Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Hipertensi disebut juga tekanan darah tinggi. Hipertensi adalah
peningkatan tekanan darah abnormal di dalam arteri. Kata hipertensi juga
menunjukkan ketegangan yang berlebihan atau stress. Karena itulah
biasanya tidak menimbulkan gejala selama bertahun tahun sampai organ
vitalnya rusak sehingga disebut silent killer. Tekanan darah tinggi yang
tidak terkontrol bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti stroke,
gagal jantung, serangan jantung, dll.
B. Epidemiologi
Hipertensi telah menjadi permasalahan kesehatan yang sangat
umum terjadi. Data dari

National Health and Nutrition Examination

(NHANES)menunjukkan bahwa 50 juta atau bahkan lebih penduduk


Amerika mengalami tekanan darah tinggi. Angka kejadian hipertensi di
seluruh dunia mungkinmencapai 1 milyar orang dan sekitar 7,1 juta
kematian akibat hipertensi terjadisetiap tahunnya (WHO, 2003 dan
Chobanian et.al, 2004).Dalam suatu data statistika di Amerika serikat pada
populasi penderita dengan risiko hipertensi dan penyakit jantung koroner,
lebih banyak dialami oleh pria daripada wanita saat masih muda tetapi
pada umur 45 sampai 54 tahun, prevalensi hipertensi menjadi lebih
meningkat pada wanita. Secara keseluruhan pada penderita wanita
prevalensi hipertensi akan meningkat seiring dengan meningkatnya usia,
hanya sekitar 3% sampai 4 % wanita pada umur 35 tahun yang menderita
hipertensi, sementara >75% wanita menderita hipertensi pada umur 75
tahun (Frazier et.al, 2006).
C. Etiologi
Berdasarkan etiologinya, hipertensi dibagi menjadi 2 macam yaitu :
Hipertensi primer
Hipertensi primer atau yang disebut juga hipertensi esensial atau
2

idiopatik adalah hipertensi yang tidak diketahui etiologinya/penyebabnya


(Shankie, 2001).Paling sedikit 90% dari semua penyakit hipertensi
dinamakan hipertensi primer (Saseen dan Carter, 2005). Meskipun sebab
sebab yang mendasari hipertensi primer ini belum diketahui, namun
sebagian besar disebabkan ketidaknormalan tertentu pada arterinya. Secara
umum faktor tersebut antara lain :
Faktor genetik (turunan)
Hipertensi adalah suatu kondisi yang bersifat menurun
dalam suatu keluarga. Anak dengan orang tua hipertensi memiliki
kemungkinan terkena hipertensi dua kali lebih besar dibandingkan
anak yang orang tuanya bertekanan darah normal.

Ras
Orang orang afro mengalami hipertensi secara merata
yang lebih tinggi daripada orang berkulit putih. Kemungkinan hal
ini disebabkan tubuh mereka mengolah garam secara berbeda.

Usia
Wanita premenopouse cenderung memiliki tekanan darah
yang lebih tinggi daripada pria yang berusia sama, meskipun
perbedaan di antara jenis kelamin kurang tampak seterlah usia
mencapai sekitar 50 tahun. Hal itu disebabkan sebelum
menopouse, wanita relatif terlindungi dari penyakit jantung akibat
adanya hormon estrogen. Kadar estrogen wanita yang mulai
menurun dan mulai menyamai pria dalam hal penyakit jantung.

Jenis Kelamin
Pria memiliki lebih banyak kemungkinan menderita
hipertensi dibandingkan wanita. Hal ini juga dipengaruhi oleh
faktor psikologis. Pada pria seringkali dipicu oleh perilaku yang
tidak sehat seperti merokok ataupun kelebihan berat badan.
Sedangkan pada wanita lebih disebabkan oleh faktor psikis.

Stress Psikis
Hal ini meningkatkan aktivitas saraf simpatis, peningkatan
ini mempengaruhi meningkatnya tekanan darah secara bertahap.
Apabila seseorang sedang stress maka kelenjar pituitary otak akan
3

menstimuluskan kelenjar endokrin yang digunakan besok untuk


menghasilkan hormon adrenalin dan hidrokortison ke dalam darah
sebagi bagian homeostasis tubuh.

Obesitas
Pada orang yang obesitas terjadi di peningkatan kerja pada
jantung untuk memompa darah agar dapat menggerakkan beban
berlebih dari tubuh tersebut. Bertambahnya berat badan juga
menyebabkan bertambahnya volume darah dan perluasan sistem
sirkulasi.

Asupan garam Na
Ion natrium mengakibatkan retensi air, sehingga volume
darah bertambah dan menyebabkan daya tahan pembuluh
meningkat. Secara statistik ternyata kelompok penduduk yang
mengkonsumsi terlalu banyak garam lebih banyak yang terkena
hipertensi daripada orang yang sedikit mengkonsumsi garam.

Rokok
Nikotin yang dikandung rokok dapat menyebabkan tekanan
darah meningkat. Hal ini dikarenakan nikotin terserap oleh
pembuluh darah yang kecil dalam paru paru dan disebarkan ke
seluruh aliran darah. Hanya 10 detik yang dibutuhkan bagi nikotin
untuk mencapai otak. Otak bereaksi terhadap nikotin dengan
memberikan sinyalkepada kelenjer adrenal untuk melepaskan
efinephrine

(adrenalin).

Hormon

yangsangat

kuat

ini

menyempitkan pembuluh darah, sehingga memaksa jantung


untuk memompa lebih keras dibawah tekanan yang lebih tinggi.

Konsumsi alkohol
Alkohol memiliki

pengaruh terhadap

tekanan

darah, dan

secarakeseluruhan semakin banyak alkohol yang di minum


semakin tinggi tekanan darah.
Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang terjadi sebagai akibat
4

suatu penyakit, kondisi dan kebiasaan. Karena itu umumnya hipertensi ini
sudah diketahui penyebabnya. Umumnya penyebab Hipertensi sekunder
dapat disembuhkan dengan pengobatan kuratif, sehingga penderita dapat
terhindar dari pengobatan seumur hidup yang seringkali tidak nyaman dan
membutuhkan biaya yang mahal. Berikut ini adalah beberapa penyebab
hipertensi sekunder :
Penyakit Ginjal
- Stenosis arteri renalis
- Pielonefritis
- Glomerulonefritis
- Tumor-tumor ginjal
- Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
- Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
- Terapi penyinaran yang mengenai ginjal

Kelainan Hormonal
- Hiperaldosteronisme
- Sindroma Cushing
- Feokromositoma

Obat-obatan
- Pil KB
- Kortikosteroid
- Siklosporin
- Eritropoietin
- Kokain
- Penyalahgunaan alkohol
- Kayu manis (dalam jumlah sangat besar)

Penyebab Lainnya
- Koartasio aorta
- Preeklamsi pada kehamilan
- Porfiria intermiten akut
- Keracunan timbal akut.
5

Pembagian Hipertensi
Berdasarkan asosiasi hipertensi eropa 2003, diklasifikasikan hipertensi
sebagai berikut :
Katagori

Tekanan sistolik (mmHg)

Tekanan diastolik (mmHg)

Optimal

< 120

<80

Normal

<130

<85

Hipertensi
Ringan

140-159

90-99

Sedang

160-180

100-110

Berat

180

110

Batasan hipertensi menurut WHO, tanpa memandang usia dan jenis


kelamin adalah :
Tekanan darah < 140/90 mmHg, disebut Normotensi
Tekanan darah > 160/95 mmHg, dinyatakan Hipertensi pasti
Tekanan darah 140/90 mmHg sampai 160/95 mmHg disebut
Hipertensi perbatasan.
D. Manifestasi Klinis
Bebarapa contoh gejala yang dialami penderita hipertensi antara
lain :

Sakit kepala, biasanya di pagi hari sewaktu bangun tidur


Bingung
Bising (bunyi nging) di telinga
Jantung berdebar-debar
Penglihatan kabur
Mimisan
Hematuria (darah dalam urin)
Tidak ada perbedaan tekanan darah walaupun berubah posisi
Hipertensi sekunder menunjukkan gejala yang sama, dengan

sedikit perbedaan yaitu tekanan darah biasanya turun bila pengukuran


dilakukan pada posisi berdiri.
Kondisi hipertensi yang berkepanjangan menyebabkan gangguan
pembuluh darah di seluruh organ tubuh manusia. Angka kematian yang
tinggi pada penderita darah tinggi terutama disebabkan oleh gangguan
jantung.
6

Organ Jantung
Kompensasi jantung terhadap kerja yang keras akibat hipertensi
berupa penebalan otot jantung kiri. Kondisi ini akan memperkecil
rongga jantung untuk memompa, sehingga jantung akan semakin
membutuhkan energi yang besar. Kondisi ini disertai dengan
adanya gangguan pembuluh darah jantung sendiri (koroner) akan
menimbulkan kekurangan oksigen dari otot jantung dan
menyebabkan nyeri. Apabila kondisi dibiarkan terus menerus akan
menyebabkan kegagalan jantung untuk memompa dan
menimbulkan kematian.

Sistem Saraf
Gangguan dari sistem saraf terjadi pada sistem retina (mata bagian
dalam) dan sistem saraf pusat (otak). Didalam retina terdapat
pembuluh-pembuluh darah tipis yang akan melebar saat terjadi
hipertensi, dan memungkinkan terjadi pecah pembuluh darah yang
akan menyebabkan gangguan penglihatan.

Sistem Ginjal
Hipertensi yang berkepanjangan akan menyebabkan kerusakan dari
pembuluh darah ginjal, sehingga fungsi ginjal sebagai pembuang
zat-zat racun bagi tubuh tidak berfungsi dengan baik, akibatnya
terjadi penumpukan zat yang berbahaya bagi tubuh yang dapat
merusak organ tubuh lain terutama otak.

E. Pengobatan
Hipertensi esensial tidak dapat diobati tetapi dapat diberikan
pengobatan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Langkah awal
biasanya adalah merubah pola hidup penderita:
Penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat badan
dianjurkan untuk menurunkan berat badannya sampai batas ideal.

Merubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan atau


kadar

kolesterol

darah

tinggi.

Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3 gram


7

natrium atau 6 gram natrium klorida setiap harinya (disertai dengan


asupan kalsium, magnesium dan kalium yang cukup) dan
mengurangi alkohol.

Olah

raga

aerobik

yang

tidak

terlalu

berat.

Penderita hipertensi esensial tidak perlu membatasi aktivitasnya


selama tekanan darahnya terkendali.

Berhenti merokok.
Selain itu ada juga beberapa makanan yang bisa membantu

menurunkan tekanan darah yaitu antara lain :


Kismis
Jika dibandingkan dengan orang yang mengkonsumsi kue,
atau biskuit pada kelompok orang yang mengkonsumsi kismis bisa
dilihat dengan menurunnya tekanan darah mereka. Dan kasus yang
sama ditemukan pada penderita Hipertensi.
Menurut penelitian kismis memiliki kadar potassium yang
cukup tinggi yang bisa menurunkan tekanan darah. Kismis juga
sebagai sumber yang baik untuk fiber makanan anti-oksidan yang
mungkin dapat merubah biokemistri pembuluh darah dan
membuatnya jadi tidak terlalu keras sehingga melawan hipertensi.

Kedelai
Dengan mengkonsumsi kacang kedelai setiap hari seperti
tempe, tahu, dan the hijau bisa membantu menurunkan tekanan
darah atau hipertensi.
Menurut penelitian, dengan mengkonsumsi 2,5 mg atau
lebih isoflavon per hari mempunyai tekanan darah systolic rata
rata 5,5 mmHg lebih rendah dibandingkan dengan mereke yang
mengkonsumsi kurang dari 0,33 mg perhari

Mentimun
8

Semangka

F. Pencegahan
Pola makan sehat
Penelitian telah menunjukkan bahwa mengikuti rencana
makan sehat dapat mengurangi risiko terjadinya tekanan darah
tinggi dan menurunkan tekanan darah sudah tinggi. Langkah ini
merupakan awal pencegahan hipertensi yang baik.

Mengurangi Garam dan Sodium Ketika Diet


Kunci untuk makan sehat adalah memilih makanan rendah
garam dan natrium. Kebanyakan orang mengkonsumsi garam lebih
dari yang mereka butuhkan. Rekomendasi saat ini adalah untuk
mengkonsumsi kurang dari 2,4 gram (2.400 miligram [mg])
sodium dalam sehari bukan hanya pencegahan darah tinggi, tetapi
juga menjaga tekanan darah tetap normal. Perbandingan itu sama
dengan 6 gram (sekitar 1 sendok teh) garam meja sehari. Bagi
seseorang

dengan

tekanan

darah

tinggi,

dokter

mungkin

menyarankan makan lebih sedikit garam dan sodium, karena


penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang diet mengkonsumsi
1.500 mg sodium bermanfaat menurunkan tekanan darah yang
lebih baik.

Mempertahankan Berat Badan Normal


Kelebihan berat badan meningkatkan resiko terkena
tekanan darah tinggi. Bahkan, tekanan darah meningkat dengan
meningkatnya berat badan. Pencegahan hipertensi dini sangat
efektif jika seseorang memiliki berat badan ideal. Lakukan diet
menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan/ obesitas
9

Menjadi Lebih Aktif


Menjadi aktif secara fisik merupakan salah satu langkah
yang paling penting yang dapat dilakukan untuk mencegah
hipertensi atau mengontrol tekanan darah tinggi. Hal ini juga
membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Cukup dengan
olahraga ringan dalam sehari.

Berhenti Mengkonsumsi Alkohol


Minum alkohol terlalu banyak dapat meningkatkan tekanan
darah. Hal ini juga dapat membahayakan hati, otak, dan jantung.
Minuman beralkohol juga mengandung kalori, yang masalah jika
memiliki program untuk menurunkan berat badan.

Berhenti Merokok
Merokok

melukai

dinding

pembuluh

darah

dan

mempercepat proses pengerasan pembuluh darah. Berhenti


merokok merupakan salah satu upaya dalam mengubah gaya hidup
sehat demi pencegahan hipertensi.

10

BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Hipertensi disebut juga tekanan darah tinggi. Hipertensi adalah
peningkatan tekanan darah abnormal di dalam arteri. Kata hipertensi juga
menunjukkan ketegangan yang berlebihan atau stress. Hipertensi ini 90%
disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat. Selain itu juga bisa
disebabkan karena bertambahnya umur. Namun meskipun umur
bertambah, bukan berarti pasti terkena hipertensi karena hal itu bisa
dihindari dengan pengaturan pola makan dan olahraga yang teratur.
B. Saran
Tidak ada salahnya kita menjaga pola hidup kita sedari awal karena
jika terlanjur sakit maka kita sendiri yang akan rugi. Apalagi banyak
penyakit yang datang tidak hanya sendiri melainkan dengan berbagai
macam komplikasinya. Tentu saja hal itu tidak kita harapkan.

11

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

http://www.godiabetescare.com/hipertensi.html
http://www.kesehatan123.com/1222/pencegahan-hipertensi-secarasederhana/
http://www.scribd.com/doc/46147651/3/Epidemiologi-Hipertensi
http://medicastore.com/penyakit/4/Tekanan_Darah_Tinggi_Hiperte
nsi.html

12

Anda mungkin juga menyukai