Anda di halaman 1dari 5

Resensi Novel Kata Karya Rintik Sedu

Farhania Amama Raudha (03010431009)

1. Identitas Buku
Judul Buku : Kata

Penulis : Nadhifa Allya Tsana (Rintik Sedu)

Penerbit : GagasMedia

Tahun Terbit : 2018

Jumlah Halaman : 389 Halaman

Nomor ISBN : 978-979-780-932-4

2. Orientasi
Novel kata merupakan buku ketiga karya Rintik Sedu dengan genre romance yang terbit pada
tahun 2018. Penulis mengangkat tema yang sering dijumpai pada kehidupan saat ini, yaitu
move-on yang sangat susah dilakukan. Melalui novel yang terdiri dari 30 bab ini, penulis
mengisyaratkan pengorbanan besar untuk mampu menaklukan hati sesorang yang terjebak
dalam masa lalunya. Buku ini dilatar belakangi oleh kisah nyata dari salah seorang
sahabatnya, namun dengan jalan cerita yang dimodifikasi sehingga lebih terkesan emosional
untuk dinikmati setiap pembacanya.

3. Sinopsis
Binta Dineschara selaku tokoh utama dalam novel merupakan seorang mahasiswi
komunikasi yang anehnya sama sekali tidak menikmati perkuliahannya dan cenderung
berkepribadian tertutup, dingin dan tidak tertarik berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya,
kecuali dengan sahabat dan keluarganya. Ia bersikap demikian sebagai akibat dari kondisi
keluarganya yang rapuh, hanya ada seorang mama yang mengidap penyakit Skizofrenia,
sedangkan sang papa telah lama meninggalkan keluarga kecil tersebut. Sehingga dalam
menjalani kesehariannya ia merasa lebih baik memperhatikan keadaan mamanya di rumah
dibandingkan menghabiskan waktunya bersama orang lain. Sisi baiknya, ia masih memiliki
seorang sahabat bernama Cahyo yang mengerti sikap dan masalah yang dialaminya.

Dalam cerita, Binta dipertemukan dengan seorang mahasiswa Arsitektur bernama


Nugraha yang kerap disapa sebagai “Nug” yang selalu berupaya mendekatkan dirinya dengan
penuh kesabaran agar keberadaannya diterima oleh Binta. Berbagai cara unik dan kreatif
telah dilancarkan Nug kepada Binta. Namun seolah memiliki hati yang terbuat dari batu,
Binta sangat sulit untuk luluh dan menerima keberadaan Nugraha, akan tetapi tentu saja
Nugraha tetap bersikeras dan semakin bersemangat mewarnai lembaran hidup Binta, bahkan
bila ia harus memberikan cintanya kepada Binta si tokoh utama sekalipun. Sayang sekali,
Binta yang selalu keberatan untuk menerima cinta dari orang yang baru ia temui itu ternyata
disebabkan oleh sebuah alasan, ia masih menyimpan kisah romansa yang belum usai bersama
seseorang dari masa lalunya yang disebut sebagai “Biru”. Pada sebuah kesempatan, takdir
mempertemukan Binta dengan sang Biru yang sangat ia cintai pada sebuah tempat bernama
Banda Neira. Dalam kisah romansanya, Binta sang tokoh utama dihadapkan pada dua pilihan.
Antara berhenti dengan masa lalunya dan menikmati kebahagiaan di Jakarta bersama
Nugraha ataukah melanjutkan kisah yang belum ia selesaikan bersama Biru.

4. Analisis
 Unsur Intrinsik
a) Tema : Kisah cinta dan konflik hidup remaja
b) Tokoh dan Penokohan :
Binta Dineshcara, tertutup, dingin, tangguh, sulit menerima kehadiran orang baru,
bersikap hangat dan percaya kepada orang terdekat saja, susah mengakui perasaannya,
sejatinya ia seorang pemaaf.
Biru,
masa lampau : Posesif, sensitif dan cepat bertindak terhadap apapun dan siapapun
yang telah mengganggu kekasihnya.
masa sekarang : lebih bijak dalam memutuskan sesuatu, mulai belajar bersikap rela
dan memahami kondisi, sangat memahami perasaan kekasih, puitis dan romantis.
Nugraha, sangat sabar, gigih, perhatian, unik, jenius, pandai berdebat dan mengolah
kata, optimis, bersikap royal kepada kekasihnya.
Cahyo, seorang sahabat yang baik, ramah, tidak pamrih, ikhlas dalam membantu.
c) Alur
Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur maju dimana cerita yang ditulis
sangatlah runtut dan saling berhubungan antara kejadian satu dengan yang lainnya.
d) Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang ketiga,
karena penulis disini berposisi sebagai seseorang yang tahu segalanya mengenai hal-
hal yang terjadi dan dialami para tokoh.
e) Amanat 
1. Untuk mendapat sesuatu yang benar-benar kita inginkan, perlu perjuangan yang
butuh banyak pengorbanan.
2. Katakan selagi mampu, ungkapkan sebelum semuanya terlambat.
3. Sejauh apapun jarak dan tantangan, jika Tuhan dan takdirnya menyertai sebuah
ikatan, maka apapun dapat dilalui.
4. Cinta bukan sekadar apa yang kita ingin, melainkan tentang yang benar-benar kita
butuhkan.
5. Ada kalanya cinta tidak selalu berujung tentang kepemilikan, tetapi rasa sayang dan
keikhlasan.
 Unsur Ekstrinsik
Terdapat beberapa nilai positif yang dapat dipelajari dari novel “Kata”, antara lain :
a) Nilai Moral
Berupa nasihat, berbakti kepada orang tua, menolong sesama, ikhlas, optimis dan
menepati janji yang ditunjukkan melalui sikap tokoh kepada tokoh lainnya.
b) Nilai Sosial
Seperti bersimpati, berbagi, bersahabat serta kekeluargaan.
c) Nilai Budaya
Menghargai makanan khas daerah, penggunaan bahasa daerah yang menunjukkan
rasa bangga terhadap keberagaman bahasa daerah, keindahan Indonesia yang
digambarkan sebagai latar tempat dalam cerita.
d) Nilai Estetika
Terdapat pada puisi serta penggunaan ragam bahasa dalam novel yang disajikan
dengan penuh keindahan yang berhasil membuat karya terkesan lebih hidup.

5. Evaluasi
a) Kelebihan

Sebuah novel yang bergenre remaja dan cinta ini menghadirkan cerita dan konflik di
dalamnya dengan begitu kompeks unik sekaligus menarik untuk dinikmati. Beberapa tokoh
penting digambarkan memiliki latar belakang yang berpengaruh pada terbentuknya
kepribadian tokoh, layaknya kehidupan nyata. Terdapat beragam kalimat serta kutipan puisi
tentang cinta oleh para tokoh dalam cerita dengan pemilihan kata yang begitu indah, bahkan
mampu menghidupkan aspek cinta dan semangat dari para pembacanya. Alur cerita yang
digambarkan juga rinci sehingga tidak menciptakan kebingungan bagi para pembaca. Desain
isi yang rapi disertai ilustrasi gambar setiap memasuki bab baru, menambah kesan dan juga
suasana cerita di dalamnya. Selain itu, Desain cover latar senja disertai dua orang yang
seakan mengisyaratkan senja yang kehilangan langitnya juga sesuai dengan judul yang ditulis
di bagian covernya.

b) Kekurangan

Sedikit kekurangan dari buku ini yaitu terdapat beberapa kata yang terkadang salah tulis.
Misalnya pada kalimat “Binta mencium kedua tangannya dan memenggam erat”, seharusnya
penulisan yang tepat adalah menggenggam bukan memenggam. Untuk bagian cover buku
sangat disayangkan masih belum sepenuhnya mewakili isi cerita yang mengisahkan seorang
perempuan tokoh utama yang nantinya dihadapkan pada dua pilihan cinta, tetapi bisa juga
penulis atau desainer buku bermaksud agar pembaca merasakan plot twist setelah
menamatkan isi buku. Selain itu, di bagian halaman akhir buku sebaiknya ditambahkan
catatan biografi singkat penulis agar pembaca pun bukan sekedar tahu karyanya namun juga
pencipta karyanya, akan tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah mengingat penulis telah
menerbitkan beberapa buku sebelum karya ini terbit dan kemungkinan penulis telah dikenal
terutama oleh kaum remaja dengan adanya karya-karya sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai