Pengertian
Cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala alam, masyarakat, atau kemanusiaan berdasarkan disiplin ilmu yg bersangkutan. (KBBI)
Jenis Penelitian
Penelitian Observasi: 1. Deskriptif : Laporan kasus, Seri kasus, Laporan survei 2. Analitik : Crossectional, Kasus & kontrol, Kohort Penelitian Eksperimental : 1. Uji Klinis : Pra Eksperimen, Eksperimen Sesungguhnya, Eksperimen Semu 2. Uji Diagnostik
Tujuan Untuk membuat pencandraan/gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu obyek penelitian tertentu Ciri-ciri : 1. Tidak ada pengujian hipotesis, peramalan, pencarian implikasi hubungan antar variabel penelitian (korelasional) 2. Memerlukan data yang benar-benar representatif/mewakili obyek penelitian 3. Proses pengambilan sampel penelitian harus hati-hati
1. 2.
3.
Dibagi 3 : Laporan kasus Seri kasus Deskripsi tentang ciri yang menarik dari sekelompok kasus Tanpa hipotesis, kontrol, rencana Tidak memberi konklusi Guna: prekursor untuk studi berikutnya Contoh: pemberian vasodilator memberi kesan dapat menyelamatkan pasien yang biasanya meninggal pada luka bakar berat Laporan survei
Analitik
1.Crossectional 2.Kasus & kontrol 3.Kohort
Cross Sectional
Mencari hubungan antara variabel bebas (faktor resiko) dengan variabel tergantung (efek) dengan melakukan pengukuran sesaat. Ciri : 1. Subjek diamati suatu saat atau satukali saja 2. Tidak melakukan tindak lanjut 3. Dapat digunakan secara deskriptif maupun analitk 4. Diukur jumlah subjek yang mengalami efek ataupun yang tak mengalami 5. Disusun dengan tabel 2 X 2 6. Dihitung Ratio Prevalensinya ( Perbandingan prevalensi efek pada kelompok dg faktor resiko dan yg tanpa resiko ) 7. RP > 1 faktor merupakan faktor resiko
Langkah Langkah : 1. Merumuskan Pertanyaan Penelitian dan Hipotesis 2. Mengidentifikasi Variabel Penelitian 3. Menetapkan Subyek Penelitian 4. Melaksanakan Pengukuran faktor resiko dan efek 5. Menganalisis data
Kelebihan :
Kekurangan : 1 Temporal relationship tidak jelas. 2 Studi prevalens lebih banyak menjaring subyek yang mempunyai masa sakit yang panjang. 3 Subyek penelitian besar 4 Tidak menggambarkan perjalanan penyakit maupun prognosis 5 Tidak praktis untuk meneliti kasus yang jarang
Kekurangan : 1 Temporal relationship tidak jelas). 2 Studi prevalens lebih banyak menjaring subyek yang mempunyai masa sakit yang panjang. 3 Subyek penelitian besar 4 Tidak menggambarkan perjalanan penyakit maupun prognosis 5 Tidak praktis untuk meneliti kasus yang jarang
Kegunaan : 1. Mengetahui prevalens atau rasio prevalens 2. Mengetahui hubungan antara risiko dan penyakit
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Kasus Kontrol
Penelitian epidemologis analitik observasional yang menelaah hubungan antara efek dengan faktor resiko tertentu. Ciri : Pengukuran variable bebas & tergantung tidak di lakukannya pada saat yang sama Variable tergantung di ukur dulu Variable bebas di cari secara retrospektif Sama dengan studi longitudinal Variable subjek diikuti sampai periode tertentu Kontrol di pilih dari populasi yg sama karakteristik sama dg kasusnya Diukur Odd Ratio nya Rasio odds merupakan peran faktor resiko R.O= faktor yg diteliti tidak merupakan faktor resiko R.O > 1= faktor yg diteliti merupakan penyebab efek/faktor resiko RO< 1= faktor yg diteliti bukan merupakan faktor resiko
Langkah langkah : 1 Menentukan pertanyaan penelitian dan hipotesis. 2 Definisi variabel penelitian
Keuntungan : 1. Kadang kadang merupakan satu satunya cara untuk kasus yang jarang atau masa laten/inkubasi yang panjang 2. Hasil cepat, biaya murah 3. Subyek penelitian sedikit 4. Identifikasi lebih dari satu faktor resiko
Kerugian : 1. Data mengenai faktor resiko mengandalkan daya ingat dan atau catatan medik.( recall bias, memory bias, catatan medik sering tidak akurat) 2. Kesalahan memilih kontrol yang tepat (Selection bias) 3. Hanya berkaitan dengan satu penyakit/efek
Study Kohort
1. Diidentifikasi dulu kausanya 2. Di ikuti selama periode tertentu( prospektif) untuk mencari efeknya 3. Adanya subyek kontrol 4. Disusun dalam tabel 2x2 5. Ditentukan incidens terjadinya efek 6. Diukur Resiko Relatifnya 7. RR=>1 faktor tsb merupakan faktor resiko 8. RR =<1 faktor tsb merupakan faktor protektif 9. RR =1= faktor tsb bukan merupakan faktor resiko
Keuntungan
2. Menentukan insiden
3. Meneliti beberapa efek
Kerugian :
3. Loss to follow up
4. Tidak efisien 5. Etika.
Kelebihan
Dengan adanya randomisasi, faktor bias dapat dikontrol Kriteria, perlakuan, dan outcome telah ditentukan lebih dahulu Lebih efektif dari segi statistika karena : a. Jumlah kelompok perlakuan dan kontrol sebanding b. Kekuatan statistika tinggi Kelompo peserta merupakan kelompok sebanding sehingga intervensi dari luar seterlah randomisasi tidak banyak berpengaruh terhadap hasil penelitian
Kekurangan
Desain dan pelaksanaan kompleks dan mahal Sering dihadapkan masalah etika Kadang sangat tidak praktis Kadang tidak representatif terhadap populasi terjangkau atau populasi target
Tahapan
TAHAPAN 1 Dilakukan penelitian Laboratorium sebagai uji pre klinik. Dikerjakan IN VITRO dengan menggunakan binatang percobaan Tujuan : Mengumpulkan informasi farmakologi dan toxicologi dalam rangka mempersiapakan penelitian selanjutnya.
TAHAPAN 2 Dilakukan pada manusia sebagai subjek penelitian dibagi menjadi 4 fase : Fase I: terbuka, tanpa kontrol Fase II: paralel, acak, tersamar Fase III: paralel, acak, tersamar Fase IV: studi observasional atau paralel
Kerangka
1. Menetapkan judul 2. Menyusun latar belakang permasalahan 3. Menetapkan tujuan penelitian 4. Menyusun hipotesis 5. Menentukan desain UK 6. Menyeleksi subyek 7. Melakukan randomisasi dan penyamaran 8. Melakukan intervensi dan mengukur hasil (outcome) 9. Menerapkan aspek etik 10. Merancang analisis data 11. Check list: memeriksa kelengkapan protokol uji Klinik
Studi Eksperimental
A. Dengan kontrol Paralel Cross over Latin square Faktorial
Dengan Kontrol
1. a. b. Paralel : Paling banyak digunakan 2 kelompok atau lebih Untuk hasil yang sahih: Randomisasi Pemilihan pasangan serasi
3. Latin Square : Menyilang dengan perlakuan lebih dari 2 4. Faktorial : Menggabung gabungkan antara 1 obat dengan obat yang lain
Tanpa Kontrol
1. Time Series : Penilaian hasil percobaan dilihat per periode
2. Kontrol diri sendiri : Membandingkan hasil sebelum dan sesudah perlakuan pada subjek