PENDAHULUAN
Ilmu Kedokteran Forensik
adalah salah satu cabang Ilmu Kedokteran
yang memberikan bantuan kepada penyidik
untuk mendapatkan salah satu alat bukti baik
untuk perkara pidana maupun perkara perdata.
VISUM ET REPERTUM
Defenisi :
Menurut Staatsblad tahun 1937 nomor 350 :
Visa Reperta (Visum et Repertum) adalah
laporan tertulis untuk Yustisi yang dibuat
oleh dokter berdasarkan sumpah, tentang
segala hal yang dilihat dan ditemukan pada
benda yang diperiksa menurut
pengetahuan yang sebaik-baiknya
Pemeriksaan penunjang
di bidang Ilmu Kedokteran Forensik
Pemeriksaan Toksikologi
Pemeriksaan Histopatologi.
Pemeriksaan Antropologi
Pemeriksaan/ teknik superimposisi
Pemeriksaan Laboratorium Forensik Khusus
SANKSI HUKUM
Sanksi hukum untuk bedah mayat, diatur
dalam pasal 82 UU No. 23 tahun 1992 :
Ayat (1) :
Barangsiapa yang tanpa keahlian dan
kewenangannya dengan sengaja m elakukan
bedah mayat sebagaimana dimaksud dalam
pasal 70 ayat (2) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau
denda paling banyak Rp.100.000.000,00,-
10
11
12
KEWAJIBAN PENYIDIK
TERHADAP KELUARGA KORBAN
Pasal 134 KUHAP
14
DAPATKAH VISUM ET
REPERTUM DICABUT ?
Instruksi KAPOLRI No.Pol. : INS/C/20/IX/75.
Pada
dasarnya
penarikan/pencabuatan
kembali Visum et Repertum tidak dapat
dibenarkan.
Bila terpaksa Visum et Repertum yang sudah
diminta harus diadakan pencabutan/penarikan
kembali, maka hal tersebut hanya dapat
diberikan oleh Komandan-Komandan Kesatuan
paling rendah tingkat KOMRES dan untuk kota
besar hanya oleh DANTABES.
18
19