Anda di halaman 1dari 24

Kuliah-4

Erosi tanah dan pengendaliannya

Outline kuliah
1.

Pengantar kuliah: Mengapa mengelola


tanah dan air?

2.

Memahami air (lengas) tanah

3.

Air (lengas) tanah sangat penting:


Bagaimana mengelolanya?

4.

Erosi tanah dan pengendaliannya

5.

Irigasi

6.

Salinisasi dan pengendaliannya

7.

Asidifikasi tanah: Pengaruh pH tanah


terhadap sifat-sifat tanah lainya, dan
pengendaliannya

8.

Pengompakan tanah: Penyebab, gejala


dan pengendaliannya

9.

Ujian tengah semester

10.

Bahan organik tanah: Kepentingan dan pengelolaannya

11.

Mengelola tanah dan air untuk peningkatan kesuburan tanah

12.

Polusi tanah dan remediasinya

13.

Tanah dan perubahan iklim: Perubahan penggunaan lahan dan


manajemen untuk meningkatkan sekustrasi karbon

14.

Mengelola tanah untuk pertanian berkelanjutan

15.

Pertanian berkelanjutan pada sistem produksi pangan rakyat

16.

Ujian akhir semester

Apa itu erosi?


Erosi tanah bisa disebabkan oleh air atau oleh angin
Erosi oleh adalah proses penghancuran agregat
permukaan tanah oleh energi kinetik hujan, diikuti
oleh transportasi dan sedimentasi material
terhancurkan ke tempat yang lebih rendah
Erosi oleh angin adalah proses pengangkatan (saltasi)
material permukaan tanah oleh energi angin, diikuti
oleh pengangkutan (juga oleh angin) ke tempat lain.
Erosi oleh angina terjadi di daerah-daerah kering, tak
bervegetasi dengan kekuatan angina yang tinggi
Kita fokus dalam kuliah ini pada erosi oleh air, karena
erosi angin sangat jarang terjadi di daerah tropika

Degradasi lahan dan tanah secara


global: Erosi memberi kontribusi
besar

http://www.css.cornell.edu/
courses/260/Soil
%20erosion.pdf

Proses erosi.
Erosi hanya bisa terjadi jika:
Agregat permukaan tanah terhancurkan
(detached)
Material yang terhancurkan diangkut oleh
aliran permukaan
Material yang terangkut, selanjutnya
diendapkan (deposisi) di bagian bawah

Proses erosi

Energi butiran hujan memicu penghancuran


(detachment) pada bagian dari lahan yang tidak
tertutup

Pengaliran air di permukaan


(overland flow) terjadi karena:
Terbentuknya lapisan seal akibat tumbukan
butiran hujan
Intensitas hujan melebihi kapasitas infiltrasi

Memilah faktor-fator yang


berkontribusi terhadap proses erosi

Ilustrasi proses erosi secara alami


dan erosi dipercepat oleh manusia

Macam erosi
Erosi alami (natural/geologic erosion)
Erosi yang dipercepat, karena kesalahan manusia,
misalnya tanah dibiarkan terbuka, penggundulan
hutan, mengolah tanah searah lereng. Disinilah
pentingnya pengelolaan tanah dan air.
Erosi yang dipercepat:
Erosi lembar (sheet erosion): Runoff tidak besar, erosi hanya
beberapa mm
Erosi alur: Runoff terkonsentrasi pada alur-alur kecil, erosi
membentuk alur-alur kecil dengan lebar dan kedalaman
beberapa mm - cm
Erosi parit: Aliran permukaan dan erosi terkonsentrasi pada
parit-parit yang lebar dan dalam

Erosi lembar yang telah berlangsung


lama
Ilustrasi

Foto lapangan

Erosi alur
Ilustrasi

Contoh di lapangan

Erosi parit
Ilustrasi

Contoh di lapangan

Universal Soil Loss Equation untuk


prediksi tingkat erosi

Rumus:

A = R.K.L.S.C.P

A = Erosi (kehilangan tanah) rata-rata untuk jangka panjang di suatu


lokasi

R = Erosivitas curah hujan rata-rata dalam jangka panjang

K = Indeks erodibilitas tanah (gabungan pengaruh tekstur dan struktur


tanah)

L = Faktor panjang lereng

S = Faktor kemiringan lereng

C = Faktor penutupan tanah oleh tanaman

P = Faktor pengendalian erosi oleh manusia (misalnya pengolahan


tanah berdasarkan kontur)

Pembukaan lahan hutan (deforestasi):


Proses awal terjadinya erosi yang dipercepat
(faktor C)

Semakin tertutup permukaan tanah,


semakin sedikit tanah tererosi

Penghancuran secara fisik membentuk seal dan


selanjutnya mongering menjadi crust sangat merugikan

Kerentanan tanah terhadap erosi


tergantung pada:
Tekstur (faktor K). Partikel debu (0,002 0,050 mm) sangat peka
terhadap penghancuran oleh energ hujan (detachment) dan
pengangkutan oleh aliran permukaan
Struktur tanah (faktor K)
Agregat tanah yang stabil lebih tahan terhadap detachment
Kestabilan agregat ditunjang oleh keberadaan bahan organik, liat dan
oksida Fe dan Al
Struktur tanah menentukan tingkat infiltrasi yang selanjutnya menentukan
aliran permukaan dan trasnportasi material yang terhancurkan
Lapisan bawah tanah yang padat mempercepat terjadinya aliran permukaan

Kemiringan lereng (faktor S). Lahan yang datar tererosi sangat


lambat, karena laju aliran permukaan sangat rendah

Penanganan erosi pada suatu DAS berdasarkan


prioritas dan masalah spesifik di lokasi tertentu

Hindari pengompakan tanah


(gabungan Faktor P dan K pada USLE)

Pengendalian erosi komprehensif: Mengurangi


detachment, runoff dan sedimen

A. Tanpa pengendalian
B. Dengan pengendalian

Pengendalian erosi melalui manajemen pertanaman:


Hal seperti ini masih sulit diterapkan di Indonesia. Mengapa?

Tantangan, bahan diskusi:


Bagaimana mengatasi erosi dan kerusakan
lingkungan, tetapi kebutuhan dasar manusia bisa
tetap terpenuhi?
Diskusikan hal-hal terkait:
Pembukaan lahan untuk pangan dan permukiman,
pertambahan penduduk
Deforestasi untuk pengambilan kayu
Perubahan iklim
Faktor-faktor social-ekonomi
Mungkinkah kita melakukan zero erosion farming?

Anda mungkin juga menyukai