BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Dalam rangka mencapai standar kompetensi siswasekolah menengah pertama
(SMP) khususnya dalam penguasaan ilmu pengetahuan alam (IPA) sebagai bagian dari
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, maka perlu dilaksanakan
program kegiatan pengembangan laboratorium IPA sebagai sarana bagi siswa dalam
pelaksanaan praktikum di sekolah yang menunjang pengembangan sikap ilmiah dan
pemecahan masalah sebagi karakteristik mata pelajaran IPA. Berdasarkan analisis masalah
yang dihadapi guru dan siswa SMPN 1 Jember, dalam penguasaan standar kompetensi IPA
khususnya yang berkaitan dengan pemecahan masalah melalui metode ilmiah, maka SMPN
1 Jember merasa perlu adanya suatu program kerja laboratorium IPA sebagai salah satu
upaya dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi guru dan siswa dalam penguasaan
standar kompetensi tersebut. Program kerja yang dilaksanakan merupakan kegiatan
terstruktur baik dalam perencanaan, pengorganisasian, penyediaan, pemanfaatan dan
perawatan alat dan bahan praktikum, pengelolaan ruang laboratorium, evaluasi maupun
penyusunan laporan program kerja laboratrium IPA.
Dengan kesadaran yang tinggi 4 pilar pembelajaran yang diterapkan di lingkungan
SMPN 1 Jember yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to
live together akan bisa diberikan kepada anak didik secara maksimal. Khusus pengajaran
IPA di Tingkat Menengah Pertama Kurikulum tahun ini adalah melatih siswa menggunakan
metode ilmiah serta mampu menumbuhkan ide yang inovatif dan produktif dalam
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
Metode ilmiah pada pokoknya adalah merupakan korespondensi antara teori dan
praktek, antara pernyataan dan kenyataan dan antara pengalaman dan pengetahuan. Dengan
demikian, khusus pengetahuan (konsep) eksakta seperti ilmu fisika, kimia, dan biologi yang
dimiliki siswa hendaknya diperoleh melalui suatu proses yang melibatkan penalaran
rasional dan kegiatan eksperimen. Oleh karena itu keberadaan Laboratorium IPA (Ilmu
Pengetahuan Alam) tidak bisa dipisahkan dari pengajaran IPA.
1.2
TUJUAN
Program ini bertujuan agar dapat memberikan gambaran kegiatan pelaksanaan
praktikum, dan sebagai pijakan program-program yang akan dilakukan di samping program
yang sudah ada, agar lebih aktual dan terarah dalam mendukung tujuan pendidikan
nasional.
1.2.1
1.2.2
Tujuan Perencanaan
BAB II
PROGRAM KEGIATAN
2.1 Laboratorium 1 (Laboratorium Fisika)
A. Penataan Ruang Laboratorium IPA 1
Denah Laboratorium IPA 1
Keterangan:
1.
: Pintu
2.
: Meja Guru
3.
: Papan Tulis
4.
: Meja Praktikum
5.
: Meja Laboran
6.
: Lemari Buku
7.
Penataan tempat dan bahan praktikum sangat penting khususnya untuk mengecek
setelah praktikum dan untuk persiapan praktikum baru. Semua alat dan bahan ditempatkan
pada lemari dengan diberi label.
B.
Penataan Jadwal
Penataan kembali jadwal ini sangat penting, digunakan sebagai pedoman kegiatan
C.
kebutuhan alat dan bahan praktikum, tapi juga sebagai acuan tentang apa yang akan
dilakukan dalam praktikum, sesuai dengan tuntutan perkembangan saat ini yaitu
peningkatan akselerasi kegiatan (volume praktikum) secara otomatis akan membawa
dampak penambahan materi atau judul praktikum yang akan dilakukan. Untuk tahun ajaran
ini materi praktikum masing-masing pelajaran disesuaikan dengan buku pegangan siswa/
guru karena pada buku tersebut sudah ada petunjuk praktikumnya per bab.
D.
laboratorium dan kepentingan pemakaian laboratorium. Fasilitas yang dimaksud dalam hal
ini adalah ruang penyimpanan khusus, ruang persiapan, dan tempat-tempat penyimpanan
seperti lemari, dan rak-rak.
Untuk menata alat dan bahan praktik IPA ada beberapa hal yang perlu dilakukan, di
antaranya:
1. Membersihkan ruang laboratorium beserta tempat-tempat penyimpanan alat dan
bahan yang tersedia, misalnya lemari, laci, dan rak
2. Mendata dan memeriksa alat dan bahan dalam hal macamnya, jumlahnya, sifat
fisiknya, harganya,dan sebagainya
3. Mengelompokkan alat dan bahan sesuai dengan kelompok mata pelajaran
(fisika) atau sesuai dengan katalog yang dirujuk.
E.
pengadaan, dan pertanggungjawaban akan alat dan bahan laboratorium. Pendataan alat dan
bahan meliputi nama alat dan bahan, kode, dan jumlahnya. Untuk pemakaian alat dan
bahan baik digunakan di laboratorium atau di luar laboratorium (di kelas), dicatat pada
jurnal penggunaan laboratorium dan jurnal peminjaman alat laboratorium. Jurnal
penggunaan laboratorium adalah untuk mencatat alat dan bahan praktikum yang dipakai di
laboratorium, sedangkan jurnal peminjaman alat laboratorium digunakan untuk mencatat
semua alat dan bahan yang dipakai di luar laboratorium atau di kelas.
F.
dipakai diperlukan pengadaan. Sebelum pengusulan pengadaan alat dan bahan tersebut
diperteimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Percobaan / praktikum apa yang akan dilakukan
b. Alat dan bahan yang akan disediakan / dibeli (dengan spesifikasi jelas)
c. Ketersediaan dana
penyusunan daftar alat / bahan , daftar ini diserahkan oleh penanggung jawab laboratorium
kepada kepala sekolah.
G.
dilakukan meliputi kebersihan, kegiatan praktikum, dan hasil kegiatan praktikum. Dengan
evaluasi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas laboratorium.
H.
Keterangan :
1.
2.
3.
4.
5.
: Pintu
: Meja Dinding
: Lemari buku
: Meja laborat
: Meja guru
6.
7.
8.
9.
10.
: Meja persiapan
11.
: Lemari penyimpanan
: Papan tulis
: Meja praktikum
: Lemari koleksi
: Kursi
Penataan tempat dan bahan praktikum sangat penting khususnya untuk mengecek
setelah praktikum dan untuk persiapan praktikum baru. Untuk bahan kimia disediakan
ruangan khusus dan ditata berdasarkan jenisnya asam/ basa didalam rak. Untuk alat-alat
prakteklainnya ditempatkan dalam loker dengan diberi kode untuk masing-masing mata
pelajaran.
B.
Penataan Jadwal
Penataan kembali jadwal ini sangat penting, digunakan sebagai pedoman kegiatan
baik reguler maupun non reguler (KIR). Penataan ini difokuskan pada penambahan porsi /
jumlah praktikum di semua mata pelajaran IPA di seluruh tingkat termasuk sekarang pada
pelajaran IPA yang diberikan pada tingkat SLTP sudah ada pelajaran Kimia.
Perlu diingat sekarang ini, untuk 1 (satu) ruangan praktikum, telah ada kurang lebih
5 periode praktikum (3 periode efektif), 5 hari sekolah efektif, sehingga total kegiatan
dalam satu bulan
pelajaran ( 80 ). Sesuai dengan tuntutan Kurikulum berbasis KTSP dimana materi yang
dibebankan pada siswa semakin banyak dan kompleks menuntut keseimbangan antara teori
dan praktek.
Untuk lebih mengefisienkan program praktikum, karena jadwal yang telah diplot
untuk mata pelajaran tertentu kadang tidak dapat dilaksanakan praktikumnya yang biasanya
disebabkan oleh materi yang belum selesai atau kendala lain, maka kami berikan
kesempatan mata pelajaran yang lain untuk memanfaatkannya, tetapi haruslah
berkoordinasi dulu dengan guru pembina mata pelajaran yang dipakai waktunya, dan pihak
laboratorium dengan cara menuliskan rencana tersebut pada papan order yang tersedia atau
melalui lisan (telpon).
C.
kebutuhan alat dan bahan praktikum, tapi juga sebagai acuan tentang apa yang akan
dilakukan dalam praktikum, sesuai dengan tuntutan perkembangan saat ini yaitu
peningkatan akselerasi kegiatan (volume praktikum) secara otomatis akan membawa
dampak penambahan materi atau judul praktikum yang akan dilakukan. Untuk tahun ajaran
ini materi praktikum masing-masing pelajaran disesuaikan dengan buku pegangan siswa/
guru karena pada buku tersebut sudah ada petunjuk praktikumnya per bab.
D.
laboratorium dan kepentingan pemakaian laboratorium. Fasilitas yang dimaksud dalam hal
ini adalah ruang penyimpanan khusus, ruang persiapan, dan tempat-tempat penyimpanan
seperti lemari, dan rak-rak.
Untuk menata alat dan bahan praktik IPA ada beberapa hal yang perlu dilakukan, di
antaranya:
4. Membersihkan ruang laboratorium beserta tempat-tempat penyimpanan alat dan
bahan yang tersedia, misalnya lemari, laci, dan rak
5. Mendata dan memeriksa alat dan bahan dalam hal macamnya, jumlahnya, sifat
fisiknya, harganya,dan sebagainya
6. Mengelompokkan alat dan bahan sesuai dengan kelompok mata pelajaran
(biologi) atau sesuai dengan katalog yang dirujuk.
E.
dan terutama pertanggung jawaban, semua fasilitas serta alat dan bahan di laboratorium
harus diadministrasikan. Pengertian pengadministrasian adalah pencatatan nama alat/bahan,
jumlahnya, ukurannya, mereknya, nomor kode, dan tempat penyimpanan.
Untuk keperluan pencatatan alat dan bahan laboratorium ini diperlukan format atau
buku perangkat administrasi yang meliputi:
1. Buku inventaris
2. Kartu stok
3. Kartu permintaan / peminjaman alat / bahan
4. Buku catatan harian
5. Kartu Alat / bahan yang rusak
6. Kartu reperasi
7. Format label
Buku lainnya yang dapat dijadikan sebagai pelengkap perangkat administrasi di atas
antara lain:
1. Daftar alatdan bahan sesuai dengan LKS
2. Program semester kegiatan laboratorium
3. Jadwal kegiatan laboratorium
F.
dipakai diperlukan pengadaan. Sebelum pengusulan pengadaan alat dan bahan tersebut
diperteimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Percobaan / praktikum apa yang akan dilakukan
b. Alat dan bahan yang akan disediakan / dibeli (dengan spesifikasi jelas)
c. Ketersediaan dana
d. Prosedur penyediaan / pembelian
e. Pelaksanaan penyediaan / pembelian
Prosedur pengadaan alat dan bahan biasanya dimulai dengan penyusunan daftar alat
dan bahan yang akan disediakan / dibeli. Daftar pengusulan diperoleh dari masing-masing
guru mata pelajaran yang dikoordinasikan dengan kepala laboratorium selaku penanggung
jawab laboratorium. Daftar alat dan bahan yang akan disediakan / dibeli dibuat berdasarkan
program semester / program kegiatan laboratorium atau berdasarkan analisis LKS.
Daftar alat dan bahan harus dilengkapi dengan spesifikasi alat dan bahan, kemudian
alat dan bahan disusun berdasarkan priotitas, artinya didahulukan alat dan bahan yang
paling penting dan mendesak untuk disediakan.
Daftar alat
penyusunan daftar alat / bahan , daftar ini diserahkan oleh penanggung jawab laboratorium
kepada kepala sekolah.
G.
dapat di monitoring dengan baik. Target evaluasi ini meliputi komponen-komponen yaitu
meliputi agenda/jurnal harian di tiap mata pelajaran, penanganan laporan yang tuntas, dan
sistem penilaian hasil pratikum ( berupa laporan ataupun hasil kerja yang sesuai prosedur ).
Serta tidak kalah pentingnya adalah adanya evaluasi tentang pelaporan itu sendiri di tiap
kelompok / bidang studi.
H. Tata Tertib Laboratorium IPA
1. Siswa tidak dibenarkan masuk kedalam ruangan laboratorium tanpa izin guru
2.
3.
4.
5.
6.
pembimbing
Siswa masuk laboratorium menggunakan sepatu yang bersih
Tidak dibenarkan memebawa makanan kedalam ruang laboratorium
Siswa diharuskan menempati tempat yang ditentukan sesuai dengan kelompok kerja
Harus menggunakan alat dan bahan sesuai petunjuk praktikum
Siswa wajib meminjam alat sesuai dengan kartu peminjaman, dan jika ada alat yang
7.
8.
pembimbing
Setelah melakukan praktikum siswa harus mengembalikan alat / bahan ketempat
1. KepalaSekolah:
Tugas-tugas kepala sekolah:
a. Memberi tugas kepada penanggung jawab teknis laboratorium IPA, penanggung
jawab mata pelajaran (biologi)
b. Memberikan bimbingan, motivasi, pemantauan, dan evaluasi kepada petugaspetugas laboratorium
c. Memberikan motivasi kepada guru-guru IPA dalam hal kegiatan laboratorium IPA
d. Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium
2. Penanggung Jawab Teknis Laboratorium
Tugas Penanggung jawab teknis laboratorium:
a.
b.
c.
d.
BAB IV
PENUTUP
Demikian program laboratorium dalam menyonsong kurikulum berbasis KTSP di
sekolah SMP Negeri 1 Jember untuk tingkat sekolah menengah dan lanjutan. Semua ini
tentunya tidak bisa berjalan jika tanpa dukungan dari semua Guru IPA dan para pimpinan
sekolah. Semoga semua program yang telah direncanakan ini bisa berjalan dengan baik dan
membawa dampak yang baik dan benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah ini sesuai harapan kita bersama. Sekali lagi laboratorium sebagai pelayanan proses
belajar mengajar mengajak kita semua agar berfikir dan bertindak secara sinergi di bidang
ilmiah, demi kemajuan lembaga kita.
Saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak yang
berkepentingan, agar laboratorium IPA benar-benar menjadi pusat pembelajaran yang
sangat diperlukan.