Novel “KATA”
Karya : RINTIK SEDU
D
I
S
U
S
U
N OLEH:
XI MIPA 5
KATA (tentang senja yang kehilangan langitnya)
“Untuk yang terjebak di masa lalu, untuk yang sedang melangkah ragu, buku ini akan membantumu
beranjak dari kata yang lalu ke kata yang baru”
IDENTITAS BUKU :
Judul : Kata
ISBN : 978-979-780-932-4
Tsana atau kerap disapa Paus gemar menulis prosa dan sajak di Blogspot ketika
SMA. Nama Rintik Sedu awalnya dibuat hanya untuk menyembunyikan identitasnya
dari kawan-kawan. Tidak hanya aktif menulis novel, Tsana juga dikenal karena akun
media sosialnya di instagram, yang sering mem-posting tulisannya dan digemari oleh
orang lain. Tsana juga sering membuat podcast di akun Youtube dan Spotify nya.
Beberapa karyanya yang sudah di terbitkan antara lain:
Kata (2018)
SINOPSIS
Seiring berjalannya waktu, Nugraha semakin dekat dengan Binta dan ibunya. Binta
mulai menyukai Nug dan perlahan melupakan Biru. Hingga suatu hari, Cahyo
memberinya hadiah tiket ke Banda Neira. Disana, ia bertemu Biru. Ternyata tiket
tersebut pemberian Biru saat ia kebetulan bertemu dengan Cahyo. Binta kembali luluh
pada Biru, selama menetap di Banda Neira. Hingga pada hari terakhir ia disana, Biru
menolak untuk ikut Binta pulang ke Jakarta karena ia merasa hanya akan menyakiti
Binta. Binta pun pulang dalam keadaan sedih.
Nug yang mengetahui apa yang terjadi, lebih memilih diam saat Binta sampai di
Jakarta. Suatu hari, Biru ke Jakarta dan mengetahui tentang Nug. Ia merasa bahwa
Nug jauh lebih baik bagi Binta. Binta tidak ingin menemui Biru, namun Biru datang
untuk memberi tahu bahwa Nug lah yang pantas baginya. Akhirnya, Nugraha dan Binta
menjalani hari-hari baru dengan bahagia.
Unsur Intrinsik
Tema : Kisah remaja penuh konflik yang unik dan juga menarik.
Sudut Pandang : Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang
orang orang ketiga, karena penulis disini berposisis seolah dia tahu segalanya yang
terjadi dan dialami Tokoh.
Amanat :
“Untuk mendapat sesuatu yang benar-benar kita inginkan, perlu perjuangan yang butuh
banyak pengorabanan.”
“Sejauh apapun jarak dan tantangan, jika Tuhan mentakdirkan bersama dalam suatu
ikatan maka apapun akan dilakukan.”
KELEBIHAN
Secara kese luruhan, menurut saya novel ini baik, membuat kita penasaran untuk selalu
ingin membuka halaman selanjutnya, yang unik disini adalah bagaimana penulis meracik
cerita dan konflik di dalamnya menjadi begitu kompeks sekaligus unik dan juga menarik
untuk dinikmati pemabacanya. ceritanya memang sederhana namun dikemas dengan
plot yang rapih dan menarik. Novel ini cocok sebagai bacaan ringan bagi anak muda
atau para remaja, namun juga tetap bermakna indah karena banyaknya kata-kata puitis
didalamnya. Konflik yang ada pun tidak dilebih-lebihkan, dan bisa terlihat
perkembangan karakter dari tiap tokohya. Alur cerita yang digambarkan sangat rinci
sehingga tidak membuat pembaca kebingungan. Desain isi yang rapih dan juga
dibubuhi ilustrasi gambar, menambah kesan dan juga suasana cerita di dalamnya.
Desain cover latar senja dan juga dua orang seakan menggambarkan senja yang
kehilangan langitnya seperti judul yang ditulis di bagian covernya.
KEKURANGAN
Walaupun novel ini termasuk dalam kategori best seller, tetap tidak menutup
kemungkinan adanya kekurangan atau kesalahan pada buku ini. Beberapa kesalahan
penulisan kata dapat ditemukan dalam buku ini, yang menandakan kurang telitinya
editor. sempat terasa kacau saat membuka bab satu. Karena terlalu banyak kata dan
dialog yang cukup mengganggu karena suasana pembangunan di awal bab tidak begitu
terasa. Selanjutnya, walaupun novel ini memang termasuk buku bacaan yang ringan,
kalimat dalam novel "Kata" banyak memuat majas, puisi, dan kalimat puitis lainnya
yang cukup panjang. Hal ini membuat beberapa orang memerlukan pemahaman yang
dalam untuk mengerti maksud dalam tulisan tersebut. Juga mungkin di bagian halaman
akhir buku ditambah biografi singkat penulis agar pembaca pun bukan sekedar tahu
karya namun juga pencipta karyanya.
KESIMPULAN
Novel ini merupakan novel bergenre remaja dan juga cinta. Menceritakan kisah
seorang anak kuliahan yang hidup berdua dengan seorang ibunya yang mengalami
penyakit langka dan juga kisah asmara tokoh utama yang diceritakan secara runtut dan
sinkronis.
Novel ini sangatlah bagus. Alur yang digunakan tidak membosankan, membuat para
pembaca penasaran dengan halaman selanjutnya. Kata-kata yang digunakan juga
ringan dan mudah dipahami. Serta terdapat puisi dan juga beberapa gambar yang
dapat memanjakan mata para pembaca setelah lelah membaca huruf demi huruf.