Anda di halaman 1dari 10

CHAPTER 8

Retail, Mobile, and ECommerce

Retail Channels
Menjaga bisnis online membutuhkan kelanjutan

dalam berinvestasi dengan desain teknologi yang


baru untuk menambah pengalaman dalam
berbisnis online, meningkatkan operasional,
efisiensi logistik, dan memberikan kepuasan
kepada konsumen.
Tantangan bagi retailers adalah permintaan dari
konsumen, harga yang bersaing, dan konsumen
yang mudah tergoyah oleh kompetitor kompetitor
retailers
Pemahaman dan respon yang baik di butuhkan oleh
konsumen dan perilaku adalah kunci bertahanya di
bisnis online

Perilaku yang dapat merubah sikap konsumen:


kekuasaan harga yang sensitif konsumen lebih

mempunyai kekuasaan dalam memilih harga yang


paling murah dari seluruh penjualan online
nonlinear search dan hal yang mempengaruhi
konsumen dapat di pengaruhi lebih banyak dari
iklan media massa, social media, iklan email, dan
yang lainnya.
channel hopping pembeli beralih dari web ke
smartphone kemudian tablet ketika melakukan
pembelian. Retailers harus mengandalkan data
analytics untuk membedakan model atau trend
perilaku belanja konsumen adalah cara untuk
memberikan kepuasan konsumen

Digital Imigrants, Natives, and Dependently

digital native adalah generasi pertama


yang muncul dan berada diantara
perangkat digital dan koneksi internet,
digital immigrants adalah yang paling
lama, meskipun sudah nyaman,
sebenarnya penjual eceran terbatas dan
berbeda, sedangkan digital dependents
adalah memberikan yang terbaru untuk
konsumen yang berkembang di dunia
dengan broadband connection
Need for covenience

Omni Channel

B2C E-Commerce
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
business-to-consumer (B2C) adalah:
1. Bisnis online berkembang pesat dan basis

pengguna perangkat seluler muncul di


pasar
2. Meningkatnya penjualan dalam mcommerce
3. Meningkatkan pilihan pemgiriman dan
pembayaran
4. Banyak merk yang ikut dalah pasar
internasional yang baru

Business to Business (B2B)


Keuntungannya:
B2B website membantu memperbaiki

efisiensi, kecepatan, dan kualitas tanpa


biaya.
B2B mengurangi biaya dan upaya untuk
mendapatkan customer tanpa biaya

Objectives:
Efisiensi operasional
Hubungan langsung yang kuat
Tumbuh
Menjaga untuk tetap berkompetisi

B2B Business Models


1. Sell Side Sebuah pasar berbasis web di mana satu

perusahaan menjual produk atau layanan kepada pembeli


dari e-katalog atau lelang,melalui jaringanextranet
Forward auctions (lelang)
E-catalogues (katalog)

2. E-Procurement persedian pembelian dan penjualan B2B

dan service melalui jaringan online atau supplier


exchanged, dimana transaksi bisa dilakukan secara online
3. E-Sourcing sistem pendukung pengadaan barang/jasa
yang di dalamnya terdapat informasi tentang data
vendor/supplier hulu, manpower dan barang yang
distandarkan prosedur, spesifikasi dan kualifikasinya, data
base E-Sourcing ini terkoneksi dengan E-Procurement.

4. Public and private exchange membuat suatu

perusahaan lebih mudah untuk menemukan


barang-barang atau peralatan yang mereka
butuhkan, bertransaksi dengan cepat dan
lengkap
Vertical Exchange for direct materials:dalam B2B
di mana bahan baku langsung, bahan masukan
yang diperdagangkan ke manufaktur
Spot Sourcing: pembelian tidak direncanakan,
dibuat seperti membeli kebutuhan.
Horizontal Exchange : suatu pertukaran yang
menangani material menukar/menambah
beberapa industry yang berbeda.

Quick Response (QR) Codes


QR codes di gunakan untuk menyecan

sebuah kode pada smartphone


penggunanya untuk koneksi dengan brand,
pada social media, membeli produk, dan
yang lainnya.
QR codes untuk mengakses informasi
produk dari prangkat seluler.
Menggunakan aplikasi barcode scanner dan
fitu kamera, konsumen scan kode QR yang
ada di link di internet webpage

Anda mungkin juga menyukai