Anda di halaman 1dari 5

SPM-KlsC-TI1-G8-IRMA HARTYANTI

PERILAKU DALAM ORGANISASI


Keselarasan Tujuan
Tujuan utama dari sitem pengendalian manajemen adalah memastikan (sejauh mungkin)
tingkat keselarasan tujuan (goal congruence) yang tinggi. Bila sistem pengendalian
memadai, setidaknya tidak akan ada yang mendorong individu untuk bertindak melawan
kepentingan organisasi.

Faktor-Faktor Informasi yang Mempengaruhi Keselarasan


Tujuan
Faktor formal dan faktor informal sangat berpengaruh pada pencapaian keselarasan tujuan
untuk mempengaruhi perilaku manusia dalam sebuah organisasi perusahaan. Hal yang juga
perlu diperhatikan oleh perancang sistem pengendalian formal adalah aspek aspek yang
berkaitan dengan proses informal, seperti etos kerja, gaya manajemen, dan budaya yang
melingkupi.

Faktor-Faktor Eksternal
Norma-norma mengenai perilaku yang diharapkan di dalam masyarakat, di mana organisasi
menjadi bagiannya adalah pengertian dari factor-faktor eksternal. Norma-norma ini
mencakup sikap, yang secara kolektif sering juga disebut sebagai etos kerja. Dalam rangka
mendorong perusahaan untuk beroperasi di kota atau negara mereka, para anggota kamar
dagang dan berbagai organisasi promotor lainnya sering berkampanye mengenalkan di
tempat mereka terdapat tenaga kerja yang loyal dan ulet.

Faktor-Faktor Internal
Budaya
Budaya adalah salah satu factor yang paling penting dalam sebuah organisasi. Norma-norma
budaya sangatlah penting karena hal tersebut bias menjelaskan mengapa dua perusahaan
dengan sistem pengendalian formal yang sama, bervariasi dalam hal pengendalian actual.
Budaya sebuah perusahaan biasanya tidak pernah berubah selama bertahun tahun.

Gaya Manajemen
Sikap-sikap bawahan biasanya mencerminkan apa yang mereka anggap sebagai sikap atasan
mereka. Dengan demikian, sikap para atasan itu pada akhirnya berpijak pada apa yang
menjadi sikap CEO. Para manajer memiliki karakter yang beragam diantaranya memiliki
kharisma dan ramah; sementara ada juga yang agak santai; ada juga yang banyak melewatkan

waktunya dengan melihat-lihat dan berbicara pada banyak orang manajemen dengan cara
berjalan berkeliling; sementara ada juga yang sibuk dengan menulis laporan.

Organisasi Informal

Persepsi dan Komunikasi


Para manajer menyerap informasi dari berbagai jalur, baik jalur formal (sepeti anggaran dan
dokumen-dokumen resmi lainnya) ataupun jalur informal (seperti dari bahan obrolan yang
tak resmi). Organisasi adalah entitas yang kompleks, dan tindakan-tindakan yang diambil
oleh berbagai bagian organisasi untuk mencapai tujuan bersama tidak dinyatakan secara jelas,
bahkan dalam situasi yang terbaik sekalipun.

Sistem Pengendalian Formal


Sistem ini dapan diklasifikasikan ke dalam dua jenis: Sistem pengendalian manajemen itu
sendiri Aturan-aturan.

Aturan-Aturan
Istilah ini digunakan sebagai seperangkat tulisan yang memuat semua jenis instruksi dan
pengendalian. Aturan-aturan itu bersifat mulai dari hal yang remeh sampai hal yang sangat
penting. Aturan merupakan pedoman kerja, para pelaku organisasi diharapkan tidak
menyimpang dari aturan yang telah dibuat.

Pengendalian Fisik
Penjaga keamanan, gudang-gudang yang terkunci, ruangan besi, password computer, televise
pengawas, dan pengendalian fisik lainnya mugkin merupakan bagian dari struktur
pengendalian.

Manual
Sejumlah aturan lama kelamaan akan menjadi kadaluwarsa seiring berjalannya waktu. Oleh
karena itu, pearturan tersebut harus dikaji ulang secara berkala agar peraturan masih sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh manajer senior. Dengan membiarkan aturan-aturan tetap
tercantum dalam manual akan mengurangi validasi manual tersebut secara keseluruhan.

Pengamanan Sistem
Pengamanan meliputi: pemeriksaan silang secara terperinci; pembubuhan tanda tangan dan
bukti-bukti lain bahwa transaksi telah dijalankan; melakukan pemilihan; menghitung uang
yang ada dan mencatat aktivitas-aktivitas yang mudah dibawa sesering mungkin; dan lain
sebagainya.

Sistem Pengendalian Tugas

Tugas sebagai suatu proses untuk menjamin bahwa tugas tertentu telah dijalankan secara
efektif dan efisien. Sebagian tugas-tugas dikendaliakan oleh perusahaan melalui peraturanperaturan. Jika sistem dikendalikan dengan mesin secara otomatis, makan sistem otomatis itu
akan memiliki sistem pengendalian secara otomatis.

Proses Kendali secara Formal


Suatu perencanaan strategis akan melaksanakan tujuan dan strategi organisasi. Selain itu,
seluruh informasi yang tersedia dipergunakan untuk membuat perencanaan ini. Hasil-hasil
actual kemudian dibandingkan dengan target yang tercantum dalam anggaran untuk
menentukan apakah kinerjanya memuaskan atau tidak.
Tujuan dan
Strategi
(bab 2 dan
13)

Peraturan
(Bab 3)

Informasi
Lainnya

Penghargaan (Umpan
Y

Anggaran
(Bab 9)

Perencana
an Strategi
(Bab 8)

Revis

Revi

Kinerja
Pusat
Tanggungj
awab
Tindaka
n

Pengukur

Laporan
Aktual Vs
Rencana

Apakah
Kinerja
Memuaska
n (bab
Umpan
Komunikas

Jenis-Jenis Organisasi
Walaupun kualitas dan ukuran organisasi sangat beragam, organisasi dapat dikelompokkan ke
dalam tiga klasifikasi umum :
1. Struktur Fungsional, di dalamnya manajer bertanggung jawab atas fungsi-fungsi
yang terspesialisasi seperti produksi atau pemasaran.
2. Struktur Unit Bisnis, di dalamnya para unit manajer bertanggung jawab atas
aktivitas dari masing-masing unit, dan unit bisnis berfungsi sebagai bagian yang
semi-independen dari perusahaan.
3. Struktur matriks, di dalamnya unit-unit fungsional memiliki tanggung jawab
ganda.

Organisasi-Organisasi Fungsional
Seorang manajer pemasaran dan manajer produksi yang terampil kemungkinan besar akan
mengambil keputusan yang terbaik di bidangnya masing-masing dibandingkan dengan satu

Tidak

manajer yang bertanggung jawab pada dua bidang sekaligus. Keuntungan terpenting dari
struktur fungsional adalah efisiensi. Namun, kelemahan terdapat pada struktur fungsional,
yaitu:
a. Dalam sebuah organisasi fungsional terdapat ketidakjelasan dalam menentukan
efektivitas manajer fungsional secara terpisah karena tiap-tiap fungsi tersebut
sama-sama memberikan kontribusi pada hasil akhir.
b. Jika organisasi terdiri dari beberapa manajer dan bekerja dalam satu fungsi yang
melaporkan ke manajer tingkat tinggi, maka perselisihan antarpara manajer dari
fungsi berbeda hanya dapat diselesaikan di tingkat atas,meskipun perselisihan
terjadi di tingkat bawah.
c. Struktur fungsional tidak media untuk diterapkan pada sebuah perusahaan dengan
produk dan pasar yang beragam.
d. Organisasi fungsional cenderung menciptakan sekat-sekat bagi tiap fungsi yang
dimilikinya.

Unit-Unit Bisnis
Organisasi bisnis dirancang untuk menyelesaikan masalah-masalah terhadap struktur
fungsional. Manajemen unit bisnis memiliki wewenang sangat luas terhadap unit-unitnya.
Meskipun memiliki wewenang tersebut, kantor pusat tetap memiliki hak prerogative.
Keuntungan dari bentuk perusahaan unit bisnis adalah struktur ini bisa berfungsi sebagai
tempat pelatihan bagi manajemen secara umum. Keunggulan lainnya adalah karena unit
bisnis lebih dekat dengan pasar dibanding dengan kantor pusat, makan manajer unit bisnis
dapat membat keputusan produksi dan pemasaran yang lebih baik.
Bentuk perusahaan unit bisnis juga memiliki kerugian yaitu adanya kemungkinan masing
masing staf menduplikasi pekerjaan dalam organisasi fungsional, dikerjakan di kantor pusat.
Selain itu perselisihan yang terjadi antara spesialis fungsional dalam organisasi fungsional
digantikan perselisihan antar unit bisnis dalam organisasi.

Implikasi terhadap Rancangan Sistem


Suatu organisasi fungsioanl mungkin lebih efisien karena unit fungsional yang lebih besar
memberikan keuntungan ekonomi dan organisasi ini membutuhkan manajer yang lebih luas
daripada para spesialis yang mengelola sebuah fungsi khusus.

Fungsi Kontroler
Kontroler adalah orang yang bertanggung jawab dalam merancang dn mengoperasikan sistem
pengendalian manajemen. Di banyak organisasi, jabatan orang ini adalah chief financial
officer (CFO). Fungsi-fungsi kontrolel adalah :
Merancang dan mengoperasikan informasi serta sistem pengendalian.
Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan (termasuk pengendalian
pajak) kepada para pemegang saham dan pihak-pihak eksternal lainnya.
Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja, meninterpretasikan laporan-laporan ini
untuk para manajer, menganalisis program dan proposal-proposal anggaran dari

berbagai segmen perusahaan serta mengkonsolidasikan ke dalam anggaran tahunan


secara keseluruhan.
Melakuakan supervise audit internal dan mencatat prosedur pengendalian untuk
mencatat falidasi informasi
Mengembangkan personel dalam organisasi pengendalian dan berpartisipasi dalam
pendidikan personal manajeman dalam kaitannya dengan fungsi pengendalian.

Relasi ke Jajaran Organisasi


Pejabat staf dalam organisasi berfungsi mengendalikan sistem dalam suatu perusahaan.
Kontrolel bertanggung jawab merancang dan mengendalikan sistem yang sudah ada.
Kontrolel tidak membuat atau mendorong manajemen untuk membuat keputusan, semua
tanggung jawab tersebut adalah berasal dari CEO. Meskipun demikian, kontrolel membuat
keputusan khusus mengenai penerapan kebijakan yang ditetapkan oleh jajaran manajemen.

Kontrolel Unit Bisnis


Dalam beberapa perusahaan, kontrolel memberikan laporan kepada manajer unit bisnis.
Dalam hal ini, manajer unit bisnis adalah atasan langsung kontroler, dan memiliki wewenang
dalam pekerjaan, melatih, memindahkan, memberikan kompensasi, mempromosikan, dan
memecat para kontrolel. Namun jarang dilakukan oleh kontrolel.

Anda mungkin juga menyukai