Anda di halaman 1dari 20

REFERAT

Lobular Capillary Hemangioma

Oleh:
Leona Friyanti Ngadiah
406148146
Pembimbing:
Dr. H.R. Krishnabudhi Sp. THT-KL
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT THT
PERIODE 6 JUNI 16 JULI 2016
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA - 2016

ANATOMI HIDUNG

Gambar 1. hidung bagian luar dan septum nasal. A. Posisi lateral. B. Posisi
anterior. C. Tulang dan kartilago septum nasi4

PERDARAHAN HIDUNG

Gambar 2. Pembuluh darah pada dinding lateral (A) dan


septum nasi (B)4

FISIOLOGI1
1.
2.
3.
4.

5.

Fungsi respirasi
Fungsi penghidu
Fungsi fonetik
Fungsi statik dan mekanik untuk
meringankan beban kepala,
proteksi terhadap trauma dan
pelingung panas
Refleks nasal

LOBULAR CAPILLARY
HEMANGIOMA
Lobular

capillary hemangioma (LCH), yang juga

dikenal sebagai granuloma piogenik, adalah


polipoid jinak yang berbentuk kapiler
hemangioma yang muncul terutama pada kulit
dan selaput lendir5

Benjolan

ini mudah sekali

berdarah karena banyaknya


jumlah pembuluh darah
yang ada pada lokasi
benjolan tersebut6

ETIOLOGI
Penyebab

pasti dari LCH ini tidak diketahui secara


pasti. Biasanya benjolan ini muncul di daerah tangan,
lengan, atau muka bersamaan dengan adanya luka 4

Faktor-faktor

lain yang mungkin berhubungan antara

lain1,2:
1. Trauma
2. Pengaruh hormonal
3. Virus onkogen
4. Malformasi makroskopis arteriovenosus
5. Produksi dari angiogenic growth factor dan
abnormalitas sitogenik

PATOFISIOLOGI

Gambar 3. Bagan Patofisiologi LCH8

PATOGENESIS

Gambar 4.Bagan Patogenesis LCH9

Gambaran Histopatologik
terdapat

proliferasi pembuluh darah kecil,


yang akan menerobos epidermis dan
membentuk tumor globular yang bertangkai,
yang dibatasi oleh epidermis, terkadang
terdapat erosi dan ulserasi di
permukaannya.8
1

2
Gambar 5. Gambaran Histopatologi LCH
dengan (1) proliferasi pembuluh darah dan (2)
campuran sel fibrosit,sel mast, sel plasma, dan
sel polimorfonuklear8

Diagnosis - Anamnesis
Untuk

menegakkan diagnosis LCH dapat


ditanyakan beberapa hal, antara lain3:
1. Riwayat terjadinya luka pada daerah yang
terdapat lesi.
2. Berapa lama lesi tersebut muncul?
3. Apakah lesi mudah berdarah?
4. Apa terapi yang terakhir digunakan?
5. Apakah pasien sedang hamil?
6. Apakah lesi muncul kembali setelah
pembedahan?

Diagnosis Pemeriksaan Fisik


Pada

pemeriksaan rinoskopi posterior dapat


ditemukan:
1. Benjolan pembuluh darah merah kecil yang
mudah berdarah
2. Berupa papul atau nodul vaskuler, lunak,
warna kemerahan, terlihat seperti daging
mentah 2 x 2 mm
3. Permukaan lesi awalnya tipis/halus dengan
epidermis yang utuh, tidak ada pulsasi, tidak
sakit dan keluhan utama penderita adalah
perdarahan yang berulang
4. Biasanya lesi tunggal

Diagnosa - Pemeriksaan Penunjang

Pada pemeriksaan rinoskopi anterior terlihat massa


berwarna kemerahan pada kavum nasi

Endoskopi dapat menentukan letak dari massa, yaitu


paling sering berada dibagian anterior kavum nasi. 11

Pemeriksaan CT Scan digunakan untuk melihat dengan


jelas ekspansi dari jaringan

Biopsi memperlihatkan adanya suatu lobul lobul yang


dilapisi dengan sel endotel dan otot pembuluh darah terlihat
di bagian sentral stroma yang di diagnosis sebagai LCH. 11

Penatalaksanaan
LCH

yang berukuran kecil biasanya

langsung menghilang dengan sendirinya


Benjolan

yang besar ditangani dengan

operasi, electrocautery, freezing, atau


laser5

Komplikasi
1.

Perdarahan dari lesi

2.

Kekambuhan pada lokasi asli/ awal dari lesi


yang telah diobati

3.

Infeksi sekunder yang signifikan (sangat


jarang)

4.

Kekambuhan lesi satelit multiple pada


daerah yang mengelilingi lesi awal

5.

pembentukan bekas luka/scar superfisia

Prognosis
Sebagian

besar LCH dapat dibuang, walaupun

akan ada bekas luka setelah pengambilan


berupa skar
Kemungkinan

besar LCH akan kambuh selama

belum bisa dihilangkan dengan pengobatan


Pada

umumnya prognosis bergantung pada letak

tumor, komplikasi serta penanganan yang baik.5

RESUME

Lobular capillary hemangioma (LCH), yang juga dikenal sebagai


granuloma piogenik, adalah polipoid jinak yang berbentuk kapiler
hemangioma yang muncul terutama pada kulit dan selaput lender

Benjolan ini mudah sekali berdarah karena banyaknya jumlah


pembuluh darah yang ada pada lokasi benjolan tersebut. Granuloma
jenis ini cepat berkembang, sehingga perlu diwaspadai.

Belum ada mekanisme yang jelas mengenai mekanisme terbentuknya


LCH. Beberapa factor yang diduga menyebabkan timbulnya LCH
adalah trauma, pengaruh hormonal, virus onkogen, malformasi
makroskopis arteriovenosus, produksi dari angiogenic growth factor
dan abnormalitas sitogenik

RESUME

Pada pemeriksaan fisik, terdapat benjolan pembuluh


darah merah kecil yang mudah berdarah. Permukaan
lesi awalnya tipis/halus dengan epidermis yang utuh,
tidak ada pulsasi, tidak sakit dan keluhan utama
penderita adalah perdarahan yang berulang.

Operasi adalah tatalaksana pilihan untuk LCH, dan


reseksi radikal dengan menggunakan endoskopi dapat
dilakukan bahkan pada lesi yang besar.

Daftar Pustaka
1.

Soetjipto D, Mangunkusumo E. Hidung. Dalam: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi ketujuh. Jakarta: FKUI; 2012, h. 96 100

2.

Nicolai P, Castelnuovo P. Benign Tumors of The Sinonasal Tract. In: Cummings


Otolaryngology Head and Neck Surgery. 5th ed. Philadelphia: Mosby Elsevier; 2010. P 725

3.

Steinberg B. PediatricPyogenic Granuloma; [Update 2016 Feb 25; cited 2016 June 30].
Available from: http://emedicine.medscape.com/article/910112-overview

4.

Snell RS. Clinical Anatomy by Regions. Edisi kesembilan. Baltimore:Wolters Kluwer,


Lippincott Williams dan Wilkins; 2012

5.

Habif TP. Vascular Tumors and Malformation. Dalam: Habif TP, ed. Clinical Dermatology.
Edisi kelima. St. Louis, MO: Elsevier Mosby; 2009, chap 23

6.

Jafarzadeh, Hamid, Majid S, et al. Oral Pyogenic Granuoma. Journal of Oral Science. 2006;
Vol 48: 167 175

7.

Hamzah M. Hemangioma. Dalam: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ketujuh. Jakarta:
FKUI; 2015.

8.

Drolet BA, EsterlyNB, Frieden IJ. Hemangioma in Children. The New EnglandJournal of
Medicine. 2010

9.

Kartika H. Granuloma Piogenik. Sumatera Utara: Hemangioma Kavernosa pada Bibir dan
Mukosa Bukal Pasien Berusia 40 Tahun; [Update 2011; cited 2016 June 30]. Available
from: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21721/3/Chapter%20II.pdf

10.

Rachappa MM, Triveni MN. Capillary Hemangioma or Pyogenic Granuloma: A Diagnostic


Dilemma. Contemp Clin Dent. 2010 Apr Jun; 1 (2): 119 122

11.

Kumar MV, Naaz FA, Umarani G, et al. Lobular Capillary Hemangioma of Nasal Septum
A rare presentation. International Journal of Biomedical Research. 2015; 6 (04): 291 293

Pertanyaan diskusi &


sanggahan.
Bisakah

diagnosa tanpa melihat dari


gambaran ciri khas di membran timpani?
Ada faktor lain yang selain di etiology?
Bagaimana progresivitas dari plak tersebut?
Dan apakah aman jika plak kecil tidak
ditindak operasi?
Kapan harus di tatalaksana? apa
komplikasinya?
Adakah terapi medikamentosa selain
pembedahan?

-Jawaban ada dalam format WORD-

Anda mungkin juga menyukai