Anda di halaman 1dari 2

Perkembangan dunia industri saat ini mulai banyak mempertimbangkan penggunaan aluminium

sebagai material konstruksi. Hal ini berkaitan dengan sifat yang dimiliki oleh aluminium
tersebut. Dahulu, Baja menjadi salah satu elemen penting dalam dunia konstruksi. Baja memiliki
beberapa keunggulan dalam kaitannya dengan pemakaian baja sebagai rangka konstruksi.
Beberapa keunggulan baja sebagai material konstruksi antara lain mempunyai kekuatan yang
tinggi, ketangguhan yang tinggi dan mampu bentuk yang cukup baik, tetapi memiliki beberapa
kekurangan antara lain ketahanan korosi yang medium, memiliki bobot yang besar sehingga
dalam proses instalasinya diperlukan tenaga yang besar pula.
Penggunaan aluminium dalam bidang konstruksi berkaitan dengan keunggulan sifat yang
dimilikinya dibandingkan dengan baja. Aluminium dikategorikan sebagai logam ringan, dengan
densitasnya sebesar 2,7 gr/cm3. Aluminium merupakan logam ringan yang memiliki kekuatan
tinggi, tahan terhadap karat, konduktor listrik yang cukup baik dan memiliki densitas tiga kali
lebih kecil daripada baja. Faktor-faktor tersebut menjadikan aluminium lebih unggul dari baja.
Sifat mekanik yang baik pada aluminium tidak terlepas dari peranan unsur pemadunya.
Aluminium murni (kadar 99,9%) memiliki sifat lunak dan kekuatan yang rendah, serta tidak
banyak aplikasinya dalam dunia industri. Penambahan unsur pemadu seperti Cu, Mg, Si, Mn, Zn,
Ni menjadikan aluminium memiliki sifat fisik dan mekanik yang baik.
Paduan aluminium seri 6000 (paduan Al-Mg-Si) mempunyai kekuatan yang kurang baik sebagai
bahan tempaan dibandingkan dengan paduan-paduan lainnya, tetapi memiliki sifat mampu
bentuk yang baik, mampu las , mampu mesin, dan ketahanan korosi yang baik dibandingkan
dengan jenis lainnya. Salah satu paduan seri 6000 adalah 6063 yang banyak digunakan untuk
rangka konstruksi.

Metode meningkatkan kekuatan paduan aluminium antara lain dengan metode severe
plastic deformation, yaitu suatu metode penghalusan ukuran butir pada material.

Dengan

semakin halusnya ukuran butir, maka kekuatan akan meningkat. Untuk memaksimalkan
peningkatan kekuatan, dilakukan kombinasi dengan proses precipitation hardening. Proses
precipitation hardening akan menghasilkan fasa kedua, dimana fasa kedua tersebut akan
meningkatkan kekuatan material.
Pada aluminium seri 6063 ini, unsur magnesium dan silikon yang terkandung di dalamnya
setelah dilakukan proses aging akan membentuk senyawa Mg 2Si (Magnesium Silisida) yang
merupakan fasa kedua (presipitat) yang akan memberikan kekuatan tinggi pada paduan ini.
Untuk membuktikannya, dilakukan penelitian dengan tema Investigasi Mikrostruktur dan Sifat
Kekerasan Paduan Aluminium 6063 melalui Kombinasi Proses Accumulative Roll Bonding
(ARB) dan Proses Aging. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan akan memberikan
informasi serta sebagai alternatif dalam peningkatan sifat mekanik pada aluminium.

Anda mungkin juga menyukai