UJIAN KASUS
Pembimbing:
dr. Rosmalia Suparso, Sp. KJ
Disusun oleh:
Leona Friyanti Ngadiah (406147148)
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. M
Umur
: 42 tahun
Tempat/Tanggal Lahir
: 9 Spril 1974
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Jawa Sunda
Pendidikan Terakhir
: SMA
Status Pernikahan
: Belum menikah
Pekerjaan
: Tidak bekerja
Tanggal Masuk RS
: 11 Juli 2016
II.
STATUS PSIKIATRI
Alloanamnesa
Berdasarkan data dari rekam medis, pasien dijemput oleh
petugas RSK Dharma Graha dirumahnya dengan keluhan mudah
marah, suka mengurung diri dikamar, gangguan tidur dan gangguan
kebersihan diri. Keluhan ini mulai muncul sejak 3 bulan yang lalu.
Pasien pernah berobat jalan ke dokter Michael 17 tahun yang lalu
(saat dewasa) dengan gejala yang sama. Gejala timbul lagi sejak 3
bulan yang lalu, pasien cenderung mengurung diri di kamar, mudah
tersinggung, cepat marah, terdapat halusinasi, terkadang berbicara
sendiri, tertawa sendiri, gangguan pola tidur serta gangguan
kebersihan diri.
Riwayat Pengobatan
Pasien pernah memeriksakan diri ke Psikiater di Grogol karena
sakit kepala yang dialami pasien. Pasien mengaku ingin mengetahui
kondisi badannya. Pasien kemudian dirujuk ke dokter umum dan
diberikan obat.
Pada tahun 2014 pasien kemudian dibawa oleh keluarga untuk
memeriksaan diri di RS Dharma Sakti dan berobat jalan di dr. Michael
Barja, Sp. KJ dan teratur minum obat serta kotrol tiap 2 3 minggu
sekali. Pasien mengaku sampai sebelum pasien dijemput oleh petugas
RSK Dharma Graha, pasien masih berobat jalan.
Menurut rekam medis, pasien pernah berobat jalan ke dokter
Michael 17 tahun yang lalu (saat dewasa) dengan gejala yang sama,
yaitu suka berbicara dan tertawa sendiri serta suka mengurung diri
dikamar. Gejala timbul lagi sejak 3 bulan yang lalu, pasien cenderung
untuk mengurung diri di kamar, mudah tersinggung, terdapat
halusinasi dan cepat marah, terkadang berbicara sendiri, tertawa
sendiri, gangguan pola tidur serta gangguan kebersihan diri.
Riwayat Kebiasaan
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa RSK Dharma Graha
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara-Jakarta
Periode 30 Oktober 3 Desember 2016 8
8
Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak keenam dari delapan bersaudara. Ayah pasien
bekerja di bengkel dan ibu memiliki kios kecil-kecilan yang
disewakan. Ayah dan ibu pasien bercerai ketika pasien kuliah di Budi
Luhur tinggat 2. Saat ayah dan ibu bercerai, pasien merasa sedih tetapi
tidak mau ikut campur dalam masalah mereka. Menurut pasien, alasan
mereka bercerai karena ketidakcocokan. 2 tahun setelah berpisah,
ayah pasien menikah lagi dengan wanita lain dan memiliki 1 anak
perempuan. Beberapa tahun setelah ayah pasien memiliki anak, ayah
pasien meninggal secara tiba tiba dan tidak diketahui penyebabnya.
Pada saat ayah pasien meninggal pasien merasa sedih namun pasien
sudah mengikhlaskan kepergian ayah pasien.
GENOGRAM
Sudah meninggal
Laki-laki
Perempuan
Pasien
rekam
medis,
pasien
hanya
Riwayat Pendidikan
Pasien bersekolah:
TK Santa Ursula
SD Cipondoh 2
SMPN 7 Tangerang
melanjutkan
b)
SMEA
SMA Cikokol
SMA 72 Jakarta
STM PGRI
Pekerjaan
Menurut pengakuan pasien, pasien sempat bekerja sebagai
supir angkot dan satpam. Pasien bekerja sebagai satpam cukup
lama, yaitu sekitar 4 5 tahun. Pasien berhenti dari
pekerjaanya setelah sebelumnya terluka terkena senjata tajam
akibat berkelahi dengan pereman.
Menurut rekam medis, pasien tidak bekerja.
c)
Perkawinan
Pasien mengaku telah menikah saat masih bersekolah di
tingkat 2 SMA. Pasien mengatakan jika keluarga pasien tidak
mengetahui pernikahan pasien hingga saat ini dan yang
mengetahui pernikahannya tersebut hanyalah keluarga dari
pihak perempuan. Pasien mengaku bahwa istrinya adalah
seorang penyiar acara berita di televisi yang bernama Dana
Iswara. Pasien pergi ke KUA bersama istri pasien yang
merupakan teman baik pasien saat SMP. Pernikahan pasien
tidak bertahan lama. Pasien berpisah dengan istrinya sebelum
kuliah di Budi Luhur. Menurut pasien, istrinya merasa kasihan
terhadap pasien dan memilih untuk bercerai agar pasien bisa
menikah dengan orang lain. Pasien memiliki 2 orang anak lakilaki. Pasien mengaku pada saat sudah menikah, pasien pindah
tinggal bersama istrinya di rumah istrinya di Cianjur, namun
sering pulang pergi pada saat kulih. Pernah suatu saat ketika
pasien ingin berangkat untuk menemui istrinya di Cianjur,
pasien mendengar suara istrinya berbicara kepada dirinya dan
melarang pasien untuk datang ke Cianjur. Semenjak itu pasien
tidak pernah lagi datang mengunjungi anak dan istrinya.pasien
mengaku bahwa pasien percaya itu adalah istrinya dan
menganggap bahwa istrinya melarang pasien datang karena
istrinya kasihan melihat pasien kelelahan untuk datang ke
Cianjur. Setelah bercerai, pasien pernah datang ke Cianjur
mengunjungi anak anaknya merayakan ulang tahun anak
sulung yang berusia 6 tahun. Ketika ditanya mengapa pasien
tidak pernah lagi mengunjungi istri dan anak anaknya, pasien
mengakui bahwa pasien merasa malu karena saat ini pasien
tidak memiliki apa apa untuk di bawa kepada anak
anaknya.
Pasien mengatakan bahwa pasien merasa bahwa istri
pasien kemungkinan besar mengetahui bahwa pasien sekarang
sedang dirawat di RSJ Dharma Graha. Pasien merasa bahwa
istri pasien seperti selalu mengawasi pasien karena pernah
satu waktu pada saat pasien diundang ke pernikahan teman
SMA pasien, pasien pernah bertemu dengan istrinya disana
padahal tidak ada yang memberitahu istrinya bahwa pasien ada
disana seta pada saat pasien pergi kerumah temannya pasien
pernah melihat istri pasien lewat menggunakan mobil padahal
pasien kesana tidak memberitahu siapa siapa dan hanya
sekedar ingin mengunjugi teman lama.
d)
Agama/Kehidupan Beragama
Pasien beragama Islam dan mengaku masih sering shalat.
e)
Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah melakukan tindakan pelanggaran
hukum maupun berurusan dengan pihak berwajib.
f)
Aktivitas Sosial
Pasien mengaku memiliki banyak teman dan aktif
mengikuti kegiatan olahraga.
Selama pasien dirawat di RSK Dharma Graha, pasien
berteman dengan semuanya. Pasien aktif mengikuti kegiatan
yang ada di rumah sakit
g)
h)
III.
STATUS MENTAL
Deskripsi Umum
a Kesadaran
Kesadaran compos mentis, kesiagaan ckup baik namun pasien
terlihat
membutuhkan
usaha
lebih
untuk
memusatkan
dan
Penampilan
Pasien seorang pasien berusia 42 tahun dengan penampilan sesuai
dengan usianya, berperawakan sedang, rambut pendek berwarna hitam,
gigi lengkap berwarna putih kekuningan, kulit sawo matang. Pasien
mengenakan baju kaos, bercelana pendek, dan mengenakan sandal
jepit.
pasien cukup, artikulasi jelas, kecepatan berbicara baik dengan intonasi baik.
4
Gangguan Persepsi
Halusinasi auditorik
Ada (pasien mendengar adanya malaikat malaikat Tuhan yang berbicara
kepadanya)
Halusinasi visual
Ada (pasien melihat adanya malaikat malaikat yang berdiri membentuk
posisi setengah lingkaran pada saat pasien membaca Al Quran. Malaikat
Tuhan tersebut berjumlah 11, dengan wajah bening seperti air tanpa ada
mata, mulut atau hidung dan pada wajah masing masing malaikat tertulis
namanya masing masing dengan tulisan seperti sinar ultraviolet)
Ilusi
Tidak ada
Depersonalisasi
Tidak ada
Derealisasi
Tidak ada
Pikiran
Proses Pikir
a. Produktivitas
: Cukup
b. Kontinuitas pikiran
: Cukup
c. Hendaya bahasa
: Tidak ada
Bentuk Pikir
a
b
c
d
e
f
g
h
Asosiasi longgar
Ambivalensi
Ekolalia
Flight of ideas
Inkoherensi
Verbigerasi
Perseverasi
Blocking
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Ada (Ketika wawancara pasien sering
Isi Pikir
a
Waham
pasien)
Gagasan bunuh diri : Tidak ada
Gagasan membunuh : Tidak ada
Fobia
: Tidak ada
Obsesi dan kompulsi : Tidak ada
Preokupasi
: Tidak ada
Kemiskinan isi
: Tidak ada
Ideas of reference
: Tidak ada
Fungsi Intelektual
Fungsi Kognitif
a
Orientasi
Waktu
Baik, pasien dapat membedakan pagi, siang, dan malam serta
mengetahui hari, tanggal, bulan, dan tahun dengan baik.
Tempat
Baik, pasien dapat menyebutkan tempat di mana pasien berada dan
dirawat.
Orang
Baik, pasien dapat mengenali pasien pasien lain, perawat dan
pegawai rumah sakit, pemeriksa.
Daya Ingat
Daya Ingat Segera
Baik, pasien dapat mengulangi secara berurutan 6 angka yang baru
saja diberikan oleh pemeriksa dengan benar.
dan
perhatian
baik,
pasien
dapat
melakukan
Kemampuan Visuospasial
Baik, pasien dapat menggambar jam seperti yang diminta oleh
pemeriksa dengan arah jarum panjang dan pendek yang benar.
Pikiran Abstrak
Pasien dapat mengartikan peribahasa yang diberikan oleh
pemeriksa seperti buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, tong kosong
nyaring bunyinya.
Daya Nilai
a
: Terganggu
: Compos mentis
Tilikan
Tilikan derajat I, pasien tidak menyadari bahwa pasien mempunyai gejalagejala psikiatri dan pasien merasa bahwa pasien tidak sakit
9
Reliabilitas
Secara umum perkataan pasien kurang dapat dipercaya
Status Internus
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda Vital
Pernapasan
: 19 x/menit
Nadi
: 90 x/menit
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Suhu:
: 36,3 C
Keadaan Gizi
Berat badan
: 68 kg
Tinggi badan
: 155 cm
Pemeriksaan Fisik
Kepala
:Bentuk normal,rambuthitam
pendek
Mata : Sklera ikterik (-), konjungtiva
anemis
(-),
pupil
bulat, isokor,diameter3mm/3mm,
reflex
cahaya+/+
Hidung
:Bentuk
normal,
tidakadasekret
Telinga
:Bentuk
normal,
tidak
terdapat sekret
Mulut
Uvuladi
tengah,mukosa
Perkusi
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Ekstremitas
: Akral hangat
Kulit
Status Neurologi
Rangsang meningeal
: (-)
Peningkatan TIK
: (-)
: (-)
Nervus cranpasienlis
Pupil
:Bulat,isokor,
diameter
3mm/3mm,
:Baik
Sensorik
:Baik
II
Refleks Fisiologis
: +/+
Refleks Patologis
:-/-
o Tilikan derajat I, pasien tidak menyadari bahwa pasien mempunyai gejalagejala psikiatri dan pasien merasa bahwa pasien tidak sakit
o Tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaan fisik dan
neurologis.
III
Formula Diagnosis
Pada pasien ditemukan adanya perubahan pola perilaku dan
psikologik yang secara klinis bermakna dan secara khas berkaitan
dengan suatu gejala yang menimbulkan penderitaan (distress) dan
hendaya (disability) dalam pekerjaan dan kehidupan sosial.
Kriteria diagnosis pasien berdasarkan PPDGJ-III:
a
Axis I
Berdasarkan anamnesis, pasien tidak memiliki riwayat
cedera kepala, tindakan operatif, dan riwayat kondisi medik lain
yang dapat secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi
fungsi otak. Berdasarkan pemeriksaan fisik juga tidak ditemukan
kondisi medis umum yang dapat mempengaruhi fungsi otak.
Pasien
tidak
memiliki
gangguan
yang
bermakna
yang
Axis III
Tidak didapatkan gangguan medis umum
d Axis IV
Dari autoanamnesa, kemungkinan stressor berasal dari masalah
dengan primary support group/ keluarga Dari autoanamnesa,
Kemungkinan stressor adalah perceraian kedua orang tua dan
anggota keluarga yang selalu ikut campur masalah pribadi pasien
e
Axis V
Penilaian status fungsional menggunakan skala Global Assessment
of Functioning dalam 2 tahun terakhir didapatkan skor 60-51, yaitu
gejala sedang dan disabilitas sedang.
IV
Evaluasi Multiaxial
Aksis I
Aksis II
: Tidak ada
Aksis V
Daftar Masalah
Psikologik :
1. Gangguan persepsi
2. Isi piker
3. Tilikan
: Derajat I
VI
Rencana Terapi
Psikofarmakologi:
Clozapine 2 x 25mg
Psikoterapi:
1
Terapi Suportif
Terapi Psikososial
Terapi Perilaku
a
VII
Prognosis
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad functionam
: dubia ad bonam
Ad sanationam
: dubia ad malam