URETERITIS
O
L
E
H
KELOMPOK 1
ABDIWIJAYA KONIYO
ABDURAZAK HEMETO
AFRILIA V.R PATRAS
AGUNG E.P NOHU
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kita sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul
URETERITIS
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu di harapkan demi kesempurnaan
makalah ini
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin
Gorontalo
2015
KELOMPOK 1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sistem urinaria adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan
mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung
kemih, dua otot sphincter, serta uretra.
Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zatzat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan
dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).
Sistem urinaria terdiri atas:
Tujuan Penulisan
Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah bagaimanakah konsep medis dan konsep
keperawatan ureteritis?
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP MEDIS
A. PENGERTIAN
Ureteritis adalah Suatu peradangan pada ureter. Penyebab Adanya infeksi pada
ginjal maupun kandung kemih. Aliran urine dari ginjal ke buli-buli dapat terganggu
karena timbulnya fibrosis pada dinding ureter menyebabkan striktura dan hydronephrosis,
selanjutnya ginjal menjadi rusak, dan mengganggu peristaltik ureter.
B. ETIOLOGI
Kuman Escericia Coli ( bakteri yang paling sering)
Obstruksi ureter yang mengakibatkan hidronefrosis
Abnormalitas struktur ( striktur, anomalia ketidaksempurnaan
hubungan
ureterovesikalis)
Gangguan inervasi kandung kemih
Penyakit kronis : DM, Gout, Penyakit ginjal
C. MANIFESTASI KLINIK
1.
2.
3.
4.
Nyeri pinggang
Nyeri kolik,dari pinggang menjalar ke depan dan ke arah genetalia disertai mual muntah
Hematuria
Disuria
5. Demam disertai menggigil
D. PATOFISIOLOGI
Ureteritis disebabkan oleh infeksi bakteri yang menjalar dari Aliran urine dari
ginjal ke buli-buli terganggu karena timbulnya fibrosis pada dinding ureter menyebabkan
striktura dan hydronephrosis, selanjutnya ginjal menjadi rusak, dan mengganggu
peristaltik ureter.
E. PENATALAKSANAAN
Penanganan Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang ideal adalah agens antibacterial yang
secara efektif menghilangkan bakteri dari traktus urinarius dengan efek minimal
terhadap flora fekal dan vagina.
a. Terapi tanpa obat pada ISK : Dianjurkan untuk sering minum dan BAK sesuai
kebutuhan untuk membilas microorganisme yang mungkin naik ke uretra, untuk
wanita harus membilas dari depan ke belakang untuk menghindari kontaminasi
lubang urethra oleh bakteri feces
(gastrisin),
Leukosuria positif (+) bila terdapat > 5 leukosit/lpb (lapang pandang besar)
sedimen air kemih
Hematuria positif (+) bila terdapat 5-10 eritrosit/lpb sediment air kemih.
Hematuria bias disebabkan oleh berbagai keadaan patologis baik berupa kerusakan
glomerulus ataupun urolitiasis.
b. Bakteriologis
1) Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme spesifik (102 103
organisme koliform/mL urin (+) piuria)
2) Hitung koloni bila terdapat sekitar 100.000 koloni per milliliter urin dari urin
tampung aliran tengah atau dari specimen dalam kateter dianggap sebagai
criteria utama adanya infeksi.
c. Metode Tes
1) Tes dipstick multistrip untuk WBC (tes esterase lekosit) dan nitrit (tes Griess
untuk pengurangan nitrat).
Tes esterase lekosit positif: maka psien mengalami piuria.
Tes Griess positif : terdapat bakteri yang mengurangi nitrat urin normal menjadi
nitrit.
2) Tes Penyakit Menular Seksual (PMS): untuk mengetahui apakah terdapat
organisme menular secara seksual misalnya pada Uretritia akut akibat
organisme menular secara seksual (Klamidia trakomatis, neisseria gonorrhoeae,
herpes simplek).
3) Urogram intravena (IVU). Pielografi (IVP), msistografi, dan ultrasonografi juga
dapat dilakukan untuk menentukan apakah infeksi akibat dari abnormalitas
traktus urinarius, adanya batu, massa renal atau abses, hodronerosis atau
hiperplasie prostate.
4) Urogram IV atau evaluasi ultrasonic, sistoskopi dan prosedur urodinamik dapat
dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab kambuhnya infeksi yang resisten.
KONSEP KEPERAWATAN
infeksi dapat berpengaruh terhadap penampilan kerja dan aktivitas kehidupan seharihari.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nyeri Akut
2) Gangguan Eliminasi Urine
3) Hipertermia
4) Ketidakseimbangan Nutrisi
5) Kurang Pengetahuan
C. PERENCANAAN
TUJUAN &
DX.
KRITERIA HASIL
KEPERAWATAN
Nyeri akut
Factor
Berhubungan
DIAGNOSA
GANGGUAN
dengan:
ELIMINASI URINE
Definisi
Agens
cedera mis.
: Disfungsi
pada
Biologis,
eliminasi
urinezat kimia,
Batasan
fisik,Karakteristik
psikologis :
Disuria
Sering berkemih
Batasan
Anyang-
(NOC)
Setelah
NOC
Urinary elimination
nyeri Urinary
akut
teratasi,
perilaku
Masker wajah
Perilaku berjaga-
jaga
Focus menyempit
Indikasi nyeri yang
dapat diamati
Perubahan posisi
nyeri
Sikap tubuh
melindungi
Dilatasi pupil
Fokus pada diri
sendiri
Gangguan tidur
Kriteria Hasil :
Pain
level
Kandung kemih
Pain control
kosong
secara
Comfort
level
Mampu
penuh mengontrol
Tidak ada residu
presipitasi
inkontinensia (misalnya output
Observasi
reaksi non verbal
dari ketidaknyamanan
kognitif,dan
masalah
kencing
Gunakan
tehnik
komunikasi
urine,pola berkemih,fungsi
praeksisten)
terapeutik
untuk mengetahui
Memantau penggunaan obat
bladder
mengurangi
nyeri
Balance cairan
masa lampau
chanel blockers
danklien dan tim
Evaluasi
bersama
rentang normal
tehnik
non Bebas dari ISK
Tidak
ada
spasme
farmakologi
untuk
(mencari bantuan)
seimbang
Melaporkan bahwa
dengan menggunakan
manajemen nyeri
Mampu mengenali
nyeri (skala,
berkurang
Tanda vital dalam
rentang normal
kesehatan
lain tentang
Menyediakan penghapusan
ketidakefektifan,
control nyeri
privasi
masa
Gunakan
kekuatan sugesti dengan
lampau
Bantu
klien dan
keluarga
untuk
menjalankan
air atau
disiram
mencari
toilet dan menemukan
dukungan
kemih dengan
menerapkan
dingin
Kontrol
lingkungan
yang dapat
untuk perut,membelai
tinggi batin
mempengaruhi
nyeri seperti
intensitas, frekuensi,
nyeri)
Intake cairan dalam
Mampu menggunakan
nyeri berkurang
Pain management
Lakukan pengkajian nyeri
urine >100-200 cc
kemih
untuk menghindari
continuence
dengan Kriteria
hasil :
anatomic
frekuensi
Penyebab
pernapasan
multiple
Laporan
isyarat
Gangguan
Diaphoresis
sensori motorik
Perilaku distraksi
Infeksi saluran
Mengekspresikan
keperawatan
selama .x 24 jam
darah
Faktor
Yang Berhubungan
Perubahan
:
frekuensi
jantung
Obstruksi
Perubahan
dilakukan
tindakan
karakteristik:
anyangan
Inkontinensia
Perubahan
selera
Nokturia
makan
Retensi
Perubahan
tekanan
Dorongan
INTERVENSI (NIC)
atau air
suhu
ruangan, pencahayaan
Sediakan waktu yang cukup
dan kebisingan
untuk pengosongan
kandungnyeri
Kurangi
factor presipitasi
kemih
(10lakukan
menit) penanganan
Pilih
dan
Gunakan spirit wintergreen di
interpersonal)
farmakologi
Menyediakandan
manuver
crede
Kaji tipe dan sumber nyeri
yang diperlukan
menentukan
intervensi
untuk
Gunakan
double-void
teknik
Ajarkan
tentang
Masukkan
katetertehnik
kemihnon
yg
farmakologi
sesuai
Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
Tingkatkan istirahat
impaksi tinja
Memantau asupan dan keluaran
Memantau tingkat distensi
kandung kemih dengan palpasi
dan perkusi
Membantu dengan toilet secara
berkala
Memasukkan pipa ke dalam
intermiten
Merujuk ke spesialis kontinensia
kemih
Hipertermia
Thermoregulation
Fever treatment
Definisi : peningkatan Criteria hasil :
- Monitor
suhu
sesering
Suhu tubuh dalam
suhu tubuhh diatas
mungkin
- Monitor IWL
rentang
normal
kisaran normal.
- Monitor warna dan suhu kulit
Nadi dan repirasi
Batasan karateristik :
- Monitor tekanan darah , nadi
Konvulasi
dalam
rentang
dan RR
Kulit kemerahan
normal
- Monitor penurunan tingkat
Peningkatan
Tidak
ada
kesadaran
suhu
tubbuh
perubahan warna
- Monitor WBC, Hb, dan Hct
diatas kisaran
- Monitor intake dan output
kulit dan tidak
- Berikann antipireutik
normal
ada pusing
- Berikan pengobatan uuntuk
Kejang
Takikardi
mengatasi penyebab demam
- Selimuti pasien
Takipnea
- Lakukan tapid sponge
Kulit
terasaa
- Kolaborasi pemberian cairan
hangat
intravena
Factor
yang
- Kompres pasien pada lipat
berhubungan :
paha dan axila
Anastesia
Tingkatkan sirkulasi udara
Penurunan
- Berikan pengobatan untuk
respirasi
Dehidrasi
Pemajanan
kuman
yang
panas
Penyakit
Pemakaian
pakaian
tidak
yang
sesuai
dengan
lingkungan.
Peningkatan
metabolisme
Medikasi
Aktivitas
berlebihan
temperature regulation
Monitor suhu tiap dua jam
Rencanakan monitoring suhu
secara continue
Monitor TD, Nadi, dan RR
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tanda-tanda hipertemi
dan hipotermi
Tingkatkann intake cairan dan
nutrisi
Selimuti
suhu
laju
pasien
mencegah
-
hilangnya
kehangatan tubuh
Ajarkan pada pasien
mencegah
keletihan
cara
akibat
panas
Diskusikan tentang pentingnya
pengaturan
suhu
kemungkinan
-
untuk
efek
dan
negative
dari kedinginan
Beritahukan tentangg indikasi
terjadinya
keletihan
dan
diperlukan
Ajarkan indikasi dari hipotermi
dan
penanganan
yang
diperlukan
Berikan antipireutik jika perlu
Vital Sign monitoring
Monitor TD, Nadi, Suhu, RR
Catat adanya fluktuasi tekanan
darah
Monitor
berbaring
Berbaring, duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua
VS
saat
pasien
aktivitas.
Monitor kualitas dari nadi
Monitor frekuensi dan irama
pernafasan
Monitor suara paru
Monitor
ada
pernafasan
abnormal
Monitor suhu,
kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing triad
(tekanan
warna,
nadi
dan
yang
melebar,Bradikardi, peingkatan
-
sistolik)
Identifikasi
penyebab
dari
D I AG N O S A
Ketidak seimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
(00002)
Domain 2 : nutrisi
Kelas 1: makanan
Batasan karakteristik
-
Berat badan
20% atau lebih
dibawah ideal
Dilaporkan
adanya intake
makanan yang
NOC
Nutritional status:
Nutritional
status : food fluid
NIC
Nutrition management
intake
Nutritional
status : nutrient
intake
Wight control
Kriteria hasil :
dibutuhkan pasien
Anjurkan pasien untuk
meningkatkan intake Fe
Anjurkan pasien untuk
Adanya
peningkatan berat
badan sesuai
dengan tujuan
Berat badan ideal
vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
kurang dari
RDA
(Recomended
Daily
-
tinggi badan
Mampu
kebutuhan nutrisi
Menunjukan
mukosa dan
peningkatan
konjungtiva
fungsi
pucat
Kelemahan otot
pengecapan dari
menelan
Tidak terjadi
untuk
penurunan berat
menelan/mengu
badan yang
nyah
Luka, inflamasi
berarti
mencegah komplikasi
Berikan makanan yang terpilih
( sudah dikonsultasikan dengan
mengidentifikasi
Allowance)
Membran
yang digunakan
sesuai dengan
ahli gizi )
Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian
Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan
pada rongga
-
mulut
Mudah merasa
kenyang, sesaat
setelah
mengunyah
makanan
Dilaporkan atau
fakta adanya
kekurangan
makanan
Dilaporkan
Nutrition monitoring
berat badan
Monitor tipe dan jumlah
makan
Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam
adanya sensasi
-
rasa
Perasaan
ketidakmampua
n untuk
mengunyah
makan
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
makanan
Miskonsepsi
Kehilangan BB
dengan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan
makanan cukup
Keengganan
untuk makan
Kram pada
abdomen
Tonus otot jelek
Nyeri
abdominal
dengan atau
tanpa patologi
Kurang
berminat
terhadap
makanan
Pembuluh darah
kapiler mulai
rapuh
Diare dan atau
steatorrhea
Kehilangan
rambut yang
cukup banyak
(rontok)
Suara usus
hiperaktif
Kurangnya
informasi,
misinformasi
Faktor-faktor yang
berhubungan :
kekeringan jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan intake
nutrisi
Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik papila
DIAGNOSA
NOC
Ketidakmampuan
Defisiensi pengetahuan
pemasukkan atau
Definisi
: ketiadaan
mencerna
makanan atau
defisiensi
informasi kognitif
atau mengabsorpsi
yangzat-zat
berkaitan
gizi dengan topic
tertentu.
berhubungan
Knowledge : disease
procces
Knowledge : health
NIC
Teching : disease process
-
tentang tingkat
behavior
pengetahuan pasien
terhadap proses
Criteria hasil:
dengan faktor
Batasan karakteristik
biologis, psikologis,
Perilaku
atauhiperbola
ekonomi.
Ketidakakuratan mengikuti
perintah
Ketidakakuratan melakukan
penyakit yang
Pasien dalam
keluarga menyatakan
tes
hysteria,
bermusuhan,
penyakit, kondisi,
berhungan dengan
melaksanakan
Keterbatasan kognitif
Salah
intepretasi
informasi
Kurang pajanan
Kurang minat dalam
belajar
Kurang
mengingat
Tidak
familier
dengan
sumber
dapat
program pengobatan
Pasien dan keluarga
mampu
agitasi, apatis.)
Pengunkapan masalah
muncul pada
dijelaskan secara
mampu
penyakit, dengan
-
menjelaskankembali
apa yang dijelaskan
tepat
Gambaran tanda dan
gejala yang biasa
prosedur yang
benar
Pasien dan keluarga
spesifik
Jelaskan patofisiologi
dari penyakit dan
pemahaman tentang
prognosis dan
Berikan penuilaian
yang tepat
Identifikasi
perawat /tim
kemunkinan
kesehatan lainnya
penyebab, dengan
-
infornasi
yang tepat
Hindari jaminan yang
kosong
Sediakan bagi
keluarga atau SO
informasi tentang
kemajuan pasien
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zatzat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan
dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).
Sistem urinaria terdiri atas:
Ureteritis adalah Suatu peradangan pada ureter. Penyebab Adanya infeksi pada
ginjal maupun kandung kemih.
B. Saran
Selelah kita mempelajari apa yang telah dibahas, maka kita perlu menerapkan
dalam profesi kita. Kiranya makalah ini dapat berguna dan memberi wawasan kepada kita
semua. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak, terutama
penulis.
Mohon
kritiik
dan
saran
yang
membangun
demi