AK2 Pertemuan 14 Perubahan Kebijakan Akuntansi
AK2 Pertemuan 14 Perubahan Kebijakan Akuntansi
AKUNTANSI,
ESTIMASI DAN KOREKSI
KESALAHAN
Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan
14
Slide OCW Universitas Indonesia
Oleh : Dwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI
Latar belakang
Agenda
Kebijakan
Akuntansi
Perubahan
Estimasi Akuntansi
Kesalahan
Penerapan tidak
Praktis
Latar
Belakang
Tujuan
Perubahan kebijakan
Perubahan estimasi
Koreksi kesalahan
Ruang
Lingkup
Penerapan PSAK 25:
1. Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi
2. Akuntansi untuk
a. Perubahan kebijakan akuntansi,
b. Perubahan estimasi akuntansi, dan
c. Koreksi kesalahan periode lalu.
Konsep
Materialitas
Kelalaian untuk mencantumkan atau
kesalahan adalah material jika, baik secara
sendiri maupun bersama, dapat
memengaruhi keputusan ekonomi
pengguna laporan keuangan.
Materialitas
Penilaian apakah kelalaianpencantuman atau kesalahanpencatatan dapat memengaruhi
keputusan ekonomi pemakai, dan
menjadi material, memerlukan
pertimbangan karakteristik
pemakai tersebut.
Penilaian tersebut
mempertimbangkan bagaimana
pemakai diperkirakan
terpengaruh secara rasional
dalam pengambilan keputusan
ekonomi.
Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI
Kebijakan Akuntansi
Definisi:
Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar,
konvensi, peraturan dan praktik tertentu yang
diterapkan entitas dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan.
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh entitas harus dapat menjelaskan
Pengakuan
Pengukuran
Penyajian
PSAK
SPESIFIK
TIDAK ADA
PSAK SPESIFIK
10
11
12
13
Penerapan Perubahan
Kebijakan
Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi bergantung kepada:
1.
2.
14
Pendekatan Pelaporan
Perubahan Kebijakan
Akuntansi (Kieso et al.)
1.
2.
3.
15
Penerapan Retrospektif
Ketika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan
secara retrospektif, maka entitas menyesuaikan:
16
Keterbatasan
Penerapan Retrospektif
17
2012
2013
Penjualan
700jt
650jt
650jt
Pembelian
200jt
200jt
250jt
Beban operasi
350jt
350jt
300jt
150jt
50jt
100jt
18
1 Januari 2011
FIFO
Perbedaan
31 Desember 2011
50jt
55jt
5jt
31 Desember 2012
75jt
85jt
10jt
31 Desember 2013
95jt
110jt
15jt
19
FIFO
Perbedaan
2011
150jt
145jt
5jt
2012
225jt
220jt
5jt
2013
230jt
225jt
5jt
20
2012
2013
Penjualan
700jt
650jt
650jt
150jt
225jt
230jt
Beban operasi
350jt
350jt
300jt
Laba bersih
200jt
75jt
120jt
2011
2012
2013
Penjualan
700jt
650jt
650jt
COGS (FIFO)
145jt
220jt
225jt
Beban operasi
350jt
350jt
300jt
Laba bersih
205jt
80jt
125jt
21
2012
2013
200jt
275jt
200jt
75jt
120jt
200jt
2011
275jt
2012
395jt
2013
205jt
285jt
205jt
80jt
125jt
205jt
285jt
410jt
22
2012
2013
50jt
75jt
95jt
350jt
400jt
500jt
400jt
475jt
595jt
Modal Saham
200jt
200jt
200jt
Laba ditahan
200jt
275jt
395jt
400jt
475jt
595jt
Kas
Total Aset
Total Ekuitas
2011
Persediaan (rata-rata tertimbang)
2012
2013
55jt
85jt
110jt
350jt
400jt
500jt
405jt
485jt
610jt
Modal Saham
200jt
200jt
200jt
Laba ditahan
205jt
285jt
410jt
405jt
485jt
610jt
Kas
Total Aset
Total Ekuitas
23
2012
2013
700jt
650jt
650jt
Pembelian
200jt
200jt
250jt
Beban operasi
350jt
350jt
300jt
150jt
50jt
100jt
200jt
350jt
50jt
100jt
350jt
400jt
350jt
400jt
500jt
24
Average cost
Perbedaan
Laba
FIFO
2011
200jt
205jt
5jt
2012
75jt
80jt
5jt
275jt
285jt
10jt
Total
2013
120jt ke metode
125jt
Jurnal
untuk mencatat perubahan
FIFO awal tahun5jt
2013 adalah
Persediaan
Laba ditahan
10 juta
10 juta
25
26
27
4.
5.
28
Fakta tersebut.
29
30
Estimasi Akuntansi
Banyak hal yang mempengaruhi elemen LK yang tidak dapat diukur secara
akurat namun hanya dapat diestimasi karena ketidakpastian yang melekat
pada aktivitas bisnis.
31
Perubahan Estimasi
Akuntansi
Perubahan
Perubahan estimasi
estimasi akuntansi
akuntansi adalah:
adalah:
Penyesuaian
Penyesuaian jumlah
jumlah tercatat
tercatat aset
aset atau
atau liabilitas,
liabilitas, atau
atau jumlah
jumlah pemakaian
pemakaian
periodik
periodik aset,
aset, yang
yang berasal
berasal dari
dari penilaian
penilaian status
status kini,
kini, dan
dan ekspektasi
ekspektasi
manfaat
manfaat masa
masa depan
depan dan
dan kewajiban
kewajiban yang
yang terkait
terkait dengan,
dengan, aset
aset dan
dan
liabilitas.
liabilitas.
Perubahan
Perubahan estimasi
estimasi akuntansi
akuntansi dihasilkan
dihasilkan dari
dari informasi
informasi baru
baru atau
atau
perkembangan
perkembangan baru
baru dan,
dan,
Oleh
Oleh karena
karena itu,
itu, bukan
bukan dari
dari koreksi
koreksi kesalahan.
kesalahan.
Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI
32
Perubahan Estimasi
Akuntansi
Entitas harus mengakui efek dari perubahan estimasi
secara prospektif sebagai berikut:
1. Sepanjang perubahan estimasi akuntansi mengakibatkan perubahan aset
dan laibilitas, atau terkait dengan suatu item ekuitas, perubahan estimasi
akuntansi tersebut diakui dengan menyesuaikan jumlah tercatat item aset,
laibilitas, atau ekuitas yang terkait pada periode perubahan.
2. Dampak perubahan estimasi akuntansi, selain perubahan penerapan di
atas, diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi pada:
a)
Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau
b)
33
Jika jumlah dampak pada periode mendatang adalah tidak diungkapkan karena
estimasinya tidak praktis, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.
34
Kesalahan
K
esala
peng han dapa
ak
t
peng uan, pen timbul dal
un
gu
am
keua gkapan u kuran, pe
ngan
nsurn
.
unsu yajian ata
r lapo
u
ran
al aha
s
e
K
1.
i al , a
r
e
t
a
nm
tau
ntuk
u
a
j
a
seng aporan
i
d
g
n
l
rial ya penyajian angan
e
t
a
keu
ak m i suatu
a
d
i
j
r
T
e
.
a
n
2
ap
, ki
menc euangan ntu.
te
ik
posis us kas ter
ar
atau
Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI
35
36
b)
Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka
menyajikan kembali saldo awal aset, laibilitas, dan ekuitas untuk
periode lalu sajian paling awal
37
38
Pengungkapan Koreksi
Kesalahan
Sifat kesalahan periode lalu;
Jumlah koreksi untuk setiap periode sajian, sepanjang
praktis:
Untuk setiap item laporan keuangan yang terpengaruh; dan
LPS dasar dan dilusian jika PSAK 56 diterapkan atas entitas;
39
Tidak Praktis
menyediakan bukti atas keadaan yang ada pada tanggal di mana jumlah
tersebut diakui, diukur atau diungkapkan; dan
akan tersedia ketika laporan keuangan periode lalu disahkan untuk diterbitkan
dari informasi lain.
40
Tanggal Efektif
41
Contoh
Contoh
(dalam ribuan)
Biaya Perolehan
Nilai sisa
Dasar Amortisasi
Masa manfaat (awal)
Amortsasi tahunan
510,000
- 10,000
500,000
20 tahun
25,000 x 2 tahun = 50,000
510,000
50,000
460,000
42
Contoh
Perubahan Estimasi Akuntansi
Contoh
Nilai tercatat
Nilai Sisa (baru)
Dasar amortisasi
Sisa masa manfaat
Amortisasi tahunan
460,000
5,000
455,000
28 tahun
16,250
16,250
43
Contoh 1
44
Contoh 1
20 1
Penjualan
Laporan 20 1
73.500
(53.500)
20.000
Pajak Penghasilan
(6.000)
Laba
14.000
Disajikan Kembali
20 2
20 1
Penjualan
104.000
73.500
(80.000)
(60.000)
24.000
13.500
Pajak Penghasilan
(7.200)
(4.050)
Laba
16.800
9.450
Laporan 20 2
45
Contoh 1
Laporan Perubahan Ekuitas
Modal saham
Saldo per 31 Desember 20x0
Laba untuk tahun yang berakhir 31 Des
20X1 disajikan kembali
Saldo per 31 Desember 20X1
Laba untuk tahun yang berakhir 31 Des
20X2
Saldo per 31 Desember 20X2
Saldo Laba
Total
5.000
20.000
25.000
9.450
9.450
5.000
29.450
34.450
16.800
16.800
5.000
46.250
51.250
46
Contoh 1
Beberapa produk yang telah terjual pada 20x1 tercatat salah sebesar
Rp6.500 per 31 Desember 20X1. Laporan keuangan 20X1 disajikan-kembali
untuk membetulkan kesalahan ini. Dampak dari penyajian-kembali laporan
keuangan tersebut diringkaskan berikut ini. Tidak ada dampak pada 20X2.
Dampak 20 1
(Peningkatan) dalam harga pokok penjualan
(6.500)
1.950
(4.550)
(6.500)
1.950
(4.550)
47
20X2, PT. Delta mengubah kebijakan akuntansi penyusutan aset tetap, sehingga
menerapkan lebih banyak pendekatan komponen secara penuh, pada saat yang
sama menerapkan model revaluasi.
Pada tahun sebelum 20X2, catatan PT. Delta tidak cukup detail untuk menerapkan
pendekatan komponen secara penuh. Pada akhir 20X1, manajemen membuat survei
teknis, untuk memperoleh informasi komponen yang dimiliki dan nilai wajar, umur
manfaat, nilai residu estimasian, dan jumlah yang dapat disusutkan pada awal 20X2.
Namun, survei tersebut tidak menyediakan dasar yang cukup untuk mengestimasi
secara andal biaya untuk komponen yang sebelumnya tidak dicatat secara terpisah,
dan catatan yang ada sebelum survei tidak mengizinkan informasi ini direkonstruksi.
Contoh 2
Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI
48
Contoh 2
Informasi Tambahan: Tarif pajak 30%
Rp
Aset tetap pada 20X1
Biaya perolehan awal
25.000
Penyusutan
(14.000)
11.000
1.500
17.000
3.000
2.000
49
Contoh 2
Informasi Tambahan
Mulai dari 20x2, PT Delta mengubah kebijakan akuntansi Penyusutan aset tetap,
menerapkan pendekatan komponen dan model revaluasi.
Manajemen berpendapat kebijakan ini menyediakan informasi yang andal dan
lebih relevan karena lebih akurat dan didasarkan atas nilai kini.
Kebijakan ini diterapkan secara prospektif mulai dari 20X2 karena tidak praktis
untuk mengestimasi dampak penerapan kebijakan baik secara retrospektif, atau
secara prospektif dari tanggal yang lebih awal.
Oleh karena itu, penerapan kebijakan baru tidak mempunyai dampak atas
periode sebelumnya.
Dampak tahun berjalan adalah meningkatkan jumlah tercatat aset tetap pada
awal tahun sebesar Rp6.000; meningkatkan penyisihan pajak tangguhan awal
sebesar Rp1.800; menghasilkan surplus revaluasi pada awal tahun sebesar
Rp4.200; meningkatkan beban penyusutan sebesar Rp500; dan mengurangi
beban pajak sebesar Rp150.
50
Contoh Kasus
(PT Indosat Tbk dan
Entitas Anak)
Sebelum 1 Januari 2012, Perusahaan mencatat
perjanjian sewa menara sebagai sewa operasi, yang
mana hal ini dipandang sebagai satu kesatuan antara
tanah dan bangunan, dan keseluruhan perjanjian
tersebut diperlakukan sebagai sewa tanah.
Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK
30 (revisi 2011) secara retrospektif, di mana
Perusahaan diharuskan melakukan klasifikasi elemen
tanah dan bangunan dalam perjanjian sewa menara
secara terpisah apakah sebagai sewa pembiayaan
atau sewa operasi. Dampak utama PSAK 30 (revisi
2011) adalah pengakuan aset dan kewajiban sewa
pembiayaan atas elemen bangunan dalam perjanjian
sewa slot menara di mana Perusahaan bertindak
51
Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI
Contoh Kasus
(PT Indosat Tbk dan
Entitas Anak)
Sebelum 1 Januari 2012, tidak ada panduan spesifik
atas akuntansi untuk perjanjuan konsesi jasa. Grup
memperlakukan perjanjian ini sebagai kontrak
executory. Aset prasarana yang dibangun dalam
perjanjian ini diperlakukan sebagai aset tetap dan
disusutkan selama taksiran masa manfaatnya.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup telah menerapkan
secara retrospektif ISAK 16, Perjanjian Konsesi Jasa
dan ISAK 22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan,
untuk memperlakukan kontrak konsesi Perusahaan.
Dampak penerapan ISAK 16 dan ISAK 22 terdapat
pada pengakuan pendapatan , aset prasarana yang
dibangun dalam perjanjian tidak diakui sebagai aset,
dan pengakuan aset keuangan.
52
Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI
Contoh Kasus
(PT Indosat Tbk dan
Entitas Anak)
Sebelum 1 Januari 2011, menurut PSAK, goodwill diamortisasi
dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan masa
manfaatnya. Mulai tanggal 1 Januari 2011, goodwill tidak
diamortisasi melainkan dilakukan uji penurunan bagi goodwill
setiap tahun (pada 31 Desember) dan bila terdapat indikasi
penurunan nilai. Perubahan kebijakan akuntansi ini
berdasarkan amandemen PSAK 22, Kombinasi Bisnis yang
diterapkan secara prospektif.
Menurut PSAK, sampai tanggal 31 Desember 2009,
pendapatan dari jasa penyambungan diakui sebagai
pendapatan pada saat penyambungan selesai dilakukan
(pasca-bayar) atau pada saat aktivasi kartu perdana (prabayar). Sejak 1 Januari 2010, komponen aktivasi dari penjualan
paket perdana telah ditangguhkan dan diakui sebagai
pendapatan selama rata-rata masa hubungan yang diharapkan
dari pelanggan. Perubahan kebijakan akuntansi ini merupakan
Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI
53
dampak dari pencabutan PSAK 35, Akuntansi Pendapatan
Jasa
57
Analisis Kesalahan
(Kieso et al., 2011)
58
di periode berjalan:
reklasifikasi item ke posisi seharusnya
Kesalahan periode sebelumnya:
menyajikan ulang laporan posisi
keuangan periode sebelumnya untuk
tujuan perbandingan.
Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI
59
Analisis Kesalahan
Kesalahan laporan posisi keuangan
hanya mempengaruhi penyajian
aset, liabilitas, dan ekuitas.
Kesalahan laporan laba rugi yang
diakibatkan klasifikasi pendapatan
dan beban yang tidak sesuai tidak
mempengaruhi laporan posisi
keuangan dan laba bersih.
60
Kesalahan Yang
Mempengaruhi Laporan Posisi
Keuangan Dan Laporan Laba
Rugi
Counterbalancing errors: kesalahan
yang akan tertutupi dengan
sendirinya selama 2 periode.
Non-counterbalancing errors:
kesalahan yang tidak akan tertutupi
pada periode akuntansi selanjutnya
(memerlukan waktu lebih dari 2
periode untuk memperbaiki diri
sendiri).
Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI
61
Conterbalancing Errors
62
Contoh Umum
Counterbalancing Errors
50 juta
50 juta
Tidak2.mencatat
beban
dibayar
di muka
PT A sudah
tutup
buku tahun
2013, maka tidak perlu jurnal.
Tanggal 1 Januari 2012, PT A tidak membeli polis asuransi sebesar Rp 50
juta dengan kas dan tidak membuat jurnal penyesuaian hingga akhir
tahun.
1. PT A belum tutup buku tahun 2013, maka jurnal perbaikan adalah
sebagai berikut:
Beban asuransi
Laba ditahan
2.
50 juta
50 juta
63
Contoh Umum
Counterbalancing Errors
50 juta
4. Pendapatan
akrual
2. PT A sudah
tutup buku tahun 2013, maka tidak perlu jurnal.
Tanggal 31 Desember 2012, PT A mengakui pendapatan akrual atas
bunga sebesar Rp 50 juta yang seharusnya diakui tahun 2013.
1. PT A belum tutup buku tahun 2013, maka jurnal perbaikan adalah
sebagai berikut:
Laba ditahan
50 juta
Pendapatan bunga
2.
50 juta
64
Contoh Umum
Counterbalancing Errors
5. Pembelian persediaan
Tanggal 31 Desember 2012, PT A mencatat pembelian persediaan
sebesar Rp 50 juta yang seharusnya diakui tahun 2013. Persediaan fisik
tahun 2012 tercatat dengan benar, dan perusahaan menggunakan
metode persediaan periodik.
1. PT A belum tutup buku tahun 2013, maka jurnal perbaikan adalah
sebagai berikut:
Pembelian
50 juta
Laba ditahan
50 juta
2.
65
66
Intermediate Accounting
Kieso, Weygandt, Walfield, IFRS,
Edition, John Wiley
Main References
Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI
67
Terima Kasih
Dwi Martani
Departemen
Akuntansi Indonesia
FEUI
Slide OCW Universitas
Oleh : Dwi Martani
martani@ui.ac.id
atau dwimartani@yahoo.com
Departemen Akuntansi FEUI
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
68