Anda di halaman 1dari 2

Resensi Novel “SENJA, HUJAN, & CERITA YANG TELAH USAI” Boy Candra.

Identitas Buku

Judul buku : Senja, Hujan dan Cerita yang Telah Usai

NO. ISBN : 979-794-499-9

Penulis : Boy Candra

Penerbit : Media Kita

Penyunting : Irwan Rouf

Tanggal Terbit : 16 Juni 2015

Jumlah Halaman : 239 Halaman

Kategori : Novel Nonfiksi

Teks Bahasa : indonesia

BOY CANDRA. Penulis yang menamatkan kuliah di Universitas Negeri Padang. Ia lahir pada tanggal 21
November 1989. Boy Candra mulai belajar serius menulis sejak 2011. Buku Senja, Hujan dan Cerita yang
Telah Usai adalah buku nonfiksi kedua setelah Catatan Pendek untuk Cinta yang Panjang (2015).

Sinopsis

Novel “Senja, Hujan dan Cerita yang Telah Usai” merupakan novel nonfiksi yang menceritakan
pengalaman kisah perjalanan asmara dari sang penulis. Dimulai dari jatuh cinta diam-diam, mencintai
sahabat sendiri, mencintai lalu dikhianati, rindu, mendua lalu diduakan dan hal-hal yang lebih pahit dari
itu.

Segala persoalan yang terjadi saat menjalin hubungan asmara dituangkan dalam novel ini, merenung
atas segala perasaan yang dulu pernah ada, yang dikenang sebagai bahagia, atau hanya kenangan sia-
sia. Buku ini dipersembahkan untuk orang-orang yang pernah dilukai, hingga susah melupakan. Masalalu
cukup untuk dikenang, jangan lupa untuk selalu ingat pulang, dan menjadikan sebuah pelajaran
berharga di masa depan. Hidup akan terus berjalan meski bukan bersamanya. Mungkin akan terasa
hambar, sedihlah secukupnya, patah hatilah pada porsinya. Agar hidupmu tidak sia-sia.Kata-kata yang
digunakan sangat menarik, begitu puitis tetapi masih bisa dimengerti.

Keunggulan

Keunggulan dari novel ini adalah desain cover yang sederhana, warna hitam putihnya mewakili kisah
yang diceritakan, diikuti sinopsis novel yang dicetak dibagian belakang. Penyisipan ilustrasi ilustrasi pada
bagian isi novel menambah daya tarik bagi pembaca. Pembaca dapat ikut menikmati kisah perjalanan
penulis dan ikut larut kedalam cerita yang dikisahkan. Mungkin karena kisah tersebut diangkat dari
kehidupan nyata penulis yang mungkin bisa saja terjadi pada setiap orang. Didalam ceritanya terdapat
solusi bagaimana cara melalui persoalan-persoalan dalam hubungan asmara berdasarkan pengalaman
penulis, memang setiap orang menyelesaikan masalahnya dengan cara tersendiri. Sangat menarik.

Kekurangan

Adapun kekurangan dari novel ini adalah penyusunan dari setiap sub bab yang membingungkan, alur
ceritanya campuran. Seperti menceritakan hal yang menyenangkan, di halaman selanjutnya
menceritakan kepedihan. Halaman berikutnya pun begitu.

Novel ini mengajarkan, kesalahan di masa lalu cukuplah menjadi pelajaran.

Katakan kepada masa lalu:

Kita adalah cerita yang telah usai.

“aku paham betul, kamu dan aku punya hidup masing-masing. Aku punya duniaku (meski sebenernya
aku lebih suka menyebut dunia ku adalah kamu), sementara kamu juga punya kehidupanmu” (Senja,
Hujan dan Cerita yang Telah Usai, Hal. 93).

Anda mungkin juga menyukai