Anda di halaman 1dari 2

Kejutan di Balik Peristiwa

Banyak orang, terutama yang kaya, tidak bisa membebaskan diri dari kerinduan masa
lampau (Budi Darma, dalam Hotel Tua)
Novel Hotel Tua yang ditulis oleh guru besar Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini,
berlatar tempat didominasi Kota Bloomington. Sebuah kota di Kabupaten
Hennepin, Minnesota, dan kota suburban di selatan Minneapolis.. Walau bertempat di luar
negeri, nyawa penulis tetap ada di Indonesia.
Tercermin dari penamaan tokoh-tokoh dalam 15 cerpen yang menyusun novel hotel
tua tersebut. Seperti Tutiek Makara, Lastri Kemat (dalam cerpen ‘Pistol’); Dadang, Wilis,
Yati (dalam cerpen ‘Pengantin’); atau Bejo (dalam cerpen ‘Kisah Pilot Bejo’). Menarik, tak
banyak kita jumpai novel demikian.
Selalu ada kejutan yang disisipkan penulis di setiap judul cerpen. Pembaca selalu
dipenuhi rasa penasaran di akhir cerita yang disajikan. Ditambah dengan kepiawaian penulis
dalam mendeskripsikan peristiwa dalam cerita, begitu mengalir. Membuat pembaca dapat
membayangkan hal-hal yang terjadi dalam cerita.
Seperti “Derabat” salah satu judul cerpen dalam hotel tua. Pembaca seakan sedang
duduk dan mendengar dongeng pada zaman dahulu kala. Tentang persahabatan antara
manusia dengan hewan (burung). Diceritakan dalam cerpen tersebut, ketika seorang laki-laki
penarik pedati hendak membawa ikan ke tempat penyetoran ikan. Ada seekor burung hitam
yang datang menyerangnya. Kelakuan jahat burung hitam inilah yang disebut derabat, sesuai
dengan judul cerpennya.
Meskipun si penarik pedati diserang habis-habisan oleh derabat, ia tidak pernah
berniat untuk kembali menyerang atau menyakiti derabat. Ia percaya bahwa derabat itu akan
berubah menjadi baik kepadanya jika menanamkan kebaikan. Budi Darma melahirkan
karakter-karakter yang unik, tak tertebak.
Novel setebal 232 halaman ini, tidak semuanya menceritakan tentang derabat. Tapi
juga menceritakan judul cerpen lain seperti pistol, pengantin, gau hati, mata yang indah, kisah
pilot bejo, gimbol, distrik rodham, sahabat saya john, bluke kecil, misbahul, laki-laki
pemanggul goni, tangan-tangan bunting, dua sahabat, percakapan, tanda tanya, angela dan
ditutup cerpen yang berjudul hotel tua.
Karena Budi menyuguhkan beragam cerita pendek dalam bukunya, makanya buku ini
membuat pembaca tidak mudah bosan. Malah akan memancing untuk mendaras isi buku
sampai ke halaman terakhir. Terhanyut pada setiap kisah yang ada.
Sastrawan berusia 80 tahun ini begitu imajinatif, kreatif dan cekatan dalam
mengkontruksi cerita sehingga kita tidak ingin berhenti membaca. Cerita dalam buku ini tidak
bisa kita tebak melalui judul cerpennya. Semakin ke belakang, hal-hal yang mengejutkan akan
dijumpai pembaca. Selain itu pembaca akan dibuat penasaran, sebab berpikir keras dan
bertanya-tanya tentang akhir cerita.
Kepiawaian Budi Darma dalam memilih judul di tiap lembaran halaman novel hotel
tua, pantas untuk diapresiasi. Istilah-istilah sastra banyak diserap dalam buku ini. Menantang
pembaca untuk bisa menangkap makna cerita yang dituliskannya. Buku ini cocok dibaca oleh
para penulis pemula, untuk memperkaya kosa kata. Selamat membaca!

Rasmilawanti Rustam

Judul Buku : Hotel Tua


Penulis : Budi Darma
Penerbit : PT Kompas Media Nusantara
Tebal : viii + 232 hlm
13 cm x 19 cm

Anda mungkin juga menyukai