A. IDENTITAS
Istri
Suami
Nama
Ny. N
Tn. A
Umur
38 thn
42 thn
Suku / Bangsa
Jawa
Jawa
Agama
Islam
Islam
Pendidikan
SMP
SMP
Pekerjaan
IRT
Buruh
19 November 2014
Alamat
Masuk RSUD
B. ANAMNESIS
Autoanamnesis dilakukan tanggal 19 November 2014 pukul 06.30 WIB
I.
Keluhan Utama :
Mau melahirkan dengan bengkak pada jalan lahir
II.
Keluhan tambahan :
Tidak ada
III.
V.
oleh pasien
VI.
Riwayat Menstruasi :
VII.
a.
Menarche
: 12 tahun
b.
Siklus
c.
Lama haid
: 7 hari
d.
Banyak
e.
Dismenorrhea
: (-)
f.
HPHT
: 01 / 03 / 2014
g.
TP
: 28 hari
: 08 / 12 / 2014
Riwayat Perkawinan :
Menikah satu kali, usia perkawinan 20 tahun, status masih menikah
VIII.
Hamil
Tanggal
Jenis
Jenis
ke
lahir anak
kelamin
Persalinan
Aterm
Tidak
Pervaginam
ada
Keadaan
Masa
Lahir
anak
Nifas
Bidan
3,6 kg
Sehat
Dbn
Bidan
3,4 kg
Sehat
Dbn
spontan
2
20 April
Perempuan
2004
Aterm
Tidak
Pervaginam
ada
spontan
3
IX.
Riwayat KB
2012
3
X.
XI.
Riwayat Operasi
Riwayat ANC :
Kontrol ke puskesmas 2x selama kehamilan, tidak rutin: pada
bulan Oktober, November. Hamil saat ini mual (-), muntah (-),
perdarahan (-), riwayat trauma (-), riwayat infeksi (-)
XII.
Riwayat Ginekologi :
Tidak ada.
XIII.
C. PEMERIKSAAN FISIK
I.
STATUS PRESENT
a.
b.
c.
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Status Emosional
:
Stabil
Tanda Vital
Tekanan Darah: 150/80 mmHg
Berat Badan
:Tinggi Badan
:Denyut Nadi
: 84x/menit
Pernafasan
: 18x/menit
Suhu
: 36,5 oC
II.
Labil
STATUS GENERALIS
Kepala
Mata
palpebra -/THT
T1 T1
Leher
Thorax
:
5
Mammae : Simetris,
membesar,
areola
mammae
hiperpigmentasi
Pulmo
Cor
Abdomen
III.
STATUS OBSTETRIKUS
Inspeksi
Palpasi
a. Leopold I
b. Leopold II
terbawah
PAP,
letak
penurunan 2/5
His
: (+) 3x/10/35
: vulva
Uretra
Laboratorium
Hematologi
Hb
11,1 g/dL
Ht
35,1 %
MCV
80 fL
Leukosit
14.200 /uL
MCH
25,4 pg
Trombosit
247.000/ uL
GDS
115 mg/dl
CT
230
Eritrosit
BT
4,38 jt/uL
13
D. DIAGNOSIS
G3P2A0, 38 tahun, gravid 38 minggu
b.
Observasi His
c.
d.
e.
f.
Follow up
Tanggal
19/11/201
4
06.30
Mules (+),
Ku / Kes : TTS /
G3P2A0, 38
keluar darah
CM
tahun, gravid 38
St. Generalis :
janin (+)
T : 150 / 80
mmHg
- Observasi TTV
- Observasi TTI
minggu.Janin
tunggal hidup,
intrauterin,
presentasi
kepala, letak
- IVFD RL 20
gtt/mnt
- Ceftriaxon 1 gr/
12 jam
8
N : 84
memanjang,
- Induksi 20 u :20
x/mnt
inpartu kala 1
tts/menit
S : 36,5
fase aktif
dengan partus
P : 18
macet.
- Terminasi
dengan Sectio
Caesaria
x/mnt
St. Obstetri :
Perut
tampak
buncit,
TFU 39
cm, letak
memanjan
g.
DJJ : (+)
149x/menit
His : (+)
3x/10/35
Bayi lahir melalui operasi Sectio caesaria pada tanggal 19 November 2014 pada
pukul 10.30 WIB
Janin tunggal, letak memanjang, dengan BBL 4000 gram, PBL 50 cm. A/S 8/9.
Plasenta lahir lengkap dengan kesan bersih.
Tanggal
20/11/2014 Habis
07.00
melahirkan
dengan operasi
macet
Ku / kes : TSS /
Post Sectio
- IVFD RL 20
CM
Caesaria a.i
gtt/mnt
persalinan
- Cefotaxim 2x
macet H-1
1gr
St. Generalis :
karena
persalinan
T : 120 / 80
- Ketoprofen 2x1
N : 78
- Ketorolac 1x1
x/mnt
- Fe 2x1
S : 36,6 C
P : 18 x/mnt
St. Puerperalis :
Abdo:
Genital:
10
Tanggal
21/11/2014 Habis
07.00
melahirkan
dengan operasi
macet
Ku / kes : Baik /
Post Sectio
- IVFD RL 20
CM
Caesaria a.i
gtt/mnt
persalinan
- Cefotaxim 2x
macet H-2
1gr
St. Generalis :
karena
persalinan
T : 110/80
- Ketoprofen 2x1
N : 80
- Ketorolac 1x1
x/mnt
- Fe 2x1
S : 36,6 C
- Pasien boleh
P : 18 x/mnt
pulang
St. Puerperalis :
Abdo:
Genital:
11
ANALISA KASUS
Pada kasus ini wanita, 38 tahun dengan kala I fase aktif memanjang.
Dalam kasus ini, ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien dengan G3P2A0 dengan usia
kehamilan 38 minggu datang ke RSAY Metro karena persalinan yang macet sejak
4 jam SMRS. Ibu mengaku telah mengalami pembukaan sejak 8 jam SMRS dan
telah keluar air-air sejak 4 jam SMRS. Pasien juga merasakan keluar darah dan
lendir dari kemaluannya. Pemeriksaan kehamilan (antenatal care) tidak teratur 2x
selama kehamilan. Pemeriksaan USG tidak pernah dilakukan.
Pada pasien ini tidak ada riwayat trauma, infeksi, dan alergi
dalam
kehamilannya ini. Pasien juga mengaku tidak punya kebiasaan minum alkohol,
12
merokok, dan minum obat- obatan lama. Pasien juga tidak memiliki binatang
peliharaan.
Pada pemeriksaan fisik yaitu pemeriksaan obstetri, didapatkan keadaan klinis ibu
gelisah, letih, suhu badan normal, nadi normal, pernapasan normal, serta his yang
melemah. Di daerah lokal dijumpai : edema vulva,edema serviks,cairan ketuban
yang mulai berbau, namun tidak terdapat mekonium. Pada palpasi, gerak janin
(+), dan pada auskultasi dengan pemeriksaan Doppler bunyi jantung janin normal
dan reguler, Pada pemeriksaan laboratorium, hanya didapatkan pemeriksaan
darah rutin dalam batas normal pada wanita dengan kehamilan.
Penyebab persalinan macet bisa karena adanya edema pada jalan lahir
yang didapatkan dari pemeriksaan dalam. Berdasarkan anamnesis, pasien ini
mengaku sudah mengedan sebelum adanya kontraksi yang kuat dari rahimnya
serta janin masih belum masuk PAP. Tidak ada riwayat trauma, infeksi, dan alergi
dalam kehamilannya ini. Pasien juga mengaku tidak punya kebiasaan minum
alkohol, merokok, dan minum obat- obatan lama. Namun melihat usia ibu 38
tahun, dapat merupakan faktor ibu yang terlalu tua saat kehamilan.
Faktor fetal dapat belum dapat disingkirkan mengingat pada pemeriksaan
Taksiran Berat Janin adalah 4189 gram, yang dapat dicurigai sebagai makrosomia.
Penatalaksanaan pada pasien ini sesuai dengan literatur, yaitu dilakukan
dengan penanganan aktif. Terminasi kehamilan segera pada pasien ini dipilih
melalui terminasi kehamilan perabdominal dengan mempertimbangkan persalinan
yang tidak maju akibat edema jalan lahir dan adanya kecurigaan kearah
makrosomia.
13
Penyebab lain dari persalinan macet pada kasus ini diduga tidak mengarah
ke adanya diproporsional kepala panggul, karena pada saat masuk kepala janin
sudah berada di Hodge III.
Edukasi pada pasien ini ialah mengenai program KB mantap, mengingat
sudah memiliki anak 2 dan usia ibu yang sudah tua (>35 tahun). Mengedukasi
kemungkinan-kemungkinan yang terjadi mengenai kehamilan pada usia ibu yang
tua. Memberikan dukungan psikologis agar pasien tidak terganggu akibat
kematian janin yang dialaminya saat ini, dan menyarankan kepada keluarga pasien
untuk memberikan dukungan yang besar untuk ibu.
TINJAUAN PUSTAKA
PERSALINAN MACET
A. Definisi
Persalinan adalah proses fisiologik dimana uterus mengeluarkan atau berupaya
mengeluarkan janin dan plasenta setelah masa kehamilan 20 minggu atau lebih
dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan
atau tanpa bantuan.
B. Pembagian Persalinan
Menurut cara persalinan dibagi menjadi :
14
presentasi
belakang
kepala
yang
disusul
dengan
dalam
waktu
kurang
dari
24
jam
tanpa
E. Tanda Persalinan
1. Tanda Permulaan Persalinan
Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya
wanita memasuki bulannya atau minggunya atau harinya yang
disebut kala pendahuluan (preparatory stage of labor). Ini
memberikan tanda-tanda sebagai berikut :
a) Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun
memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida.
Pada multipara tidak begitu terlihat, karena kepala janin baru
masuk pintu atas panggul menjelang persalinan.
b) Perut kelihatan lebih melebar dan fundus uteri menurun.
c) Perasaan sering-sering atau susah kencing (polakisuria)
karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin.
16
F. Tahap Persalinan
Tahap persalinan meliputi 4 fase/kala :
17
b.
Panggul ginekoid
Jenis panggul yang paling banyak pada wanita normal, mempunyai
diameter terbaik untuk lahirnya janin tanpa komplikasi.28 Pintu
atas panggul tampak berbentuk bulat atau agak lonjong/ellips.
Diameter transversal dari bidang pintu atas panggul (pap) lebih
panjang sedikit dari diameter antero-posterior dan hampir seluruh
daerah pap merupakan ruangan yang terpakai untuk kepala janin.
Dilihat dari bidang pintu atas panggul, panggul menyerupai silinder
tanpa penyempitan dari bidang pintu atas panggul sampai bidang
pintu bawah panggul. Bentuk panggul ini ditemukan pada 45%
wanita.
Panggul anthropoid
Panggul yang memiliki suatu bentuk agak lonjong seperti telur,
pada bidang pintu atas panggul dengan diameter terpanjang anteroposterior. Oleh karena segmen posterior panjang dan sempit, kepala
janin tegak lurus terhadap diameter transversal dari pintu atas
panggul. Arkus pubis sempit dan lebarnya kurang dari 2 jari,
sehingga menyebabkan penyempitan pintu bawah panggul. Bentuk
panggul ini ditemukan pada 35% wanita.
Panggul android
Panggul mirip laki-laki, mempunyai reputasi jelek dan lebih jarang
dijumpai dibanding bentuk ginekoid. Panggul android ditandai oleh
daerah segmen posterior yang sempit dengan ujung sakrum
menonjol ke depan dan segmen anterior relatif panjang. Dilihat dari
19
20
21
koksigis
selama
kelahiran
kepala
janin,
koksigis
panggul
merupakan
faktor
penting
dalam
23
24
kelahiran
pervaginam,
lebih
sering
pada
primigravida.
Presentasi Bahu
Bahu merupakan bagian terbawah janin dan abdomen
cenderung melebar dari satu sisi kesisi yang lain
sehingga tidak teraba bagian terbawah anak pada pintu
atas panggul menjelang persalinan. Bila pasien berada
pada persalinan lanjut setelah ketuban pecah, bahu dapat
terjepit kuat di bagian atas pelvis dengan satu tangan atau
lengan keluar dari vagina.
Presentasi bahu terjadi bila poros yang panjang dari janin
tegak lurus atau pada sudut akut panjangnya poros ibu,
sebagaimana
yang
terjadi
pada
letak
melintang.
Presentasi Muka
Pada presentasi muka, kepala mengalami hiperekstensi
sehingga oksiput menempel pada punggung janin dan
dagu merupakan bagian terendah. Presentasi muka
terjadi karena ekstensi pada kepala, bila pelvis sempit
atau janin sangat besar. Pada wanita multipara, terjadinya
presentasi muka karena abdomen yang menggantung
26
27
2.
persalinan
telah
teratasi
dan
kelahiran
uterus,
terjadinya
disrupsi
dinding
uterus,
Fistula
Jika kepala janin terhambat cukup lama dalam pelvis maka
sebagian
kandung
kemih,
serviks,
vagina,
rektum
29
Sepsis puerferalis
Sepsis puerferalis adalah infeksi pada traktus genetalia yang
dapat terjadi setiap saat antara awitan pecah ketuban (ruptur
membran) atau persalinan dan 42 hari setelah persalinan
atau abortus dimana terdapat gejala-gejala : nyeri pelvis,
demam 38,50c atau lebih yang diukur melalui oral kapan
saja cairan vagina yang abnormal, berbau busuk dan
keterlambatan dalam kecepatan penurunan ukuran uterus.
Infeksi merupakan bagian serius lain bagi ibu dan janinya
pada kasus partus lama dan partu tak maju terutama karena
selaput ketuban pecah dini. Bahaya infeksi akan meningkat
karena pemeriksaan vagina yang berulang-ulang.
Kematian Janin
Jika partus tak maju dibiarkan berlangsung lebih dari 24 jam
maka dapat mengakibatkan kematian janin yang disebabkan
oleh tekanan yang berlebihan pada plasenta dan korda
umbilikus. Janin yang mati, belum keluar dari rahim selama
4-5 minggu mengakibatkan pembusukan sehingga dapat
mencetuskan terjadinya koagulasi intravaskuler diseminata
(KID) keadaan ini dapat mengakibatkan hemoragi, syok dan
kematian pada maternal.
Demam
Nyeri abdomen
31
Host
-
Usia
Usia reproduksi yang optimal bagi seorang ibu untuk hamil
dan melahirkan adalah 20-35 tahun karena pada usia ini
secara fisik dan psikologi ibu sudah cukup matang dalam
menghadapi kehamilan dan persalinan.
1) Usia
<20
tahun
organ-organ
reproduksi
belum
terjadi
penyakit
pada
ibu
yang
akan
32
2) Paritas
Paritas 1-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari
sudut kematian maternal. Paritas 0 dan paritas lebih
dari 3 mempunyai angka kematian maternal yang lebih
tinggi. Lebih tinggi paritas lebih tinggi kematian
maternal.
Ibu hamil yang memiliki paritas 4 kali atau lebih,
kemungkinan
mengalami
gangguan
kesehatan,
persalinan
letak
lintang,
robekan
rahim,
Tinggi
badan
Ibu
<
145
cm
terjadi
jalan
bentuk
lahir
dan
disebabkan
ukuran
panggul
34
tingkat
kesejahteraan
dan
berpengaruh
terhadap
kehamilannya.
kebodohan,
transportasi
yang
sulit,
ahli
juga
mempengaruhi
persalinan,
praktik
tradisional,
pantangan
makanan
F. Pencegahan
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer merupakan upaya untuk mempertahankan
orang yang sehat agar tetap sehat atau tidak sakit. Untuk
menghindari risiko partus tak maju dapat dilakukan dengan :
Memberikan informasi bagi ibu dan suaminya tentang
tanda bahaya selama kehamilan dan persalinan.
Pendidikan kesehatan reproduksi sedini mungkin kepada
wanita usia reproduksi pra-nikah.
Meningkatkan program keluarga berencana bagi ibu usia
reproduksi yang sudah berkeluarga.
Memperbaiki perilaku diet dan peningkatan gizi.
Antenatal Care dengan yang teratur untuk mendeteksi dini
kelainan pada ibu hamil terutama risiko tinggi
Mengukur tinggi badan dan melakukan pemeriksaan
panggul pada primigravida.
Mengajurkan untuk melakukan senam hamil.
Peningkatan pelayanan medik gawat darurat.
Menyediakan sarana transportasi dan komunikasi bagi ibuibu yang melahirkan dirumah (Maternity Waiting Home)
apabila terjadi komplikasi, sehingga harus di rujuk ke
fasilitas yang lebih baik.
37
2.Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder dapat dilakukan dengan diagnosis dini
dan pengobatan yang tepat untuk mencegah timbulnya
komplikasi, yaitu :
a. Diagnosis dini partus tak maju meliputi
-
Pemeriksaan Abdomen
Tanda-tanda partus tak maju dapat diketahui melalui
pemeriksaan abdomen sebagai berikut :
selama
persalinan.
Dalam
persalinan
Pemeriksaan Vagina
Tanda-tandanya sebagai berikut :
Persalinan
macet
dapat
juga
diketahui
jika
39
3.
Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dilakukan dengan mencegah terjadinya
komplikasi yang lebih berat dan kematian, yaitu :
Rehidrasikan pasien untuk mempertahankan volume
plasma normal dan menangani dehidrasi, ketosis
dengan memberikan natrium laktat 1 liter dan
dekstrosa 5% 1-2 liter dalam 6 jam.
40
Pemberiaan
antibiotik
untuk
mencegah
sepsis
DAFTAR PUSTAKA
RUMAH
SAKIT
UMUM
DAERAH
DOKTER
41
42