PROSES DIAGNOSIS
1. ANAMNESIS RIWAYAT PSIKIATRI
2. PEMERIKSAAN FISIK
A. PEMERIKSAAN FISIK UMUM
a. Keadaan umum
b. Kesadaran
c. Tanda vital
d. Kepala (mata, THT)
e. Thorak/ dada (jantung, paru)
f. Abdomen (hepar, lien)
g. Urogenital
h. Ekstremitas
B. PEMERIKSAAN NEUROLOGI
a. Kaku kuduk
b. N. cranial
c. Motorik
d. Sensorik
e. Reflex fisiologis
f. Reflex patologis
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG/ TAMBAHANTes psikologi/ psikiatri, EEG, EKG,
Rontgen, CT scan, Lab, dll
4. FORMULASI DIAGNOSIS (Intisari dari: pemeriksaan riwayat psikiatri, pemeriksaan
status mental, PF, Pemeriksaan penunjang)
5. DIAGNOSIS MULTI AKSIAL
Aksis I
: Gangguan Klinis
Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis
Aksis II
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Nilai
1
ibu hamil.
Apakah ibu menggunakan alkohol dan zat
saat hamil.
Riwayat perkawinan
Sudah pernah menikah sebelumnya?
Hubungan dengan istri/ suami
bagaimana?
iii.
Riwayat militer
Pernah masuk akademi militer?
iv.
Riwayat pendidikan
Pendidikan terakhir apa?
Ada kendala tidak?
v.
Keagamaan
Mengikuti aliran agama tertentu
tidak?
vi.
Aktivitas sosial
Sering mengikuti kegiatan sosial
atau tidak?
vii.
viii.
Riwayat hukum
f. Riwayat Psikoseksual
g. Riwayat Keluarga
h. Riwayat mimpi dan fantasi
Tema mimpi yang paling sering
apa?
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL PASIEN Autoanamnesa
A. Gambaran umum
a. Penampilan: postur, ketenangan, pakaian, dandanan, rambut, kuku tampak
sehat, tampak sakit, agak sakit, seimbang, kelihatan tua, kelihatan muda,
kusut, seperti anak-anak, kacau, cemas (tangan lembab, keringat di dahi,
postur tegang, mata lebar)
b. Tingkah laku: manerisme, tiks, gerakan isyarat, stereotipik, ekopraksia,
hiperaktivitas, dll. Cara berjalan, ketangkasan, kegelisahan, dan manifestasi
fisik lainnya harus digambarkan
Macam-macam Tingkah laku yang bisa diamati pada pasien :
a. Stereotype : Gerakan yang bertahan dalam satu atau dua macam type
gerakan yang terus menerus diulang untuk waktu yang lama tanpa tujuan
yang jelas
b. Manireren : grakan bermacam macam tapi kesemuanya aneh dan
keanehannya sering menarik perhatian di sekelilingnya
c. Grimnaseren : Gerakan bermacam- macam di bagian wajah yang menarik
perhatian di sekelilingnya
F.
G.
H.
I.
- Fobia
Adalah suatu keadaan ketakutan atau kegelisahan yang bersifat irrasional yang
diakui ketidakbenarannya oleh penderita tetapi tetap menguasai jalan
pikirannya. Biasanya tertuju pada objek dan situasi tertentu.
Sensorium dan kognisi
a. Kesadaran: komposmentis, somnolen, stupor, koma, letargi, kewaspadaan,
keadaan fuga (fugue state)
b. Orientasi (tempat, waktu, personal, situasi)
c. Daya ingat
i. Tingkat daya ingat (segera, baru saja, agak lama, lama/jauh)
ii. Gangguan daya ingat: hypermnesia, amnesia, dan paramnesia
(konfabulasi, de javu dan jamais vu)
d. Konsentrasi
e. Perhatian kemampuan berhitung atau mengeja kata secara mundur, atau
menyebutkan 5 benda yang dimulai huruf tertentu (sesuaikan dengan latar
pendidikan), mengeja kata DUNIA dibalik hypervigilitas (perhatian yang
berpindah-pindah obyek), hypovigilitas (kurang perhatian terhadap
sekitarnya), autisme (hidup dalam fikirannya sendiri dan tidak ada perhatian
terhadap sekelilingnya)
f. Kemampuan baca-tulis pasien diminta membaca perintah dan melakukan
sesuai perintah yang ditulis. Pasien diminta menulis kalimat yang sederhana
tetapi lengkap (sesuaikan dengan latar belakang pendidikan)
g. Kemampuan visuospasial pasien diminta mencontoh gambar missal
segitiga, persegi, dll
h. Pikiran abstrak
Misalnya dengan menanyakan arti dari peribahasa (misal, arti panjang tangan,
ringan tangan, dll.)
Pengendalian impuls/ instink apakah pasien dapat mengendalikan impuls
seksual, agresif, dan impuls lainnya. Biasanya dapat diperkirakan dari informasi
dalam riwayat pasien sekarang dan dari perilaku yang diobservasi selama wawancara
Pertimbangan/ pendapat apakah pasien mengerti kemungkinan akibat dari
perilakunya? Contoh: apa yang akan dilakukan pasien jika ia mencium bau asap di
dalam ruang bioskop yang penuh?
Tilikan derajat kesadaran dan pengertian bahwa mereka sakit
a. Penyangkalan penyakit sama sekali
b. Agak menyadari bahwa mereka sakit dan membutuhkan bantuan tetapi dalam
waktu yang bersamaan menyangkal penyakitnya
c. Sadar bahwa mereka sakit tetapi melemparkan kesalahan pada orang lain
d. Sadar bahwa penyakitnya disebabkan sesuatu yang tidak diketahui pada diri
pasien
e. Tilikan intelektual
: menerima bahwa pasien sakit dan bahwa gejala atau
kegagalan dalam penyesuaian sosial adalah disebabkan oleh perasaan
irrasional atau gangguan tertentu dalam diri pasien sendiri tanpa menerapkan
pengetahuan tersebut untuk pengalaman di masa depan --> mengerti bahwa
pasien sakit tapi tidak mau sembuh
f. Tilikan emosional sesungguhnya
: kesadaran emosional tentang motif dan
perasaan di dalam diri pasien dan orang yang penting dalam kehidupannya,
yang dapat menyebabkan perubahan dasar dalam perilaku --> mengerti
bahwa pasien sakit dan ingin sembuh
J. Reliabilitas kesan dokter terhadap data yang didapat dari anamnesa dan riwayat
psikiatri serta pemeriksaan penunjang bisa dipercaya atau tidak.
CONTOH PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
1.
Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2.
Pemeriksaan daya ingat
Daya ingat segera
Tolong diingat nomor telepon saya 794854 (angka bisa diganti dengan benda atau
kata)
Nb: pasien disuruh mengulang angka yang telah disebutkan setelah beberapa waktu
kemudian (dalam beberapa detik atau menit)
Daya ingat jangka pendek
Tadi pagi sarapan apa? Tadi kesini naik apa?
Nb: peristiwa yang telah lewat beberapa hari atau bulan
Daya ingat ingat jangka panjang
Dulu SD dimana?lahir tahun berapa?
Nb: peristiwa yang telah lama terjadi
3.
Pemeriksaan Konsentrasi
Coba hitung mundur dari 100-7, hasilnya dikurangi 7 lagi, begitu seterusnya hingga
saya bilang cukup
Bila angka tidak bisa pakai bulan atau hari
4.
Pemeriksaan Mood
Bagaimana perasaan anda akhir-akhir ini? Apakah sedih? Cemas? Takut? Gamapang
marah?
5.
Pemeriksaan pikiran abstrak
Apakah arti peribahasa ada udang dibalik batu?
Apakah arti tong kosong berbunyi nyaring?
6.
Pemeriksaan orientasi
Orientasi waktu
Sekarang pagi atau sore?
Orientasi tempat
Kita sedang dimana?
Orientasi orang
Siapa yang mengantar anda kemari? Siapa orang yang memeriksa pasien?
Orientasi situasional
Kita disini sedang apa?
7.
Pemeriksaan Tilikan
Mengapa anda dibawa ke RSJ?
Apakah anda meraas sakit?
CONTOH PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
1.
Pemeriksaan Halusinasi Akustik/Auditorik
Apakah anda mendengar bisikan atau suara tetapi tidak ada orang yang
berbicara didekat anda (tidak ada sumbernya)
Sering? Berapa kali? (frekuensi)
Mendengarnya saat apa? (dalam keadaan sadar)
Suaranya didengar dimana? Ditelinga? (diterima oleh panca indaria)
2.
3.
4.
5.
KRITERIA DIAGNOSIS
F20.0 SKIZOFRENIA PARANOID
1.
Memastikan kriteria umum diagnosis skizofrenia terpenuhi
a. Terdapat sedikitnya 1 gejala berikut ini yang tampak amat jelas :
- Though of echo : isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergama dalam kelapanya
- Though of insertion : isi pikiran dari luar tiba-tiba masuk ke dalam
pikirannnya
- Though of witerhadapariawal : isi pikirannya diambil keluar oleh
sesuatu dari luar
- Though of broadcasting : isi pikirannya tersiar ke luar sehingga
orang lain atau umum mengetahuinya
- Delusion of control : waham tentang dirinya dikendalikan oleh
kekuatan tertentu
- Delusion of influence : waham tentang dirinya dipengaruhi oleh
suatu kekuatan tertentu
- Delusion of passivity : waham tentang dirinya merasa tidak berdaya
Tambahan :
a. Memastikan Halusinasi/waham harus menonjol
1. Suara halusinasi mengancm/memberi perintah atau halusinasi auditorik
(bukan verbal) berupa bunyi pluit, mendengung atau bunyi tawa;
2. Halusinasi pembauan/pengecapan rasa atau bersifat seksual atau perasaan
tubuh lain dan halusinasi visual mungkin ada tapi jarang menonjol.
3. Waham dapat berupa hampir semua jenis. Tapi yang paling KHAS:
- Waham dikendalikan (delusion of control)
- Waham dipengaruhi (delusion of influence)
passivity (delusion of passivity)
- Waham kejar
b. Memastikan Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan dan
gejala katatonik tidak nyata
DD :
3.
4.
Perlu pengamatan kontinu 2-3 bulan untuk memastikan gambaran khas berikut benar
bertahan;
- Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tak dapat diramalkan, serta
mannerisme; kecenderungan selalu menyendiri (solitary) dan perilaku hampa
tujuan dan perasaan;
- Afek dangkal (shallow) dan tidak wajar (inapropriate) serta disertai cekikikan
(giggling) atau perasaan puas diri (self-satisfied), senyum sendiri (self-absorbed),
atau oleh sikap, tinggi hati (lofty manner), tertawa menyeringai (grimaces),
mannerisme, mengibuli secara bersenda gurau (pranks), keluhan
hipokondariiakal, dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrase);
- Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu (rambling)
serta inkoheren.
a. Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses pikir umumnya
menonjol
b. Halusinasi dan waham mungkin ada tapi tidak menonjol
c. Dorongan kehendak (dariive) dan yang bertujuan (determination) hilang
sehingga perilaku penderita memperlihatkan ciri KHAS; perilaku tanpa tujuan
(aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose).
d. adanya suatu preokupasi yang dangkal dn bersifat dibuat-buat terhadap agama,
filsafat dan tema abstrak lainnya, makin mempersulit orang memahami jalan
pikirannya
5.
2.
Ketenangan
Pakaian
Kebersihan
2. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam
gerakan serta aktivitas spontan) / Mutisme (tidak berbicara);
Gaduh gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan, yang tidak
diperngaruhi oleh stimuli eksternal);
Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan
mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)
Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua
perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kearah yang
berlawanan);
Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya
menggerakkan dirinya);
Fleksibilitas cerea/ waxy flexibility (mempertahankan anggota gerak dan tubuh
dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dilakukan oleh pemeriksa
Gejala lain seperti command automatism (kepatuhan secara otomatis terhadap
perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat.
Stereotipi : perilaku tak berarti yang dilakukan secara berulang-ulang :
menggerak-gerakkan kaki, memainkan tangan, mengetuk-ngetukkan jari
3. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif
Bersahabat
Tertarik
Apatis
Menghindar
Bermusuhan
Menyenangkan
4. Emosi / Mood dan Afek
Emosi / Mood
i. Depresi
ii. Kecewa
iii. Mudah marah/ irritable
iv. Ketakutan
v. Bersalah
Mood mungkin labil berfluktuasi (berubah dengan cepat, contohnya tertawa
pada suatu waktu, menangis dan kecewa pada waktu selanjutnya)
Afek
i. Terbatas
ii. Tumpul
iii. Datar
Kesesuaian
5. Bicara
Kualitas
i. Disartria
ii. Gagap
iii. Disprosodia
iv. Bicara kacau
Kuantitas
i. Miskin bicara
ii. Banyak bicara
iii. mutisme
6. Gangguan persepsi
Halusinasi
Halusinasi adalah Persepsi panca indera yang timbul tanpa adanya rangsang
(tidak ada objeknya) pada reseptor-reseptor panca indera. Adapun macammacam halusinasi yakni :
- Halusinasi Akustik/auditorik (Pendengaran)
Mendengar suara-suara jelas yang membentuk kata-kata atau kalimat
Apa pernah mendengar suara-suara yang tidak ada/tidak diketahui
sumbernya?
Suaranya tersebut berupa kata-kata (halusinasi auditorik phonema)
atau tidak membentuk kata-kata (halusinasi auditorik akoasma) ?
Jika halusinasi auditorik phonema
o Kenal tidak itu suara siapa?
o Bunyi bisikan-bisikannya seperti apa?
- Halusinasi Visual
- Halusinasi Olfaktorik
- Halusinasi Gustatorik
- Halusinasi Taktil
- Halusinasi Haptik
- Halusinasi Kinestetik
- Halusinasi Autoskopi
Ilusi interpretasi yg salah dari suatu rangsang panca indera ada objek nya
-
Ilusi visual
Ilusi akustik
Ilusi olfaktorik
Ilusi gustatorik
Ilusi taktil
Pengenduran asosiasi
Flight of idea
Pikiran berpacu
Tangensialitas
Sirkumstansialitas
Inkoherensi
Neologisme
Asosiasi bunyi
Isi Pikiran
-
Waham
Waham kejar/presekutorik
Waham rujukan/curiga
Waham kebesaran
Waham somatik
Waham cemburu
Waham dosa/bersalah
Dll
Preokupasi
Obsesi dan kompulsi
Fobia
Gagasan bunuh diri dan membunuh
Kemiskinan isi
Pernah merasakan tiba-tiba isi pikiran anda diambil keluar dari pikiran
anda ?
iii. Though broadcasting
Pernah merasakan bahwa semua orang mengetahui apa yang anda
pikirkan / isi pikiran anda tersiar ke semua orang dan diketahui oleh
umum ?
iv. Delusion of control
Pernah merasakan bahwa diri anda dikendalikan oleh kekuatan
tertentu ?
v. Delusion of influence
Pernah merasakan bahwa diri anda dipengaruhi oleh suatu kekuatan
tertentu ?
vi. Delusion of passivity
Pernah merasa bahwa anda merasa tidak berdaya atau pasrah terhadap
suatu kekuatan tertentu ?
vii. Waham magic/ mistik
Pernah merasa bisa menggerakkan gunung, menembus tembok,
mematikan matahari, dll
b. Ada halusinasi auditorik ?
Dan waham-waham lain seperti waham kebesaran, waham curiga,
waham presekutorik, waham cemburu dll.
F.32 DEPRESI
Klasifikasi : (BUKA LAGI PPDGJ NYA LAGI YA)
F32.0 Episode Depresi Ringan (2U + 2L)
Minimal 2 gejala utama + 2 gejala lainnya
Berlangsung minimal 2 minggu
Sedikit kesulitan dalam aktivitas sosial dan pekerjaan
F32.00 = Tanpa gejala somatik
F32.01 = Dengan gejala somatik
F32.1 Episode Depresi Sedang (2U + 3L)
Minimal 2 gejala utama + 3 gejala lainnya
Berlangsung minimal 2 minggu
Kesulitan nyata kegiatan sosial, pekerjaan dan rumah tangga
F32.10 = tanpa gejala somatic
F32.11 = dengan gejala somatic
F32.2 Episode Depresi Berat tanpa gejala psikotik (3U + 4L)
Minimal 3 gejala utama + 4 gejala lainnya
Berlangsung minimal 2 minggu. Bila gejala sangat berat onset bisa > cepat atau < 2
minggu
Tidak mampu aktivitas sosial, pekerjaan dan rumah tangga
F32.3 Episode Depresi Berat dengan gejala psikotik (3U + 4L)
Minimal 3 gejala utama + 4 gejala lainnya
Berlangsung minimal 2 minggu. Bila gejala sangat berat onset bisa lebih cepat atau <2
minggu
Tidak mampu aktivitas sosial, pekerjaan dan rumah tangga
Ada waham, halusinasi atau stupor depresif
Waham mengenai waham dosa, kemiskinan atau malapetaka yang mengancam dan
pasien merasa bertanggung jawab akan hal itu.
Halusinasi auditorik (suara yang menghina, menuduh) atau halusiansi olfaktorik (bau
menusuk daging busuk)
Pikiran mengenai pandangan negative tentang dunia dan dirinya sendiri. Isi
pikiran tentang kehilangan, rasa bersalah, bunuh diri dan kematian
retardasi psikomotor yang berat bisa jadi stupor
Jika diperlukan, waham atau halusiansi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak
serasi dengan afek (mood-congruent)
F32.8 Episode Depresi Lainnya
F32.9 Episode Depresi YTT
CONTOH SKENARIO DEPRESI :
Karyawati berumur 23 tahun merasa sedih, hilang minat dan kegembiraan,
kurang semangat dan tidur terganggu, keluhan tersebut dialami kurang lebih 1
bulan ini. Sebelumnya ia di PHK. Kini ia dibawa ke dokter karna mencoba
bunuh diri. Sosialisasi nya terganggu, menjadi pendiam dan malas mengerjakan
tugas serta kadang menangis sendiri
Anamnesis :
a.
b.
c.
d.
Salam
Mempersilahkan masuk dan duduk
Memperkenalkan diri
Menanyakan identitas pasien
Nama
Usia
Status perkawinan
Pekerjaan
Agama
e. Keluhan Utama (ex : pusing-pusing) atau (ex: merasa pegal-pegal kecapean)
f. Amati keseluruhan pasien yang mengarah ke gejala depresi (afek, suara, tanda fisik
dsb) *status mental*
g.
Riwayat Psikiatrik
Apakah bapak/ibu pernah punya gangguan jiwa?
Riwayat Medis
Apakah bapak/ibu punya sakit missal DM, hipertensi atau penyakit lain?
Riwayat penggunaan alkohol dan zat lain
Apakah bapak/ibu mengkonsumsi alkohol , narkoba dll?
h. Riwayat Pribadi
Kehamilan dan persalinan
Dulu lahirnya normal atau sesar?
Dulu lahirnya cukup bulan/premature?
Apa terdapat masalah/penyakit selama kehamilan? (infeksi, perdarahan,
keguguran, eklamsi, preeklamsi, cacat)
Apa ibu menggunakan alkohol atau obat-obatan lain selama kehamilan?
Masa anak- anak awal (sampai usia 3 tahun)
Masa anak anak pertengahan (usia 3-11tahun)
Masa anak anak akhir (pubertas sampai masa remaja)
Masa dewasa
Riwayat pekerjaan
Sudah bekerja/belum?
Riwayat di PHK
Lingkungan kerja sesuai/tidak dengan diri penderita
Masalah dengan bos/client/teman kerja
Pekerjaan keinginan sendiri/tidak
Riwayat perkawinan dan persahabatan
Sudah nikah/belum?
Saat nikah usia berapa?
Berapa kali pernikahan / berapa kali bercerai?
Istrinya sesuai keinginan/tidak
Masalah rumah tangga lain masalah ekonomi, tempat tinggal, ipar
Riwayat kemiliteran
Pernah/tidak ikut pendidikan militer?
Trauma akan suatu peperangan
Riwayat pendidikan
Pendidikan terakhir ?
Prestasi yang diraih?
Keagamaan
Agamanya apa?
Afek
i. Terbatas
ii. Tumpul
iii. Datar
Kesesuaian
5. Bicara
Kualitas
i. Disartria
ii. Gagap
iii. Disprosodia
iv. Bicara kacau
Kuantitas
i. Miskin bicara
ii. Banyak bicara
iii. mutisme
6. Gangguan persepsi
Halusinasi
Halusinasi adalah Persepsi panca indera yang timbul tanpa adanya rangsang
(tidak ada objeknya) pada reseptor-reseptor panca indera. Adapun macammacam halusinasi yakni :
- Halusinasi Akustik/auditorik (Pendengaran)
Mendengar suara-suara jelas yang membentuk kata-kata atau kalimat
Ilusi interpretasi yg salah dari suatu rangsang panca indera ada objek nya
-
Ilusi visual
Ilusi akustik
Ilusi olfaktorik
Ilusi gustatorik
Ilusi taktil
Pengenduran asosiasi
Flight of idea
Pikiran berpacu
Tangensialitas
Sirkumstansialitas
Inkoherensi
Neologisme
Asosiasi bunyi
Isi Pikiran
-
Waham
Waham kejar/presekutorik
Waham rujukan/curiga
Waham kebesaran
Waham somatik
Waham cemburu
Waham dosa/bersalah
Dll
Preokupasi
Obsesi dan kompulsi
Fobia
Gagasan bunuh diri dan membunuh
Kemiskinan isi
Pemberian anti depresan dilakukan melalui tahapan tahapan, yaitu dosis initial, titrasi,
stabilisasi, maintenance dan tapering off, dimana dosis dan lama pemberiannya
berbeda-beda.
1. Sudah berapa lama anda alami gejala seperti ini? Sejak kapan?Apakah sudah
dalam waktu mingguan bahkan berbulan bulan? Apakah berlangsung setiap hari?
untuk mengetahui onset
2. Tanyakan gejala klinis, Gejala yang Nampak pada F41.1 ada 3 , yaitu :
a. Kecemasan (khawatir nasib buruk, merasa seperti di ujung tanduk, susah
konsentrasi)
b. Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai)
c. Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar,
sesak napas, keluhan lambung, pusing kepala , mulut kering)
3. Apabila ada gejala2 depresi, baik ringan, sedang maupun berat, yang sifatnya
sementara (beberapa hari saja) tidak membatalkan diagnosis utama gangguan
cemas menyeluruh. Selama hal tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari
episode depresif (F.32)
Apabila gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-masing tidak
menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis
tersendiri, maka kemungkinan DD mengarah ke F.41.2. Gangguan Campuran
Anxietas dan Depresi.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Afek
i. Terbatas
ii. Tumpul
iii. Datar
Kesesuaian
5. Bicara
Kualitas
i. Disartria
ii. Gagap
iii. Disprosodia
iv. Bicara kacau
Kuantitas
i. Miskin bicara
ii. Banyak bicara
iii. mutisme
6. Gangguan persepsi
Halusinasi
Halusinasi adalah Persepsi panca indera yang timbul tanpa adanya rangsang
(tidak ada objeknya) pada reseptor-reseptor panca indera. Adapun macammacam halusinasi yakni :
- Halusinasi Akustik/auditorik (Pendengaran)
Mendengar suara-suara jelas yang membentuk kata-kata atau kalimat
Apa pernah mendengar suara-suara yang tidak ada/tidak diketahui
sumbernya?
Suaranya tersebut berupa kata-kata (halusinasi auditorik phonema)
atau tidak membentuk kata-kata (halusinasi auditorik akoasma) ?
Jika halusinasi auditorik phonema
o Kenal tidak itu suara siapa?
o Bunyi bisikan-bisikannya seperti apa?
- Halusinasi Visual
- Halusinasi Olfaktorik
- Halusinasi Gustatorik
- Halusinasi Taktil
- Halusinasi Haptik
- Halusinasi Kinestetik
- Halusinasi Autoskopi
Ilusi interpretasi yg salah dari suatu rangsang panca indera ada objek nya
-
Ilusi visual
Ilusi akustik
Ilusi olfaktorik
Ilusi gustatorik
Ilusi taktil
Dereisme
Arus Pikir
-
Pengenduran asosiasi
Flight of idea
Pikiran berpacu
Tangensialitas
Sirkumstansialitas
Inkoherensi
Neologisme
Asosiasi bunyi
Isi Pikiran
-
Waham
Waham kejar/presekutorik
Waham rujukan/curiga
Waham kebesaran
Waham somatik
Waham cemburu
Waham dosa/bersalah
Dll
Preokupasi
Obsesi dan kompulsi
Fobia
Gagasan bunuh diri dan membunuh
Kemiskinan isi
Gejala utama:
- Afek depresif,
- Kehilangan minat
dan kegembiraan,
- Energi , mudah
lelah dan aktivitas
.
F32.0 Episode Depresi Ringan:
- minimal 2 gejalalainnya:
utama, 2 gejala lainnya
Gejala
- Berlangsung sekurangnya 2 minggu
boleh ada gejala berat diantaranya
- -- Tidak
Perhatian
dan
Sedikit kesulitan dalam aktivitas sosial
dan pekerjaan
- F32.00 tanpa gejala somatik
- F32.01
dengan gejala somatik
konsentrasi
F32.1 Episode Depresi sedang:
- minimal
2 gejala utama, 3 gejala lainnya
berkurang
- Episode berlangsung 2 minggu
nyata kegiatan sosial, pekerjaan dan rumah tangga
- -- Kesulitan
Harga
dan
F32.10
tanpa gejala somatik,
- F32.11 dengan gejala somatik
kepercayaan
diri
F32.2 Episode
Depresi Berat Tanpa Gejala Psikotik:
- 3 gejala utama, 4 gejala lainnya
kurang
- Perasaan
bersalah-tidak
berguna
- Psimistik,
masadepan
- Bila ada gejala penting (agitasi/retardasi psikomotor) yang mencolok mungkin pasien
tidaksuram
mau atau tidak mampu untuk melaporkan banyak gejala secara rinci
- Berlangsung sekurangnya 2 minggu. Bila gejala sangat berat onset bisa > cepat/< 2
- - minggu
GagasanTidak
mampu aktivitas sosial, pekerjaan dan rumah tangga
F32.3 Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik:
tindakan
bunuh
- memenuhi
kriteria F32.2
- waham, halusinasi, retardasi psikomotor-stupor
diri
- Waham,
halusinasi serasi/ tidak serasi dengan afek (mood congruent)
F32.8 Episode Depresif Lainnya
F32.9
Depresif YTT.
- Episode
Nafsu
makan
berkurang
dan
F33 GANGGUAN
DEPRESIF BERULANG
Episode masing-masing sekitar 6 bulan,
Bipolar
- frekuensi<gangguan
Tidur
terganggu
Tidak ada riwayat peningkatan afek
Pemulihan antara episode biasanya sempurna, bisa menetap pada usia lanjut
Sering karena stres atau trauma mental lain
F33.0 GDB Episode Ringan:
Memenuhi F33 & F32.0 (episode depresi ringan)
Sekurangnya 2 minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif
F33.00 tanpa gejala somatik
F33.01 dengan gejala somatik
F33.1GDB Episode sedang:
Memenuhi F33 & F32.1 (episode depresi sedang)
Sekurangnya berlangsung 2 minggu, dengansela waktu beberapabulan tanpa
gangguan afektif
F33.10 tanpa gejala somatik
F33.11 dengan gejala somatik
F33.2 GDB Episode Berat tanpa Gejala Psikotik:
memenuhi F33 dan F32.2 (depresi berat tanpa gejala psikotik)
Sekurangnya 2 minggu, dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif
F33.3 GDB Episode Berat dengan Gejala Psikotik:
memenuhi F33 dan F32.3 (depresi berat dengangejala Psikotik)
Sekurangnya berlangsung 2 minggu, dengan sela beberapa bulan tanpa gangguan
afektif
F33.4 GDB dalam Remisi:
- memenuhi F33 dimasa lampau, tidak memenuhi F30-39 (episode depresi)
- Sekurangnya berlangsung 2 minggu, dengan sela waktu beberapa bulan tanpa
gangguan afektif
F33.8 Gangguan Depresi Berulang Lainnya
F33.9 Gangguan Depresi Berulang YTT.
F40 GANGGUAN ANXIETAS FOBIK
Anxietas dicetuskan oleh adanya situasi atau objek yang jelas (dari luar individu itu
sendiri), yang sebenarnya pada saat kejadian itu tidak membahayakan. Kondisi lain (dari
diri individu itu sendiri) seperti perasaan takut akan adanya penyakit (nosofobia) dan
ketakutan akan perubahan bentuk badan (dismorfofobia) yang tak realistik dimasukkan
dalam klasifikasi F45.2 (gangguan hipokondariik).
F40.0 Agarofobia.
a. gejala psikosis, perilaku atau otonomik yang timbul harus merupakan manifestasi primer
dari anxietasnya dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain seperti misalnya waham atau
pikiran obsesif.
b. anxietas yang timbul harus terbatas pada (terutamaterjadi dalam hubungan dengan)
setidaknya dua dari situasi berikut: banyak orang / keramaian, tempat umum, bepergian
keluar rumah, dan bepergian sendiri dan)
c. menghindari situasi fobik harus atau sudah merupakan gejala yang menonjol (penderita
menjadi house bound).
Karakter kelima: F40.00= tanpa gangguan panik
F40.01= Dengan gangguan panik
F40.1 Fobia Sosial
a. Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul harus merupakan manifestasi
primer dari anxietasnya dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain seperti misalnya
waham atu pikiran obsesif.
b. Anxietasnya harus mendominasi atau terbatas pada situasi sosial tertentu (outside the
family circle); dan
c. Menghindari situasi fobik harus atau merupakan gejala yang menonjol.
Bila terlalu sulit membedakan antara fobia sosial dengan agarofobia, hendaknya
diutamakan diagnosis agarofobia (F40.0)
F40.2 Fobia Khas (Terisolasi)
a. Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul harus merupakan manifestasi
primer dari anxietasnya dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain seperti misalnya
waham atu pikiran obsesif.
b. Anxietas harus terbatas pada adanya objek atau situasi fobik tertentu ( highly specific
situation)
c. Situasi fobik tersebut sedapat mungkin dihindarinya.
Pada fobia khas ini umumnya tidak ada gejala psikiatrik lain, tidak seperti agarofobia dan
fobia sosial.
F40.8 Gangguan anxietas Fobik lainnya
F40.9 Gangguan Anxietas Fobik YTT
F41 GANGGUAN ANXIETAS LAINNYA
Manifestasi anxietas merupakan gejala utama dan tidak terbatas (not restricted) pada
situasi lingkungan tertentu saja.
Dapat disertai gejala-gejala depresif dan obsesif, bahkan beberapa unsur dari anxietas
fobik, asal saja jelas bersifat sekunder atau ringan.
F41.0 Gangguan Panik (anxietas paroksismal episodik)
Gangguan panik baru ditegakkan sebagai diagnosis utama bila tidak ditemukan
adanya gangguan ansietas fobik (F40.-)
Untuk diagnostik pasti, harus ditemukan adanya beberapa kali serangan anxietas berat
(severe attacks of autonomic anxiety) dalam masa kira-kira satu bulan:
a. Pada keadaan-keadaan dimana sebenarnya secara objektif tidak ada bahaya;
b. Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau dapat diduga sebelumnya
(unpredictable situation)
c. Dengan keadaan yang relative bebas dari gejala-gejala anxietas pada periode di
antara serangan-serangan panic (meskipun demikian, umumnya dapat terjadi
anxietas antisipatorik, yaitu anxietas yang terjadi setelah membayangkan
sesuatu yamng mengkhawatirkan akan terjadi).
F41.1 Gangguan cemas menyeluruh.
Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung
hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau
hanya menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu saja (sifatnya free floating atau
mengambang)
Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut:
a. Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di ujung tanduk, sulit
konsentrasi dsb.);
b. Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai); dan
c. Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar-debar,
sesak nafas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering, dsb)
Bila gejala-gejala yang memenuhi criteria dari kelompok gangguan ini terjadi dalam
kaitan dengan perubahan atau stress kehidupan yang bermakna, maka dimasukkan
dalam kategori F43.2, gangguan penyesuaian.
GANGGUAN
FUNGSI
-
90-81
+ (minimal)
80-71
++ (dapat diatasi)
70-61
60-51
++++ (sedang)
++ (sedang)
GEJALA
MASALAH
-
50-41
40-31
30-21
20-11
10-1
+++++ (berat)
Komunikasi baik
+++++ (berat)
Gangguan Komunikasi ringan
+++++ (berat)
Gangguan Komunikasi berat
+++++ (berat)
Gangguan Komunikasi berat
+++++ (berat)
Gangguan Komunikasi berat
+++ (berat)
++ (berat)
+++ (berat)
++ (berat)
+++ (berat)
++ (berat)
+++ (berat)
Mencederai
diri/or lain
+++ (berat)
persisten
Contoh 1:
Aksis I
Aksis II
Aksis III
Aksis IV
Aksis V
Contoh 2:
Aksis I
Aksis II
Aksis III
Aksis IV
Aksis V
CONTOH SKENARIO
NEUROTIK
Anda sebagai dokter jaga IGD RISA, datang seorang pasien, pria usia 25 tahun, dengan
keluhan: akhir-akhir ini sulit tidur, mudah lelah, sulit konsentrasi.
INSTRUKSI MAHASISWA:
1. Lakukan pemeriksaan Riwayat psikiatri pada pasien tersebut !
2. Lakukan pemeriksaan status mental sesuai kasus dan sampaikan hasilnya pada
penguji diam!
3. Apa diagnosis multiaksial dan diagnosis banding pasien tersebut di atas! (laporkan
pada penguji diam)
4. Beri terapi medika mentosa untuk pasien tersebut! Tulis pada kertas resep dan
serahkan pada penguji!
N
O
1
Salam, memperkenalkan
diri, menanyakan
identitas pasien
2. Menanyakan Riwayat
psikiatri
a. Keluhan Utama
b. Gejala lain yang
menyertai
(gejala major dan
minor depresi,
gejala cemas dll)
Major : afek depresif ,
kehilangan minat dan
Kegembiraan,
berkurangnya energi.
Minor : konsentrasi dan
perhatian kurang,
hilang kepercayaan
diri, rasa tidak
berguna, nafsu makan
berkurang, tidur
terganggu, keinginan
Bobot
bunuh diri)
c. Fungsi global
Menilai fungsi peran,
hub. Sosial,
perawatan diri, waktu
luang)
d. Stressor psikososial
e. Perjalanan Penyakit
f. RPD (psikiatri, medis
umum, Napza dan
alkohol)
g. Riwayat pramorbid
penderita (Riwayat
kehamilan dan
persalinan, riwayat
masa anak-anak,
riwayat masa dewasa)
h. Riwayat Keluarga
i. Riwayat Sosial
Ekonomi
3. Menilai pemeriksaan
status mental
a. Penampilan (seorang
laki2, sesuai usia,
kebersihan dan
kerapihan kurang)
b. Perilaku hipoaktif
/hiperaktif /
normoaktif. Bisa
ditambahkan
perilaku2 lainnya
seperti strereotipi,
manirisme dll.
c. Sikap kooperatif/
non kooperatif / dll
d. Bicara
Kualitas :
kohern/inkohern
Kuantitas : miskin
Bicara / cukup/
logorhea.
e. Mood:sedih/senang/d
epresi dll
Afek:
normal/tumpul/datar
4.
5.
6.
Amitriptilin 3 x 25 mg,
atau Fluoxetin 1 x 20 mg
Edukasi dan Komunikasi
1. Mampu membina
hubungan baik
dengan pasien secara
verbal non verbal
(ramah, terbuka,
kontak mata, salam,
empati dan hubungan
komunikasi dua arah,
respon)
2. Mampu memberikan
kesempatan pasien
untuk bercerita dan
mengarahkan cerita.
Profesionalisme
1. Memperhatikan
kenyamanan pasien
2. Menunjukkan rasa
hormat kepada pasien
7.
PSIKOTIK
Seorang laki-laki, berusia 20 tahun, datang dibawa ayahnya ke tempat praktek anda dengan
keluhan bicara sendiri.
INSTRUKSI MAHASISWA:
1. Lakukan pemeriksaan riwayat psikiatri pada pasien tersebut!
2. Lakukan pemeriksaan status mental sesuai kasus dan sampaikan hasilnya pada
penguji diam!
3. Apa diagnosis multiaksial dan diagnosis banding pasien tersebut di atas! (laporkan
pada penguji diam)
4. Berterapi medika mentosa untuk pasien tersebut! Tulis pada kertas resep dan serahkan
pada penguji !
N
O
1
Salam, memperkenalkan
diri, menanyakan
identitas pasien
2. Menanyakan Riwayat
psikiatri
a. Keluhan Utama
b. Gejala lain yang
Bobot
menyertai Tingkah
Laku aneh/marahmarah/ banting
barang /melukai
orang dll.
c. Fungsi global
Menilai fungsi peran,
hub. Sosial,
perawatan diri, waktu
luang)
d. Stressor psiko sosial
e. Perjalanan Penyakit
f. RPD (psikiatri, medis
umum, Napza dan
alkohol)
g. Riwayat pramorbid
penderita (Riwayat
kehamilan dan
persalinan, Riwayat
masa anakanak,Riwayat masa
dewasa)
h. Riwayat Penyakit
Keluarga
i. Riwayat Sosial
Ekonomi
3. Menilai pemeriksaan
status mental
j. Penampilan (seorang
laki2, sesuai usia,
kebersihan dan
kerapihan
baik/cukup/kurang)
k. Perilaku
hipoaktif /
hiperaktif /
normoaktif. Bisa
ditambahkan
perilaku2 lainnya
seperti strereotipi,
manirisme dll.
l. Sikap kooperatif/
non kooperatif / dll
m. Bicara
Kualitas :
4.
kohern/inkohern
Kuantitas : miskin
Bicara/ cukup/
logorrhea.
n. Mood:sedih/senang/d
epresi dll
Afek:
normal/tumpul/datar
kesesuaian afek dan
mood: sesuai / tidak
sesuai.
o. Persepsi: halusinasi
(+), ilusi (-)
p. Pikiran
Bentuk pikir :
realistik/non
realistik
Isi pikir: waham/
fobia/ dll
Arus pikir:
retardasi/flight of
idea dll
q. SENSORIUM DAN
KOGNISI
- Kesadaran:
- Jernih/ berkabut/
twilight state
dinilai dari orientasi,
perhatian, daya
konsentrasi, daya
ingat.
- Pikiran abstrak
r. Tilikan : derajat
1/2/3/4/5/6
Diagnosis Multiaksial:
Axis I : F.20.0
Skizofrenia paranoid :
DD:
- Skizoafektif
Axis II : .03.2 Tidak ada
diagnosis
Axis III : Tidak ada
diagnosis
Axis IV : Masalah
pekerjaan (PHK)
Axis V : GAF 70
5.
6.
7.
(mutakhir) boleh
memilih satu angka
antara 70 61)
Terapi
Antipsikotik
Contoh:
Golongan tipokal,
atipikal?
Edukasi dan Komunikasi
1. Mampu membina
hubungan baik
dengan pasien secara
verbal non verbal
(ramah, terbuka,
kontak mata, salam,
empati dan hubungan
komunikasi dua arah,
respon)
2. Mampu memberikan
kesempatan pasien
untuk bercerita dan
mengarahkan cerita.
Profesionalisme
1. Memperhatikan
kenyamanan pasien
2. Menunjukkan rasa
hormat kepada pasien