1.M. Syukron
DISUSUN OLEH :
Amrullah
(14030184090)
2.Iis Avriyanti
(14030184093)
3.Devinna Luthfi NA
(14030184099)
4.Ika Santi Rianti
(14030184102)
EJAA
N
PENGERTIAN EJAAN
Menurut
Kamus Besar
Bahasa
Indonesia
Ejaan : kaidah-kaidah (KBBI)
Ejaan : kaidah-kaidah
cara menggambarkan
cara menggambarkan
bunyi-bunyi (kata,
bunyi-bunyi (kata,
kalimat dsb) dibentuk
kalimat dsb) dibentuk
tulisan (huruf-huruf) serta
tulisan (huruf-huruf) serta
penggunaan tanda-tanda
penggunaan tanda-tanda
baca.
baca.
M
Ma aca
ca
m
m
E ja
an
Ej a
Fon an
Ej a
e
tis
Fo an
n
em
is
E j aan
Fonet
i
Adalah
ejaan
ya n g
berusa
ha me
nyatak
setiap
an
bunyi
bahas
(fonem
a
) de n g
a n hur
u f,
h
o
t
n
Co
Ejaan Fonetis digunakan dalam
bahasa
Melayu
Malaysia
(Bahasa Malaysia)
Misal
Kata agong tidak ditulis
dengan huruf u melainkan huruf
o.
Tapi pada kata keagungan
menggunakan huruf u.
a
a
j
E
o
F
n
s
i
m
e
n
Siste
mE
jaan
y an g
di In
Ejaan Van Ophuijsen
do n d i G u n a
esia
kan
Atau Ejaan Balai Pustakaberlaku sejak
tahun 1901-1947.
Ciri khusus ejaan Van Ophuijsen
diantaranya adalah :
1.Huruf U ditulis dengan OE
2.Huruf Y ditulis dengan J
3.Penggunaan tanda diakritik seperti koma
hamzah, koma ain dan tanda trema,
dapat dilihat pada kata bapa, akal dan
namaI
4.Kata ulang diberi angka 2. Contohnya
jalan2 untuk jalan jalan.
Ejaan Republik/Ejaan
Soewandi
Diresmikan pada 19 Maret 1947 oleh
Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan kala itu yaitu Mr
Soewandi. Pada dasarnya ejaan ini sama
dengan ejaan Van Ophuijsen, hanya saja
ada beberapa penyederhanaan dan
perubahan.
Diantara penyederhanaan dan perubahan
tersebut adalah :
1. Huruf OE diubah menjadi U
2. Huruf J diubah menjadi Y
3. Tanda diakritik seperti koma hamzah, koma
ain dan tanda trema dihilangkan.
4. Kata ulang dapat ditulis dengan dua cara.
Contohnya :
a) jalan jalan atau
b) jalan2
jaan
Meli
n do
ng
a
Y
n
an
a
a
j
k
E
a
urn
p
m
Ejaan Yang Disempurnakan
Dise adalah
penyempurnaan dari ejaan ejaan
sebelumnya yang merupakan hasil kerja dari
panitia ejaan Bahasa Indonesia yang dibentuk
oleh LBK (Lembaga Bahasa dan Kesusastraan)
pada 1966. Ejaan ini diresmikan dalam pidato
kenegaraan memperingati HUT Kemerdekaan
RI ke 27, 17 Agustus 1972. Selanjutnya
dikukuhkan dalam Surat Keputusan Presiden
No. 57 tahun 1972.
Beberapa
adalah :
penyempurnaan
itu
diantaranya
Tabel Perbedaan
Ketiga Jenis Ejaan
Van Ophuysen
Suwandi
EYD
dj
dj
nj
nj
ny
Sj
sj
sy
tj
Tj
ch
Ch
kh
oe
ee
PILIHA
N KATA
KRITERIA
PILIHAN KATA
KETEPATAN
KECERMATAN
KESERASIAN
CONTOH
PENULISAN
KATA
1. KATA
DASAR
2. KATA
TURUNA
N
1.Imbuhan
(awalan,
sisipan, akhiran) ditulis
serangkai dengan kata
dasarnya.
Misalnya:
bergetar,
dikelola,
2.penetapan,
Jika bentuk dasar berupa
gabungan kata, awalan atau
menengok, dll.
3.
BENTUK
ULANG
4.
GABUNG
AN KATA
5. Kata
Ganti ku,
kau-, -mu,
dan nya
Kata ganti ku- dan kau- ditulis
serangkai dengan kata yang
mengikutinya; -ku, -mu, dan nya
ditulis serangkai dengan kata
yang mendahuluinya. Misalnya:
kumiliki, kauambil, bukuku,
rumahmu, bajunya
6. Kata
Depan ke,
di, dari
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah
dari kata yang mengikutinya kecuali di
dalam gabungan kata yang sudah lazim
dianggap sebagai satu kata seperti kepada
dan daripada. Misalnya: di lemari, ke
pasar, dari Banjarmasin
7. Kata Si
dan Sang
Kata si dan sang ditulis terpisah
dari kata yang mengikutinya.
Misalnya: sang Kancil, si
pengirim
8. Partikel
1. Paratikel lah, -kah, dan -tah
ditulis serangkai dengan kata
yang mendahuluinya. Misalnya:
Bacalah buku itu baik-baik.
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata
yang mendahuluinya. Misalnya: Apa
pun yang dimakannya, ia tetap
kurus.
3. Partikel per yang berarti mulai, demi, dan
tiap ditulis terpisah dari bagian kalimat
yang mendahului atau mengikutinya.
Misalnya: per 1 April.
KA
YA TA
L A NG
ZIM
Dalam
bahasa
keilmuan, harus
menggunakan
kata-kata yang
sudah
dikenal
oleh
masyarakat.
Sehingga :
Input >
Masukan
Sparepart >
Sukucadang
Approach >
Pendekatan
Work Shop >
Lokakarya
dst
Kata yang
digunakan
itu tepat
dan sesuai
dengan
pesan yang
ingin
disampaika
n
KATA
YANG
Contoh CERMAT
:
UNGKAPAN
IDIOMATIK
Ungkapan yang
sudah benar,
sehingga tidak
boleh ditambah
atau dikurangi
Ungkapan
idiomatik
antara lain:
Sesuai
dengan
Berhubung
dengan
Bertalian
Ungkapan
penghubun
g
Menghubungkan
kata-kata
intrakalimat
maupun
antarkalimat
KATA UMUM
DAN KATA
KHUSUS
KATA UMUM
kata kata
yang memiliki
makna dan
cakupan
pemakaian
yang lebih
luas.
(hipernim)
KATA KHUSUS
kata kata
yang ruang
lingkup dan
cakupan
maknanya
lebih sempit
(hiponim)
NO
KATA UMUM
MELIHAT
JATUH
SAYUR
SUKU
KATA
KHUSUS
MENONTON
MENATAP
MENGINTAI
MENGINTIP
MELOTOT
TUMBANG
TERBAN
TERJUN
WORTEL
KUBIS
BAWANG
SELEDRI
DLL
JAWA
SUNDA
BATAK
ASMAT
DAYAK
KENDARAA
N
BUAH
MOBIL
MOTOR
SEPEDA
KERETA
PESAWAT
KAPAL
PERAHU
BECAK
NANGKA
NANAS
SEMANGKA
APEL
DLL
NO
KATA UMUM
ALAT POTONG
MEMOTONG
MEMBAWA
KATA
KHUSUS
PISAU
GUNTING
GOLOK
GERGAJI
PEDANG
BELATI
MENGIRIS
MEMENGGAL
MENJINJING
MENGANGKAT
MEMIKUL
MEMBOPONG
KALIMA
T
Kalimat adalah
satuan bahasa
berupa
kata/rangkaian kata
yang dapat berdiri
sendiri dan
menyatakan makna
yang lengkap.
Menurut
http://id.wikibooks.or
g
Kalimat adalah
satuan bahasa
terkecil yang
mengungkapkan
1.Kekompakan dan
Kesatuan
Kalimat dikatakan kompak
dan ada kesatuan jika dalam
satu kalimat hanya
terkandung satu pokok pikiran
atau gagasan. Serta
mengandung unsur S, P, O
dan masing-masing unsur
kalimat terlihat jelas.
Contoh :
Menteri hukum dan
perundang-undangan
sedang menertibkan
semua produk hokum
masa lalu dengan
segera.
2.Kehemata
n
Dalam kalimat efektif
kehematan meliputi
kehematan
pemakaian kata,
frasa, atau unsur
kalimat lainnya yang
tidak diperlukan.
Unsur-Unsur yang Bisa Dihemat :
a. Pengulangan bagian-bagian
kalimat
b. Pemakaian hiponimi
c. Pemadatan kelompok kata menjadi
kata
b.Pemakaian
hiponimi
Hiponim merupakan kata-kata
yang maknanya sudah tercakup
dalam kata kelompoknya.
Missal, lata Senin sudah
mengandung makna hari.
Contoh :
Saya akan pergi ke
Australia pada bulan
Agustus depan.
Contoh :
Mahasiswa sering diberi
predikat sebagai tulang
punggung bangsa dan
Negara, suatu predikat
yang harus diberi
penafsiran dan diberi
makna secermatcermatnya.
3.kevariasian
Merupakan upaya
menganekaragamkan
bentuk-bentuk
menghasilkan daya
informasi yang lebih baik
dan tidak membosankan
Contoh :
Pada hari raya Idul Adha
kemarin Haji Malik
menyembelih lima ekor
kambing.
Disamping itu disembelih
seekor lembu.
4.Kesejajaran
Apabila suatu gagasan kita
tempatkan dalam struktur kata
benda, maka kata-kata atau
kelompok kata yang lain yang
menduduki fungsi yang sama
harus ditempatkan ke dalam kata
benda dengan bentuk ini. Begitu
juga sebaliknya. Kesejajaran
bentuk dapat membantu memberi
kejelasan unsur-unsur gramatikal
sehingga akan membantu
pembaca dalam memahami isi
kalimat secara keseluruhan.
Contoh :
Seorang insinyur telah
memecahkan masalah
itu dengan caranya
sendiri kemudian
membuat alatnya dan
masyarakat tinggal
membeli dan
memaknainya.
4.Penekanan
Setiap kalimat memiliki
sebuah ide pokok. Inti
pikiran ini biasanya lain
ditekankan atau
ditonjolkan oleh penulis
atau pembicara. Seorang
pembicara biasanya akan
memberi penekanan pada
bagian kalimat dengan
memperlambat ucapan,
meninggikan suara dan
lain sebagainya pada
bagian kalimat tadi.
b.Urutan yang
logis
Urutan yang logis
dapat disusun
secara kronologis,
dengan penataan
urutan yang makin
lama makin
penting atau
dengan
menggambarkan
suatu proses.
c.Pengulangan
Kata
Pengulangan kata dalam
sebuah kalimat kadangkadang diperlukan dengan
maksud untuk memberi
penegasan pada bagian
ujaran yang dianggap
penting. Pengulangan kata
yang demikian dianggap
dapat membuat maksud
kalimat menjadi lebih jelas.
PARAGR
AF
Ciri Ciri
Paragraf
Contoh :
(1) Dibanding planet-planet lain
yang dikenal dalam tata surya,
Sedna dikenal sebagai panet
terdingin dan terjauh. (2)
menurut peneliti Mike Brown
dan timnya temperature Sedna
mencapai -400 F. (3)
Temperatur itu sama dengan
-240 C. (4) Jaraknya juga yang
paling jauh dari yang pernah
ditemukan yakni 13 milyar km
dari matahari.
2.Menyatu
Contoh :
(1)Pamor hidroponik tengah meroket.
(2)Kini, total arealnya di planet bumi sudah
mencapai puluhan ribu hectare. (3)Dari lias
tersebut, bisa dihasilkan sayuran jutaan ton
per tahun. (4)Itu belum termasuk dari sector
bunga potong yang menyumbang lima
miliar dolar AS per tahun.
4.Bergaya Paparan
Gaya paparan ini berfokus pada pemberian informasi,
penjelasan, keterangan, atau pemahaman. Tidak
bermaksud meyakinkan orang, membuktikan pendapat,
pendirian pribadi atau membujuk agar pendapatnya
diterima.
Serta bukan bercerita baik bercerita berdasarkan
pengamatan maupun rekaan
3.Cukup
Pengembanganny
a
Merupakan paragraf yang
menyediakan secara
secara cukup kebutuhan
minimal kalimat penjelas
sehingga tema yang telah
dirumuskan tercapai.
POLA
PENGEMBANGAN
PARAGRAF
1.PENGEMBANGAN
DENGAN ANALISIS
PENALARAN
Dilakukan dengan penautan
secara deduktif antara satu
kalimat dengan kalimat lain.
metode pengembangan ini
merupakan panduan umum
pengembangan paparan dan
argument.
Pengurutan gagasan
yang logis
Penghubungan
sebab-akibat
Pemrosesan
pendefinisian
2. PENGEMBANGAN
DENGAN ILUSTRASI
Pengembangan ini sering
memanfaatkan ogika induktif
untuk melakukan eksplantasi
terhadap gagasan pokok
paragrafnya
Pencontohan
Pembandingan dan penentangan
Pengisahan
SALAH NALAR
DALAM
PENGEMBANGAN
PARAGRAF
JENIS PARAGRAF
1. Paragraf dalam
Sebuah Karangan
Paragraf pembuka
biasanya memiliki sifat
ringkas menarik, dan
bertugas menyiapkan
pikiran pembaca kepada
masalah yang akan
diuraikan.
Contoh paragraf
pembuka :
Pemuli baru saja usai.
Sebagian orang,
terutama caleg yang
sudah pasti jadi, merasa
bersyukur karena
pemilu berjalan lancer
seperti yang
diharapkan. Namun,
tidak demikian yang
dirasakan oleh para
caleg yang gagal
memperoleh kursi di
parlemen. Mereka
2.Paragraf penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak
disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini
lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragrafparagraf penghubung bergantung pola dari jenis
karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat
deskriptif, naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus
disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila
uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka
beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan
untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang
menekankan pendapat pengarang.
3.Paragraf penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan
(untuk argumentasi) atau penegasan kembali
(untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang
dianggap penting.
2. Paragraf berdasarkan
letak kalimat utama
1.Paragraf deduktif
Paragraf deduktif ditandai
dengan terdapatnya kalimat
utama di awal paragraf dan
dimulai dengan pernyataan
umum yang disusun dengan
uraian atau penjelasan khusus.
Contoh paragraf deduktif :
Kemauannya sulit untuk
diikuti. Dalam rapat
sebelumnya, sudah diputuskan
bahwa dana itu harus
disimpan dulu. Para peserta
sudah menyepakati hal itu.
Akan tetapi, hari ini ia
memaksa menggunakannya
untuk membuka usaha baru.
2.Paragraf induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat
utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau
penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan
pernyataan umum.
Contoh paragraf induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan
sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendisendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancer.
Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan
alat komunikasi yang penting, efektif dan efisien.
3.Paragraf campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat
utama di awal dan akhir paragraph. Kalimat utama yang
terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat
penegasan kembali.
Contoh paragraf campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat
dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang
dilakukan manusia pasti menggunakan sarana
komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana
maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban
manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa
adanya sarana komunikasi.
3. paragraf
berdasar
kan isi
1.Paragraf deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama
yang tidak tercantum secara nyata dan tema
paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf.
Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal,
keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh paragraf deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon
kelapa di seberang lembah itu seperti perawan
mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup.
Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah
yang tergerai dan jatuh di belahan punggung.
Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh
hembusan angin seperti tubuh semampai yang
melenggang tenang dan penuh pesona.
2.Paragraf proses
Paragraf proses
ditandai dengan tidak
terdapatnya kalimat
utama dan pikiran
utamanya tersirat
dalam kalimat-kalimat
penjelas yang
memaparkan urutan
suatu kejadian atau
proses, meliputi waktu,
ruang, klimaks dan
antiklimaks.
3.Paragraf efektif
Paragraf efektif adalah
paragraf yang
memenuhi ciri
paragraf yang baik.
Paragrafnya terdiri
atas satu pikiran
utama dan lebuh dari
satu pikiran penjelas.
Tidak boleh ada
kalimat sumbang,
harus ada koherensi
antar kalimat.
SUMBER PUSTAKA
http://yana-anggraini.blogspot.co.id/2012/11/penekanan-dalam-kalimat-efektif.html
https://freezcha.wordpress.com/2010/05/07/kalimat/
http://jaddung.blogspot.co.id/2015/06/pengertian-kata-umum-dan-khusus.html
http://
bahasaindonesiayh.blogspot.co.id/2012/05/menafsirkan-kata-bentuk-kata-dan.html
http://
www.mondayflashfiction.com/2013/05/penulisan-kata-kata-dasar-kata-turunan.html
https://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Bahasa_Indonesia/Materi:Paragraf
http://guntur66studentsitegunadarma.blogspot.com/2012/12/makalah-bahasa-indon
esia-paragraf_28.html
http://annaaspamungkas.blogspot.com/2010/12/contoh-pola-pengembangan-paragr
af.html
http://triezdamila.blogspot.com/p/paragraf-dalam-bahasa-indonesia.html
http://gustiayumade.wordpress.com/2010/10/16/kalimat-pokok-dan-kalimat-penjela
s/
http://nurfatomi.wordpress.com/2011/10/25/alinea/