Filsafat Islam Tentang Sejarah, (Jakarta: Tintamas, 1976).
19
20