- 406117001
PRE-CASE PSIKIATRI
Pembimbing:
dr. Yenny Dewi Purnamawati, Sp.KJ(K)
Disusun oleh :
Silvani Kristanto S
406117001
Page 1
Dharma
Graha
setelah
ibunya
Page 2
Karena
suara
itu
sangat
mengganggu,
akhirnya
Page 3
dari
kampus
dengan baik.
pasien
dipecat
dari
pekerjaannya.
Pasien
hanya
Page 4
berobat
ke
sana
tahun
1997.
Di
Swedia,
pasien
Karena
biaya
yang
besar
ini,
keluarga
pasien
Sekarang
rumahnya
hanya
dijaga
oleh
seorang
Page 5
pasien
masih
berbicara
sendiri.
Pasien
kurang
kali
masuk
RSI
karena
pasien
mengamuk
dan
Page 6
selama tiga minggu, dan yang kedua adalah seminggu. Pasien diECT sebanyak dua kali, namun tidak ada perubahan signifikan
pada pasien.
- Tahun 2000 : RS Polri Kramat Djati
Pasien kembali mengganggu lingkungan dengan menusuk teman
baiknya sejak kecil setelah mendengar suara hatinya yang
memberi perintah untuk menusuk orang. Pasien dibawa ke
kantor polisi, lalu dirawat di rumah sakit Polri bagian kesehatan
jiwa selama tiga minggu.
- Tahun 2000 - 2003 : RS Dharma Graha Ciganjur
Selang beberapa waktu sejak dirawat di RS Polri, pasien
dipindahkan ke rumah
Page 7
tidak
ada
riwayat
ketergantungan
alkohol.
Tidak
Page 8
pasien
di
DO
karena
ketidakmampuan
mengikuti
pelajaran.
2. Riwayat pekerjaan
Pasien pernah bekerja di DPU DKI dan berpenghasilan cukup,
namun dipecat karena tidak lulus seleksi pra-jabatan sebagai
pegawai tetap .
3. Riwayat perkawinan dan psikosesksual
Pasien tidak menikah. Pasien sering melakukan hubungan
seksual dengan PSK dan ke diskotik sebulan sekali jika punya
uang. Pasien mengaku pernah menikah siri, kemudian bercerai
setelah 4 tahun.
4. Riwayat keagamaan
Pasien beragama Islam dan rajin menjalankan ibadah.
5. Riwayat aktivitas sosial
Pasien jarang mengikuti kegiatan sosial. Kegiatan yang diikuti
biasanya adalah kerja bakti di sekitar rumah. Sosialisasi pasien
dengan keluarga dan teman-teman baik.
6. Riwayat keluarga
Pasien merupakan anak ke dua dari empat bersaudara.
Tidak ditemukan gangguan jiwa pada keluarga pasien.
Page 9
Jawa,
PNS,
75 th,
meninggal
2007
Padang,
Ibu rumah
tangga,
76 th,
meninggal 2013
S1 Trisakti, S2
IPWI,
Kabag Utilitas
Balai Kota
Jakarta, 50 th,
menikah, tidak
punya anak
DO D3 Teknik
Sipil UI, pernah
bekerja di DPU
DKI Jakarta,
tidak menikah,
49 tahun
S1 Teknik Elektro
UI, Kepala Seksi
Mechanical
Electricity Dinas
Tata Bangunan,
46 th, menikah, 3
putera
S1 Ekonomi
Trisakti,
Accounting
Texmacco, 38
th, menikah, 2
puteri
Genogram pasien
dengan
petugas
rumah
sakit
jiwa
yang
terlalu
Page 10
tanda-tanda
kecemasan
dan
tidak
ditemukan
hiperaktivitas.
Gaya berjalan pasien yaitu dengan langkah kecil-kecil.
3. Sikap terhadap pemeriksa
Pasien bersikap kooperatif dan cukup terbuka dalam memberikan
jawaban atas pertanyaan pemeriksa. Pasien tidak menunjukkan
sikap curiga terhadap pemeriksa.
B. Mood dan afek
1. Mood
: euthymic
2. Afek
: tumpul
3. Keserasian
: tidak serasi (inappropriate)
C. Bicara
Pasien dapat berbicara spontan. Kadang bicara terlalu cepat,
intonasi buruk (datar), artikulasi kurang jelas, volume suara kurang.
Hal ini membuat pembicaraan pasien kadang sulit dimengerti
pemeriksa, sehingga meminta pasien untuk mengulangi apa yang
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa
Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 9 Desember 2013 11 Januari 2014
Page 11
riwayat
halusinasi
auditorik
berbicara sendiri
Halusinasi visual
Ilusi
Derealisasi
Depersonalisasi
:
:
:
:
E. Pikiran
1. Proses pikir
Produktivitas: cukup, pasien tidak terlalu banyak bicara,
jawaban pasien.
Hendaya bahasa: tidak ada
Proses pikir formal : disorganisasi
2. Isi pikir
Waham
: Gagasan bunuh diri / membunuh : Phobia
: Kemiskinan isi
: Ideas of reference : Obsesi dan kompulsi : Preokupasi
: + (pulang)
3. Bentuk pikir
Asosiasi longgar
: Flight of ideas : Inkoherensi
: Tangensialitas : Sirkumstansialitas : Ekolalia
: Verbigerasi
: Preseverasi
: Ambivalensi : Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa
Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 9 Desember 2013 11 Januari 2014
Page 12
mengalihkan
dan
mempertahankan
perhatian
dengan baik
Tempat: baik, pasien mengetahui dirinya berada di RSKJ
Dharma Graha
Orang: baik, pasien dapat mengenali pemeriksa dan dokter
tepat
Daya ingat jangka sedang (recent past)
Baik, pasien dapat mengingat ibu pasien meninggal di
rumah pada tanggal 6 April 2013.
Daya ingat jangka pendek (recent)
Baik, pasien dapat mengingat menu makan pagi kemarin.
Daya ingat segera (immediate)
Baik, pasien dapat mengulang 6 angka (765489) secara
Pasien
dapat
Page 13
7. Pikiran abstrak
Pasien dapat mengartikan peribahasa besar pasak daripada
tiang, air susu dibalas dengan air tuba dan kiasan panjang
tangan.
8. Intelegensia dan kemampuan informasi
Baik, pasien dapat menjawab pertanyaan: siapa penemu benua
amerika? apa ibukota Malaysia?, siapa gubernur Jakarta
sekarang?, apa ibukota propinsi Banten?.
G. Kemampuan mengendalikan impuls
Baik, selama wawancara, pasien terlihat tenang dan berperilaku
sopan serta dari hasil observasi sehari-hari diketahui pasien dapat
mengendalikan dirinya dengan cukup baik
H. Daya nilai
Realita
o
:
Discriminative insight
: baik
(mampu mendeskripsikan dirinya dan
penyakitnya)
o
Discriminative judgement
: baik
(mampu memberikan pendapat tentang
gambaran situasi / keadaan yang ada dengan baik
o
Sosial
dan rinci)
Kesadaran
: compos mentis
: baik
Tilikan
Page 14
dinamis
Abdomen: dalam batas normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas: dalam batas normal, deformitas (-), edema (-),
fraktur (-)
Kulit : berwarna sawo matang, dalam batas normal
dan
ukuran
normal,
rambut
hitam
2. Status neurologis
Tanda rangsang meningeal : Tanda peningkatan TIK : Nervus kranialis
: dalam batas normal
Tanda efek ekstrapiramidal : Motorik
: baik, pergerakan baik, kekuatan 5
Sensorik
: baik
Refleks fisiologis
:+
Refleks patologis
:VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien, Tn.A, laki-laki, 49 tahun, agama Islam, belum menikah,
beralamat di Jl. Cilamaya, Cideng, Jakarta Pusat, dengan pendidikan
terakhir SMA. Pasien pernah melanjutkan ke bangku kuliah di UI,
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa
Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 9 Desember 2013 11 Januari 2014
Page 15
namun drop out. Pasien menikah siri tahun 1992 selama 4 tahun,
namun bercerai. Sejak itu, pasien mulai sulit tidur, mudah marah, suka
mengamuk, mendengar suara-suara dari hati, melakukan perbuatan
jahat dan mengganggu lingkungan (menusuk orang, membawa golok
berkeliaran tengah malam), serta tidak dapat merawat diri dengan
baik. Pasien pernah bekerja di DPU DKI Jakarta namun dipecat. Pasien
sering
keluar
masuk
rumah
sakit
jiwa
dan
kantor
polisi
atas
Page 16
VII.
FORMULA DIAGNOSIS
Pada pasien ini ditemukan adanya perubahan pola perilaku atau
buruk)
Terdapat halusinasi menetap dari panca indera
Perubahan yang konsisten dan bermakna dalam keseluruhan
dari beberapa aspek perilaku perorangan (hilangnya minat,
tak bertujuan, larut dalam diri sendiri, penarikan diri secara
sosial)
Telah berlangsung lebih dari 1 bulan
kecenderungan
untuk
menyendiri,
perilaku
Page 17
hebefrenik)
Belum melampaui kurun waktu 1 tahun dimana intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata telah sangat berkurang
Page 18
gejala.
Gangguan skizoafektif
- Adanya peningkatan suasana perasaan yang tak begitu
-
AKSIS II
Berdasarkan autoanamnesis tidak ditemukan data secara klinis yang
cukup bermakna untuk menentukan suatu gangguan kepribadian karena
itu tidak ditemukan diagnosis untuk aksis II.
AKSIS III
Berdasarkan pemeriksaan fisik dan neurologis tidak ditemukan kelainan
yang bermakna.
AKSIS IV
Berdasarkan anamnesis didapatkan masalah pada keluarga, pendidikan,
dan pekerjaan.
AKSIS V
Penilaian status fungsional menggunakan skala GAF (Global Assessment
of Functioning), dalam enam bulan terakhir didapatkan GAF dengan skor
70 61 yaitu gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,
secara umum masih baik.
VIII.
DAFTAR MASALAH
Page 19
Afek : tumpul
Pasien
memiliki
masalah
dengan
keluarga
dari 1 tahun
Aksis II: tidak didapatkan diagnosa
Aksis III: tidak didapatkan diagnosa
Aksis IV: terdapat masalah keluarga, pendidikan, dan pekerjaan.
Aksis V: GAF 70 61 (gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan
dalam fungsi, secara umum masih baik.)
X. RENCANA TERAPI
i. Psikofarmaka
Clozapine 3 x 100 mg
ii. Non psikofarmaka
1. Terapi suportif:
o Memastikan obat sudah diminum secara rutin oleh pasien
o Memotivasi pasien untuk mengkonsumsi obat secara teratur
demi kesembuhannya
o Memotivasi pasien untuk lebih memperhatikan perawatan
dirinya
2. Terapi psikososial
-
Page 20
Counseling
informasi
yang
Keluarga
benar
tentang
memberikan
penyakit
edukasi
pasien
dan
sehingga
XI. PROGNOSIS
Ad vitam
: ad bonam
Ad functionam : dubia ad malam
Ad sanationam
: dubia ad malam
Page 21