BIOTEKNOLOGI DASAR
Disusun Oleh :
GISELLA TAMARA M.
(H311 12 259)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015
BAB I
PENDAHULUAN
konvensional, tomat harus dipanen ketika masih hijau tapi belum matang. Hal ini
disebabkan karena tomat cepat lunak setelah matang. Dengan demikian, tomat memiliki
umur simpan yang pendek, cepat busuk dan penanganan yang sulit. Dengan kondisi
seperti ini, tomat sulit dipasarkan ke tempat yang jauh. Biaya pengemasan sangat mahal,
misalnya menyediakan box yang dilengkapi pendingin. Oleh karena itu, saat ini telah
dikembangan metode transgenik untuk menjadikan tomat berdaya tahan lebih lama
setelah dipetik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran bioteknologi ?
2. Bagaimana asal mula tanaman transgenik?
3. Bagaimana metode tanaman transgenik?
4. Bagaimana dampak tanaman transgenik?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui peran bioteknologi?
2. Mengetahui asal mula penemuan tanaman transgenik.
3. Mengetahui metode tanaman transgenic?
4. Mengetahui nilai gizi pada tanaman transgenik.
BAB II
PEMBAHASAN
genetika untuk membantu masalah dan kepentingan apapun dari manusia. Dengan
segala pengetahuan dan pengalaman dari trial dan error tersebut manusia dapat
mengembangkan produk-produk yang bermanfaat bagi manusia itu sendiri.
Teknologi Rekayasa Genetika merupakan inti dari bioteknologi didefinisikan
sebagai teknik in-vitro asam nukleat, termasuk DNA rekombinan dan injeksi langsung
DNA ke dalam sel atau organel; atau fusi sel di luar keluarga taksonomi; yang dapat
menembus rintangan reproduksi dan rekombinasi alami,dan bukan teknik yang
digunakan dalam pemuliaan dan seleksi tradisional.
Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau melakukan
perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau menyelipkan gen baru ke dalam
struktur DNA organisme penerima. Gen yang diselipkan dan organisme penerima dapat
berasal dari organisme apa saja. Misalnya, gen dari bakteri bisa diselipkan di kromosom
tanaman, sebaliknya gen tanaman dapat diselipkan pada kromosom bakteri. Gen
serangga dapat diselipkan pada tanaman atau gen dari babi dapat diselipkan pada
bakteri, atau bahkan gen dari manusia dapat diselipkan pada kromosom bakteri.
2.3 PENGERTIAN TANAMAN TRANSGENIK
Transgenik terdiri dari kata trans yang berarti pindah dan gen yang berarti
pembawa sifat. Jadi transgenik adalah memindahkan gen dari satu makhluk
hidup kemakhluk hidup lainnya, baik dari satu tanaman ketanaman lainnya,
atau dari gen hewan ke tanaman. Transgenik secara definisi adalah theuse of gene
manipulation to permanently modify the cell or germ cells of organism (penggunaan
manipulasi gen untuk mengadakan perubahan yang tetap pada sel makhluk hidup).
Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah disisipi atau memiliki gen asing
dari spesies tanaman yang berbeda atau makhluk hidup lainnya. Penggabungan gen
asing ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman dengan sifat-sifat yang diinginkan,
misalnya pembuatan tanaman yang tahan suhu tinggi, suhu rendah, kekeringan, resisten
terhadap organisme pengganggu tanaman, serta kuantitas dan kualitas yang lebih tinggi
dari tanaman alami.
Sebagian besar rekayasa atau modifikasi sifat tanaman dilakukan untuk
mengatasi kebutuhan pangan penduduk dunia yang semakin meningkat dan juga
permasalahan kekurangan gizi manusia, sehingga pembuatan tanaman transgenik juga
menjadi bagian dari pemuliaan tanaman. Hadirnya tanaman transgenik menimbulkan
kontroversi masyarakat dunia karena sebagian masyarakat khawatir apabila tanaman
tersebut akan mengganggu keseimbangan lingkungan (ekologi), membahayakan
kesehatan manusia, dan memengaruhi perekonomian global.
Tanaman transgenik pertama kalinya dibuat tahun 1973 oleh Herbert Boyer dan
Stanley Cohen. Pada tahun 1988 telah ada sekitar 23 tanaman transgenik, pada tahun
1989 terdapat 30 tanaman, pada tahun 1990 lebih dari 40 tanaman. Secara sederhana
tanaman transgenik dibuat dengan cara mengambil gen-gen tertentu yang baik pada
makhluk hidup lain untuk disisipkan pada tanaman, penyisipan gen ini melalui suatu
vector (perantara) yang biasanya menggunakan bakteri Agrobacterium tumefeciens
untuk tanaman dikotil atau partikel gen untuk tanaman monokotil, lalu diinokulasikan
pada tanaman target untuk menghasilkan tanaman yang dikehendaki. Tujuan dari
pengembangan tanaman transgenik ini diantaranya adalah :
1. menghambat pelunakan buah (pada tomat),
2. tahan terhadap serangan insektisida, herbisida, virus.
3. meningkatkan nilai gizi tanaman, dan meningkatkan kemampuan tanaman untuk
hidup pada lahan yang ektrem seperti lahan kering, lahan keasaman tinggi dan
lahan dengan kadar garam yang tinggi.
melakukannya,
digunakan
senjata
yang
dapat
menembakkan
mikro-proyektil
yang bersih dan aman, meskipun ada kemungkinan terjadi kerusakan sel selama
penembakan berlangsung.
karena memiliki plasmid Ti, suatu vektor (pembawa DNA) untuk menyisipkan gen
asing. Di dalam plasmid Ti terdapat gen yang menyandikan sifat virulensi untuk
menyebabkan penyakit tanaman tertentu. Gen asing yang ingin dimasukkan ke dalam
tanaman dapat disisipkan di dalam plasmid Ti. Selanjutnya, A. tumefaciens secara
langsung dapat memindahkan gen pada plasmid tersebut ke dalam genom (DNA)
tanaman. Setelah DNA asing menyatu dengan DNA tanaman maka sifat-sifat yang
diinginkan dapat diekspresikan tumbuhan.
Metode elektroporasi.
Pada metode elektroporasi ini, sel tanaman yang akan menerima gen asing harus
mengalami pelepasan dinding sel hingga menjadi protoplas (sel yang kehilangan
dinding sel). Selanjutnya sel diberi kejutan listrik dengan voltase tinggi untuk membuka
pori-pori membran sel tanaman sehingga DNA asing dapat masuk ke dalam sel dan
bersatu (terintegrasi) dengan DNA kromosom tanaman. Kemudian, dilakukan proses
pengembalian dinding sel tanaman.
Setelah proses transfer DNA selesai, dilakukan seleksi sel daun untuk
mendapatkan sel yang berhasil disisipi gen asing. Hasil seleksi ditumbuhkan menjadi
kalus (sekumpulan sel yang belum terdiferensiasi) hingga nantinya terbentuk akar dan
tunas. Apabila telah terbentuk tanaman muda (plantlet), maka dapat dilakukan
pemindahan ke tanah dan sifat baru tanaman dapat diamati.
plexippus)
sehingga
dikhawatirkan
akan
menimbulkan
gangguan
jarak hingga 60 m darinya. Daun gulma ini merupakan pakan bagi larva kupu-kupu raja
sehingga larva kupu-kupu raja yang memakan daun gulma milkweed yang telah
kemasukan gen resisten pestisida tersebut akan mengalami kematian. Dengan demikian,
telah terjadi kematian organisme nontarget, yang cepat atau lambat dapat memberikan
ancaman bagi eksistensi plasma nutfahnya.
Potensi pergeseran gen
Daun tanaman tomat transgenik yang resisten terhadap serangga Lepidoptera
setelah 10 tahun ternyata mempunyai akar yang dapat mematikan mikroorganisme dan
organisme tanah, misalnya cacing tanah.
Potensi pergeseran ekologi
Organisme
transgenik
dapat
pula
mengalami
pergeseran
ekologi.
Organisme yang pada mulanya tidak tahan terhadap suhu tinggi, asam atau garam,
serta tidak dapat memecah selulosa atau lignin, setelah direkayasa berubah menjadi
tahan terhadap faktor-faktor lingkungan tersebut.
Modifikasi
Foto
Padi
Mengandung
provitamin A (betakarotena) dalam
jumlah tinggi.[15]
Jagung,
kapas,
kentang
Tahan (resisten)
terhadap hama.[16]
Tembakau
Tomat
Kedelai
akan mati.
Ubi jalar
Kanola
Pepaya
Melon
Tahan terhadap
penyakit tanaman
yang disebabkan
virus.[19]
Menghasilkan minyak
kanola yang
mengandung asam
laurat tinggi sehingga
Gen FatB dari
lebih menguntungkan Umbellularia californica
untuk kesehatan dan
ditransfer ke dalam
[20]
secara ekonomi.
tanaman kanola untuk
Selain itu, kanola
meningkatkan kandungan
transgenik yang
asam laurat.[20]
disisipi gen penyandi
vitamin E juga telah
ditemukan.[16]
Resisten terhadap
virus tertentu,
contohnya Papaya
ringspot virus
(PRSV).[21]
Bit gula
Tahan terhadap
herbisida glifosat dan
glufosinat.[23]
Prem
(plum)
Resisten terhadap
infeksi virus cacar
prem (plum pox
virus).[24]
BAB III
KESIMPULAN
3.2 Saran
Selain menguntungkan, tanaman transgenik (hasil rekayasa genetika) dapat juga
menimbulkan penyakit yang sulit diidentifikasi. Jadi sebaiknya kita lebih bijak dalam
DAFTAR PUSTAKA
Juli, Artini, 2010, REKAYASAGENETIKA, http://juniartini77.blogspot.com/2010/05/
rekayasa-genetika-bab-ii-pembahasan-2.html. diakses tanggal 13 Maret 2015
Limas,dkk.2010.MENGENALLEBIHJAUHTUMBUHANTRANSGENIK.www.scibd.co
m/doc/40061685/transgenik.diakses tanggal 13 Maret 2015
Anse. 2011. HISTORY OF THE GENETICALLY ENGINEERED TOMATO.
http://www.brighthub.com/science/genetics/articles/27236.aspx,diakses tanggal 13
Maret 2015
Putra, Fleming, 2010, Makalah Bioteknologi, Beberapa bioteknologi Yang Diterapkan
Pada Tomat, www.scribd.com/doc/45743042/tomat-flavr-savr.diakses tanggal 13
Maret 2015
Saker, M.M., et all, 2008, IN VITRO PRODUCTION OF TRANSGENIC TOMATOES
EXPRESSING
DEFENSIN
GENE
USING
NEWLY
DEVELOPED
REGENARATION
AND
TRANSFORMATION
SYSTEM.Arab
Journal
Biotechnology, Vol.11, No.(1) Jan (2008):59-70