batang
daun
akar
Alat-alat yang penting pada tubuh tumbuhan adalah batang, daun, akar,
bungan, serta buah dengan bijinya.
5.1.1 Batang
Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menegakkan
tubuh serta menghubungkan bagian akar dan daun. Susunan anatomi batang
adalah beranekaragam, tergantung pada golongan tumbuhan. Ada perbedaan
pokok pada struktur batang paku-pakuan, tumbuhan berbiji telanjang, serta
tumbuhan berbiji tertutup yang berkeping dua dan berkeping satu. Perbedaan
tersebut terletak pada stele serta berkas pengangkutnya. Perbedaan terdapat pula
pada ordo, famili, maupun species tumbuhan yang biasanya terletak pada macam
sel atau jaringan yang terdapat pada bagian epidermis, korteks dan stele.
Struktur Anatomi batang secara melintang adalah sebagai berikut:
Terdapat pada
Kebanyakan
tumbuhan dikotil.
Korateral
tertutup
Kebanyakan
tumbuhan
monokotil.
Bikolateral
Ampivisal
Ampikibral
Familia
Solanaceae,
Cucurbitaceae,
Apocynaceae.
Cordyline dan
Acorus
Pteridofita
Pada tumbuhan dikotil, bagian tepi stele dibatasi oleh jaringan meristem
yaitu cambium, sedangkan pada monokotil tidak terdapat cambium menyebabkan
batang monokotil tidak tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi
pertumbuhan menebal sekunder. Baik pada akar maupun batang aktivitas
cambium sama yaitu ke arah luar membentuk kulit dan ke arah dalam membentuk
kayu. Kambium terletak diantara berkas pengangkut dan parenkim disebut
cambium vasikuler, sedangkan cambium yang terletak diantara dua berkas
pengangkut disebut cambium intervasikuler.Aktivitas cambium tidak selalu sama
dan tidak selalu teratur bergantung pada musimnya. Pertumbuhan dari musim ke
Gambar 5.4 Jaringan akar tanaman detil (kiri) dan keseluruhan (kanan)
Gambar 5.5 Ujung akar : (a) rambut akar dan (b) tudung akar
a. Epidermis
Terdapat satu lapis sel yang tersusun rapat. Dinding selnya tipis sehingga
mudah ditembus air dan memiliki rambut akar sebagai akibat aktivitas sel
dibelakang titik tumbuh. Rambut akar berfungsi untuk memperluas biodang
penyerapan. Epidermis pada akar umumnya tidak berkutikula.
b. Korteks
Tersusun atas beragam sel yang membentuk beberpa lapisan dinding selnya
tipis dan mempunyai banyak ruang antar sel untuk pertukaran gas. Pada
korteks terdapat antara lain parenkim, kolenkim dan sklerenkim.
c. Endodermis
Berupa sebaris sel-sel yang tersusun rapat tannpa ruang antar sel. Dinding
sel mengalami penebalan gabus. Dalam pengamatan satu sel endodermis
dengan penebalan gadus tampak seperti titik yang disebut titik caspary.
Penebalan gabus menyebabkan dinding sel tidak dapat ditembus air, air
Daun (folium)
Batang (caulis)
Akar (radik)
Pernafasan (reaspirasi).
5.2.2
Batang
Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
mengadakan percabangan,
5.2.3
Akar
Bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Akar mempunyai
10
menggunakan zat karbon dari udara untuk di udah menjadi bahan organic serta
diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Oleh karena proses pengubahan itu
memerlukan energi cahaya, maka asimilasi zat karbon ini disebut fotosintesis.
Secara lengkap pengertian fotosintesis atau asimilasi karbon ialah proses
pengubahan zat-zat organic H2O dan CO2 oleh klorofil menjadi zat organic
karbohidrat dengan pertolongan cahaya peristiwa fotosintesis dapat si nyatakan
dengan persamaan reaksi kimia berikut :
6CO2 + 6H2O + cahaya
klorofil
C6H12O6 +6O2
Reaksi terang
Reaksi terang terjadi bila ada cahaya, misalnya cahaya matahari. Selama
tahap ini klorofil didalam membran grana menyerap sinar merah danb nila yang
bergelombang panjang pada sprektrum sinar. Energi yang ditangkap oleh klorofil
digunakan untuk memecah molekul air. Pemecahan ini disebut fotolisis. Fotolisis
mengakibatkan molekul air pecah menjadi hydrogen dan oksigen. Reaksinya
dapat ditulis:
2H2O ------
2H2 + O2
H2O
H+ + OH
NADP+
NADPH2
H2 yang terlepas di tampung oleh koenzim NADP. Dalam hal ini, NADP
bertindak sebagai akseptor H2. Bentukya berubah menjadi NADPH 2 dan O2. Tetap
dalam keadaan bebas NADP ( Nikotinamida Adenin Dinukleotida Phosfat)
merupakan koenzim yang penting peranannya dalam kegiatan oksidasi reduksi
dan banyak terdapat dalam sel hidup. Selama proses tersebut dihasilkan ATP.
-
Reaksi gelap
11
Reaksi gelap disebut pula sebagai reaksi Blackman atau reduksi CO 2. Bila
reaksi terang (Hill) dan reaksi gelap di gabung maka reaksinya sebagai berikut:
Hill:
2H2O
2 NADPH2 +O2
Blackman:
CO2 + 2 NADPH2 +O2 ----- 2 NADP +H2 +CO+O+ H2+O2
Penggabungan:
2H2O +CO2 ----6CH2O2+6H2+6O2
Bila baris terakhir dikalikan enam, kita peroleh:
12H2O+6CO2----- 6CH2O2+6H2+6O2
Siklus asimilasi C dalam organisme fotoautrotrof
dapat digambarkan
sebagai berikut:
Fotofosforilasi nonsiklik
Bila P200 menerima cahaya maka elektronnya akan tereksitasi (menjadi
aktif karena rangsangan dari luar) dehingga elektron lepas dari P700
kehilangan elektron dia memeperoleh gantinya dari P680. Bila P680
12
Fotofosforilasi siklik
Bermula dari P700 menerima cahaya sehingga elektron terlepas diterima
Katabolisme
Proses pembongkaran atau penguraian senyawa kompleks menjadi
senyawa sederhana yang melepaskan energi, oleh karena itu dapat digolongkan
menjadi rekas eksergonik. Contoh; respirasi, fermentasi dan pembusukan.
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi ynag tersimpan dalam zat sumber
energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan
13
6H2O+6CO2+energi (Glukosa)
Glikolisis
Daur Krebs
a. Glikolisis
Glikolisis merupakan proses pengubahan molekul sumber energi, yaitu
glukosa yang mempunyai 6 atom C manjadi senyawa yang lebih sederhana,
yaitu asam piruvat yang mempunyai 3 atom C. Reaksi ini berlangsung di
dalam sitosol (sitoplasma). Reaksi glikolisis mempunyai sembilan tahapan
reaksi yang dikatalisis oleh enzim tertentu, tetapi disini tidak akan dibahas
enzim-enzim yang berperan dalam proses glikolisis ini. Dari sembilan tahapan
reaksi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua fase, yaitu fase investasi
energi, yaitu dari tahap 1 sampai tahap 4, dan fase pembelanjaan energi, yaitu
dari tahap 5 sampai tahap 9.
14
isomerisasi
menjadi
2-fosfogliserat.
Setelah
menjadi
2-
menghasilkan
fosfoenolpiruvat.
Terakhir,
masing-masing
15
b. Dekarboksilasi Oksidatif
Setelah melalui reaksi glikolisis, jika terdapat molekul oksigen yang
cukup maka asam piruvat akan menjalani tahapan reaksi selanjutnya, yaitu
siklus Krebs yang bertempat di matriks mitokondria. Jika tidak terdapat
molekul oksigen yang cukup maka asam piruvat akan menjalani reaksi
fermentasi. Akan tetapi, asam piruvat yang mandapat molekul oksigen
yang cukup dan akan meneruskan tahapan reaksi tidak dapat begitu saja
masuk ke dalam siklus Krebs, karena asam piruvat memiliki atom C
terlalu banyak, yaitu 3 buah. Persyaratan molekul yang dapat menjalani
siklus Krebs adalah molekul tersebut harus mempunyai dua atom C (2 C).
Karena itu, asam piruvat akan menjalani reaksi dekarboksilasi oksidatif.
Dekarboksilasi oksidatif adalah reaksi yang mengubah asam piruvat
yang beratom 3 C menjadi senyawa baru yang beratom C dua buah, yaitu
asetil koenzim-A (asetil ko-A). Reaksi dekarboksilasi oksidatif ini (disingkat
DO) sering juga disebut sebagai tahap persiapan untuk masuk ke siklus Krebs.
Reaksi DO ini mengambil tempat di intermembran mitokondria.
16
ionisasi asam asetat). Selanjutnya, asetat akan mendapat transfer elektron dari
NAD+ yang tereduksi menjadi NADH. Kemudian, koenzim A (suatu senyawa
yang mengandung sulfur yang berasal dari vitamin B) diikat oleh asetat
dengan ikatan yang tidak stabil dan membentuk gugus asetil yang sangat
reaktif, yaitu asetil koenzim-A, yang siap memberikan asetatnya ke dalam
siklus Krebs untuk proses oksidasi lebih lanjut.Selama reaksi transisi ini, satu
molekul glukosa yang telah menjadi 2 molekul asam piruvat lewat reaksi
glikolisis menghasilkan 2 molekul NADH.
c. Daur krebs (daur trikarboksilat)
Siklus Krebs adalah tahapan selanjutnya dari respirasi seluler. Siklus
Krebs adalah reaksi antara asetil ko-A dengan asam oksaloasetat, yang
kemudian membentuk asam sitrat. Siklus Krebs disebut juga dengan siklus
asam sitrat, karena menggambarkan langkah pertama dari siklus tersebut, yaitu
penyatuan asetil ko-A dengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam
sitrat.
Pertama-tama, asetil ko-A hasil dari reaksi antara (dekarboksilasi
oksidatif) masuk ke dalam siklus dan bergabung dengan asam oksaloasetat
membentuk asam sitrat. Setelah "mengantar" asetil masuk ke dalam siklus
Krebs, ko-A memisahkan diri dari asetil dan keluar dari siklus. Kemudian,
asam sitrat mengalami pengurangan dan penambahan satu molekul air
sehingga terbentuk asam isositrat. Lalu, asam isositrat mengalami oksidasi
dengan melepas ion H+, yang kemudian mereduksi NAD+ menjadi NADH,
dan melepaskan satu molekul CO2 dan membentuk asam a-ketoglutarat
(baca: asam alpha ketoglutarat). Setelah itu, asam a-ketoglutarat kembali
melepaskan satu molekul CO2, dan teroksidasi dengan melepaskan satu ion H+
yang kembali mereduksi NAD+ menjadi NADH. Selain itu, asam aketoglutarat mendapatkan tambahan satu ko-A dan membentuk suksinil ko-A.
Setelah terbentuk suksinil ko-A, molekul ko-A kembali meninggalkan siklus,
sehingga terbentuk asam suksinat. Pelepasan ko-A dan perubahan suksinil
ko-A
menjadi
asam
suksinat
menghasilkan
cukup
energi
untuk
17
menggabungkan satu molekul ADP dan satu gugus fosfat anorganik menjadi
satu molekul ATP. Kemudian, asam suksinat mengalami oksidasi dan
melepaskan dua ion H+, yang kemudian diterima oleh FAD dan membentuk
FADH2, dan terbentuklah asam fumarat. Satu molekul air kemudian
ditambahkan ke asam fumarat dan menyebabkan perubahan susunan (ikatan)
substrat pada asam fumarat, karena itu asam fumarat berubah menjadi asam
malat. Terakhir, asam malat mengalami oksidasi dan kembali melepaskan satu
ion H+, yang kemudian diterima oleh NAD+ dan membentuk NADH, dan
asam oksaloasetat kembali terbentuk. Asam oksaloasetat ini kemudian akan
kembali mengikat asetil ko-A dan kembali menjalani siklus Krebs.
18
dekarboksilasi oksidatif, dan siklus Krebs. Selain itu, molekul lain yang
juga berperan adalah molekul oksigen, koenzim Q (Ubiquinone), sitokrom b,
sitokrom c, dan sitokrom a.
19
2. Nasti
Adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh rangsangan dari luar,
tetapi gerakan ini tidak mempunyai arah atau arah gerakan tidak ditentukan
oleh posisi ragsangan. Gerakan nasti disebabkan karena gerakan turgor pada
20
PERTANYAAN
1. Kenapa pada tumbuhan dikotil terdapat kambium sedangkan pada tumbuhan
monokotil tidak terdapat kambium?
Jawaban : karena pada monokotil tidak mengalami pembesaran kesamping
seperti pada tumbuhan dikotil. Pada tumbuhan monokotil memiliki
prokambium yang nantinya akan berdiferensiasi menjadi jaringan kambium
pembuluh yang akan berfungsi selama tumbuhan itu hidup. Sehingga diameter
21
22
GLOSARIUM
Akar adventif
Akar primer
Anabolisme
23
Anatomi
Asimilasi
Epidermis
Fisiologi Tumbuhan : salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang proses
metabolisme yang terjadi dalam tubuh tumbuhan yang
menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup
Floem
Fotonasti
Foto taksis
Gigi Peristem
: tipis seperti selaput berasal dari satu lapis sel sporogonium,gigi memiliki garis-gsris melintang dan bersendi
Kemotaksis
Korteks
Mesofil
: tersusun renggang sehingga banyak ruang antar sel berdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan bunga karang
Metabolisme
Reaksi Endergonik
Reaksi Eksergonik
Sarung Tepung
Stoma
Tigmonasti
24
Titik Caspary
Xilem
: pengangkut air
INDEKS
Epidermis,2,3,5,6,7
A
ADP,14,16,17,19,21
Anabolisme,12,15
Anatomi,1,2,5,7
Asimilasi,9,11,12
ATP,13,14,15,16,17,19,20,21
Auksotosis,22
F
Fermentasi,17,15
Fisiologi,1
Floem,3,4,7,8,23
Fotofosforilasi,24
Fotolisis,12
Fotosintesis,5,12,23
25
K
Kambium,3,4
Katabolisme,15
Klorofil,5,6,9,12
Korteks,2,3,7,8
L
Lokomotoris,22
S
Sintesis,12,15
Sitokrom,14,20,21
Stele,2,3,7,8
T
Taksis,23
Tropi,23
U
M
Metabolisme,12
Morfologi,8
N
NADH,16,17,18,19,20,21
Nasti,22
X
Xilem,3,4,7,8,23
Y
O
Z
P
Q
R
DAFTAR PUSTAKA
Dwijseputro. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia Pustaka
Sutrian dan Yayan. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh - tumbuhan. Jakarta : PT.
Rineka Cipta
Waluyo, Joko. 2006. Biologi Dasar. Jember : University Press
Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press
http://id.wikipedia.org/wiki/Metabolisme/2009/07/23
http://en.wikipedia.org/wiki/Metabolism)/2009/07/24
26
http://id.wikipedia.org/wiki/Enzim/2009/07/24
http://en.wikipedia.org/wiki/Acetic.acid/2009/07/24
http://en.wikipedia.org/wiki/Chemosynthesis/2009/07/24
Lampiran
1. Apa yang menyebabkan bentuk daun berbeda-beda?(Ririn)
Jawaban : yang menyebabkan bentuk daun berbeda antara lain adalah gen.
Selain gen lingkungan juga mempengaruhi karena proses fotosintesis sangat
penting bagi tumbuhan. Cahaya juga berpengaruh dalam menentukan bentuk
daun, karena tumbuhan yang hidup pada lingkungan yang banyak cahaya
biasanya daunnya lebih lebar.
2. Apakah bunga dan buah termasuk dalam organ tumbuhan ? (Quratun)
Jawaban : bagian pokok tumbuhan hanya ada 3 bagian, antara lain : batang,
akar, dan daun. Bagian lain tumbuhan merupakan suatu penjelmaan salah satu
atau ketiga bagian yang tadi. Jadi bunga merupakan penjelmaan dari salah satu
atau ketiga bagian tadi yang membentuk warna, bentuk dan susunannya
disesuaikan dengan tumbuhan sehingga bunga dapat dijadikan sebagai alat
reproduksi tumbuhan.
3. Pada tanaman gymnospermae terdapat tumbuhan yang tingginya dapat
mencapai lebih dari 100m. Bagaimana air dapat naik sampai puncak ? (Utari)
Jawaban : Air mencapai puncak pohon dengan cara transpirasi, dengan kata
lain, dengan menguap lewat pori-pori di permukaan dedaunan. Transpirasi
27
membawa air ke dalam tumbuhan lewat akar, dan naik ke puncak lewat sel-sel
penyalur air dari jaringan xilem. Gerakan air ini mengatasi gaya gravitasi dan
gesekan, dan air terus naik ke atas dalam bentuk sebuah buluh (kolom).
Karena gaya gravitasi dan gesekan yang melawan gerakan air itu paling besar
di puncak pohon, gaya yang mendorong air ke atas juga mencapai tingkat
tertingginya di sana. Buluh-buluh air mampu mengatasi tegangan ini hingga
suatu ambang pecah (fragmentasi). Yakni, suatu titik di mana gelembung
muncul pada buluh air dan menghentikannya. Keadaan ini dikenal di
kalangan ahli tumbuhan sebagai embolisme.
4. Pada anatomi akar terdapat zona perpanjangan. Sebutkan jaringan penyusun
pada zona pemanjangan ?
Jawaban : pada zona pemanjangan terdapat jaringan epidermis, endodermis,
dan korteks.
5. Pada proses respirasi tumbuhan akan menghasilkan O2. Organ apa yang
berperan dalam proses tersebut ?
Jawaban : Tumbuhan adalah makhluk hidup fotoautotrof, atau dengan kata
lain dapat menggunakan energi dari sinar matahari untuk membuat zat
makanan. Nah, bahan pembuat makanan tersebut adalah CO2 dan air (H2O).
Prosesnya disebut sebagai fotosintesis. Pada proses tersebut, air akan dipecah
menjadi H dan O2, H akan digunakan, sedangkan O2 akan dilepaskan ke udara.
Namun, seperti makhluk hidup yang lain, tumbuhan juga membutuhkan O 2
untuk proses respirasi (pemecahan makanan untuk menghasilkan energi).
Kalau makhluk hidup selain tumbuhan, O2 diambil dari udara, sedangkan
kalau pada tumbuhan O2 yang digunakan merupakan O2 hasil fotosintesis tadi.
Tetapi, jumlah O2 yang dihasilkan pada fotosintesis lebih banyak
dibandingkan dengan O2 yang digunakan untuk respirasi, sehingga masih ada
banyak O2 yang dilepaskan ke udara yang membuat udara menjadi segar.
Nah, masalahnya, pada malan hari, proses fotosintesis tidak terjadi, sehingga
tidak ada O2 yang dihasilkan, sehingga untuk respirasi tumbuhan akan
mengambil O2 dari udara. Oleh sebab itulah, pada malam hari, tumbuhan lebih
baik dikeluarkan dari ruangan, karena akan menghisap O 2 di ruangan tersebut
untuk proses respirasinya.
6. Apa perbedaan antara tanaman dikotil yang mempunyai kambium dengan
monokotil yang tidak mempunyai kambium ?
Jawaban : pada tanaman dikotil, kambium berfungsi untuk menambah
diameter batang sedangkan pada tumbuhan monokotil tidak terdapat
kambium. Namun memiliki prokambium yang berfungsi untuk memanjangkan
batang dan prokambium ini akan berfungsi selama tumbuhan itu hidup.
7. Bagaimana pembentukan kayu pada tanaman monokotil yang tidak
mempunyai kambium ?
28
29
12. Pada batang tumbuhan dikotil dan monokotil terdapat ruas-ruas yang berbeda.
Faktor apakah yang menyebabkan hal tersebut ?
Jawaban : faktor yang mempengaruhi antara lain adalah genetika. Karena
pada tumbuhan tertentu dan pada jaringan tertentu daun dan tunas samping
tumbuh membentuk bagian ruas.