Disusun oleh:
Penguji:
JAKARTA
Kepaniteaan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa
1
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 26 November 2018 – 29 Desember 2018
Widya Oktaviana Tarigan | 406162013
DATA KLINIS
I. Identitas
Nama : Tn. TA
Usia : 39 tahun
Agama : Buddha
Suku/Bangsa : Tionghoa/Indonesia
II. Anamnesis
Dilakukan autoanamnesis pada tanggal 22 dan 23 Desember 2018, serta alloanamnesis
dengan perawat RSK Dharma Graha pada 22 Desember 2018.
Keluhan utama :
Autoanamnesis :Pasien mengatakan dibawa ke RSK Dharma Graha karena dipindahkan
dari pengobatan di Yayasan Suratmo Semarang sejak 2 tahun yang lalu.
Alloanamnesis :Pasien dibawa ke RSK Dharma Graha karena pindah dari Yayasan
Suratmo Semarang dengan emosi yang masih naik turun, curiga dan halusinasi.
Autoanamnesis:
Pasien mengatakan ia dirawat di Yayasan Suratmo di Semarang sebelum pindah ke
RSK Dharma Graha. Ia sudah dirawat selama 6,5 tahun disana. Alasan dipindah karena ia
mengikuti kakaknya yang tadinya di Semarang pindah ke Jakarta. Pasien dirawat di RSK
Dharma Graha karena paman pasien sebelumnya juga pernah dirawat di RSK Dharma Graha
sehingga kakaknya membawanya ke tempat yang sama.
Menurut pasien, ia sudah melakukan pengobatan sebanyak 4 kali. Pengobatan pertama
yaitu saat pasien berusia 22 tahun di Yayasan Cinta Kasih Bangsa, Ungaran.Saat itu pasien
dibawa berobat karena di rumah pasien sering marah-marah serta mengamuk,terlihat kacau
dan bingung.
Pasien belum menikah karena mengaku trauma patah hati yang pernah ia alami. Saat
itu ia berkenalan dengan seorang Disc Jockey (DJ) di sebuah diskotik yang sering ia
kunjungi. Pasien sendiri tidak tahu mengapa ia tertarik kepada wanita tersebut padahal
wanita tersebut jelek dan banyak yang lebih cantik. Menurut pasien, wanita tersebut seperti
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa 2
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 26 November 2018 – 29 Desember 2018
Widya Oktaviana Tarigan | 406162013
memakai ilmu untuk membuat pasien tertarik. Satu tahun setelah pasien tertarik kepada
wanita tersebut, pasien menjadi patah hati dan sedih karena pasien merasa wanita tersebut
tidak mau bersama dirinya. Karena peristiwa tersebut ia mengaku stress dan mengonsumsi
ekstasi. Pasien mengonsumsi sebanyak ¼ tablet warna merah muda. Pasien tidak mengingat
berapa dosis obatnya.Setelah pasien mengonsumsi ekstasi, pasien merasa mau jatuh lalu
mengalami muntah berwarna merah kehitaman sebanyak 1 kali.Beberapa hari setelah
mengonsumsi ekstasi pasien mengamuk sebanyak 7 kali dengan jeda sekitar 10 hari setiap
mengamuk.Pasien mengaku membanting barang apapun yang ada di rumahnya dan
memarahi kedua orang tuanya ketika mengamuk.Setelah berada di rumah selama 3 tahun,
gejala pasien bertambah parah sehingga pasien dibawa berobat ke Ungaran.
Setelah ia dirawat selama 1 tahun, pasien diperbolehkan pulang. Pasien sempat
menghisap shabu di hotel dengan menggunakan sedotan sebanyak 2 kali.Hal ini pasien
lakukan karena pengaruh dari temannya yang saat itu sedang bermain perempuan di
hotel.Menurut pasien tidak ada pengaruh dan tidak ada rasa “ngefly” setelah menghisap
shabu.
Pada usia 24 tahun, pasien dirawat kembali di tempat yang sama karena tertawa
sendiri saat malam hari. Pasien berkata ia melihat raja yang ada di film Jet Li dan menurut
pasien muka raja tersebut lucu sehingga membuat pasien tertawa. Selain itu raja tersebut
juga terkadang menggunakan seragam tentara, sehingga menurut pasien hal tersebut aneh
serta lucu.Pasien mengaku ia melihat raja tersebut muncul di depannya. Raja tersebut
muncul setiap detik setiap hari selama 3 tahun.Pasien mengaku hal itu sangat mengganggu
dirinya.
Saat usia 26 tahun pasien dipindahkan ke Yayasan Suratmo, Semarang karena
kakaknya pindah rumah. Pasien mengaku mulai melihat Tuhan Yesus semenjak saat itu.
Menurut pasien, sebelum melihat Tuhan Yesus ia merasa sedih dan setelah lihat Yesus,
pasien percaya bahwa akan ada mukjizat kesembuhan bagi dirinya. Setelah dirawat 2 tahun,
pasien diizinkan pulang.Saat di rumah, ayah pasien meninggal dunia karena usianya yang
sudah tua. Pasien mengaku ia merasa sedih dan menangis selama satu hari saja.
Kemudian pada usia 30 tahun, pasien dirawat kembali di Yayasan Suratmo karena
tertawa sendiri setelah melihat raja di film Jet Li. Pasien dirawat disana selama sekitar 6,5
tahun sebelum dipindahkan ke RSK Dharma Graha. Kini pasien sudah dirawat selama 2
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa 3
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 26 November 2018 – 29 Desember 2018
Widya Oktaviana Tarigan | 406162013
tahun di RSK Dharma Graha. Selama perawatan di RSK Dharma Graha, pasien mengatakan
ia mulai mendengar suara peperangan seperti yang terdapat di film Jet Li yang
mengakibatkan pasien merasa gelisah dan takut. Terakhir ia mendengar suara tersebut 5-6
bulan yang lalu.
Saat ini pasienmasih melihat sosok raja dalam film Jet Li 1-2 kali sehari dan juga
sosok Tuhan Yesus 3-4 kali sehari. Pasien mengaku sosok raja dalam film Jet Li dan sosok
Tuhan Yesus selalu muncul saat pasien sedang berbicara.Sosok raja tersebut digambarkan
pasien sebagai seorang pria berbadan besar dengan seragam tentara.Sedangkan sosok Tuhan
Yesus digambarkan pasien sebagai seorang pasien berbaju putih.Pasien mengatakan hal
tersebut sudah tidak mengganggunya lagi saat ini.
Pasien merupakan seorang lulusan SMP. Ketika ditanya mengapa tidak melanjutkan
sekolah, pasien mengatakan ia masuk bersekolah SMA hanya beberapa hari saja. Pasien
mengatakan ia sering dipukuli oleh kakaknya mungkin karena kesal sehingga ia tidak mau
bersekolah kembali. Ketika usia sekolah, pasien tidak memiliki banyak teman. Pasien
berkata bahwa ada yang menyuruh teman-temannya untuk menjauhi dirinya, tidak berbicara
dan tidak berteman dengannya.Ketika ditanya, pasien mengatakan yang menyuruhnya
adalah laki-laki atau perempuan, namun lebih sering perempuan.Menurut pasien dirinya
kurang ganteng dan jelek maka dari itu teman-temannya tidak mau berteman dengannya.
Pasien jarang berbicara dengan teman-teman maupun petugas di lingkungan RSK Dharma
Graha Namun pasien tidak mengatakan hal itu disuruh oleh orang lain. Pasien dikunjungi
keluarga setiap 1 bulan sekali.
Keluhan BAB dan BAK disangkal pasien. Nafsu makan pasien dalam batas normal, ia
selalu menghabiskan makanan yang diberikan dari RSK Dharma Graha. Keluhan gangguan
tidur disangkal, menurutnya tidur malamnya sudah cukup dan tidak sering terbangun saat
malam, saat bagun pagi pun pasien merasa segar. Pasien mengaku ia selalu mengikuti
kegiatan di RSK Dharma Graha seperti senam pagi, olahraga, bernyanyi, dan kegiatan
bersama dengan dokter muda. Namun kadang ia mengaku malu untuk maju duluan hingga
namanya dipanggil untuk ikut serta dalam kegiatan. Menurutnya ia juga tidak pernah
bermasalah dengan siapapun di RSK Dharma Graha.
f. Riwayat psikoseksual
Pasien mengatakan saatberusia 20 tahun, saudara kakak iparnya mengajak pasien
“jajan” seminggu sekali di diskotik atau kalijodo selama 2 tahun. Setelah itu
pasien berhenti karena ketahuan oleh kakaknya dan pasien takut terkena AIDS.
g. Riwayat keluarga
Pasien merupakan anak terakhir dari 8 bersaudara.Hubungan dengan kedua orang
tua dan kakak adiknya cukup baik.Namun kakak pasien sering memukuli pasien
saat SMA karena pasien sering marah-marah dan mengamuk.Pasien mengatakan
di rumah jarang berbincang dengan kedua orang tuanya dan saudaranya. Ayah
pasien sudah meninggal dunia karena sakit saatusia tua.
Thorax :
Jantung :
- Inspeksi : pulsasi iktus kordis tidak tampak
- Palpasi : pulsasi iktus kordis teraba di ICS V 1 jari lateral dari
midclavicula line sinistra
- Perkusi : - batas atas jantung di ICS II parasternal line sinistra
- batas kanan jantung pada ICS III sternal line dextra
-batas kiri jantung pada ICS V 2 jari lateral dari midclavicular
line sinistra
- Auskultasi : bunyi jantung I dan II normal, murmur (-), gallop (-)
Paru :
- Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis, bentuk tidak ada kelainan, tidak
ada benjolan, tidak ada sikatriks, posisi iga mendatar, tidak ada retraksi
- Palpasi : tidak ada benjolan, stem fremitus kanan dan kiri sama kuat,
pergerakan dinding toraks kanan dan kiri simetris
- Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru, batas paru dan hepar terdapat
perubahan suara dari sonor ke redup di ICS V kanan
- Auskultasi : vesikular di seluruh lapang paru, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen :
- Inspeksi : perut datar, tidak tampak sikatriks, tidak ada striae, pulsasi aorta
abdominalis tidak tampak, peristalsis usus tidak tampak
- Auskultasi : bising usus (+) 12 kali/menit
- Perkusi : timpani di seluruh lapang abdomen, asites (-)
- Palpasi : supel, tidak ada nyeri tekan, hepar dan lien tidak teraba
membesar, McBurney sign (-), obturator sign (-)
Tulang belakang :
- Inspeksi : tidak ada skoliosis, kifosis torakalis, maupun lordosis saat diam
dan bergerak, gibus (-), benjolan (-)
- Perkusi : tidak nyeri
- Palpasi : nyeri tekan (-), tidak teraba benjolan
Ekstremitas : Akral dingin : – –
– –
Edema : – –
– –
Kalus : – –
– –
Ulkus : – –
– –
Pemeriksaan Neurologis
o Fungsi luhur
Orientasi : tidak ada orientasi orang, tempat, dan waktu
Gangguan bicara dan bahasa: normal, tidak ada afasia motorik dan sensorik
Daya ingat : baik
o Rangsang meningeal
- Kaku kuduk : negatif
- Brudzinsky I : negatif
- Brudzinsky II : negatif
- Brudzinsky III : negatif
- Brudzinsky IV : negatif
- Laseque : negatif
- Kernig : negatif
o Saraf kranialis
Pemeriksaan Hasil
- Nervus olfactorius (N. I) - Normosmia
- Nervus opticus (N. II) - Lapang pandang tidak menyempit, tidak
dilakukan funduskopi
o Pemeriksaan sensorik
- Eksteroseptif : normal pada empat ekstremitas
- Proprioseptif : tidak ada stereognosis, dapat menjawab posisi benar
o Pemeriksaan motorik
- Trofi otot : normotrofi normotrofi
normotrofi normotrofi
- Tonus otot : normotonus normotonus
normotonus normotonus
- Kekuatan : 5555 5555
5555 5555
o Refleks fisiologis : Biceps (+/+)
Triceps (+/+)
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa 11
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 26 November 2018 – 29 Desember 2018
Widya Oktaviana Tarigan | 406162013
Patella (+/+)
Achilles (+/+)
o Refleks patologis : Hoffman-Tromner (-/-)
Babinski (-/-)
Chaddock (-/-)
Schaeffer (-/-)
Gordon (-/-)
Oppenheim (-/-)
Klonus paha (-/-)
Klonus kaki (-/-)
Koordinasi : tidak ada cara berjalan abnormal, tes telunjuk-hidung baik, tes
tumit-lutut baik, tidak ada disdiadokokinesis
Kesan: Tidak ditemukan abnormalitas pada pemeriksaan neurologis
- Mood : eutimik
- Afek : tumpul
- Keserasian : serasi
3. Bicara
Spontan, lancar, volume cukup, intonasi cukup dan artikulasi jelas, menjawab sesuai
pertanyaan yang diajukan pemeriksa.
4. Gangguan persepsi
- Halusinasi auditorik : ada, mendengar suara orang sedang bertarung
- Halusinasi visual : ada, melihat sosok Tuhan Yesus memakai baju putih dan
melihat raja seperti di film Jet Li
- Ilusi : tidak ada
- Depersonalisasi : tidak ada
- Derealisasi : tidak ada
5. Pikiran
Proses pikir:
- Produktivitas : cukup
- Kontinuitas pikiran : baik
- Hendaya Bahasa : tidak ada
Bentuk pikir:
- Asosiasi longgar : tidak ada
- Ambivalensi : tidak ada
- Ekolalia : tidak ada
- Flight of ideas : tidak ada
- Inkoherensi : tidak ada
- Verbigerasi : tidak ada
- Perseverasi : tidak ada
- Blocking : tidak ada
Isi pikir:
- Waham kebesaran : tidak ada
- Waham bizzare : tidak ada
- Waham curiga : tidak ada
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa 13
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 26 November 2018 – 29 Desember 2018
Widya Oktaviana Tarigan | 406162013
Tilikan
Derajat VI, pasien menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya dan pasien memiliki
motivasi untuk mencapai perbaikan.
10. Reliabilitas
Perkataan pasien dapat dipercaya.
X. Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
SD-SMP Usia 19 tahun Usia 22 tahun Usia 24 tahun Usia 26 tahun Usia 30 tahun Usia 37 tahun
Memukul Sering ke diskotik & Pertama kali MRS MRS yg ke-2 Pindah ke Yayasan MRS di Yayasan Pindah ke RSK
teman tanpa berkenalan dengan seorang (Yayasan Cinta Kasih (Yayasan Cinta Kasih Suratmo Suratmo krn tertawa Dharma Graha
sebab saat DJ, namun Tn.TA merasa Bangsa) Bangsa) karena Masih melihat sosok sendiri krn mengaku Masih mendengar
raja dari film Jet Li melihat raja dari film suara peperangan,
SD tidak disukai & patah hati ± 1 tahun membaik lalu tertawa sendiri pada
Mulai bisa melihat Jet Li melihat sosok raja dari
Tidak Patah hati mengonsumsi keluar malam hari
sosok Tuhan Yesus Mulai mendengar film Jet Li, dan
memiliki ekstasi Mengonsumsi shabu Mengaku bisa melihat Dirawat ± 2 tahun lalu suara peperangan melihat sosok Tuhan
banyak Mengamuk, marah-marah & raja yg ada di film dipulangkan seperti di adegan Yesus
teman membanting barang di Jet Li
Ayah meninggal,
film Jet Li Keluhan BAB & BAK
rumah Dirawat ± 2 tahun lalu Tn.TA mengaku Dirawat ± 6,5 tahun (-), ggn.tidur (-), ggn.
3 tahun di rumah & gejala pindah hanya menangis & lalu pindah (krn makan (-)
sedih sesaat kakaknya pindah
semakin parah
rumah)
Desember Januari 2017 Februari Maret 2017 April-Juni 2017 Desember 2017 2018
2016 2017
ISK, hiperurisemia, Berulang kali Berulang kali mengatakan ingin Dx: Skizofrenia paranoid Dx: Skizofrenia residual
Masuk RSK hiperkolesterolemia Dx: Skizofrenia mengatakan pulang
Dharma Graha residual ingin pulang
Tx: Ciprofloxacin tab Dx: Skizofrenia paranoid
Dx: 2x500 mg, PCT Dx: Skizofrenia
Skizofrenia 2x500 mg, paranoid
paranoid Allopurinol tab
2x100mg, Simv tab
Tx: HLP tab 1x10 mg
2x5 mg, THP
tab 2x2 mg
Clorilex 2x50 mg