FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
REFERAT
JUNI 2015
VARICOCELE
OLEH
SUL FADHILAH HAMZAH
K1A1 10 017
PEMBIMBING
dr. RUSLAN DUPPA, M. Kes., Sp. Rad
PENDAHULUAN
III.
vena renalis kiri, (2) kurangnya katup antireflux efektif di persimpangan vena
testis dan vena renalis, dan (3) meningkatnya tekanan vena renalis karena
kompresi antara mesenterika arteri superior dan aorta (yaitu, nutcracker effect)(2).
Varicocele sisi kanan mungkin mengisyaratkan obstruksi vena kava inferior.
Munculnya varicocele secara mendadak pada orang tua mungkin mengisyaratkan
adanya tumor ginjal stadium lanjut(7).
Varicocele dapat menimbulkan gangguan proses spermatogenesis melalui
beberapa cara, antara lain(1):
1. Terjadi stagnasi darah balik pada sirkulasi testis sehingga testis mengalami
hipoksia karena kekurangan oksigen
2. Refluks hasil metabolit ginjal dan adrenal (antara lain katekolamin dan
prostaglandin) melalui vena spermatika internal testis.
3. Peningkatan suhu testis
4. Adanya anastomosis antara pleksus pampiniformis kiri dan kanan,
memungkinkan zat-zat hasil metabolit tadi dapat dialirkan dari testis kiri ke
testis kanan sehingga menyebabkan gangguan spermatogenesis testis kanan
dan pada akhirnya terjadi infertilitas
IV.
membentuk
ductus
ejaculatorius.
Selanjutnya,
ductus
menjadi
spermatozoa
(sperma).
Keseluruhan
proses
B. GAMBARAN RADIOLOGI
1. USG
Ultrasonografi memiliki sensitivitas 92,2%, spesifisitas 100%,
dan akurasi 92,7%. Ultrasonografi mampu menunjukkan baik
varicocele teraba dan subklinis(3).
Varicocele dapat ditemukan di mana saja di skrotum (yaitu,
medial, lateral, anterior, posterior, atau lebih rendah daripada testis).
Varicocele ini dapat berukuran kecil hingga sangat besar, dengan
pembuluh darah yang diperbesar hingga berdiameter 8 mm. Varicocele
intratesticular dapat dilihat sebagai daerah hypoechoic samar dalam
testis. Terlihat berbentuk tubular atau oval dan biasanya terletak di
dekat testis mediastinum(3).
2. ANGIOGRAPHY
Venography adalah modalitas yang paling dapat diandalkan
untuk mendeteksi varicocele kecil atau subklinis karena temuan
menunjukkan normal refluks darah vena secara retrograde ke ISV dan
pleksus pampiniformis(3).
11
dan/atau
pleksus
pampiniformis
intrascrotal
yang
menonjol(3).
Korda spermatika memiliki intensitas yang heterogen. Ini berisi
struktur serpiginous dengan intensitas yang tinggi, mungkin karena
fase-shift artefak dari aliran darah yang lambat. Aliran terkait dengan
peningkatan sekunder untuk memperlambat aliran yang dapat
mengakibatkan intensitas intraluminal meningkat pada gambar yang
diperoleh secara berurutan. Peran MRI dalam diagnosis varicocele
belum ditetapkan karena terbatasnya jumlah pasien yang telah
diperiksa dengan MRI(3)
12
KOMPLIKASI
Dari semua kemungkinan penyebab infertilitas primer, oligospermia adalah
salah satu yang paling sulit untuk diobati. Karena varicocele relatif umum,
beberapa dari mereka dengan oligospermia memiliki varicocele, dan diduga
penyebab infertilitas tersebut. Mungkin adanya varicocele unilateral dapat
mengganggu kontrol suhu normal skrotum, yang menjaga testis pada sekitar 2,5
C di bawah suhu rektal. Namun, hanya ada sedikit bukti bahwa varicocelectomy
VII.
13
VIII. PROGNOSIS
Total tingkat kegagalan untuk embolisasi perkutan sebanding dengan yang
untuk operasi, meskipun tingkat kegagalan teknis mungkin lebih tinggi (6-12%)
dan tingkat kekambuhan sama atau lebih rendah (4-16%). Morbiditas ringan dan
jarang, hingga 10% mengalami ketidaknyamanan sementara di pinggang atau
skrotum pada sisi varicocele, dengan beberapa gejala lainnya(15).
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Purnomo B.B. Infertilitas pada pria. Dalam: Dasar-dasar urologi. Edisi ketiga.
Jakarta: Sagung Seto; 2011. hal. 313-15
2. White W. M. Varicocele. Medscape reference drugs, diseases & procedures.
2014.
[cited
2015,
May
29].
Available
from:
url:http://emedicine.medscape.com/article/438591
3. Khan A. N. Varicocele imaging. Medscape reference drugs, diseases &
procedures.
2013.
[cited
2015,
May
29].
Available
from:
url:http://emedicine.medscape.com/article/382288
4. Gunderman R. Male reproductive system. In: Essential radiology: clinical,
pathophysiology, imaging. 2nd edition. New York: Thieme Medical
Publishers; 2006. p. 217
5. Wilson L.M, Hillegas K.B. Gangguan sistem reproduksi laki-laki. Dalam:
Price S.A, Wilson L.M, editors. Patofisiologi konsep klinis proses-proses
penyakit. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2005. hal. 1319-20.
6. Fiogbe M.A, Alao M.J, Biaou O, Gbenou S.A, Yekpe P, Sossou R et al.
Ultrasound diagnosis of varicocele in the adolescent: our experience from
Benin. African Journal of Paediatric Surgery [October-December 2013 / Vol
10
Issue
4].
2013
[cited
2015,
June
03].
Available
from:
url:http://www.afrjpaedsurg.org
7. Corwin E.J. Sistem reproduksi. Dalam: Patofisiologi: buku saku. Edisi 3.
Jakarta: EGC; 2009. hal. 788
8. Widjaja H. Organ-organ genitalia laki-laki. Dalam: Anatomi pelvis. Jakarta:
EGC; 2010. hal. 96, 104-5
9. Putz R, Pabst R. Organ kelamin luar laki-laki. Dalam: Sobotta: atlas anatomi
manusia. Jilid 2. Edisi 22. Jakarta: EGC; 2006. hal. 239
10. Guyton A.C. Fungsi reproduksi dan hormonal pria (dan fungsi kelenjar
pineal). Dalam: Guyton A.C, Hall J, R, editors. Buku ajar fisiologi
kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC; 2007. hal. 1048-53
11. Sjamsuhidajat R. Saluran kemih dan alat kelamin laki-laki. Dalam:
Sjamsuhidajat R, Karnadihardja W, Prasetyo T, Rudiman R, editors. Buku
ajar ilmu bedah de Jong. Edisi 3. Jakarta: EGC; 2010. hal. 914-15
12. Karakas E, Karakas O, Cullu N, Badem O.F, Boyaci F.N, Gulum M et al.
Diffusion-weighted MRI of the testes in patients with varicocele: a
preliminary study. American Journal Radiology [AJR2014;202:324-328].
15
2014
[cited
2015,
June
07].
Available
from:
url:http://www.ajronline.org/112.215.66.73
13. Sidharta. Skrotum. Dalam: Atlas ultrasonografi. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI; 2006. hal. 495
14. Fowler C.G. Testis and scrotum. In: Williams N, Bulstrode C.J, OConnell
P.R, editors. Bailey & loves short practice of surgery. 25 th edition. London:
Hodder Arnold; 2008. p. 1380-81
15. Allan P.L. Varicocele. In: Sutton D, Robinson P, Jenkins J, Whitehouse R,
Allan P, Wilde P et al, editors. Textbook of radiology and imaging. Volume 2.
Edisi 7. Churchill Livingstone; 2002 hal. 472
16