GIZI

Pengelompokan status gizi

Cara menghitung IMT(BMI):

Berat Badan (Kg)
IMT = --------------------------(Tinggi Badan)2 (m)

IMT (BMI) menurut WHO:

Kategori

BMI(kg/m2)
Principal cut-off points

Underweight

Additional cut-off points

<18.50

<18.50

<16.00

<16.00

Moderate thinness

16.00 - 16.99

16.00 - 16.99

Mild thinness

17.00 - 18.49

17.00 - 18.49

Severe thinness

Normal range
Overweight
Pre-obese
Obese

18.50 - 24.99
25.00
25.00 - 29.99
30.00

Obese class I

30.00 - 34.99

Obese class II

35.00 - 39.99

Obese class III

40.00

18.50 - 22.99
23.00 - 24.99
25.00
25.00 - 27.49
27.50 - 29.99
30.00
30.00 - 32.49
32.50 - 34.99
35.00 - 37.49
37.50 - 39.99
40.00

IMT (BMI) menurut WHO (International):

IMT(BMI) kg/m2 KATEGORI
BMI < 18.5

Underweight

BMI = 18.5 - 24.9

Normal

BMI = 25 - 29.9

Overweight

BMI = 30 - 39.39

Obese

BMI > 40

Very Obese

IMT (BMI) menurut WHO(Asia-pasifik):

IMT(BMI) kg/m2

KATEGORI

BMI < 18.5

Underweight

BMI = 18.5 - 22.9

Normal

BMI = 23.0 - 24.9

Overweight

BMI >25.0

Obese

Bahan Makanan

Karbohidrat
Lemak
Protein
Vitamin
Mineral
Air

Struktur dan sifat kimiawi

Struktur

kimiawi

 Sifat
1.

2.
3.

kimiawi

Karbohidrat tersusun atas karbon, oksigen, dan

hydrogen. Secara umum , tapi tidak selalu, hydrogen
dan oksigen dalam karbohidrat dengan perbandingan
dua atom hydrogen dan satu atom oksigen yaitu
sebagai molekul air (H2O), karena inilah diperoleh kata
carbohydrate sebagai turunan dari carbon hydrate.
dapat dikonversi menjadi hidroksi aldehid atau keton.
semua karbohidrat gabungan bisa dihidrolisis menjadi
monosakarida-monosakarida penyusunnya dengan
pemanasan dan penambahan asam atau dengan enzim
tertentu.

Struktur

kimiawi

Sifat-sifat
1. Larut -> Denaturasi (pemecahan struktur)
2. Koloid Hidrofil
3. Amfoter
4. Protein (-) -> mengikat KATION
Protein (+) -> mengikat ANION
5. Tidak berdialisis
6. Reaksi Presipatis

Struktur

Kimiawi

 Sifat-sifat
1. Hidrolisis (lemak merupakan ester, maka lemak dapat
dihidrolisis
2. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung
asam lemak jenuh, sedangkan lemak yang mempunyai
titik lebur rendah mengandung asam lemak tak jenuh.
Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul
asam stearat) mempunyai titik lebur 71 C, sedangkan
triolein (ester gliserol dengan tiga molekul asam oleat)
mempunyai titik lebur 17 C.
3. Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena.
Alkohol panasmerupakan pelarut lemak yang baik.

Metabolisme

Glikogen
gl
ik
og
en
es

is

Adiposa

se te
o
nt pha
e
P os ay
ph thw
pa

Ribosa 5-fosfat

Glukosa

gl
iko
lis
is

Piruvat

glikogen

makanan
glukosa
Glukosa
fosfat
Glikolisis

Asam amino

Asam amino

Jalur pentosa
fosfat

Triosa
fosfat
piruvat

protein

3CO2

Asetil-KoA
Siklus
asam
sitrat
2CO2

Ribosa fosfat

RNA
DNA

Laktat
CO2
Asam Lemak
kolestrol

Asilgliserol
(lemak)

Protein makanan
Protein jaringan

Asam Amino

Turunan nitrogen
Non-protein

Karbohidrat
(glukosa)
Nitrogen amino
Dalam glutamat
NH3
urea

Benda keton
Asetil-KoA

Siklus
asam
sitrat

2CO2

Asam amino

Lipogenesis

Asam
lemak

Asetil-KoA

Oksidasi-

Karbohidrat

steroidogenesis

Diet

Triasi gliserol
(lemak)
Lipolisis

Esterfikasi

Steroid

Kolestrol

kolesterologenesis
Ketogenesis

Siklus
asam
sitrat
2CO2

Badan
keton

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/k

uliah_web/2009/0700095/materi.htm