Anda di halaman 1dari 15

Stroke Iskemik Trombotik

Definisi dan Etiologi


Stroke Iskemik Trombotik adaklah keadaan
dimana otak mengalami iskemia dan
nekrosis akibat aliran darah kesuatu area
otak menurun atau terhenti akibat suatu
sumbatan karena trombus
Stroke trombosis adalah stroke yang
terjadi karena adanya sumbatan di
pembuluh darah besar di otak karena
adanya gumpalan/ plak yang terbentuk
akibat proses aterosklerotik (pengerasan
arteri).

Patofisiologi

Manifestasi klinis
Sakit kepala
Pusing atau kebingungan
Gangguan saraf perasa pada satu sisi
tubuh
Gangguan visual
Kesulitan berjalan
Masalah koordinasi di lengan dan tangan
ketidakmampuan untuk berbicara

Diagnosis
Penemuan Klinis :
Anamnesis
Terutama terjadinya keluhan/gejala defisit
neurologik yang mendadak. Tanpa trauma
kepala, dan adanya faktor risiko stroke.
Pemeriksaan Fisik
Adanya defisit neurologik fokal, ditemukan
faktor risiko seperti hipertensi, kelainan
jantung dan kelainan pembuluh darah
lainnya.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Neuro-Radiologik
Computerized Tomography Scanning (CTScan)
Membantu diagnosis dan membedakannya
dengan perdarahan terutama pada fase akut.
Angiografi serebral (karotis atau vertebral)
Mendapatkan gambaran yang jelas tentang
pembuluh darah yang terganggu, atau bila
scan tak jelas.
Pemeriksaan likuor serebrospinalis
Dapat membantu membedakan infark,
perdarahan otak, baik perdarahan
intraserebral (PIS) maupun perdarahan
subarakhnoid (PSA).

Pmrx penujnang (lanj.)


Pemeriksaan lain-lain
Pemeriksaan untuk menemukan
faktor resiko, seperti: pemeriksaan
darah rutin (Hb, hematokrit, leukosit,
eritrosit), hitung jenis dan bila perlu
gambaran darah. Komponen kimia
darah, gas, elektrolit, Doppler,
Elektrokardiografi (EKG).

CT-SCAN

Penatalaksanaan
Terapi Trombolitik
Pada penelitian NINDS (National Institute
of Neurological Disorders and Stroke) di
Amerika Serikat, rt-PA diberikan dalam
waktu tidak lebih dari 3 jam setelah onset
stroke, dalam dosis 0,9 mg/kg (maksimal
90 mg) dan 10% dari dosis tersebut
diberikan secara bolus IV sedang sisanya
diberikan dalam tempo 1 jam.

Terapi Anti koagulan


Warfarin
Dosis: 40 mg (loading dose), diikuti setelah
48 jam dengan 3-10 mg/hari
Heparin
Diberikan tiap 4-6 jam atau infus kontinu.
Dosis biasa: 500 mg (50.000 unit) per hari.
Bolus initial 50 mg diikuti infus 250 mg
dalam 1 liter garam fisiologis atau glukose.
Dalam setengah jam pertama, 1 mg
protamin diperlukan untuk tiap 1 mg
heparin (100 unit)
Hemoreologi
Pentoxyfilline diberikan dalam dosis
16/kg/hari, maksimum 1200 mg/hari dalam
jendela waktu 12 jam sesudah onset.

Terapi Anti Platelet


Aspirin
Dosis yang dipakai bermacam-macam,
mulai dari 50 mg/hari, 80 mg/hari samapi
1.300 mg/hari. Obat ini sering
dikombinasikan dengan dipiridamol. Suatu
penelitian di Eropa (ESPE) memakai dosis
aspirin 975 mg/hari dikombinasi dengan
dipiridamol 225 mg/hari
Terapi Pembedahan
Indikasi pembedahan pada completed
stroke sangat dibatasi. Jika kondisi pasien
semakin buruk akibat penekanan batang
otak yang diikuti infark serebral maka
pemindahan dari jaringan yang mengalami
infark harus dilakukan

Komplikasi
Komplikasi yang paling umum dan penting dari
stroke iskemik meliputi edema serebral,
transformasi hemoragik, dan kejang.(21)
Edema serebral yang signifikan setelah stroke
iskemik bisa terjadi meskipun agak jarang (1020%)
Indikator awal iskemik yang tampak pada CT
scan tanpa kontras adalah indikator independen
untuk potensi pembengkakan dan kerusakan.
Insiden kejang berkisar 2-23% pada pascastroke periode pemulihan. Post-stroke iskemik
biasanya bersifat fokal tetapi menyebar.

Prognosis
Stroke berikutnya dipengaruhi oleh sejumlah faktor,
yang paling penting adalah sifat dan tingkat
keparahan defisit neurologis yang dihasilkan.
Usia pasien, penyebab stroke, gangguan medis yang
terjadi bersamaan juga mempengaruhi prognosis.
Secara keseluruhan, agak kurang dari 80% pasien
dengan stroke bertahan selama paling sedikit 1
bulan, dan didapatkan tingkat kelangsungan hidup
dalam 10 tahun sekitar 35%.
Angka yang terakhir ini tidak mengejutkan,
mengingat usia lanjut di mana biasanya terjadi
stroke. Dari pasien yang selamat dari periode akut,
sekitar satu setengah samapai dua pertiga kembali
fungsi independen, sementara sekitar 15%
memerlukan perawatan institusional.

Sumber
Aliah A, Kuswara F F, Limoa A, Wuysang G.
Gambaran umum tentang gangguan
peredaran darah otak dalam Kapita selekta
neurology cetakan keenam editor Harsono.
Gadjah Mada university press, Yogyakarta.
2007. Hal: 81-115
D. Adams. Victors. Cerebrovasculer diseases
in Principles of Neurology 8th Edition.
McGraw-Hill Proffesional. 2005. Hal: 660-67
Price, A. Sylvia. Patofisiologi Konsep Klinis
Proses-proses Penyakit edisi 4. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Hal: 966-71.

Anda mungkin juga menyukai