Latar Belakang
Abses
Secara
umum:
1.
2.
Latar Belakang
Sekitar
berkembang
yang
beriklim
tropis,
terutama
di
hepar
dibandingkan
lebih
sering
perempuan,
terjadi
dengan
pada
pria
rentang
usia
Latar Belakang
Pemeriksaan
Anatomi Hepar
Merupakan
tubuh manusia
Dengan berat sekitar 1,500 1,800 g pada
ukuran: 25 30 x 12 20 x 6
10 cm
Permukaan
Berwarna
merah kecoklatan
Fungsi Hepar
1.
2.
3.
Detoksifikasi
4.
Metabolisme obat
5.
ABSES HEPAR
Abses Hepar
Abses
1.
2.
Epidemiologi
Sekitar
berkembang
yang
beriklim
tropis,
terutama
di
hepar
dibandingkan
lebih
sering
perempuan,
terjadi
dengan
pada
pria
rentang
usia
1. ABSES HEPAR
AMUBIK
Etiologi
Didapatkan
yang dapat hidup sebagai parasit nonpatogen dalam mulut dan usus, tetapi
hanya Entamoeba histolytica yang
dapat menyebabkan penyakit
Entamoeba
histolytica adalah
Patogenesis
Gejala Klinis
1.
2.
3.
4.
Ikterus
5.
6.
7.
Diagnosis
Diagnosis
Kriteria Sherlock
(1969)
Hepatomegali
dan nyeri tekan
Respon baik
terhadap obat
amubisid
Leukositosis
Peninggian
diafragma dan
pergerakan yang
tertinggal
Aspirasi pus
USG: rongga
dalam hati
Test
Kriteria
Ramachandran
(1973)
Hepatomegali
yang nyeri
Riwayat disentri
Leukositosis
Kel. Radiologis
Respon terhadap
terapi amubisid
Kriteria Lamort
dan Pooler
Hepatomegali
yang nyeri
Kel. Hematologis
Kel. Radiologis
Pus Amubik
Test serologi
positif
Respon terhadap
terapi amubisid
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
2. USG
3. CT - Scan
1.
1. Laboratorium
Leukositosis
Anemia
SGPT
Uji
ringan sedang
SGOT meningkat
spesifik
2. USG
Umumnya
Tipikal
Dinding
dengan usus
Dapat
Tidak
: Large hipoekoik
amoebic abscess
- : contour is more
irreguler
Diagnostic Imaging
Ultrasound
: Large hipoekoik
amoebic abscess
- : fluid debris level
Diagnostic Imaging
Ultrasound
2. CT - Scan
Lesi
Gambaran CT
scan pada pasien
dengan abses
hepar amubik
Radiopaedia.org
Penanganan
Medikametosa
2. Aspirasi
3. Drainase Perkutan
4. Drainase Bedah
1.
1. Medikametosa
Abses
2. Aspirasi
Apabila
pengobatan medikamentosa
dengan berbagai cara tersebut di atas
tidak berhasil (72 jam), terutama pada
lesi multipel, atau pada ancaman ruptur
atau bila terapi dengan metronidazol
merupakan kontraindikasi seperti pada
kehamilan, perlu dilakukan aspirasi.
Aspirasi
USG.
dilakukan
dengan
tuntunan
3. Drainase Perkutan
Drainase
4. Drainase Bedah
Pembedahan
Penderita
2. ABSES HEPAR
PIOGENIK
Etiologi
Organisme
ditemukan
E.Coli,
Klebsiella
Patogenesis
5 mayor route:
1. Biliary: ascending cholangitis
2. Portal Vein: Pylephlebitis
3. Arteri hepatis
4. Perluasan langsung )
pyelonefritis, abses subsphrenic)
5. Trauma tembus
Gejala Klinis
Gambaran
Diagnosis
Diagnosis
ditegakkan dengan
menggunakan Fine Needle Aspiration
Cytology (FNAC)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
2. USG
3. CT - Scan
1.
1. Laboratorium
Leukositosis
Anemia
SGPT
ringan sedang
SGOT meningkat
Kultur
penyebab
menjadi
standar
emas
untuk
2. USG
1.
2.
3.
4.
5.
USG DOPPLER
: Fluid debris
level
Diagnostic Imaging
Ultrasound
: hipoechoic abscess
with uniform low
level debris
- : iregular thick wall
and contour
Diagnostic Imaging
Ultrasound
: Doppler
Ultrasound
shows
vascularity within
a thick septum in
an abscess
Diagnostic Imaging
Ultrasound
2. CT - Scan
Lesi
jelas
Densitas lebih tinggi dari air, namun
lebih rendah dari hati
Densitas kapsul bisa meningkat, tapi
bagian tengah tidak meningkat
Bisa terdapat septa
20 30% terdapat gas, namun gas
fluid level jarang
Gambaran CT Scan
dengan abses hepar
Radiopaedia.org
Penanganan
Medikametosa
2. Aspirasi
3. Drainase Perkutan
4. Drainase Bedah
1.
1. Medikametosa
Antibiotik
Penisilin
Metronidazole,
Aminoglikosida
resisten.
Ampicilin-sulbaktam
2. Drainase Perkutan
Drainase
perkutaneus
intraabdominal
dengan
abses
tuntunan
4. Drainase Bedah
Drainase
bedah
kegagalan
terapi
perkutan,
drainase
dilakukan
antibiotik,
perkutan,
pada
aspirasi
serta
LAPORAN
KASUS
LAPORAN KASUS
Identitas pasien
Nama : Ny. SB
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 45 tahun
Alamat : Perdana IV/25 RT 04/04, Bayumanik
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Status perkawinan : Menikah
Suku bangsa: Jawa
Agama : Islam
Tanggal masuk : 6 Oktober 2015
No. CM : 338456
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2015
pukul 13.00 WIB
KELUHAN UTAMA
Demam
Riwayat Penyakit
Sekarang
Pasien
datang
dalam
kondisi
sadar,
mengeluh
Nyeri
nyeri
yang
serupa.
Nafsu
makan
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
+
Pemeriksaan
Laboratorium
USG Abdomen
USG Abdomen
USG Abdomen
USG Abdomen
HEPAR : Ukuran dan bentuk normal, parenkim homogen, ekogenitas normal, tepi rata,
sudut tajam, pada segmen 7: tampak lesi inhomogen disertai dengan bagian kistik di
dalamnya batas kabur, V.Porta dan V.Hepatika tak melebar. Duktus biliaris intraekstrahepatal tak melebar.
LIEN : Ukuran normal, parenkim homogen, V.Lienalis tak melebar, tak tampak nodul.
GINJAL KANAN : Ukuran dan bentuk normal, batas kortikomedular jelas, PCS tak
melebar, tampak kalsifikasi.
GINJAL KIRI : Ukuran dan bentuk normal, batas kortikomedular jelas, PCS tak
melebar, tampak kalsifikasi.
AORTA : Tak tampak melebar, tak tampak pembesaran noduli limfatici paraaorta.
Tak tampak efusi pelura. Tak tampak cairan bebas intra abdomen.
KESAN :
Massa dengan bagian kistik didalamnya pada segmen 7 hepar, dd: abses,
hepatoma
CT Scan
Abdomen
CT Scan Abdomen
CT Scan
Abdomen
CT Scan
Abdomen
CT Scan Abdomen
CT Scan
CT Scan
CT Scan
Abdomen
CT - Scan Abdomen
KESAN:
Massa besar pada segmen 6 7 liver: batas tegas tepi sedikit
RESUME
Diagnosis
Abses Hepar
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Cefoperazone IV, 1 2gr/ 12jam, selama 3 hari
Paracetamol 500 mg, 3x1
Rencana
PROGNOSIS
Ad
vitam
: Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
Thank
You