Oleh:
Mekko Pebin
141.0221.049
Pembimbing:
dr. Lidwina Marlina Sutikno, Sp.KJ
STATUS UJIAN
SKIZOAFEKTIF TIPE MANIK
Telah disetujui
Tanggal:
September 2016
Disusun oleh:
Mekko Pebin
141.0221.049
Fakultas Kedokteran UPN "Veteran" Jakarta
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-Nya sehingga
status ujian yang berjudul "Skizoafektif Tipe Manik" dapat diselesaikan.
Penyusunan status ujian ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas di Kepaniteraan
Klinik Kesehatan Jiwa RSPAD Gatot Soebroto. Status ujian ini dapat diselesaikan
atas bantuan dari berbagai pihak, dengan rendah hati saya sampaikan rasa terima
kasih kepada dr. Lidwina Marlina Sutikno, Sp.KJ selaku penguji status ujian atas
bimbingan, arahan dan masukan dalam penyusunan status ujian ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan
status ujian ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun untuk memperbaiki mutu dalam pembuatan status ujian yang
akan datang. Penulis berharap semoga status ujian ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Penulis
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. RB
Umur : 53 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 04 Maret 1963 (53 tahun)
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : PNS II/d Rindam Jaya
Alamat : Graha Prima Baru Blok T 5 No. 33 A, Tambun
Bekasi
Suku : Batak
Pendidikan terakhir : SMK Jurusan Perkantoran
Status Pernikahan : Menikah
Tanggal Masuk RS : 01 Agustus 2016 pukul 13.00 WIB
A. Keluhan Utama
Pasien datang ke IGD RSPAD Gatot Subroto dengan keluhan
mengamuk di rumah sejak sebulan sebelum masuk rumah sakit.
GENOGRAM
Keterangan :
Pasien
Laki-laki
Perempuan
Meninggal (laki-laki)
G. Persepsi
1. Pasien Tentang Diri dan Lingkungan
Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang cantik
dan terkenal. Pasien sadar bahwa dirinya dirawat karena tidak dapat
mengendalikan emosinya, yang suka marah-marah tanpa penyebab
yang jelas dan berteriak ketika di rumah ataupun kantor. Pasien tidak
mengakui kalau pasien mengalami gangguan jiwa.
2. Keluarga Tentang Diri Pasien
Keluarga sangat berharap pasien dapat sembuh, beraktivitas
kembali seperti biasa dan berkumpul kembali bersama keluarga.
3. Mimpi, Fantasi dan Nilai-Nilai
Pasien ingin kembali kerumah dan ke aktivitasnya dulu, ingin
dapat mengontrol emosinya terhadap keluarga, rekan-rekan kantor
serta ingin berkumpul kembali bersama keluarga.
C. Pembicaraan
Cara berbicara spontan, artikulasi jelas, volume suara keras dan
pasien juga berbicara yang banyak sekali (logorrhea).
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Ada, yakni halusinansi auditorik dan visual
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonaliasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
E. Pikiran
1. Proses Pikir
Kontinuitas : Asosiasi longgar, cenderung flight of idea
Hendaya berbahasa : Tidak ada
2. Orientasi
a. Waktu : Baik, pasien dapat menyebutkan tanggal, bulan
dan tahun saat diwawancara
b. Tempat : Baik, pasien dapat mengetahui bahwa dirinya
sekarang sedang berada di Paviliun Amino RSPAD Gatot Subroto
c. Orang : Baik, pasien dapat mengenali dokter, perawat dan
teman satu perawatan.
3. Daya Ingat
a. Jangka lama :
Baik, pasien dapat mengingat tanggal lahir dan dapat mengingat
nama sekolah pasien dari SD.
b. Jangka sedang :
Baik, pasien dapat mengingat siapa yang mengantarnya ke rumah
sakit, nama pemeriksa dan nama teman sebangsalnya.
c. Baru saja :
Baik, pasien dapat mengingat menu makanan pada pagi hari.
d. Daya ingat segera :
Baik, pasien dapat mengulangi maju atau mundur enam angka
yang diucapkan oleh pemeriksa.
6. Kemampuan Visuospasial
Pasien mampu menggambar jam bulat lengkap dengan semua
angka dan dapat menunjukkan waktu pukul 10.00.
7. Pikiran Abstrak
Baik, pasien dapat mengerti dan menjelaskan pengertian
mengenai cinta dan kasih saying.
G. Pengendalian Impuls
Selama wawancara pasien terlihat bersemangat, kooperatif, dan
dapat mengendalikan diri.
B. Status Neurologis
1. GCS : 15
2. Tanda rangsang meningeal : negatif
3. Tanda efek ekstrapiramidal :
Tremor : negatif
Akatsia : negatif
Bradikinesia : negatif
4. Motorik : 5/5/5/5
5. Sensorik : Baik
Aksis II
Aksis III
Aksis IV
Aksis V
A. Organobiologik
Pada Pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan atau gangguan.
B. Psikologis
Mood : Hipertim
Afek : luas, sesuai antara mood dan afek
Gangguan Persepsi : halusinasi auditorik
Arus Pikir : Asosiasi longgar, cenderung flight
of idea
Isi Pikir :Waham bizzare, Waham curiga,
waham kebesaran
Tilikan : Derajat 1
X.PROGNOSIS
Ad Vitam : ad bonam
Ad Sanationam : dubia ad malam
a. Farmakologi :
- Risperidone 2 x 2 mg
- Divalproex Na (Depakote) 2 x 250 mg
b. Nonfarmakologis
1. Terhadap pasien
Terapi perilaku
Meningkatkan kemampuan sosial penderita mulai dari kemampuan
memenuhi diri sendiri, mengajarkan perilaku adaptif, keteraturan dan
kemandirian minum obat.
2. Terhadap keluarga
Psikoedukasi karena peran serta keluarga sangat dibutuhkan dalam
penanganan pasien. Psikoedukasi mengenai penyakit pasien dengan
memberikan penjelasan yang bersifat komunikatif, informative, dan edukatif
mengenai penyebab penyakit pasien, gejala-gejalanya, faktor-faktor yang
memberatkan, dan bagaimana cara pencegahannya. Sehingga keluarga bisa
menerima dan mengerti keadaan pasien serta mendukung proses terapi, dan
mencegah kekambuhan. Serta memberikan penjelasan mengenai terapi yang
diberikan pada pasien dengan menerangkan mengenai kegunaan obat
terhadap gejala pasien serta efek samping yang dapat ditimbulkan. Selain itu
juga ditekankan untuk minum obat secara teratur dan kontrol rutin sehingga
keluarga dapat turut serta bekerja sama dalam berjalannya program terapi.
XII. DISKUSI
Depakote 2x250 mg
Depakote (Natrium Divalproat) merupakan golongan obat
anti mania akut atau campuran dengan atau tanpa disertai psikosis.
Obat ini bekerja meningkatkan konsentrasi GABA dalam plasma
dan SSP dengan cara meningkatkan sintesis dan pelepasan GABA.
Depakote diberikan untuk mengatasi gejala mania.
SKEMA PERJALANAN PENYAKIT
1. Sadock, Benjamin J., Sadock, Virginia A., Ruiz, Pedro. 2009. Kaplan &
Sadock's Comprehensive Textbook of Psychiatry, 9th Edition Volume
1. Lippincott Williams & Wilkins: New York
2. Maslim, Rusdi. 2007. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik, Edisi Ketiga.
PT. Nuh Jaya: Jakarta
3. Sadock, Benjamin J., Sadock, Virginia A., Ruiz, Pedro. 2007. Kaplan &
Sadock's Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry,
10th Edition. Lippincott Williams & Wilkins: New York
TANYA
PERTANYAAN/JAWABAN
JAWAB
D Selamat pagi bu Ros, masih inget ga sama saya?
P Oh dokter Mekko
Iya ibu, bu saya mau wawancara lagi nih sama ibu, nanti saya bakalan
D
nanya-nanya ke ibu yah, ibu bersedia ga?
P Oh bersedia dokter, ayolah nanya lah
D ibu sudah makan belum?
P Belum dokter. Soalnya makanannya ga enak, kelinci aja ga doyan
D Loh kenapa emang bu
Oh iyalah saya tuh dirumaha ga ada makanan kaya gini, lauk pauknya
P
mantap nya itu
D Mantap gimana bu?
P Mantapnya menu aku tuh aku kalo masak enak-enak
D Bu ros, ibu dibaawa kesini kenapa sih bu? Bisa diceritain ga
P Iya dokter aku tuh teriakin kelaurga aku biar ga dibunuh nya aku
D Loh siapa yang mau bunuh?
P Suami ku anakku
D Ibu tau dari mana?
P Iyalah ada yang bisikin ke aku, suami sama anakmu mau bunuh kau ros
D Suaranya itu dari pikiran ibu apa dari telinga bu?
P Dari telinga kaya ada yang bisikin gitu
D Loh siapa yang biskin, ibu kenal ga?
P Oh ga kenalnya aku itu suara laki kadang perempuan
D Ibu lihat wujudnya ga?
P Ada tuh bayangan hitam, tapi sekilas ajanya aku liat
D Bisikan itu bu, biasanya ngebisikin apa aja ke ibu?
Oh macam-macam kadang jelek-jelekin saya ama keluarga, kadang
P
menghasut saya, kadang ngehina saya pake kata-kata kotor, ya saya marah
saya maki balik suara itu haha
D Oiya bu, alat dikamar mandi masih ada bu?
Masih ada, eh dokter alat itu kalau nyala nih muter-muter, bakalan
P
nginjak-nginjak nya itu bakalan susah mamak aku
D Loh emang bentuknya gimana?
P Itu seukuran tangan saya
D Loh kok alatnya nginjak mamak saya
P Kan alat kaya gitu ga ada bu
D Eh ada nya dokter
D Bu ibu awal mula mengamuk sama ngomong sendiri itu kapan bbu?
P Yaitulah saya mulai itu dari tahun 1992 sampe sekarang jadinya. Saya tuh
marah dan kesal sama orang-orang sana, kenapa saya mau nemuin
komandan ga dikasih-kasih
D Loh emang kenapa ibu mau nemuin komandan
Ya itulah dokter, saya mau pindah tugas ajalah saya ke Jakarta ga betah
P
saya, biasa hidup dikota
D Terus reaksi ibu apa pas ga dibolehin ketem?
P Ya saya marah dokter saya teriak-teriak, ya saya pecahin kacanya
D Terus komadan ibu gimana? Suami ibu tau?
Ya akhirnya sama komandan dipindahinlah aku ke Jakarta, tapi suami aku
P
ga ikut nya
D Oh di Jakarta ibu dapet perawatan karena hal ini?
P Iya dokter, sempat aku berobat jalan di RS Ridwan
D Di Ridwan, ibu dapet obat apa aja?
P Dapetlah semacem beberapa obat
D Inget ga bu apa aja?
P Ada haloperidol ama apalah itu lupa nya aku
D Setelah minum obat itu, apa yang ibu rasakan?
Ya udah mulai ga teriak-teriak, udah enjoylah, tapi masih aja nya itu aku
P
denger suara-suara
D Loh, ibu rutin ga minum obatnya?
Ya ngapain lah saya minum obatnya, orang saya ga sakit kok, kadang saya
P kurangi kadang ga saya minum haha
Keterangan:
D : Dokter Pemeriksa
P : Pasien (Ny. Rosliana)