Anda di halaman 1dari 206

KODE MODUL

OPKR-10-016 C
Milik Negara

SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN BIDANG
TEKNIK MESIN
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

MENGIKUTI PROSEDUR
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA
DAN
LINGKUNGA
N

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH


KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR
DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2005

KODE MODUL
OPKR-10-016 C

Milik Negara

SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN BIDANG TEKNIK
MESIN
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF

MENGIKUTI PROSEDUR
KESELAMATAN,KESEHATAN
KERJA DAN
LINGKUNGAN
Tim Penyusun:
1. Drs. Iin Solihin
2. Drs. Ridwan
3. Drs. Koentono
Tim Fasilitator:
1. Drs. Abdullah
2. Suryana Iskandar

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH


KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR
DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2005

Modul PTL OPS 005 (2)

KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyusun bahan ajar
modul interaktif dan modul manual. Adapun modul manual terdiri
atas bidang-bidang dan program-program keahlian kejuruan yang
berkembang di dunia kerja baik instansi maupun perusahaan. Tahun
Anggaran 2005 telah dibuat

sebanyak

300 modul manual terdiri atas 9 (sembilan) bidang keahlian dan 32


(tiga puluh dua) program keahlian yaitu: Bisnis dan Manajemen
(Administrasi Perkantoran dan Akuntansi), Pertanian (Agroindustri
pangan

dan nonpangan, Budidaya Tanaman, Budidaya Ternak

Ruminansia, Pengendalian Mutu), Seni Rupa dan Kriya (Kriya


Kayu, Kriya Keramik, Kriya Kulit, Kriya Logam Kriya Tekstil), Tata
Busan, Teknik Bangunan (Gambar Bangunan, Teknik Konstruksi
Baja dan Alumunium, Teknik Konstruksi Batu Beton, Tekni Industri
Kayu), Teknik Elektronika (Teknik Audio Vidio, Teknik Elektronika
Industri),

Teknik

Listrik

(Pemanfaatan

Energi

Listrik,

Teknik

Distribusi, Teknik Pembangkit Ketenagalistrik-kan), Teknik Mesin


(Mekanik Otomotif, Pengecoran Logam, Teknik Bodi Otomotif, Teknik
Gambar Mesin, Teknik Pembentukan, Teknik Pemeliharaan Mekanik
Industri,

Teknik

Komunikasi

Pemesinan),

(Multimedia,

Teknologi

Rekayasa

Informasi

Perangkat

Lunak,

dan
Teknik

Komputer dan Jaringan), dan program Normatif Bahasa Indonesia.


Modul ini disusun mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI), Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Edisi 2004 dengan menggunakan pendekatan pembelajaran
berbasis

kompetensi

(Competency

Based

Training/CBT).

Diharapkan modul-modul ini digunakan sebagai sumber belajar


pokok

peserta

pendidikan

dan

pelatihan

(Diklat)

Kejuruan

khususnya SMK dalam mencapai standar kompetensi kerja yang


diharapkan dunia kerja.
Penyusunan modul dilakukan oleh para tenaga ahli kejuruan
dibidangnya terdiri atas para Guru SMK, para Widyaiswara

Pusat

Pengembangan Penataran Guru (PPPG) lingkup Kejuruan dengan


para nara sumber dari

berbagai

perguruan

Tinggi,

para

praktisi

Balai

Latihan

dan

Pengembangan Teknologi (BLPT) dan unsure dunia usaha dan


industri (DU/DI), dan berbagai sumber referensi yang digunakan
baik dari dalam dan luar negri. Modul dilakukan melalui beberapa
tahap pengerjaan termasuk validasi dan uji coba kepada para
peserta Diklat/Siswa di beberapa SMK.
Sesuai perkembangan paradigma yang selalu terjadi, Direktorat
Pembinaan

Sekolah

Manajemen
penulis

dan

Menengah

Pendidikan Dasar
unsure

Kejuruan
dan

terlibat,

Direktorat

Menengah

menerima

Jenderal

beserta

para

masukan-masukan

konstruktif dari berbagai pihak khususnya para praktisi dunia


usaha dan industri, para akademis, dan para psikologis untuk
dihasilkannya Sumber Daya Manusia (SDM)tingkat menengah yang
handal. Pada kesempatan baik ini kami sampaikan ucapan terima
kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada berbagai pihak
terutama tim penyusun modul, para nara sumber dan fasilitator,
serta para editor atas dedikasi dan pengorbanan waktu, tenaga,
dan pemikiran untuk dihasilkannya modul ini.
Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya peserta
Diklat SMK atau praktisi yang sedang mengembangkan bahan ajar
modul SMK.
Jakarta, Desember 2005
a.n. Direktur Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah Direktur
Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan

Dr. Joko Sutrisno, MM


NIP 131415680

DAFTAR ISI MODUL


Halama
n HALAMAN SAMPUL..

i
HALAMAN FRANCIS .

ii
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI.
PETA KEDUDUKAN MODUL.
A. DIAGRAM PENCAPAIAN KOMPETENSI................ vii
KETERANGAN PENCAPAIAN KOMPETENSI.. viii
B. KEDUDUKAN MODUL
PERISTILAHAN/GLOSSARIUM

iii
iv
vii

I. PENDAHULUAN ..
A. DESKRIPSI JUDUL ..
B. PRASYARAT.
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL..
1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat
2. Peran Guru
D. PERLENGKAPAN PBM..
E. TUJUAN AKHIR .
F. KOMPETENSI..
G. CEK KEMAMPUAN.

1
1
1
2
2
2
3
3
4
10

BAB.II. PEMELAJARAN .
A. RENCANA BELAJAR SISWA..
B. KEGIATAN BELAJAR ...

11
11
12

12
a. Tujuan kegiatan belajar 1 .
b. Uraian materi 1
c. Rangkuman 1
d. Tugas 1 ..
e. Tes formatif 1 ..
f. Kunci jawaban formatif 1 ..
g. Lembar kerja 1 ..

13
13
25
25
26
26
27

ix
X

1. Kegiatan Belajar 1 : Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja........

2. Kegiatan Belajar 2 :Pemeliharaan Kebersihan, Perlengkapan dan 28


Area Kerja................................................................................

a. Tujuan kegiatan belajar 2 .

28 b. Uraian materi
2
28

c. Rangkuman 2...

33
d.
Tugas
2.
33
e.
Tes
formatif
2..
.
33
f. Kunci jawaban formatif 2 .. 34
3. Kegiatan Belajar :Perlengkapan Pemadam Kebakaran... 37
a. Tujuan kegiatan belajar 3
37
b.
Uraian
materi
3
.
37 c.
Rangkuman
3..

55 d. Tugas
3 55
e.
Tes
formatif
3
. 55
f. Kunci jawaban formatif 3 .
4. Kegiatan Belajar 4 : Pertolongan Pertama &Cardio Pulmonary ( CPR)..

57

60

a. Tujuan kegiatan belajar 4


60
b.
Uraian
materi
4
60 c.
.
Rangkuman
4..
79 d.

Tugas
4 80
e.
Tes
formatif
4
. 80
80
f. Kunci jawaban formatif 4 .
5. Pencemaran Lingkungan & Kesehatan Manusia. 82
a. Tujuan kegiatan belajar 5 82

BAB.III.

b. Uraian materi 5 .

82

c. Rangkuman 5

98

d. Tugas 5

98

e. Tes formatif 5 .

99

f. Kunci jawaban formatif 5

99

EVALUASI
101 A.
.
PERTANYAAN
101 B.
SOAL

PSIKOMOTOR. 102
C.
KUNCI
JAWABAN
103
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF(PENGETAHUAN)..

109

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN..

110

LEMBAR PENILAIAN SIKAP (ATTITUDE).

111

KRITERIA KELULUSAN 111


BAB. IV.PENUTUP 112
DAFTAR PUSTAKA 113

PETA KEDUDUKAN MODUL


A. DIAGRAM PENCAPAIAN KOMPETENSI

Diagram ini menunjukan tahapan atau tata urutan pencapaian kompetensi yang dilatihkan pada peserta diklat
waktudalam
tiga tahun,
OPKR 60-018C
kurunserta kemungkinan multi entry-multy exit yang dapat diterapakan.

OPKR 60-019C

OPKR 10-0098
OPKR 10-016C

OPKR 10-017C
OPKR 10-010C
OPKR 60-008COPKR 10-006C

OPKR 60-029A

OPKR 60-030A
OPKR 10-013C
OPKR 10-007C

OPKR 60-016C
OPKR 60-002C
OPKR 60-006C

OPKR
60-012C

OPKR
60-013C

OPKR 60-031A

OPKR
60-011
OPKR 60-038A
OPKR 60-037A
OPKR 60-050A

OPKR 60-051A

Modul PTL OPS 005 (2)

vi

Keterangan Diagram Pencapaian Kompetensi


OPKR 10-009B.

Pembacaan dan pemahaman gambar teknik.

OPKR 10-016C. Mengikuti

Prosedur

Keselamatan,

Kesehatan

Kerja dan Lingkungan.


OPKR 10-017C.

Penggunaan dan Pemeliharaan Peralatan dan


Perlengkapan Tempat Kerja.

OPKR 10-010C.

Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur.

OPKR 10-013C.
kendaraan.

Pelaksanaan pemeriksaan keamanan/kelayakan

OPKR 10-006C.

Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian,


pemotongan dengan panas dan pemanasan.

OPKR 60-002C.

Melaksanakan pekerjaan sebelum perbaikan.

OPKR 60-006C.

Melepas, menyimpan dan mengganti/memasang


panel panel bodi kendaraan, bagian bagian panel
dan perangkat tambahannya.

OPKR 60-012C.

Mempersiapkan permukaan untuk pengecatan

ulang OPKR 60-007C. Melepas dan mengganti/melepas


pelindung moulding,
transfer/gambar hiasan, stiker, dan decal/lis, spoiler.
OPKR 60-008C.

Melepas dan mengganti rangkaian/listrik/unit

elektronik. OPKR 60-013C.

Mempersiapkan bahan dan peralatan

pengecatan.
OPKR 60-011C.

Melaksanakan prosedur masking.

OPKR 60-009C.

Memasang perapat komponen kendaraan.

OPKR 60-016C.

Mempersiapkan komponen kendaraan untuk


perbaikan pengecatan kecil.

OPKR 60-037A.

Mempersiapkan dan mengecat komponen-komponen

plastik. OPKR 60-018C.Pelaksanaan pengkilatan dan pemolesan.


OPKR 60-019C.

Memilih dan menggunakan hiasan/ Trim perekat.

OPKR 60-029A.

Membuat (fabrikasi) komponen fiberglas/ bahan

komposit. OPKR 60-030A.

Memperbaiki komponen fiberglas/bahan

komposit.
OPKR 60-031A.

Memperbaiki komponen body menggunakan


dempul timah (lead wiping).

Modul PTL OPS 005 (2)

vii

OPKR 60-038A.

Melaksanakan pemasangan anti karat dan

peredam suara. OPKR 60-050A.

Modul PTL OPS 005 (2)

Membersihkan permukaan kaca.

vii

OPKR 60-051A.
luar/dalam.

Melakukan pembersihan setempat permukaan

B. Kedudukan Modul
Modul dengan kode OPKR 10-016C tentang Mengikuti Prosedur
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan ini
merupakan modul dasar untuk melaksanakan kompetensi
kompetensi berikutn

Modul PTL OPS 005 (2)

viii

Modul PTL OPS 005 (2)

viii

MEKANISME
PEMELAJARAN
Untuk mencapai peguasaan modul ini dilakukan melalui diagram alur
mekanisme pemelajaran sebagai berikut:

START
Lihat Kedudukan Modul

Lihat Petunjuk Penggunaan Modul

Modul OPKR 10
016 C

Kerjakan
Cek Kemampuan

Nilai 7
T
Kegiatan Belajar 1

GLOSSRY

Safe

: aman atau selamat


Kegiatan Belajar n

Safety

: mutu suatu keadaan aman


Kerjakan Evaluasi
: tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri

Unsafe act
Unsafe codition
Jack stand

: keadaan tidak aman dari lingkungan kerja


Modul berikutnya/Uji Kompetensi
T
Y
Nilai 7
: alat penyangga yang digunakan untuk
pengaman pada saat mendongkrak kendaraan
agar seseorang aman bekerja dibawah

Vacuum cleaner

kendaraan
: alat penyedot debu biasa digunakan untu
membersihkan debu/kotorab yang tidak
terjangku dengan alat kebersihan yang lain

Starvation

: membuang/mencabut bahan bakar dari api


sehingga menjadi padam

Smothering

: membuang oxygen dari nyala api sehingga


menjadi padam

Colling
Cardio
Pulmonary
Resusciation
(CPR)
LEADS
AND CABLE
PROTECTIO
N
OBEY NO
SMOKING
CLEAN
UP
RUBBIS

: menurunkan panas dari nyala api


: pernapasan buatan yang dikombinasikan dengan
kompresi dada disebut juga Resusitasi jantung
paru (RJP)
: Perlindungan kabel dan stop kontak.

: mematuhi rambu rambu Dilarang merokok


: Bersihkan Sampah

PUT OILY
WASTE IN BIN

: Buang limbah ditempatnya

TAKE CARE
WITH
INFLAMMABLE
LIQUID
CLEAN UP
DUSTY AREAS

: Berhati hatilah dengan cairan yang mudah


terbakar

EXTINGUISHER

: Alat pemadam api

SPILLED
BURNING
OIL
MAINTENANCE
WORKER
NOTING FIRE
ESCAPE ROUTE

: Tumapah minyak yang terbakar

CRAWL
THROUGH
SMOKE
FIELLED ROOM
READING
FIRE DRILL
NOTICE

: Keluar dari ruangan yang dipenuhi asap.

: Bersihkan tempat yang berdebu

: Memelihara jalan untuk menyelamatkan diri


( pekerja ) apabila terjadi kebakaran

: Membaca pengumuman tentang latihan


memadamkan api

BAB.
I
PENDAHULUA
N
A. DESKRIPSI

Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah didalam


bekerja siswa selalu mengikuti prosedur keselamatan ,kesehatan
kerja dan lingkungan. Adapun sub kompetensinya meliputi:
1. Mengikuti prosedur pada tempat kerja untuk menidentifikasi
bahaya dan pencegahannya.
2. Pemeliharaan kebersihan, perlengkapan dan area kerja.
3. Penempatan dan pengidentifikasian jenis pemadam
kebakaran, penggunaan dan prosedur pengoperasian
ditempat kerja.
4. Pelaksanaan prosedur darurat.
5. Menjalankan dasar-dasar prosedur keamanan.
6. Pelaksanaan prosedur penyelamatan pertama dan CardioPulmonary Resusciation (CPR).
7. Mengikuti prosedur pada tempat kerja untuk pengamanan
dan pengendalian limbah.
B. PRASYARAT

Sebelum menggunakan modul ini peserta pelatihan harus sudah


memahami dan menguasai modul sebelumnya. Penguasaan dan
pencapaian modul ini akan merupakan dasar dan prasyarat
untuk melanjutkan kepada kompetensikompetensi berikutnya,
seperti yang bisa Anda lihat di Peta Kedudukkan Modul. Untuk
mempelajari modul ini dimohon Anda sudah menguasai materi
materi yang diberikan di kelompok Adaptif, yaitu materimateri
pada Mata Diklat:

1. Fisika; tentang Konduksi,Konveksi, Radiasi dll


2. Kimia; tentang Zat zat kimia yang berbahaya bagi anggota
tubuh manusia dll.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Petunjuk Bagi Siswa


Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal, dalam
menggunakan modul ini maka langkah-langkah yang
dilaksanakan antara lain:
a. Baca dan fahami dengan seksama uraian-uraian materi
yang ada pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada
materi yang kurang jelas, siswa dapat bertanya pada
guru atau instruktur yang bersangkuatan
b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk
mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah
dimiliki terhadap materi- materi yang dibahas dalam
setiap kegiatan belajar
c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktek
perhatikanlah hal-hal berikut ini:
1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang
berlaku
2) Pahami setiap langkah (prosedur praktikum) dengan
baik
3) sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi
peralatan dan bahan yang diperlukan dengan cermat.
4) Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar
5) Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum
jelas, harus meminta izin guru atau instruktur terlebih
dahulu.
6) Setelah sesuai praktek, kembalikan alat dan bahan
ketempat semula.
d. Apabila

belum

menguasai

diharapkan,

ulangi

sebelumnya

atau

lagi

pada

bertanyalah

instruktur yang bersangkutan.


2. Peran Guru

tingkat

materi

kegiatan
kepada

guru

yang
belajar
atau

Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan


untuk:
a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar

b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang


dijelaskan dalam tahap belajar
c. Membantu siswa dalam memahami konsep, praktek
baru, dan menjawab pertanyaan siswa mengenai proses
belajar siswa
d. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses
sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegitan belajar kelompok jika
diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli atau pendamping guru dari
tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
D. Perlengkapan PBM
Dalam pelaksanaan sistem modul maka beberapa perangkat harus disiapkan dalam menunjang
terlaksananya sistem pemelajaran, baik itu dalam konteks pemelajaran teori maupun praktik.
Adapun perangkat tersebut dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Perlengkapan Ruang kelas

Perlengkapan workshop

Bahan

1.

Over Head Projector/OHP

1.

Alat-alat tangan

1.

Mobil

2.

Papan tulis/white board

2.

Katrol

2.

Engine Stand

3.

Dongkrak

4.

Kacamata pelindung

5.

Pakaian pelindung

6.

Alat Pemadam Kebakaran

E. TUJUAN AKHIR

Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan


belajar dalam modul ini siswa diharapkan.
1. Menerapkan prosedur keselamatan, kesehatan kerja dan
lingkungan ditempat kerja
2. Mengidentifikasi bahaya-bahaya yang mungkin terjadi
ditempat kerja
3. Menghindari bahaya-bahaya yang mungkin terjadi ditempat
kerja
4. Memelihara kebersihan, perlengkapan dan area kerja
5. Menempatkan pemadam kebakaran
6. Mengetahui jenis-jenis pemadam kebakaran

7. Menggunakan pemadam kebakaran


8. Menerapkan prosedur darurat
9. Menjalankan dasar-dasar keamanan
10.

Melaksanakan

prosedur

penyelamatan

pertama dan

Cardio- Pulmonary Resusciation (CPR)


11.

Menerapkan

prosedur

pengamanan

dan pengendalian

limbah ditempat kerja.

F. KOMPETENSI

KOMPETENSI

: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan

KODE

: OPKR. 10-016.C

DURASI PEMELAJARAN : 80 jam @ 45 menit


LEVEL KOMPETENSI KUNCI

1. Standar kompetensi ini digunakan untuk:

Jasa pelayanan pemeliharaan/servis dan perbaikan dibidang perbengkelan.

2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk:

KONDISI
KERJA

Spesifikasi pabrik kendaraan.

SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan.

Lembaran data keamanan material.

Prosedur evakuasi darurat/kebakaran.

Kebijakan/prosedur keamanan.

Prosedur/kebijakan kecelakaan.

Prosedur/kebijakan tanda bahaya.

Prosedur pertolongan pertama dan CPR (Cardio PulmonaryResusciation).

Kode praktis industri

3. Pelaksanaan K3L harus memenuhi:

Peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan) yang berlaku.

Pengharagaan dibidang industri.

4. Sumbersumber dapat termasuk:

Modul OPKR 10
016 C

Perlengkapan kebakaran, pertolongan pertama, perlengkapan CPR.

1
6

Pakaian keamanan individual.


Perlengkapan dan bahan kebersihan.
Perlengkapan yang sesuai, perlengkapan dan permesinan.
Bahan pembersih dan pelumas.
Pakaian yang aman
Kegiatan:
Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus termasuk:
Pembersihan perlatan/area tempat kerja dengan bantuan mesin atau secara manual.
Laporan/mencatat kecelakaan dan bahayabahaya yang potensial.
Melakukan simulasi pertolongan pertama dan CPR.
Melaksanakan keputusan dalam komite manajemen K3L.

SUB
KOMPETENSI

KRITERIA KINERJA

LINGKUP BELAJAR

1. Mengikuti

Prosedur

Mengenali

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP
Mengenali

PENGETAHUAN
Peraturan K3L

KETERAMPILAN
Mengikuti

prosedur

bahaya pada

keselamatan

bahaya pada

pada tempat

area kerja dan

yang meliputi

area kerja dan

kerja untuk

melakukan

pertolongan

melakukan

keamanan

keselamatan

mengidentifik

tindakan

pertama dan CPR

tindakan

tempat kerja

kerja

asi bahaya

pengontrolan

dan

yang tepat

prosedur

Mengikuti

pengamanan dan

kebijakan yang

pengendalian

kebijakan yang

sah pada

limbah padat,

syah pada tempat

tempat kerja

cair, gas dan

dan prosedur

bahaya dan

Menggunakan

dan prosedur

kebisingan

pengontrolan

pencegahan

perlengkapan

pengontrolan

ditempat kerja

resiko

dalam tempat

yang benar

penghindaran

ny a

resiko

Mengikuti

Pemeliharaan

pengontrolan
yang tepat
Mengikuti

Peralatan dan

yang berlaku
Prosedur

Persyaratan

prosedur
kesehatan dan

Memelihara

pemeliharaan

catatan yang

perlengkapan

berhubungan

dan area kerja

dengan

Identifikasi

kerja

keamanan

Melaporkan dan

Mematui

kebersihan

area kerja

tanda

perlengkapan

dibersihkan

pertolong

bahaya bahaya

bahaya dan

kerja

atau dipelihara

an

potensial

peringatan

sesuai dengan

pertama

Pemakaian

keamanan,

Prosedur CPR

kebersihan mesin

pakaian

jadwal

Prosedur

perlengkapan dan

pengamanan

pemeliharaan

sesuai SI

berkala, tempat
penerapan

Prosedur

keamanan dasar
Penggunaan dan

mengurangi

Memlihara

area kerja
Menempatkan

SUB
KOMPETENSI

KRITERIA KINERJA

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

dan

prosedur kerja

pengangkatan

diidentifikasi

pemindahan

berdasarkan SOP

penanganan

prosedur

secara manual

(Staandard

secara manual

prosedur

yang tepat

Operation
Prosedure)

Syarat keselatan
diri

peraturan K3L

Simbol

(Keselamatan,

simbol

keadaan

Kesehatan Kerja

bahaya

bahaya

dan Lingkungan)

yang tepat
Prosedur

darurat
Melakuakan

keamanan dasar
Bertindak
sesuai dengan

Menggunakan

yang berlaku dan

teknik penangan

prosedur atau

secara manual

kebijakan
perusahaan
Menngikuti
kebijakan yang
syah pada tempat
kerjadan prosedur
pengontrolan
resiko

Memperagakan
prosedur
pertolongan
pertama dan CPR

SUB KOMPETENSI
2. Pemeliharaan

KRITERI
A

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

KINERJA
Perlengkapan

kebersihan

dipilih sebelum

perlengkapan

melakuakan

dan area kerja

pembersihan
dan perawatan
secara rutin
Menggunakan
metode yang
benar untuk
pembersihan
dan
pemeliharaan
perlengkapan
Pperlatan dan
area kerja
dibersihkan
atau dipelihara
sesuai dengan
keamanan,
jadwal
pemeliharaan
berkala,
tempata
penerapan dan

Modul OPKR 10
016 C

2
0

2
0

SUB KOMPETENSI
3. Penempatan

KRITERI
A

an pemdaman

pengiidentifikas

kebakaaran

ian jenis

yang sesuai

pemadam

pada tipe yang

kebakaran,

tepat untuk

penggunaan

lingkungan

dan prosedur

tempat kerja

ditempat kerja

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

KINERJA
Pengidentifikasi

dan

pengoperasian

LINGKUP BELAJAR

Seluruh
kegiatan
penerapan
pemdaman
kebakaran dan
prosedur kerja
diidentifikasika
n berdasarkan
SOP (Standard
Operation
Prosedure),
peraturan K3L
(Keselamatan
dan kesehatan
kerja dan
lingkungan )

Modul OPKR 10
016 C

2
1

2
1

SUB KOMPETENSI

KRITERI
A

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

KINERJA
kebijakan
perusaha
4. Pelaksanan

an
Mengikuti

prosedur

prosedur

darurat

perlindungan
mesin pada
saat tanda
bahaya
muncul
Mengikuti
prosedur
alarm atau
peringatan
atau efakuasi
ditempat
kerja
Mengikuti
prosedur
gawat darurat
secara
profesional
yang tepat
untuk

Modul OPKR 10
016 C

2
2

2
2

SUB KOMPETENSI

KRITERI
A

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

KINERJA
Pelayanan
darurat yang
profesional dan
tepat untuk
mamanggil
pertolongan
dengan segera
dilakukan oleh
orang yang
berkuasa untuk
melakukan hal
5. Menjalankan
dasar
dasar
prosedur
keamanan

tersebut
Kebijakan atau
prosedur
keamanan
dijalankan
berdasarkan
pelatihan
perusahaan
dan undang
undang yang
berlaku
Seluruh
keamnan yang

Modul OPKR 10
016 C

2
3

2
3

SUB KOMPETENSI

KRITERI
A

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

KINERJA
berhubungan
dengan
kejadian
dicatat atau
dilaporkan
pada formulir
yang sesuai
Seluruh stap
disarankan
menggunaka
n prosedur
keamanan
perusahaan
dan metode
yang tepat
6. pelaksanaan

dalam
Seluruh

prosedur

kegiatan

penyelamatan

pertolongan

pertama dan

pertama yang

Cardio-

dilakukan

Pulmonary

dicatat atau

Resusciation

dilaporkan

(CPR)

berdasarkan

Modul OPKR 10
016 C

2
4

2
4

SUB KOMPETENSI

KRITERI
A

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

KINERJA
Operation
Prosedure),
peraturan K3L
(Keselamatan
dan Kesehatan
Kerja dan
Lingkungan)
yang berlaku,
dan prosedur
atau kebijakan
7. Mengikuti

perusahaan
Tindakan

prosedur pada

pengamanan

tempat kerja

terhadap

untuk

limbah padat,

pengamanan

cair, gas, dan

dan

kebisingan

pengendalian

ditempat

limbah

kerja dikenali
dan dilakukan
Seluru kegiatan
pengendalian
dan
pengamanan

Modul OPKR 10
016 C

2
5

2
5

SUB KOMPETENSI

KRITERI
A

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

KINERJA
ditempat
kerja
dilakukan
berdasarkan
SOP (Standard
Operation
Prosedure),
peraturan K3L
(Keselamatan,
Kesehatan
Kerja dan
Lingkungan),
yang berlaku,
dan prosedur
atau kebijakan
perusahaan

Modul OPKR 10
016 C

2
6

2
6

G. CEK KEMAMPUAN

Sebelum mempelajari modul ini, isilah cek list kemampuan yang


telah Anda miliki dengan sikap jujur dan dapat
dipertanggungjawabkan.
No.
1.

PERTANYAAN

YA

TIDAK

Mengetahui dan menerapkan prosedur


keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan

2.

Mengetahui bahaya-bahaya yang mungkin


terjadi ditempat kerja

3.

Mengetahui cara menghindari bahaya-bahaya


yang mungkin terjadi ditempat kerja

4.
5.

Memelihara kebersihan perlengkapan dan area


kerja
Menempatkan pemadam kebakaran

6.

Mengetahui jenis-jenis pemadam kebakaran

7.

Menggunakan pemadam kebakaran

8.

Menerapkan prosedur darurat

9.

Menjalankan dasar-dasar keamanan

10.

Melaksanakan prosedur penyelamatan pertama


dan Cardio-Pulmonary Resusciation (CPR)

11.

Menerapkan prosedur pengamanan dan


pengendalian limbah

Modul OPKR 10
016 C

2
7

Modul OPKR 10
016 C

2
8

BAB. II
PEMELAJARA
N
A. Rencana Belajar Peserta Diklat
Rencanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di bawah ini dan mintalah bukti belajar
kepada guru jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan.

Jenis kegiatan

Mengetahui
Pengertian
K3
Mengetahui
Syarat K3
Mengetahui
jenis

bahaya

dan

cara

menghindarin
Teknik
Pengangkatan/
pemindahanSec
ara manual
Menggunakan
pakaian dan
alat
pengaman
Menggunakan
Perlengkapan
pemadam
kebakaran
Prosedur pada
tempat kerja
untuk
mengindentifika
si bahaya dan
penghindaranny
Pemeliharaan
kebersihan
perlengkapan
dan area kerja
Penempatan dan

Tanggal

Waktu

Tempa

Alasan

Perubaha

belaja

Tanda
tanga
n
guru

Jenis kegiatan

pengindentifikas
ian jenis
pemadam
kebakaran,
penggunaan dan
prosedur
pengoperasian
ditempat
kerja
Pelaksanaan
prosedur
darurat
Menjalan
dasar dasar
prosedur
keamanan
Pelaksanaan
prosedur
penyelamatan
pertama dan
cardio
pulmonary
resuscitation
Prosedur pada
tempat kerja
untuk
pengamanan dan
pengendalian

Tanggal

Waktu

Tempa

Alasan

Perubaha

belaja

Tanda
tanga
n
guru

B. Kegiatan Belajar Siswa


Kegiata Belajar 1: Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja

a. Tujuan Kegiatan Belajar 1


1) Siswa dapat memahami Pengertian Keselamatan Kerja.
2) Siswa dapat mengenal bahaya yang terjadi diarea kerja.
3) Siswa dapat memahami penggunaan pakaian kerja.
4) Siswa

dapat menjelaskan Teknik

pengangkatan/pemindahan secara manual.


b. Uraian Materi 1
UNDANG-UNDANG
K3
1) Pengertian Keselamatan Kerja

Safe adalah aman atau selamat.


Safety menurut kamus adalah mutu suatu keadaan
aman atau
kebebasan dari bahaya dan kecelakaan.
Keselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha
untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman
bebas dari kecelakaan
Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang
tidak diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan
menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa manusia.
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam
hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan disuatu
tempat kerja.
Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan
dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah
manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada
kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia
pada khususnya.

2) Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja


Dari pemahaman diatas sasaran keselamatan kerja adalah:
a) Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
b) Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan.
c) Mencegah/ mengurangi kematian.
d) Mencegah/mengurangi cacat tetap.
e) Mengamankan

material,

konstruksi,

pemakaian,

pemeliharaan bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin,


instalasi dan lain sebagainya.
f) Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras
tenaga kerja dan menjamin kehidupan produktifnya.
g) Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan
sumber- sumber produksi lainnya.
h) Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan
aman sehingga dapat menimbulkan kegembiraan
semangat kerja.
i) Memperlancar,

meningkatkan

dan

mengamankanproduksi industri serta


pembangunan
Dari sasaran tersebut maka keselamatan kerja ditujukan
bagi:
a) Manusia (pekerja dan masyarakat)
b) Benda (alat, mesin, bangunan dll)
c) Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan
tumbuh- tumbuhan).
3) Syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 pasal 3
syarat- syarat keselamatan kerja ayat 1 bahwa dengan
peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syarat
keselamatan kerja untuk:
a) Mencegah dan mengurangi kecelakaan
b) Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
c) Mencegah dan mengurang bahaya peledakan

d) Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri


pada waktu kebakaran atau kejadian lain yang
berbahaya
e) Memberi pertolongan pada kecelakaan
f) Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja
g) Mencegah

dan

mengendalikan

timbulnya

atau

menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran,


asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau
radiasi, suara dan gelora.
h) Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit
akibat kerja, baik fisik maupun psikis, keracunan,
infeksi dan penularan.
i) Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
j) Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.
k) Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat
kerja.
l) Mengamankan dan memperlancar pengangkutan
orang-orang, binatang, tanaman atau barang.
m) Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
n) Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar
muat, perlakuan dan penyimpanan barang.
o) Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
p) Menyesuaikan

dan

menyempurnakan

pengamanan

pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi


bertambah tinggi.
PENGENALAN BAHAYA PADA AREA KERJA
Bila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan
kerja diperusahaan/industri, manusia menganggap bahwa
kecelakaan terjadi karena musibah, namun sebenarnya setiap
kecelakaan disebabkan oleh salah satu faktor sebagai berikut,
baik secara sendiri- sendiri atau bersama-sama, yaitu:
1) Tindakan tidak aman
sendiri (unsafe act)

dari

manusia

itu

a) Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan


pekerjaan.
b) Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.

c) Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang


diwajibkan.
d) Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya.
2) Keadaan

tidak aman

lingkungan kerja

dari
(unsafe

condition)
a) Mesin-mesin yang rusak tidak diberi pengamanan,
kontruksi kurang aman, bising dan alat-alat kerja yang
kurang baik dan rusak.
b) Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia
(becek atau licin, ventilasi atau pertukaran udara ,
bising atau suara-suara keras, suhu tempat kerja, tata
ruang kerja/ kebersihan dan lain-lain).
Apakah kecelakaan dapat dicegah?
Akhirnya timbul pertanyaan apakah kecelakaan yang
merugikan itu dapat dicegah? Pada prinsipnya setiap
kecelakaan dapat diusahakan untuk dicegah karena:
a) Setiap kecelakaan pasti ada sebabnya.
b) Bilamana sebab-sebab kecelakaan itu dapat kita
hilangkan maka kecelakaan dapat dicegah.
Bagaimana kecelakaan dapat dicegah?
Pencegahan kecelakaan adalah suatu usaha

untuk

menghindarkan tindakan-tindakan yang tidak aman dari


pekerja serta mengusahakan lingkungan kerja yang
tidak mengandung factor-faktor yang membahayakan
(unsafe condition).
Sebab-sebab seseorang melakukan tindakan tidak
aman
a) Karena tidak serius/disiplin.
b) Karena tidak mampu/tidak bisa.

c) Karena tidak mau.

Bagaimana mengatasi lingkungan lingkungan


yang tidak aman?
a)

Dihilangkan, sumber-sumber bahaya atau keadaan


tidak aman tersebut agar tidak lagi menimbulkan
bahaya, misalnya alat-alat yang rusak diganti atau
diperbaiki.

b) Dieleminir/diisolir, sumber bahaya masih tetap


ada, tetapi diisolasi agar tidak lagi menimbulkan
bahaya, misalnya bagian-bagian yang berputar pada
mesin

diberi tutup/pelindung atau menyediakan

alat-alat keselamatan kerja.


c)

Dikendalikan,

sumber

bahaya

tidak

aman

dikendalikan secara teknis, misalnya memasang


safety valve pada bejana-bejana tekanan tinggi,
memasang alat-alat kontrol dsb.
Untuk mengetahui adanya unsafe condition harus
dilakukan pengawasan yang seksama terhadap
lingkungan kerja.
3) Keselamatan Kerja di Perbengkelan Otomotif.
a) Kenakan celana tanpa kantong yang tidak tertutup
karena kantong celana dapat menyebabkan kemasukan
bunga api atau zat-zat yang merugikan.
b) Kenakan sepatu yang sesuai dan rawat baik-baik (dalam
kondisi baik). Sepatu usahakan bersol kuat atau bersol
baja yang di tengahnya dapat melindungi dari luka
akibat

benda

tajam

dan

paku

yang

menonjol.

Perlindungan utama terhadap benda, sepatu bersol baja


di tengahnya melindungi dari kejatuhan benda-benda
berat.

c) Jaga

rambut

panjang

dengan

topi

atau

penutup

kepala yang rapat seperti disarankan dalam peraturan.


Apabila rambut anda

panjang dapat dengan mudah tersangkut mesin, misal


mesin bor, beberapa orang terluka karena itu.
d) Jangan

memakai

cincin

atau

jam

karena

sangat

berbahaya hingga anda dapat kehilangan jari-jari.


Ketika bekerja pada kendaraan tersangkut mesin dapat
menyebabkan hubungan pendek arus listrik sehingga
menyebabkan kebakaran.
e) Gunakan
sesuai

perlengkapan
dengan

perlindungan

pekerjaan.

pribadi

Beberapa

yang

peralatan

perlindungan yang tersedia harus dikenakan secara


benar pada semua

situasi kerja. Sehingga dapat

menyelamatkan diri dari kemungkinan terluka. Pelajari


tujuan masing-masing nomor item atau barang pada
tempat latihan yang tersedia, yang terdiri atas helm
pengaman,

penutup

muka,

pelindung

telinga,

respirator, sarung tangan dan apron.


f) Kenakan kaca mata penyelamat ketika menggunakan
gerinda atau mesin bubut dan beberapa tugas lainnya
agar debu atau material tidak dapat masuk ke mata.
g) Hindari

berbaring

pada

lantai

beton

atau

lantai

sejenis ketika bekerja di bawah kendaraan. Gunakan


selalu kain krep atau bahan penutup untuk berbaring
karena

berhubungan

dengan

lantai

dingin

dapat

merusak kesehatan, terutama dalam waktu yang lama.


PENGGUNAAN PAKAIAN PENGAMAN
1) Syarat-syarat pakaian perlindungan atau
pengamanan
a) Pakaian kerja harus dapat melindungi pekerja
terhadap bahaya yang mungkin ada.
b) Pakaian kerja harus seragam mungkin dan juga
ketidak- nyamanannya harus yang paling minim.

c) Kalau bentuknya tidak menarik, paling tidak harus


dapat diterima.
d) Pakaian kerja harus tidak mengakibatkan bahaya
lain, misalnya lengan yang terlalu lepas atau ada
kain yang lepas yang sangat mungkin termakan
mesin.
e) Bahan

pakaiannya

harus

mempunyai

derajat

resistensi yang cukup untuk panas dan suhu kain


sintesis (nilon, dll) yang dapat meleleh oleh suhu
tinggi seharusnya tidak dipakai.
f) Pakaian kerja harus dirancang untuk menghindari
partikel- partikel panas terkait di celana, masuk di
kantong atau terselip di lipatan-lipatan pakaian.
g) Overall katun memenuhi semua persyaratan

yang

disebutkan di atas dan karenanya overall katun


adalah

yang paling banyak digunakan sebagai

pakaian kerja.
h) Dasi, cincin dan jam tangan merupakan barangbarang

yang

menimbulkan

mempunyai

kemungkinan

besar

bahaya karena mereka itu dapat

dimakan mesin, dan akan menyebabkan kecelakaan


jika para pekerja tetap memakainya. Jam tangan dan
cincin menambah masalah pada bahan kimia dan
panas dengan berhenti menghilangkan bahaya.
2) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menggunakan pakaian kerja
a) Kenakan pakaian yang tahan terhadap api, tertutup
rapat, dan berkancingkan.
b) Kenakan katun atau wol dan sebagainya guna
menghindari bahan buatan yang mudah terbakar
baik baju atas maupun baju bawah.

c) Baju yang longgar dan tidak berkancing atau t-shirt


atau

berdasi,

sabuk

mengait putaran mesin.

dapat

dengan

mudah

d) Kancing

harus

ditutupi

bahan

penutup

untuk

mencegah kerusakan permukaan ketika bekerja di


atas tonggak atau penyangga dan sebagainya.

PAKAIAN KERJA
1. Pilihlah

pakaian

kerja

yang kuat dan betulbetul


cocok

sehingga

merasa

senang dalam pekerjaan.


Hindari pakaian dengan
ikat

pinggang,

gesper

dan

kancing

yang

menonjol

yang

menyebabkan

dapat

kerusakan

pada

kendaraaan

pada

waktu

bekerja.

Kami

anjurkan

memakai

seragam Mekanik Toyota


(Overall)

yang

khusus

didisain

dengan

memperhatikan

halhal

diatasi.
2. Sebagai tindakan keamanan terhadap luka atau
terbakar,

kulit

harus

selalu

tertutup,

kecuali

terpaksa benar.
3. Jagalah pakaian Anda agar selalu bersih waktu
bekerja, sebab oli dan kotoran pada pakaian Anda
akan mengotori kendaraan

SEPATU KERJA
Pililah alas kaki yang kuat untuk bekerja. Adalah
berbahaya memakai sandal atau alas kaki yang

mudah tergelincir dan karenanya jangan dipakai.


Sandal

dan

sejenisnya

lebih

pemakaianya terluka karena

memungkinkan

kejatuhan

benda. Dianjurkan memakai sepatu boot atau sepatu


yang mempunyai sol yang tidak licin serta berkulit
keras.

SARUNG TANGAN
Pada waktu mengangkat benda benda berat atau
memindahkan
sejenisnya

pipa

buang

dianjurkan

yang

memakai

panas

sarung

dan

tangan,

walaupun tidak ada suatu peraturan khusus yang


mengatur

cara

pemeliharaan

pemakaiannya
biasa.

untuk

Terutama

pekerjaan

pada

waktu

mengebor dan menggerinda serta pekerjaan di


kamar mesin dengan mesin hidup, memungkinkan
timbulnya

bahaya tersangkutnya sarung tangan

pada bagian yang berputar. Karena itu dalam hal


seperti ini sarung tangan jangan dipakai.
3) Alat-alat pelindung anggota badan
Badan kita terdiri dari beberapa bagian, semuanya itu
harus terlindung diwaktu melaksanakan pekerjaan.
Alat-alat pelindung bagian adalah sbb:
a) Alat pelindung mata,
Mata

harus

terlindung

dari

panas,

menyilaukan dan juga dari debu.

sinar

yang

Gb. Kacamata Debu

Gb. Kacamata
Las Listrik

b) Alat pelindung kepala,


Topi atau helm adalah alat pelindung kepala bila
bekerja pada bagian yang berputar, misalnya bor
atau

waktu

sedang

mengelas,

hal

ini

untuk

menjaga rambut terlilit oleh putaran bor atau


rambut terkena percikan api.

Gb. Alat Pelindung


Kepala

c) Alat pelindung telinga


Untuk melindungi telinga dari gemuruhnya mesin
yang

sangat

bising

letupan-letupan.

juga

penahan

bising

dari

Gb. Alat Pelindung Telinga

d) Alat pelindung hidung,


Adalah

alat

pelindung hidung

dari

kemungkinan terhisapnya gas-gas beracun.

Gb. Alat Pelindung Hidung

e) Alat pelindung tangan


Alat ini terbuat dari berbagai macam bahan
disesuaikan dengan kebutuhannya, antara lain:

Sarung

tangan

kain,

digunakan

untuk

memperkuat pegangan supaya tidak meleset.

Sarung tangan asbes, digunakan terutama


untuk

melindungin

tangan

terhadap

bahaya

panas.

Sarung

tangan

kulit,

digunakan

untuk

melindungi tangan dari benda-benda tajam pada


saat mengangkat suatu barang.

Sarung tangan karet, digunakan pada waktu


pekerjaan pelapisan logam, seperti vernikel,
vercrhoom dsb. Hal ini untuk mencegah tangan
dari bahaya pembakaran asam atau kepedasan
cairan.

Gb. Macam-macam Sarung Tangan

f) Alat

pelindung

tusukan benda

kaki,

tajam

untuk

atau

menghindarkan

terbakar

oleh

zat

kimia. Terdapat dua jenis sepatu yaitu pengaman


yang bentuknya seperti halnya sepatu biasa hanya
dibagian ujungnya dilapisi dengan baja dan sepatu
karet digunakan untuk menginjak permukaan yang
licin, sehingga pekerja tidak terpeleset dan jatuh.
g)

Plat Besi Pelindung


Gb. Alat Pelindung Kaki (Sepatu) Dengan Plat Besi
Pelindung

h) Alat pelindung badan,


Alat ini terbuat dari kulit sehingga memungkinkan
pakaian biasa atau badan terhindar dari percikan
api,

terutama

pada

waktu

mengelas. Lengan baju jangan

menempa

dan

digulung, sebab lengan baju yang panjang


akan melindungi tangan dari sinar api.

Gb. Alat Pelindung Badan

TEKNIK PENGANGKATAN/PEMINDAHAN SECARA


MANUAL
1) Cara mengangkat benda
Pengikatan

beban

yang

berat

akan

aman

bila

diketahui letak garis kerja gaya berat beban yang


dimaksud. Ikatlah beban seimbang pada garis kerja
gaya beratnya. Tali pengikat dengan sambungan yang
telah

diuji

kekuatannya

akan

menghasilkan

keselamatan kerja. Dibawah ini diperlihatkan


pemindahan benda yang berat.

teknis

2) Cara mengangkat dan memikiul benda


a. Waktu mengangkat benda, usahakanlah agar tubuh
tetap tegak
b. Membagibagi berat beban sama rata.
c. Biarkan susunan tulang dari tubuh menyokong
dan menopang beban.
d. Gunakan alat pemikul seperti penyandang, ambil
kulit atau pikulan.

3) Mencegah terjadinya kecelakaan

Risiko terjadi luka dan kerugian pada kelengkapan


untuk

mengubah

pengangkatan

yang

sederhana;

sebelum mengangkat dan melakukan sesuatu dengan


tenaga

orang

pada

permulaan

pekerjaan

harus

berhatihati. Ruang kerja harus bebas dari segala


rintangan. Penghindaran

rintangan adalah tindakan

untuk keselamatan tempat.

4) Penuntun cara mengangkat dengan tangan


Cara yang benar mengangkat dengan tangan.
Tulang punggung manusia bukanlah mesin angkat yang
efisien dan dapat mudah rusak bila dipergunakan cara
cara yang tidak benar.
a. Suatu

angkatan

kedudukan

hendaknya

sipangangkat

dimulai

dalam

sikap

dengan
yang

seimbang dengan meletakkan kedua belah kaki


agak

meregang

dan

barang yang diangkatnya

harus di dekatkan dengan

badan. Yakinlah bahwa

barang itu ada pegangan pengamannya. Sebelum


mengangkat punggung harus tegak dan

dalam

kedudukan sedikit mungkin dengan barang yang


diangkat.

b. Untuk mengangkat beban, mula mula luruskan


kaki.

Cara ini untuk menyakinkan bahwa daya

angkat kita sedang disalurkan benar benar melalui


urat urat dan tulang.
c. Untuk

melengkapi

angkatan,

luruskanlah

badan

bagian atas sampai dengan keadaan tegak


5) Pengangkatan dengan dongkrak dan penopang
Dongkrak adalah alat untuk menaikkan kendaraan guna
mempermudah pekerjaan reparasi dibagian casis. Ada
beberapa jenis dongkrak seperti jenis hidrolis, jenis
udara

tekan,

tergantung

pada

kapasitas

pengangkatannya.

6) Penyangga
Penyangga untuk menunjang kendaraan yang sedang
diangkat

guna

pengamanan

sewaktu

melakukan

perbaikan.
Pada waktu menggunakan alat pengangkat, dongkrak
atau penyangga, utamakan keamanan kerja karena
kesalahan kecil dapat menyebabkan kecelakaan besar.

7) Lokasi dongkrak dan penyangga


Untuk mencegah agar tempat penempatan dongkrak
dan penyangga tidak rusak, pilihlah tempat-tempat
yang kuat, serta

c. Rangkuman
1) Keselamatankerja

adalah suatu usaha untuk

menciptakan keadaan lingkuan kerja yang aman bebas dari


kecelakaan.

2) Dalam perusahaan harus menjamin keselamatan


pekerjanya yang telah diatur menurut undang-undang
kerja ayat 1.

3) Bila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan


kerja diperusahaan/industri, manusia menganggap bahwa
kecelakaan terjadi karena musibah, namun sebenarnya
setiap kecelakaan disebabkan oleh tindakan tidak aman
dari manusia itu sendiri (unsafe act) dan Keadaan tidak
aman dari lingkungan (unsafe condition)
4) Penggunaan Pakaian kerja harus mengacu pada
keselamatan kerja dan disesuai dengan bidang
pekerjaannya.
5) Teknik

Pengangkatan/pemindahan

hendaknya

memperhatikan

secara

berat

manual

benda,

daerah

pengangkatan dan alat pengangkatannya.


d. Tugas
Setelah anda mempelajari modul Keselamatan,Kesehatan
Kerja, cobalah anda mengerjakan latihan dibawah ini dengan
demikian anda akan dapat menjelaskan materi ini.
1. Jelaskan pengertian K3?
2. Sebutkan tujuan K3?
3. Sebutkan sebab-sebab kecelakaan?
Untuk

memeriksa

disediakan

hasil

latihan

anda,

bagian

ini

tidak

kunci jawaban. Hasil latihan anda sebaiknya

dibandingkan

dengan

hasil

latihan

peserta

diklat

lain.

Diskusikan dalam kelompok untuk hal yang berbeda. Jika


terdapat hal-hal yang tidak dapat diatasi, bawalah hal
tersebut kedalam pertemuan tutorial.
e. Test formatif
1. Sebutkan penyebab kecelakaan kerja yang diakibatkan
tindakan tidak amam dari manusia itu sendiri (unsafe act)!
2. Untuk siapakah keselamatan kerja ditujukan, sebutkan?
3. Sebutkan 5 alat-alat keselamatan kerja?
4. Mengapa pada saat bekerja tidak boleh memakai cincin?

5. Jelskan fungsi dongkrak di bengkel otomotif?


f. Kunci jawaban formatif
1. Penyebab kecelakaan:
a) Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan
pekerjaan.
b) Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.
c) Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang
diwajibkan.
d) Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya.
e) Keselamatan ditujukan pada
f) Manusia (pekerja dan masyarakat).
g) Benda (alat, mesin, bangunan dll).
h) Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan
tumbuh- tumbuhan.
2. Alat Keselamatan kerja terdiri dari:
a) Alat pelindung Kepala.
b) Alat pelindung tangan.
c) Alat pelindung telinga.
d) Alat pelindung badan.
e) Alat pelindung kaki.
3. Karena memakai cincin sangat berbahaya hingga anda
dapat kehilangan jari-jari. Ketika bekerja pada kendaraan
tersangkut mesin dapat menyebabkan hubungan pendek
arus listrik sehingga menyebabkan kebakaran.
4. Dongkrak adalah alat

untuk menaikkan kendaraan

guna mempermudah pekerjaan reparasi dibagian casis.


g. Lembar Kerja
CARA MENDONGKRAK KENDARAAN
1) Alat dan Bahan
a) 1 unit mobil lengkap

b) 1 unit engine stand


c) Dongkrak buaya 2 ton
d) Mesin katrol
e) Rantai/tali
f) Jack Stand
g) Kayu untuk pengganjal
h) Lap/majun
2) Keselamatan Kerja
a) Pengangkatan dapat mengakibatkan kecelakaan jika
dilakukan dengan tidak benar. Pengangkatan beban
yang terlalu berat oleh seseorang dapat menyebabkan
kecelakaan

meskipun diangkat dengan cara yang

benar. Perhatikan peraturan tentang beban maksimum


yang diijinkan untuk diangkat dan gunakan cara yang
aman
b) Berhati-hatilahbila mendongkrak mobil pastikan
bahwah penempatannya sudah tepat
3) Langkah Kerja
a) Persiapkan alat dan bahan praktik pada tempat yang
datar dan terang
b) Perhatikan instruksi praktik yang disampaikan
guru/instruktur
c) Pelajari cara-cara pengangkatan dengan menggunakan
katrol atau dongkrak
d) Pasanglah penyangga pada tempat kuat dan aman
ikuti petunjuk yang ada di dalam buku
pedoman reparasi
e) Buatlah catatan catatan penting kegiatan praktik
secara ringkas
f) Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan
yang telah digunakan seperti keadaan semulan serta
bersihkan tempat kerja!

4) Tugas
a) Buatlah laporan Praktikum secara ringkas dan jelas!
b) Buatlah Rangkuman pengetahuan baru yang anda
peroleh setelah mempelajari materi pada kegiatan 1!
Kegiatan Belajar 2: Pemeliharaan Kebersihan
,Perlengkapan dan
Area Kerja
a. Tujuan
1) Siswa memahami cara pemilihan alat-alat, bahan dan
perlengkapan kebersihan
2) Siswa memahami pelaksanaan metade kebersihan
3) Siswa memahami cara-cara penyimpanan barang
4) Siswa memahami cara Pemeliharaan dalam Penataan
Tempat Kerja.
b. Uraian Materi
ALAT-ALAT KEBERSIHAN
Alat-alat kebersihan yang diperlukan pada bengkel ,khususnya
bengkel otomotif terdiri dari:
1) Sapu ijuk berfungsi untuk membersihkan lantai berupa
kotoran sampah kering atau debu
2) Sapu lidi berfungsi untuk membersihkan halaman bengkel
dari sampah-sampak kering.
3) Alat Pel berfungsi untuk membersihkan air atau zat cair
dari lantai.
4) Vacuum Cleaner berfungsi untuk menyedot debu/kotoran
yang

tidak

dapat

dibersih

dengan

sapu

atau

kain

pel,misalnya; Sofa, karpet, dan saluran ventilasi udara,


baik pada

ruangan

bengkel ataupun pada kendaraan

yang sedang diperbaiki.

5) Pasir/serbuk kayu berfungsi untuk menyerap


tumpahan oli atau minyak pada lantai, sebelum
disapu atau dipel.

Gambar. Menjaga kebersihan lingkungan kerja

Metode Pembersihan
Banyak orang menggunakan angin dari kompressor untuk
menghilangkan debu dari pakaian, bangku kerja, struktur,
almari dan fiting lampu. Hal ini beresiko tinggi dan berbahaya
karena dapat menimbulkan ledakan debu. Debu dan partikel
kotor lainnya dapat terhirup atau mengenai mata yang tidak
terlindungi.
Bahaya dari terhirupnya asbestos fibres (debu rem) dapat
menyebabkan kangker paru-paru, hal ini tidak secara luas
disadari bahwa hampir semua short fiber terhirup paru-paru
dapat mengakibatkan kerusakan yang sama. Peralatan vacum
cleaner yang tepat dengan alat untuk menjangkau sudutsudut yang sempit, filter debu yang terpelihara dengan baik
adalah sesuatu hal yang harus dilakukan pada pekerjaan yang
menimbulkan debu.
Sapu, sikat untuk membersihkan lantai, alat-alat pembersih
dan sabun detergen atau larutan pembersih harus tersedia
untuk digunakan oleh para pekerja.
Pada saat membersihkan ruangan, pindahkan matrial yang
tidak diperlukan ketempat dimana material tersebut dapat

dengan mudah dipindahkan ke tempat sampah. Jangan di


sebarkan di atas lantai.

V.

Tempat penampungan limbah harus dikosongkan secara


periodik dan isinya (limbah) dimusnahkan dengan cara yang
direkomendasikan/ dianjurkan.
Penyimpanan

Masalah yang biasanya timbul pada hal penyimpanan adalah


tidak cukupnya tempat/ruang untuk meletakkan barangbarang. Pada beberapa instansi masalah ini dapat diatasi
dengan menambah rak-rak peralatan dan material.
Faktor-faktor

yang

harus

dipertimbangkan

pada

sistem

penyimpanan barang:
1) Penyimpanan material harus direncanakan terlebih dahulu.
2) Barang-barang yang sering digunakan diletakkankan pada
tempat yang terdekat dengan pekerja dan barang yang
lebih berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai.

Gambar . Menyimpan barang pada ketinggian yang


sesuai

3) Alarm, lampu penerangan, saklar dan panel kontrol,


peralatan

pertolongan

pertama

dan

fasilitas

cuci,

kesemuanya ini harus lancar/berfungsi baik.


4) Pemadam kebakaran harus mudah dicapai/didapatkan.
5) Jalan keluar/masuk dan jalan/gang kerja harus bebas
hambatan
6) Tabung-tabung
terbakar

yang

berisi

cairan,

gas

yang

mudah

atau beracun, zat kimia yang reaktif harus

disimpan di dalam bangunan yang terpisah dan harus


mematuhi MSDS recommendations.

7) Wadah-wadah barang, rak, palet digunakan dimana itu


dimungkinkan, dengan peralatan penanganan mekanik
yang sesuai.
8) Pipa-pipa,

ruji-ruji

dan

material

bulat

lainnya

harus

ditumpuk dalam lapisan-lapisan yang terpisah oleh strip


pada ujung-ujungnya atau di dalam rak.
9) Lembaran baja, khususnya plat tipis, berbahaya jika
diangkat dengan tangan, harus ditangani secara mekanik.
10) Material

yang

mudah

terbakar

(seperti

kain

yang

berminyak) tidak boleh ditumpuk dalam tumpukan yang


tinggi.
Pemeliharaan dalam Penataan Tempat Kerja

Di bawah ini diberikan tiga contoh latihan penataan tempat


kerja yang baik:
1) Bagi pekerja yang mengambil kotak peralatan untuk
memelihara

atau

memperbaiki

kendaraan,

peralatan-

peralatan atau mesin- mesin.

Gambar . Sebuah kotak alat pekerja

2) Buatlah apa yang akan dikerjakan menjadi aman

untuk

dikerjakan. Putuskan dari segala sumber listrik.


3) Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak
terkena kotoran.
4) Bersihkan seluruh sisa kotoran yang timbul dari kegiatan
pembersihan di atas.
5) Gunakan

peralatan

yang

melebihi beben kerjanya.

cocok,

dan

jangan

sampai

6) Sebelum membuka tabung, container atau pipa, tanyakan


pada diri anda sendiri bagaimana jika benda-benda
tersebut berisi cairan?
7) Cairan yang dialirkan dari bak penampung harus dibuang
dengan cara yang benar bukan dibuang pada saluran air.
8) Tempatkan bagian kendaraan yang sudah dilepas ke
dalam container.
9) Simpan bagian-bagian yang tak terbungkus dalam suatu
form atau urutan. Gunakan sistem pelabelan jika anda
belum terbiasa dengan asembling/perakitan.
10) Jangan simpan bagian kendaraan di tempat yang
terganggu oleh pergerakan atau jalan masuk.
11) Amankan sudut-sudut tajam , tonjolan tajam, dan
bagian tajam lainnya.
12) Gunakan penutup debu jika diperlukan.
13) Gantikan bagian/parts yang rusak.
14) Setelah merakit ulang lepaskan semua karat dan perbaiki
cat kendaraan yang rusak.
15) Hilangkan penetesan dan kebocoran-kebocoran.
16) Buang barang yang sudah tidak akan digunakan lagi.

Gambar . Buang benda-benda yang sudah tidak


penting/terpakai

Bagi pekerja yang akan bekerja pada bangku kerja

1) Gunakan rak, laci meja dan almari untuk menyimpan


peralatan dan pisahkan setiap bagiannya.
2) Simpan barang yang sering dipakai sitempat yang dekat
dan simpan barang yang berat dalam ketinggian yang
sesuai.
3) Bersihkan kembali bangku kerja setiap akhir pekerjaan
dan setiap akhir jam kerja.
4) Bersihkan kembali peralatan sebelum dikembalikan pada
tempat penyimpanannya.

Gambar . Sebuah tempat kerja yang diatur dengan baik

Pada saat anda bekerja, jangan sampai barang/benda kerja


anda tercecer di daerah kerja selain daerah kerja anda.
Setiap tiga bulan, cuci permukaan cat disekitar daerah kerja
anda kemudian dilanjutkan dengan laci dan almari anda,
simpan kembali atau buang barang yang sudah tidak dipakai
sementara waktu khususnya zat pembersih, zat-zat kimia dan
produk-produk bahan bakar.
Hindari menghiasi bangku kerja, dinding, almari dsb dengan
gambar wanita, pakaian dan kertas kerja.

Bagi pekerja yang sedang mengerjakan mesin-mesin


(Mesin pengangkat, mesin bubut dll)
1) Gunakan rak-rak, laci, dan almari untuk menyimpan alatalat dan setiap alat mempunyai tempat sendiri-sendiri.
Simpan alat yang sering digunakan di tempat yang dekat
dan benda/alat yang berat pada ketinggian yang sesuai.
2) Bersihkan kembali permukaan tempat kerja pada saat
selesai tiap- tiap pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.
3) Lumasi mesin sesuai dengan instruksi buku petunjuk
dari pabrik pembuatnya.
4) Bersihkan mesin setiap seminggu sekali.
5) Cuci permukaan mesin yang dicat setiap tiga bulan.
6) Lakukan tindakan anti karat pada akhir pekan dan hari
libur dan hilangkan segera jika timbul karat.
7) Hilangkan serpihan dari mesin segera dan ambil langkah
untuk menhentikan penyebabnya.
8) Kembalikan seluruh alat ke tempat masing-masing pada
setiap akhir pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.
9) Rawat dan perbaiki mesin pada saat diperlukan. Tindakan
pencegahan

lebih

diutamakan

daripada

menunggu

bencana terjadi

c. Rangkuman
1. Alat-alat kebersihan sangat diperlukan pada setiap tempat
untuk

menjaga

kondisi

tempat

kerja

bebas

dari

debu,kotoran dan minyak.


2. Metode

penyimpanan

hendaknya

material

harus

direncanakan terlebih dahulu. Barang-barang yang sering


digunakan diletakkankan pada tempat yang terdekat
dengan pekerja dan barang yang lebih berat ditaruh pada
ketinggian yang sesuai.

3. Pemeliharaan dalam Penataan Tempat Kerja Buatlah apa


yang akan dikerjakan menjadi aman untuk dikerjakan.
Putuskan dari segala sumber listrik.
4. Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak
terkena kotoran.
5. Bersihkan seluruh sisa kotoran yang timbul dari kegiatan
pembersihan di atas.
6. Gunakan

peralatan

yang

cocok,

dan

jangan

sampai

melebihi beben kerjanya.


d. Tugas
Setelah

mempelajari

Modul

Pemeliharaan

Kebersihan

,perlengkapan dan area Kerja ini cobalah anda melakukan


kegiatan Pembersih dan penataan ruang praktek, setelah
selasai mintalah Pendapat atau saran pada instruktur tentang
hasil kerja anda!
e. Test Formatif
1. Deskripsikan alasan mengapa angin kompressor tidak
boleh digunakan sebagai suatu metode pembersihan!
2. Sebutkan

faktor

yang

harus

diperhatikan

dalam

merencanakan suatu sistem penyimpanan!


3. Sebutkan 5 contoh pelatihan penataan tempatkerja untuk
pekerja yang sedang menggunakan kotak alat untuk
memperbaiki kendaraan/mesin-mesin yang lain!
4. Sebutkan 3 contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk
pekerja yang bekerja di bangku kerja!
5. Sebutkan 4 contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk
pekerja yang bekerja dengan mesin (alat pengangkat,
mesin bubut, dll)!

f. Kunci Jawaban formatif


1. Deskripsi alasan mengapa angin kompressor tidak

bolehdigunakan sebagai suatu metode pembersihan


Hal tersebut dapat menimbulkan ledakan/hamburan
debu, sehingga dapat terhirup atau mengenai mata.
2. Faktor- faktor yang harus diperhatikan dalam
merencanakan suatu sistem penyimpanan adalah:

Penyimpanan material harus direncanakan terlebih


dahulu.

Barang-barang yang sering digunakan diletakkankan


pada tempat yang terdekat dengan pekerja dan
barang yang lebih berat ditaruh pada ketinggian yang
sesuai.

Alarm, lampu penerangan, saklar dan panel kontrol,


peralatan pertolongan pertama dan fasilitas cuci,
kesemuanya ini harus lancar/berfungsi baik.

Pemadam kebakaran harus mudah


dicapai/didapatkan.

Jalan keluar/masuk dan jalan/gang kerja harus bebas


hambatan

Tabung-tabung yang berisi cairan, gas yang mudah


terbakar atau beracun, zat kimia yang reaktif harus
disimpan di dalam bangunan yang terpisah dan harus
mematuhi MSDS recommendations.

Wadah-wadah barang, rak, palet digunakan dimana


itu

dimungkinkan,

dengan

peralatan

penanganan

mekanik yang sesuai.

Pipa-pipa, ruji-ruji dan material bulat lainnya harus


ditumpuk dalam lapisan-lapisan yang terpisah oleh
strip pada ujung- ujungnya atau di dalam rak.

Lembaran baja, khususnya plat tipis, berbahaya jika


diangkat dengan tangan, harus ditangani secara
mekanik.

Material yang mudah terbakar (seperti kain yang


berminyak) tidak boleh ditumpuk dalam tumpukan
yang tinggi.

3) Contoh-contoh
pekerja

pelatihan

penataan

tempatkerja

untuk

yang sedang menggunakan kotak alat untuk

memperbaiki kendaraan/mesin-mesin yang lain.


Buatlah apa yang akan dikerjakan menjadi aman untuk
dikerjakan. Putuskan dari segala sumber listrik.
Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja
tidak terkena kotoran.
Bersihkan seluruh sisa kotoran yangtimbul dari kegiatan
pembersihan di atas.
Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai
melebihi beben kerjanya.
Sebelum

membuka

tabung,

container

atau

pipa,

tanyakan pada diri anda sendiri bagaimana jika bendabenda tersebut berisi cairan?
Cairan yang dialirkan dari bak penampung harus
dibuang dengan cara yang benar bukan dibuang pada
saluran air.
Tempatkan bagian kendaraan yang sudah dilepas ke
dalam container.
Simpan bagian-bagian yang tak terbungkus dalam
suatu form atau urutan. Gunakan sistem pelabelan jika
anda belum terbiasa dengan asembling/perakitan.
Jangan simpan bagian kendaraan di tempat yang
terganggu oleh pergerakan atau jalan masuk.
Amankan sudut-sudut tajam , tonjolan tajam, dan
bagian tajam lainnya.
Gunakan penutup debu jika diperlukan.
Gantikan bagian/parts yang rusak.
Setelah

merakit

ulang,

hilangkan

karat

dan

bersihkan/perbaiki cat yang rusak


Setelah merakit ulang lepaskan semua karat dan
perbaiki cat kendaraan yang rusak.

Tampung di bak sampah barang-barang yang sudah

tidak terpakai lagi.


4. Contoh-contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk
pekerja yang bekerja di bangku kerja:
Gunakan rak, laci meja dan almari untuk menyimpan
peralatan dan pisahkan setiap bagiannya. Simpan
barang yang sering dipakai sitempat yang dekat dan
simpan barang yang

berat dalam ketinggian yang

sesuai.
Bersihkan kembali bangku kerja setiap akhir pekerjaan
dan setiap akhir jam kerja.
Bersihkan kembali peralatan sebelum dikembalikan
pada tempat penyimpanannya.
Pada saat anda bekerja, jangan sampai barang/benda
kerja anda tercecer di daerah kerja selain daerah kerja
anda.
Setiap tiga bulan, cuci permukaan cat disekitar daerah
kerja anda kemudian dilanjutkan dengan laci dan almari
anda, simpan kembali atau buang barang yang sudah
tidak

dipakai

sementara

waktu

khususnya

zat

pembersih, zat-zat kimia dan produk-produk bahan


bakar.
Hindari menghiasi bangku kerja , dinding, almari dsb
dengan gambar wanita, pakaian dan kertas kerja.
5. Contoh- contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk
pekerja yang bekerja dengan mesin (alat pengangkat,
mesin bubut, dll).
Gunakan rak-rak, laci, dan almari untuk menyimpan
alat-alat dan setiap alat mempunyai tempat sendirisendiri. Simpan alat yang sering digunakan di tempat

yang dekat dan benda/alat yang berat pada ketinggian


yang sesuai.
Bersihkan kembali permukaan tempat kerja pada saat
selesai tiap-tiap pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.

Lumasi mesin sesuai dengan instruksi buku petunjuk


dari pabrik pembuatnya.
Bersihkan mesin setiap seminggu sekali.
Cuci permukaan mesin yang dicat setiap tiga bulan.
Lakukan tindakan anti karat pada akhir pekan dan hari
libur dan hilangkan segera jika timbul karat.
Hilangkan

serpihan

dari

mesin

segera

dan

ambil

langkah untuk menhentikan penyebabnya.


Kembalikan seluruh alat ke tempat masing-masing pada
setiap akhir pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.
Rawat

dan

Tindakan

perbaiki

pencegahan

mesin
lebih

pada

saat

diperlukan.

diutamakan

daripada

menunggu bencana terjadi.

Kegiatan Belajar 3: Perlengkapan Pemadam Kebakaran

a. Tujuan
1) Siswa dapat memahami sifat-sifat api
2) Siswa dapat melakukan pencegahan terjadinya api
3) Siswa dapat memahami klasifikasi api
4) Siswa dapat memahami jenis-jenis alat pemadam
kebakaran
5) Siswa dapat memahami prosedur dan metode penggunaan
alat pemadam kebakaran
b. Uraian
Materi Sifat
api
Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan
api.

Gambar 1.

Bahan bakar adalah bahan yang dapat terbakar, baik padat,


cair maupun gas. Bahan yang mudah terbakar adalah setiap
benda yang mudah menyala dan terbakar dengan cepat.
Panas dapat berasal dari nyala api, percikan bunga api,
puntung rokok, gesekan, sumber listrik, pipa panas dan
perlengkapan.
Oksigen umumnya berasal dari udara dan juga sebagian dari
reaksi kimia.
Mencegah api
Tanpa bahan bakar, tidak akan terjadi api.
Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan
dengan cara:
1) Menghilangkan bahan bakar yang tidak diinginkan seperti
sampah dan limbah.
2) Menyimpan bahan bakar dan bahan yang dapat terbakar

dengan hati-hati.

Gambar 2.

Tanpa panas, tidak akan terjadi api.


Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan
dengan cara:
1) Berhati-hati bila bekerja dengan panas.
2) Menghilangkan sumber panas yang tidak diinginkan.
Memadamkan api yang tidak

diinginkan

dengan cara

mendinginkan bahan bakar yang sedang terbakar untuk


menghilangkan panas.

Gambar 3.

Tanpa oksigen tidak akan terjadi api.


Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan
dengan cara menjauhkan bahan bakar yang terbakar agar
tidak berhubungan dengan oksigen. Memadamkan api yang
tidak

diinginkan

dengan

menutupnya

sehingga

tidak

berhubungan dengan oksigen.

Gambar 4.

Api tidak dapat muncul tanpa panas.


Jagalah selalu semua kemungkinan munculnya sumber panas.
1) Berhati-hati dengan listrik.
2) Rawat alat, kabel-kabel, kabel extensi dan stop kontaknya

tetap dalam keadaan baik.

Gambar 5.

3) Gunakan stop kontak yang telah diakui, jangan


berimprovisasi.
4) Jangan membebani kabel berlebihan.
5) Jangan menginjak atau menggilas dengan troli kabel listrik

fleksibel, insulator yang rusak dapat menimbulkan busur


api.

Gambar 6

6) Jangan menggunakan api (sebagai penerangan) tanpa


perlindungan

yang

cukup

agar

api

tersebut

menyambar bahan-bahan yang dapat terbakar.


Berhati-hatilah saat memanaskan atau mengelas.

tidak

a. Singkirkan bahan-bahan yang mudah terbakar

saat

menggunakan lampu semprot (blow lamp), obor gas


dan peralatan potong oksigen.
b. Periksa percikan api dari busur pemotong dan
pengelasan tidak jatuh pada bahan yang dapat
terbakar.
c. Gunakan hanya pemanas yang disarankan.
d. Tempatkan pemanas sedemikian rupa sehingga tidak
terbalik.
e. Jauhkan pemanas dari sekat kayu, kain terpal dan bahan
yang dapat terbakar lainnya.
f. Singkirkan bahan yang dapat terbakar dari peralatan
pemanas, bahan bakar yang panas, knalpot engine, dan
perlengkapan panas lainnya.
g. Patuhi tanda dilarang merokok.
h. Jangan merokok di area yang dapat menimbulkan
kebakaran.
i. Buang puntung rokok pada tempat yang aman.

Gambar 7

Pada sebagian benda seperti kain lap yang berminyak,


panas dapat muncul karena reaksi kimia. Sebagai contoh,
pembakaran

yang

tibatiba

dapat

kebakaran di tumpukan lap tersebut.


1) Kosongkan tempat sampah setiap hari.

menyebabkan

2) Jangan menyimpan timbunan kain yang berminyak di


dalam locker.
Api tidak dapat menyala tanpa panas. Hilangkan semua
bahan- bahan yang dapat terbakar yang tidak diperlukan
sesegera mungkin.
1) Bersihkan tempat kerja anda secara teratur.

Gambar 8

2) Buang kotoran dan limbah pada wadah yang benar.


3) Buang kain lap yang berminyak dan berlemak ke dalam
tempat sampah yang dilengkapi dengan tutup dan seal
perapat.

Gambar 9.

Hati-hati

dengan

gas

yang

mudah

terbakar

(seperti

asetilin,

LPG, dll.) dan cairan yang mudah terbakar

(seperti, bensin, minyak tanah, cairan pembersih, solvent,


tiner, dll.) Gas dan cairan yang

mudah terbakar sebaiknya disimpan pada area yang


terisolasi dan jauh dari sumber panas.

Gambar 10.

1) Rawat semua pipa gas, katup-katup dan perlengkapan


tetap dalam kondisi baik.
2) Gunakan

hanya

alat

tangan

yang

tidak

dapat

menimbulkan percikan bunga api untuk membuka


wadah cairan yang dapat terbakar.
3) Bila cairan yang dapat terbakar diperlukan, gunakan
sesedikit mungkin. Simpan cairan yang dapat terbakar
pada wadah logam yang tertutup.
4) Jangan merokok saat menggunakan cairan yang dapat
terbakar.
5) Bersihkan setiap tumpahan cairan yang dapat terbakar
pada pakaian anda, hindarkan dari sumber panas dan
segera informasikan kepada supervisor anda.
6) Jangan gunakan bensin, minyak tanah atau spiritus
untuk menyalakan api.
Hindarkan debu yang berbahaya. Mungkin beberapa jenis
debu sangat mudah terbakar dan dapat meledak saat
bercampur dengan udara.

1) Bersihkan area yang berdebu sebelum mengelas atau


bekerja dengan peralatan listrik.
2) Hati-hati saat bekerja di dekat perangkat penyedot debu.
3) Jaga tutup kotak debu tetap tertutup dengan rapat.
4) Jaga stop kontak lampu bebas dari debu.

Gambar 11.

Klasifikasi api
Api kelas A.
Api kelas A adalah yang paling

umum,
yang bersumber dari
kayu, pakaian, kertas

dan bahan-bahan paking.

Gambar 12.

Mendinginkan bahan yang sedang terbakar adalah cara


yang paling efektif untuk mematikan api kelas A.
Air dari ember, atau dari selang adalah cara yang terbaik
untuk mematikan api kelas A. Air biasanya tepat untuk
mendinginkan bahan sampai pada titik dimana dia tidak dapat
menyala lagi dan merembes jauh ke dalam sumber api.

Gambar 13.

1) Pemadam kebakaran jenis air juga sangat baik untuk


mematikan api kelas A.

Gambar 14.

2) Pemadam kebakaran jenis busa juga dapat digunakan.


Pemadam kebakaran jenis lain akan mematikan api kelas A
yang kecil tetapi tidak seefektif air.

Catatan:
Pemadam kebakaran jenis yang dibalik secara bertahap digantikan oleh jenis air-udara di
sejumlah negara bagian.

Api kelas B
Api

kelas

adalah

berasal

dari

cairan

yang

mudah

terbakar seperti bensin, minyak tanah, oli, grease, lemak, lilin,


cat,

thinner

dan

solvent.

Menutupi

api

agar

tidak

berhubungan dengan oksigen adalah cara yang paling efektif


untuk memadamkan api kelas B.

Gambar 15.

Peringatan:
Jangan sekali-kali menggunakan air untuk memadamkan api
kelas B, air dapat menyebarkan cairan yang sedang terbakar.
Pemadam api dari bahan kimia berupa tepung kering dan gas
karbon dioksida (CO2) sangat baik untuk memadamkan api
kelas B.

Gambar 16.

Pemadam api busa sangat baik untuk memadamkan cairan


yang terbakar di dalam wadah dimana cairan kelihatannya
cukup panas untuk terbakar sendiri bila berhubungan dengan
oksigen.

Gambar 17.

Api kelas C VIII.

Api kelas C berasal dari peralatan listrik seperti dudukan lampu,


motor,
generator, kabel, kawat, saklar, dan peralatan elektronik.
Menutupi api agar tidak berhubungan dengan oksigen adalah
cara yang paling efektif untuk memadamkan api kelas C.

Gambar 18.

Gambar 19.

IX. Peringatan
Bahan pemadam kebakaran harus bukan penghantar listrik untuk menghindari kejutan
atau kerusakan peralatan. Jangan sekali-kali menggunakan pemadam kebakaran dengan
bahan air atau busa untuk mematikan api kelas C. Bila anda dapat melakukannya dengan
sangat hati-hati, matikan semua peralatan listrik yang sedang terbakar.

Alat-alat Pemadam
Kebakaran: Alat pemadam
api portable
Pemadam api portable biasanya ditempatkan pada tempat
yang aman.
Ada 4 jenis alat pemadam kebakaran dengan

beberapa

perbedaan pada masing-masing jenisnya. Pada bagian sisi alat


pemadam biasanya dilengkapi dengan label instruksi. Label ini
memberikan rincian bagaimana menggunakan pemadam api,
juga dijelaskan untuk api jenis apa digunakan.
Selalu baca plat
pemadam api,

instruksi

sebelum

anda

Gambar 20.

4) Pemadam kebakaran yang berisi air

menggunakan

Ketiga

pemadam

kebakaran

jenis

berisi

air

hanya

cocok untuk memadamkan api kelas A. Pemadam ini


dicat

merah.

Rentang

semprotannya

berkisar

10m.

Digunakan sesuai petunjuknya.


Jenis

pemadam

kosong.

bertekanan

gas

berkerja

sampai

Jenis pemadam bertekanan udara diaktifkan

dengan alat picu

dan dapat dihentikan setiap saat

dengan cara melepas pemicu.

Gambar 21.

Gambar 22.

5) Pemadam Kebakaran Karbon Dioksida (CO2)

Alat ini diisi deengan karbon dioksida, cairan ini


mempunyai tekanan yang sangat tinggi. Jenis ini paling
sesuai untuk memadamkan api kelas B dan kelas C.
Jenis ini dicat warna merah dengan garis/pita hitam.
Ukuran kecil mempunyai kemampuan semprot sampai
1,2m

dan

yang

berukuran

besar

mempunyai

kemampuan sam pai 3m.

Gambar 23.

Pemadam ini harus mempunyai nozel penyembur agar


dapat

digunakan

secara

efektif

dan

aman.

Yang

dikosongkan adalah karbon diosida cair yang dengan


cepat dapat berubah menjadi gas. Semprotan utama
sangat dingin.

Menkanisme pengoperasiannya harus

terbuka penuh untuk mencegah

agar nozel tidak

membeku. Alat ini bias juga dilengkapi dengan plunyer,


tuas, pemicu atau katup. Operasikan sesuai petunjuk.
Pemadam

kebakaran

CO2 sangat

berguna

dimana

pencemaran oleh endapan tidak diharapkan ditempat


kerja dan penembusan area sangat penting.
Contohnya adalah:

a)

Berhubungan

dengan

kebakaran

peralatan

elektronik dan laboratorium.


b)

Berhubungan dengan api kecil pada cairan yang


dapat terbakar, lepas melalui kedua permukaan
vertical dan horizontal.

Gambar 24.

Prosedur penggunaan.
a) Gunakan sedekat mungkin dengan sumber api.
b) Pertama arahkan semprotan ke bagian belakang
sumber api.
c) Gerak-gerakkan nozel dari kiri ke kanan.
d) Secara perlahan bergerak ke bagian depan samapi api
mati.

Peringatan:
Berada dalam waktu tertentu dalam ruang tertutup yang berisi Karbon dioksida
dapat menyebabkan sesak bahkan mati lemas. Segera bersihkan tempat setelah
digunakan. Buka semua jendela dan pintu untuk membersihkan ruangan dari gas
karbondioksida.

6) Pemadam Kebakaran Busa


Variasi mekanisme dan bahan kimia yang digunakan
pada pemadam

kebakaran busa cocok

digunakan

untuk memadamkan api kelas B

dan terbatas pada api kelas A. Tabung alat ini dicat


dengan

warna

BIRU. Jarak semprotnya

berkisar 6m. Operasikan sesuai petunjuk.

Gambar 25.

Busa

digunakan

untuk

membentuk

selimut

untuk

menutupi dan memadam api.


Pemadam kebakaran jenis busa adalah yang paling
efektif untuk memadamkan api dari bahan bakar cair
yang berada dalam wadah diaman bahan ini cukup
panas untuk dapat terbakar sendiri bila bersinggungan
dengan oksigen.

Selimut

busanya

akan

tetap

berada

pada

tempatnya cukup lama untuk mendinginkan


bahan yang terbakar sehingga temperaturnya
tidak cukup untuk dapat terbakar sendiri.

Busa kurang efektif pada tumpahan yang menyebar.


Jenis ini biasa jadi tidak efektif cairan yang terbakar
seperti alcohol.

Untuk memadamkan cairan yang sedang terbakar,


arahkan semprotan pemadam ke bagian sisi wadah di
atas cairan. Hal ini akan menyebabkan busa mengalir ke
bawah an menyebar di atas permukaan cairan.

Gambar 26.

7) Pemadam Kebakaran Tepung Kering

Pemadam ini diisi dengan bahan kimia berbentuk tepung


kering yang diinjeksikan dengan tekanan gas, atau
dengan tekanan udara. Jenis ini sesuai untuk
memadamkan api kelas B dan C. Tabung pemadam ini
dicat warna MERAH dengan lingkaran PUTIH. Alat ini
mempunyai nozel beebentuk kipas. Rentang semprotan
yang berukuran kecil samapi 3m, dan yang berukuran
besar samapai 6 meter. Operasikan berdasarkan
petunjuk pemakaian.

Gambar 27

Pemadam kebakaran jenis tepung kering mempunyai


reaksi pemadaman yang sangat cepat. Kabut bahan kimia
kering

ini

cenderung

melindungi

orang

yang

memadamkan api dari panas.


Tepung kering adalah pemadam api yang paling efektif
untuk memadamkan cairan yang terbakar pada area yang
luas, khususnya pada tumpahan yang mengalir bebas.
Semprotkan tepung ke bagian dasar api dan tutupi apinya
dengan menggerakan nozel ke kanan dan ke kiri.
Pemadam jenis ini yang berukuran kecil denngan gagang
berbentuk

pistol

dapat

dibawa

masuk

dan

dapat

digunakan dengan cepat. Hal ini membuat alat ini efektif


memadamkan semua jenis api yang muncul tiba-tiba
dan juga untuk api kecil yang sulit dijangkau.
Pemadam

kebakaran

bentuk

kecil

sebaiknya

tidak

digunakan untuk memadamkan api yang besar dan dalam

Gambar 28.

Menyelamatkan diri dari Api


Anda harus tanggap kalau sedang terjadi kebakaran dan harus
mengenal seluruh alat-alat pemadam yang ada .
Pelajari lokasi terjadinya kebakaran, alarm kebakaran,
telephone dan pintu darurat yang ada di tempat kerja anda.

Gambar 29.

Adalah sangat penting bila pekerja perawatan, dan yang


lainnya, yang berganti lokasi
mengetahui

kerja

bagaimana

secara

teratur

menyelamatkan diri dari kebakaran di setiap tempat kerja


mereka. Ketika terjadi kebakaran, putuskan apakah anda dapat
membantu memadamkan api. Jika tidak, keluarlah segera. Jika
anda memutuskan untuk memadamkan api, pertama periksa
apakah ada tempat yang lowong dan aman untuk jalan ke luar.
Selalulah berada diantara api dan jalan keluar. Tinggalkan
tempat kebakaran sesegera mungkin bila:
1. Api yang timbul sudah tidak dapat dikontrol lagi.
2. Api telah menguasai jalan ke luar.
3. Asap telah mengaburkan atau menggelapkan jalan ke luar.
4. Pada saat anda meninggalkan tempat tersebut, buka setiap
pintu dengan hati-hati untuk mencegah asap atau nyala api
menyerbu masuk ruangan.
5. Tutuplah pintu-pintu di belakang anda untuk mencegah
aliran udara menghembus api.
6. Berhati-hatilah terhadap asap dan gas-gas yang ditimbulkan
api.
7. Di dalam area yang penuh asap, tetap pada posisi rendah
dan merangkak untuk menghindarkan mulut dan hidung
sedekat mungkin dengan lantai

Gambar 30.

8. Walau dalam keadaan bagaimanapun juga jangan pernah


mundur atau berhenti.
9. Saat meninggalkan bangunan, tutuplah pintu di belakang
anda.
10.
Jangan sekali-kali memasuki bangunan yang sedang
terbakar.
Selalu siap memadamkan api.
Anda harus tahu apa yang harus diperbaat bila terjadi
kebakaran:
1. Pahamilah semua peralatan pemadam kebakaran yang ada
di tempat kerja anda.
2. Ketahui tempat semua peralatan pemadam kebakaran.

Gambar 31.

3. Pelajari tempat semua alarm pemadam kebakaran.


4. Pelajari fungsi semua peralatan pemadam kebakaran.
5. Mampu menggunakan peralatan dan mengikuti langkah
pemadaman api dengan pasti.
6. Menghindarkan peralatan pemadam kebakaran dari
penghalang agar mudah dijangkau.

Gambar 32.

7. Pelajari setiap lokasi penyelamatan diri.


8. Jaga agar rute penyelamatan diri bebas dari hambatan.
9. Jaga akses ke tangga dan perancah mudah dijangkau
dimana tangga belum dibangun.
10.

Menjaga pintu penyelamatan diri memberikan akses ke

tangaga tertutup, tetapi tidak terkunci.


Tempatkan pemadam api yang sesuai sehingga mudah
dijangkau saat menggunakan peralatan yang dapat
meningkatkan bahaya kebakaran.
1. Hindarkan pemadam kebakaran dari panas yang tinggi
atau yang dingin sekali.
2. Jangan sekali-kali mengembalikan pemadam api yang telah
digunakan ke tempat semula. Beri label dan kembalikan
untuk diisi ulang.
3. Pastikan setiap pemadam api yang telah dipakai segera
diganti dengan yang baru
Memadamkan Api/Kebakaran.
Bila terjadi kebakaran, tindakan yang tepat memberikan
peluang dapat memadamkan api dengan cepat, mengurangi
bahaya dan meminimalisasi kerusakan.

Cara Mengguakan Alat Pemadam Api


1. Lepaskan kunci pengaman.
2. Peganglah alat pemadam api dalam keadaan tegak tegak,
lepasakan pipa dari klip.
3. Pijitlah penagtup. Arahkan corong ke pangkal api dan
lakukan pemadaman seperti gerakan menyapu.
Jika anda menemukan kebakaran, ingat 6 langkah kesalamatan
berikut:
1. Hidupkan segera alarm.

Gambar 33.

2. Beritahu regu pemadam kebakaran.

Gambar 34.

3. Peringatkan setiap orang agar segera keluar.

Gambar 35.

4. Padamkan api dengan peralatan yang tersedia.

Gambar 36

.
5. Bila dipandang perlu segera keluar.

Gambar 37

6. Jangan masuk kembali ke gedung yang sedang terbakar

Gambar 38

Ke 6 langkah keselamatan tersebut penting karena hal-hal


berikut:
1. Beberapa menit pertama setelah api mulai menyala adalah
penting segera ditanggulangi.
2. Penting bagi regu pemadam kebakaran tiba saat api
masih kecil sehigga mudah dikendalikan daripada datang
setelah api menjadi besar sehingga sulit ditanggulangi.
3. Seseorang mengawasi regu pemadam kebakaran dapat
mengarahkan mereka langsung ke tmpat kebakaran tanpa
harus menunda.
4. Api yang masih kecil dapat dengan mudah ditanggulangi
dengan peralatan yang tepat,
5. Begitu api menjadi besar, penundaan dalam mengevakuasi
bangunan dapat meregut nyawa seseorang.
6. Asap dan gas di dalam bangunan sangat berbahaya,
walaupun sumber api dan panasnya jauh.
7. Bila kebakaran terjadi pada saluran gas yang bocor,
dan anda tidak dapat mematikan saluran gas, jangan
coba-coba

mematikan

nyala

api.

Bila

perlu,

atau

memungkinkan, cobalah mendinginkan peralatan yang


ada di sekitarnya.
8. Selebihnya biar ditangani oleh ahlinya.

c. Rangkuman
1)

Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk


menyalakan api.

2)

Anda harus tanggap kalau sedang terjadi kebakaran dan


harus mengenal seluruh alat-alat pemadam yang ada .

3)

Pelajari lokasi terjadinya kebakaran, alarm kebakaran,


telephone dan pintu darurat yang ada di tempat kerja
anda.

4)

Tempatkan pemadam api yang sesuai sehingga mudah


dijangkau saat menggunakan peralatan yang

dapat

meningkatkan bahaya kebakaran.


5)

Bila terjadi kebakaran, tindakan yang tepat memberikan


peluang

dapat

memadamkan

api

dengan

cepat,

mengurangi bahaya dan meminimalisasi kerusakan.


d. Tugas
Setelah

mempelajari

KEBAKARAN

ini

Modul

buatlah

PERLENGKAPAN

Tabel

warna

alat

PEMADAM
pemadam

kebakaran dan penggunaannya, setelah selasai mintalah


Pendapat atau saran pada instruktur tentang hasil kerja
anda!

e. Test Formatif
1)

Tuliskan tiga unsur penyebab kebakaran

2)

Apa yang terjadi apabila salah satu unsur tersebut


dihilangkan?

3)

Jelaskan pengertian hal berikut dihubungkan dengan


pemadaman nyala api?
a. Starvation

b. Smothering
c. Cooling
4)

Bagaimana air dapat memadamkan nyala api?

5)

Bagaimana bubuk kimia memadamkan nyala api?

6)

Bagaimana karbon dioksid memadamkan nyala api?

7)

Bagaimana jenis busa dapat memadamkan nyala api?

8)

Mengapa air atau busa tidak sesuai untuk memadamkan


nyala api karena listrik?

9)

Mengapa air tidak sesuai untuk memadamkan nyala api


yang disebabkan bahan bakar cair seperti bensin?

10) Bagaimana prinsip starvation dapat diaplikasikan pada


kebakaran akibat bahan bakar dengan gas atau listrik?
11) Memeriksa alat pemadam kebakaran untuk menidetifikasi
jenisnya dan nyala api yang sesuai untuk dipadamkannya.
Isilah table dibawah ini untuk meyakinkan anda.

Warna

Jenis

alat

alat

pemada

pemada

Merah

Nyala api
yang sesuai
untuk
dipadamkan

Biru
Tanda Merah
dengan Putih
Tanda Merah
dengan Hitam

12) Tuliskan dua cara untuk mengetahui isi alat


pemadam kebakaran
13) Apa yang harus dilakukan pada alat pemadam yang
telah digunakan untuk memadamkan nyala api ?
14) Apa alat pemadam yang sesuai untuk digunakan pada
kejadian berikut ini?
a. Nyala api pada mesin
b. Nyala api pada kain lap oli.
c. Kertas terbakar didalam tong sampah

d. Ban terbakar
e. Kebakaran pada panel listrik
15) Bagaimana prosedur pengoperasian gulungan selang
pemadam kebakaran?
16) Mengapa penting menjamin posisi nozel harus OFF
dan ditempatkan pada tempat gantungan pada keran
utama apabila selang tidak digunakan?
17) Untuk apa selimut api digunakan dan

bagaimana

menggunakannya?

Setelah anda menyelesaikan semua jawaban mintalah


pada pelatih untuk memeriksanya.
f. Kunci Jawaban
1)

Tiga unsur penyebab kebakaran


Bahan bakar
Panas
Oxigen

2)

Yang terjadi apabila salah satu unsure ini dihilangkan


adalah Nyala api tidak akan lama akan menjadi padam.

3)

Pengertian hal-hal yang berhubungan dengan pemadaman


nyala api adalah
Starvation: Mengandung arti membuang/mencabut
bahan bakar dari nyala api sehingga menjadi padam.
Smothering: Mengandung arti membuang oxygen dari
nyala api sehingga menjadi padam.
CoolingMengandung arti menurunkan panas dari nyala
api.

4)

Air dapat memadamkan nyala api karena Air akan


mendinginkan bahan yang terbakar sehingga tidak terjadi
penyalaan kembali.

5)

Bubuk kimia dapatmemadamkan nyala api sebab Bubuk


kimia disemprotkan dari alat pemadam dengan gas atau
udara bertekanan dan dapat dengan cepat menutup untuk
memadamkan nyala api.

6)

Karbon dioksid dapat memadamkan nyala api karena


Karbon dioksid akan menjadi cair apabila disimpan dibawah
tekanan, seperti pada pemadam nyala api dengan CO2.
Bentuk yang keluar dari alat pemadam kebakaran adalah
bentuk cairan karbon dioksid yang dengan cepat menjadi
gas

dan

kondisi

sangat

dingin.

Kondisi

inilah

yang

menyebabkan nyala api menjadi padam.


7)

Busa dapat memadamkan nyala api karena Busa akan


menutupi nyala api pada bahan bakar cair. Busa akan
menutupi pada permukaan dengan waktu yang cukup lama
sehingga akan menjadi dingin dibagian bawah sehingga
tidak terjadi penyalaan kembali.

8)

Mengapa air atau busa tidak sesuai untuk memadamkan


nyala

api

karena

listrik

Karena

bahan

ini

adalah

penghantar aliran listrik. Bahan pemadam untuk kebakaran


karena listrik harus dari bahan yang tidak dapat dialiri arus
listrik untuk mencegah meluasnya kebakaran dan tidak
terjadi kejutan dan meledak peralatan dan menjadi rusak.
9)

Air tidak sesuai untuk memadamkan nyala api yang


disebabkan bahan bakar cair seperti bensin karena Air
dapat saja

akan menyebarkan nyala api menjadi lebih

luas. Kebakaran akibat

bahan bakar cair menimbulkan

panas yang sangat tinggi sehingga air tidak efektip untuk


menurunkan

temperatur

tersebut.

Bahan

bakar

cair

kemungkinan masih cukup panas apabila mendapat udara


akan terbakar kembali,

10) Prinsip starvation dapat diaplikasikan pada kebakaran


akibat bahan bakar dengan gas atau listrik adalah Dengan
menutup sumber gas atau listrik, sumber bahan bakar
harus diisolasi dari nyala api. Cara lain nyala api dapat
dipadamkan dengan alat pemadam yang sesuai.
11) Memeriksa alat pemadam kebakaran untuk menidetifikasi
jenisnya dan nyala api yang sesuai untuk dipadamkannya.
Seperti table dibawah ini untuk meyakinkan anda.

Warna

Jenis

alat
Merah
Pemada

alat
Berisi Air
Pemada

Biru

Busa

Nyala api yang


sesuai untuk
dipadamkan
Nyala Api Kelas A
Kayu, Kain,
Kertas,
dll Kelas B, Nyala
Nyala Api
Api akibat bahan bakar

Tanda

Bubuk Kering

Listrik (juga untuk kelas

Merah dengan
Putih

Tanda

cair.
Nyala Api Kelas C akibat
A dan B)

Karbon Dioksid

Nyala Api Kelas B dan C


Listrik

Merah dengan

dan

cairan

yang

dapat terbakar.

Hitam

12) Dua cara (diantara) untuk mengetahui isi dari alat


pemadam kebakaran.
a) Memeriksa alat ukur yang ada pada bagian atas
silinder.
b) Memeriksa dan melihat pertanda yang diberikan pada
alat

tersebut

masih

utuh

atau

sudah

terlepas,

terpotong, atau dirusak karena alat pemadam sudah


dioperasikan.

Jika pertanda tersebut masih pada

tempatnya hal ini menandakan alat pemadam masih


berisi penuh.

c) Membandingkan berat alat pemadam yang anda yakin


berisi penuh dengan alat pemadam yang akan
diperiksa.
13) Apa yang harus dilakukan pada alat pemadam yang telah
digunakan

untuk

memadamkan

nyala

api

Menggantikannya dengan alat pemadam yang berisi penuh


dan alat pemadam yang telah digunakan segera diisi
kembali.
14) Apa alat pemadam yang sesuai untuk digunakan pada
kejadian
a) Nyala api pada mesin adalah karbon Dioksid dan
bubuk kering
b) Nyala api pada kain lap oli.adalah Karbon
dioksid,Bubuk Kering dan Busa
c) Kertas terbakar didalam tong sampah adalah air
d) Ban terbakar adalah busa
e) Kebakaran pada panel listrik Karbon Dioksid
15) Prosedur

pengoperasian

kebakaran

adalah

gulungan

dengan

cara

selang

pemadam

Memutar

dan

menyambungkan katup yang terletak pada pipa penyalur


air ke gulungan

selang.Tarik gulungan

selang

dan

arahkan pada nyala api, yakinkan bahwa jalan keluar


tidak

ada

yang

menghalangi.Memutar

nozel

dan

mengarahkan air langsung pada sumber nyala api.


16) Pentingnya menjamin posisi nozel harus OFF dan
ditempatkan pada tempat gantungan pada keran utama
apabila selang tidak digunakan adaalah Untuk menjamin
apabila selang digunakan digunakan kembali, operator
dapat memutar katup utama tanpa menimbulkan selang

melibas dan air tersembur kesegala arah hal ini akan


menyebabkan pemadaman kebakaran akan terlambat.
17) Untuk

apa

selimut

menggunakannya

api

digunakan

dan

bagaimana

Selimut api digunakan untuk memadamkan nyala api


yang kecil dan bilamana pada pakaian terdapat nyala api,
maka selimut api dapat dibungkuskan untuk menutup
nyala api tersebut setelah itu biarkan selimut api hingga
menjadi dingin selanjutnya selimut api barulah diambil.
Didalam

masalah

ada

seseorang

yang

pakaiannya

terbakar, maka selimut api dibungkuskan pada tubuh


korban dan rebahkan kelantai selanjutnya gulingkan
tubuh korban untuk meyakinkan nyala api telah tertutup
dan padam.

Kegiatan Belajar 4: Pertolongan Pertama Dan Cardio


Pulmonary
Resusciation ( Cpr )
a. Tujuan
1. Siswa dapat mengerti dan memahami Pengertian
Pertolongan Pertama dan Cardio Pulmonary.
2. Siswa dapat memberikan Pertolongan Pertama dan
CPR dilingkungan kerja
3. Siswa dapat menjelaskan teknik memberikan
Pertolongan Pertama dan Cardio Pulmonary (CPR).
b. Uraian Materi
Pengertian Pertolongan Pertama
Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau
cedera, kecelakaan yang memerlukan penanganan medis
dasar.
Pengertian Medis Dasar
Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran

yang

dapat dimiliki oleh awam atau awam yang terlatih secara

khusus. Batasannya adalah sesuai dengan sertifikat yang


dimiliki oleh Pelaku Pertolongan Pertama.

Pelaku pertolongan Pertama


Pelaku Pertolongan Pertama adalah penolong yang pertama
kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki kemampuan
dan terlatih dalam penanganan medis dasar.
Tujuan Pertolongan Pertama:
a. Menyelamat jiwa penderita
b. Mencegah cacat
c. Memberikan rasa
penyembuhan

nyaman

dan

menunjang

proses

Dasar Hukum
Di Indonesia dasar hukum mengenai Pertolongan Pertama
dan Pelakunya belum tersusun dengan baik seperti halnya di
Negara maju. Walau demikian dalam KUHAP ada beberapa
pasal yang mencakup aspek dalam melakukan Pertolongan
Pertama.
Pelanggaran tentang orang yang perlu ditolong diatur dalam

Pasal 531 KUH.


Pidana yang berbunyi:

Barang siapa menyasikan sendiri ada orang didalam


keadaan

bahaya

maut

lalai

memberikan

atau

mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan


itu didapat diberikannya atau diadakannya dengan tidak
akan mengkuatirkan bahwa ia sendiri atau orang lain
akan kena bahaya dihukum kurungan selama lamanya
tiga bulan atau denda sebanyak banyaknya Rp. 4.500,-.
Jika orang yang perlu ditolong itu mati, diancam dengan :
KUHP 45.165.187.304 s. 478 .
525.566 .

Pasal ini berlaku bila pelaku pertolongan pertama dapat


melakukan tanpa membahayakan keselamatan dirinya dan
orang lain.

Penjelasan:
Dalam keadaan bahaya maut = bahaya maut yang ada
seketika

itu,

misalnya

orang

berada

dalam

rumah

terbakar, tenggelam di air, seorang akan membunuh diri


dan sebagainya.
Memberikan pertolongan = menolong sendidri.
Mengadakan pertolongan = misalnya memintakan
pertolongan polisi atau dokter.

Pasal ini hanya dapat dikenakan apabila dengan memberi


pertolongan itu tidak dikuatirkan, bahwa orang itu sendiri
dibahayakan atau orang lain dapat kena bahaya dan
orang yang perlu ditolong itu mati.
PERALATAN DASAR PELAKU PERTOLONGAN PERTAMA :
Dalam melakukan tugasnya Pelaku Pertolongan Pertama
memerlukan beberapa peralatan dasar. Peralatan dasar ini
dapat dibagi menjadi peralatan perlindungan diri atau yang
lebih dikenal dengan Alat Pelindung Diri (APD) dan
peralatan minimal untuk melakukan tugasnya.
Alat Pelindung Diri ( APD )
Sebagai

pelaku

Pertolongan

Pertama

seseorang

akan

dengan mudah terpapar dengan jasad renik maupun cairan


tubuh seseorang

yang memungkinkan penolong dapat

tertular oleh penyakit. Prinsip utama dalam menghadapi


darah dan cairan tubuh dari penderita adalah :

Darah dan semua cairan tubuh sebagai media


penularan penyakit.
Beberapa penyakit yang dapat menular diantaranya adalah
Hepatitis, TBC,HIV/AIDS.

Disamping itu APD juga berfungsi untuk mencegah


penolong mengalami luka dalam melakukan
tugasnya.

BEBERAPA APD:
1. Sarung tangan lateks.
Jangan menggunakan sarung tangan kain saja karena
cairan dapat merembes. Bila kan melakukan tindakan
lainnya yang memerlukan sarung tangan kerja, maka
sebaiknya sarung tangan lateks dipakai terlebih dahulu.
2. Kecamata pelindung
Berguna untuk melindungi mata dari percikan darah,
maupun mencegah cedera akibat benturan atau kelilipan
pada mata saat melakukan pertolongan
3. Baju pelindung
Penggunaannya kurang popular di Indonesia, gunanya
adalah untuk mencegah merembesnya cairan tubuh
penderita melalui baju penolong.
4. Masker penolong
Sangat berguna untuk mencegah penularan penyakit
melalui udara.
5. Masker Resusitasi
Diperlukan bila akan melakukan tindakan Resusitasi
Jantung Paru.
6. Helm
Dipakai bila akan bekerja ditempat yang rawan akan
jatuhnya benda dari atas. Misalnya dalam bangunan
runtuh dan sebagainya.

Catatan: Alat perlindungan diri minimal bagi


seorang

pelaku

Pertolongan

Pertama

adalah

sarung tangan dan masker RJP.

Gbr. Alat APD yaitu Masker, Kacamata dan Sarung tangan


lateks.

Beberapa tindakan umum untuk menjaga diri adalah:


Pemakaian APD tidak sepenuhnya melindungi penolong. Ada
beberapa tindakan lain yang juga perlu dilakukan sebagai
tindakan pencegahan. Cuci tangan merupakan tindakan yang
sederhana namun paling efektif untuk menghentikan rantai
penularan penyakit.
Cucilah tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
Pakialah sabun yang memiliki sifat anti septic (anti kuman)
Cucilah bersihbersih tangan samapai ke siku bila
selesai menangani penderita.
Mempersiapkan alat.
Selain tubuh penolong alat yang baru dipakai juga harus
dibersihkan. Membersihkan alat ini ada beberapa tahap yaitu:
Mencuci dengan air hanya menghilangkan bekas atau noda
saja.

Desinfeksi (memakai bahan pembunuh kuman misalnya


pemutih)

Sterillisasi (proses khusus untuk menjadi bebas kuman)


Peralatan Pertolongan Pertama:
a. Penutup luka
Kasa steril
Bantalan kasa
b. Pembal
ut
Contoh:
Pembalut gulung/pita
Pembalut segitiga/mitella
Pembalut tubuler/tabung
Pembalut rekat/plester
c. Cairan
antiseptik
Contoh:
Alkohol 70%
Povidone iodine 10%
d. Cairan pencuci mata
Boorwater
e. Peralatan
stabilisasi .
Contoh:
Bidai
Papan spinal panjang
Papan spinal pendek
f. Gunting pembalut
g. Pinset
h. Senter
i. Kapas
j. Selimut
k. Kartu penderita
l. Alat tulis
m. Oksigen
n. Tensimeter dan stestoskop
o. Tandu.
Modul OPKR 10
016 C

100

PERTOLONGAN PERTAMA SAAT DARURAT


1. Memeriksa kesadaran
Serukan.Anda bisa mendengan saya? atau Buka mata
Anda! Goyang bahu korban secara hatihati. Korban
yang tidak sadar tidak akan bereaksi.

Gbr. 1

2. Buka jalan napas korban yang tidak sadar


Keluarkan sumbatan dari dalam mulut yang tampak
dengan jelas. Letakkan dua jari Anda di bawah dagu
korban dan rahang ditarik ke atas. Pada saat yang sama,
letakakan tangan Anda yang satu lagi pada dahi korban
dan kepalanya ditekan ke bawah.

Gbr. 2

3. Memeriksa pernapasan
Modul OPKR 10
016 C

10
1

Letakkan tangan Anda di dekat hidung dan mulut korban.


Lihat apakah dadanya bergerak
Dengarkan suara napasnya
Rasakan napasnya dengan pipi Anda
Periksa selama 5 detik sebelum memutuskan bahwa
korban tidak bernapas.

Gbr. 3

4. Memeriksa nadi
Kepala korban tertarik ke bawah, raba jakunnya dengan
dua jari Anda. Geser jari Anda ke belakang sampai celah
antara

trakhea dan otot otot yang berjalan di

sampingnya. Raba denyut karotis selama 5 menit.


POSISI PEMULIHAN
1. Berlutut disamping korban, Kepalanya ditarik ke bawah
dan dagunya diangkat untuk membuka jalan napas. Kedua
kaki lurus. Lengan korban yang paling dekat dengan Anda
ditekuk membuat sudut sikusiku dengan badannya, siku
ditekuk, telapak tangan membuka ke atas.

Gbr.1

2. Lengan korban yang jauh disilangkan pada dadanya,


tangannya

memegang

pipi.

Tangan

Anda

yang

lain

memegang paha yang jauh, lutut korban ditekuk ke atas,


kakikinya menginjak lantai.

Gbr.
2

3. Tangan korban dipegang supaya terus memegang pipinya.


Tarik

badannya ke arah Anda melalui tangan yang

memegang paha.

Gbr. 3

4. Kepala korban ditarik kebelakang supaya jalan napas


selalu terbuka. Bila perlu ataur tangannya agar tetap
menopang kepala. Kaki korban yang ada di atas diatur
agar panggul dan lututnya membentuk sudut siku siku.
Periksa nadi dan pernapasannya secara teratut.

Gbr.4

CARDIO PULMONARY RESUSCIATION (CPR)


A. PERNAPASAN MULUT KE MULUT
1. Pastikan jalan napas terbuka dan kepala tertarik ke
bawah. Lubang hidung korban dipijat dengan telunjuk
dan ibu jari.

2. Tarik

napas

seputar

dalam

dan

aktupkan

bibir

Anda

di

mulut korban. Hembuskan napas Anda ke

dalam mulut korban sampai dadanya terlihat naik ke


atas.
3. Angkat bibir Anda dan biarkan dadanya turun lagi.
Teruskan pernapasan buatan ini denagan kecepatan 10
kali per menit.

Gbr. A

B. KOMPRESI DADA
1. Korban berbaring pada alas yang keras. Pangkal tangan
Anda diletakkan di atas titik pertemuan tulang dada
dengan tulang rusuk bagian bawah. Turunkan pangkal
tangan Anda, dengan jari jari kedua tangan saling
memegang, ke titik tersebut.
2 Dengan lengan tetap lurus tekan tulang dada ke bawah
secara vertikal sedalam 4-5 cm. Lepaskanan tekanan.
Ulangi kompresi ini dengan kecepatan kirakira 80 kali
per menit.

Kombinasi dengan pernapasan buatan:

setiap 15

kompresi disusul dengan dua pernapasan buatan


sampai bantuan datang.

Gbr. B

CEDERA KEPALA
1. Kalau kulit kepala luka, pasang kembali lipatan kulit
yang robek dan dengan memakai perban bersih, tekan ke
bawah dengan kuat tetapi hatihati dan merata pada luka.

JANGAN menyentuh luka dengan tangan Anda

Gbr. 1

2. Setelah perdarahan/pendarahan dapat diatasi, perban


dibalut.

Gbr. 2

3. Periksa

tingkat

pertanyaan

reaksi

yang

korban

mudah

dan

kesadarannya terganggu selama


hubungi

119

dan

minta

dengan

mengajukan

langsung.

lebih dari

ambulans.

Catat

Kalau
menit,

nadi

dan

pernapasan serta tingkat reaksinya tiap 10 menit.

Gbr. 3

4. Korban dibaringkan, dengan kepala dan bahu ditinggikan


dan ditopang. Bawa atau kirimkan korban ke rumah sakit
dalam posisi seperti Gbr. Di bawah ini. Kalau korban
menjadi tidak sadar, baringkan ia dalam posisi pemulihan.
Hubungi 119 dan minta ambulans.

Gbr.4

CEDERA PADA MATA


1. Korban berabring terlentang. Kepalanya ditopang supaya
tidak banyak bergerak. Mata yang sakit diperiksa.

Gbr. 1

2. Mata yang sakit dialiri air, bila perlu, untuk mengeluarkan


debu yang mengambang atau zat kimia yang berbahaya.
JANGAN mengaliri air pada mata yang luka atau bila ada
benda asing yang terbenam atau melekat pada bola mata.

Gbr. 2

3. Mata ditutup, sebaiknya dengan pembalut mata steril.


Balut dan eratkan pada tempatnya, kedua mata ditutup
untuk

mencegah

gerakkan

mata.

Tenangkan

sebelum kedua matanya ditutup.

Gbr.3

4. Bawa atau kirimkan korban ke rumah sakit.

korban

Gbr.4

LUKA BAKAR API


Segera hubungi 119 dan minta pemadam kebakaran:

Singkirkan korban dari temapt bahaya kalau situasinya


sudah cukup aman.

Jangan masuk ke dalam gedung yang sedang terbakar.

Jangan masuk ke dalam kamar yang penuh asap atau uap.

PAKAIAN TERBAKAR
Jangan biarkan korban lari
keluar rumah
Korban

dijatuhkan

ke

lantai,

bagian

terbakar

di sebelah ata,

kemudian

yang

siram dengan

air. Atau korban diselimuti


eraterat dengan mantel
atau karpet.

CEDERA AKIBAT ARUS LISTRIK


Jangan mendekat
sebelum:
Anda memutuskan aliran
listrik di dalam rumah.
Anda diberitahu secara
resmi bahwa aliran listrik
tegangan

tinggi sudah diputuskan


dan sudah diisolasi.
TUMPAHAN ZAT KIMIA
Lindungi diri Anda sendiri
dari zat kimia korosif.
Air pembilas yang sudah
tercemar mengalir tanpa
membahayakan siapapun
juga.
Hati hati terhadap uap
beracun

LUKA BAKAR
1. Luka didinginkan dengan
air dingin samapai nyeri
berkurang

JANGAN

menunda

mencari bantuan Medis


pada luka baker berat
2. Lepaskan

barangbarang

yang menjepitdari daerah


luka,
pakaian,

ikat

pinggang,

sepatu,

arloji,

cincin dan perhiasan laian


Gbr.2

3. Luka

ditutup

pembalut

dengan

yang

ringan,

bersih dan tidak berbulu.


JANGAN mengoleskan
krim, salep,
maupun lemak
Gb.
3

JANGAN memecahkan lepuh

4. Apabila

lukanya

luas,

korban dibaringkan dan bila


mungkin,

kakinya

ditinggikan

dan

ditopang.

Periksa dan catat nadi serta


napasnya setiap 10 menit
sementara
menunggu

datangnya

bantuan

medis

atau

ambulans.
MENELAN RACUN
1. Pastikan
mulut
ada

di

dalam

korban

tidak

muntahan

dan

benda

asing,

dan

bahwa korban dapat


bernapas.
2. Cari gejala luka baker
zat kimia di dalam
dan

sekitar

mulut

korban.

Kalau

berikan

air

dingin

susu

untuk

atau

ada,

diminum
sedikit.

sedikit

3. Panggil dokter atau


hubungi

119

minta

ambulans.

Usahakan

dan
untuk

mengetahui

apa

yang ditelan korban


dan
pada

beritahukan
dokter

atau

petugas ambulans.
4. Kalau

korban

menjadi tidak sadar,


baringkan ia dalam
posisi pemulihan .
PATAH TULANG
1. Katakan

pada

korban agar tidak


bergerak.

Bagian

yang

cedera

ditopang
dan
dengan

distabilkan
tangan

Anda.
JANGAN
MENGGERAKAN
KORBAN
TANPA PERLU

2. Jika ada luka, atasi


perdarahan.

Luka

ditekan dengan
perban

atau

pembalut
yang bersih. Luka
dan

darah

sekitarnya
diperban
dibalut

dan
supaya

tidak longgar
3. Untuk

patah

kaki, kedua
kaki
dirapatkan dengan
membalut-nya
pada

lutut

dan
pergelangan

kaki,

kemudian di atas
dan

di

bawah

tempat

yang

patah.

Untuk

patah

lengan,

pasang belat dan


kalau perlu lengan
dan

tubuh

dirapatkan dengan
balutan

tetapi

jangan

pada

tempat

yang

patah.

4. Hubungi 119, minta


ambulans.
yang

Bagian
sakit

ditinggikan

dan

ditopang,

bila

mungkin.

Periksa

sirkulasi ada

tangan dan
kakinya
setiap 10 menit.
PERDARAHAN
1. Pakaian

dibuka

supaya

JANGAN Memberi
sesuatu lewat mulut
kepada korban

luka terlihat. luka ditekan


kuatkuat dengan tangan
atau jari Anda, sebaiknya
menggunakan

pembalut

yang bersih

2. Luka terus ditekan, bagian


tubuh

yang

luka

ditinggikan dan ditopang

3. Perban

dibalut

kuat tetapi jangan


keras

agar

suplai

tidak terputus

dengan
terlalu
darah

JANGAN
memasang
tourniquet

4. Cari

bantuan medis

yang tepat.
Kalau
perdarahannyaberat,
119

hubungi

dan
minta

ambulans.Bagian

yang

luka terus ditopang dan


ditinggikan.

Korban

dibaringkan dan diselimuti,


kakinya

ditinggikan

ditopang

kalau

dan
darah

merembes pada pembalut,


pasang

perban

lagi

di

atasnya dan balut kembali.


SERANGAN JANTUNG
1. Pasien

ditenangkan,

baringkan

dalam

posisi

setengah duduk. Lututnya


ditekuk dan ditopang

2. Jika Anda membawa tablet


aspirin dan pasien
sadar,

berikan

tablet

dan

dia

sudah
satu

katakana

supaya dikunyah pelan


pelan.

3. Hubungi

119,

ambulans

dan

minta
katakana

pada operator bahwa Anda


menduga

serangan

jantung.

Kalau

minta

pasien

agar

memanggilkan

Anda
dokternya,

penuhi permintaannya.

4. Pasien

ditenangkan.

Periksa nadi dan napasnya


secara

teratur

sampai

bantuan dating.

TERSEDAK
A. PADA ORANG DEWASA DAN ANAK YANG SUDAH
BESAR
1. Korban
ke

membungkuk
depan

pukul

punggungnya

antara

kedua bahunya dengan


telapak

tangan

sebanyak lima kali.

Anda

2. Kalau tidak berhasil dengan


memukul. Lakukan dengan perut Anda, berdiri di belakag korban kedua lengan And

Jarijari
3.
saling kemudian keras
menggenggam
dorong dengan rah d
iga

ko
sebanyak

B. PADA ANAK YANG MASIH KECIL

4. Telengkupkan anak di pangkuan


di di
kepala
Anda,
bawah. Pukul
berulangulang bahunya, tetapi orang
antara
dewasa.
kedua
jangan sekuat pada

Kalau tidak berhasil dengan memukul


punggung, menekan perut hanya dilakukan jika Anda sudah terlatih untuk m

Kalau belum, lakukanpernapasan


buatan.
C. PADA BAYI
JANGAN melakukan cara mendorong perut pada bayi

5. Telengkupkan bayi di pangkuan Anda,


kepala di bawah.

antara kedua bahunya, tetapi jangan sekuat pada anakanak. 2. kalau gaga

TIDAK SADAR
7. Dagu

korban

kepalanya
supaya

diangkat

ditarik

jalan

ke

napas

dan
bawah

terbuka.

Periksa apakah nadi dan napas


masih ada. Nilai tingkat reaksinya
dengan berbicara keras keras di
dekat

telinganya

dan

cubit

punggung tangannya. Catat apa


yang Anda temukan.

8. Korban diperiksa secara cepat


dan cermat dan tangani cedera
yang berat, kalau ada. Usahakan
untuk mengetahui penyebab dari
ketidaksadaran

9. Baringkan korban dalam posisi


pemulihan

JANGAN memindahkan

korban

10. Kalau korban tidak sadar kembali setelah 3 menit, hubungi 119 dan minta amb
10 menit. Tetap bersama korban sampai pertolongan dating. Berikan catatan Anda
c. RANGKUMAN
1. Di lingkungan sekolah atau perusahaan harus ada unit
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) dan Cardio
Pulmonary Resusciation (CPR ).
2. Agar petugas P3K dan CPR dapat bekerja sebagaimana
mestinya harus dilatih oleh bertugas dari Dinas
Kesehatan Setempat.
3. Peralatan dan obata obatan P3K harus selalu dilengkapi.
d. TUGAS
1. Kenali dan catat peralatan P3K, laporkan apabila
terdapat kekurangan.
2. Lakukan

silmulasi Pertolongan Pertama kepada


korban pendarahan bila ditempat Anda terjadi

kecelakaan.
3. Lakukan silmulasi Cardio Pulmonary Resusciation (CPR)
kepada korban bila ditempat Anda terjadi kecelakaan.
e. TES FORMATIF
1. Jelaskan pengertian Pertolongan Pertama!
2. Tuliskan beberapa alat perlindungan diri (APD)

3. Tuliskan peralatan Pertolongan Pertama!


4. Jelaskan pengertian dari Cardio Pulmonary Resusciation
(CPR)!

f.

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF


1. Pengertian Pertolongan Pertama adalah: Pemberian
pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera
pada kecelakaan yang memerlukan pertolongan medis
dasar.
2. Alat Perlindungan diri:

Sarungan tangan lateks

Kacamata pelindung

Baju pelindung

Masker pelindung

Masker penolong

Helm.

3. Peralatan Pertolongan Pertama adalah :


a. Penutup luka
b. Pembalut
c. Cairan antiseptic
d. Cairan pencuci/pembersih mata
e. Peralatan Stabilisasi
f. Gunting pembalut
g. Pinset
h. Senter
i. Kapas
j. Selimut
k. Kartu penderita
l. Alat tulis
m. Oksigen

n. Tensimeter dan Stetoskop


o. tandu
4. Cardio Pulmonary Resusciation (CPR) disebut juga
Resusitasi Jantung Paru (RJP) yaitu: Pernapasan
buatan yang dikombinasikan dengan kompresi dada.
Hal ini dilakukan bila korban/penderita tidak bernapas
dan nadi tidak berdenyut.
Kegiatan Belajar 5: Pencemaran Lingkungan dan
Kesehatan Manusia
a. Tujuan
1. Siswa dapat memahami Pengertian Lingkungan Hidup
2. Siswa

dapat

memahami

Pengertian

Pencemaran

Lingkungan Hidup
3. Siswa dpat memahami Pentingnya Kesehatan manusia
4. Siswa dapat memahami cara pencegahan

pencemaran

lingkungan hidup disekitar area kerja


5. Siswa dapat memahami zatzat yang berbahaya bagi
kesehatan manusia.
b. Uraian Materi
Zat pencemar udara utama adalah gas. Gas gas tersebut
adalah

SO2,

Co,

H2S,

Hydrokarbon,

oksidasioksidasi

Nitrogen, Amoniak, Kabut photokimia, Ozone dan lain lain.


Kabut photokimia adalahsuatu interaksi yang kompleks dari
zat

zat pencemaran yang disebabkan oleh pengaruh

cahaya matahari. Pencemaran photokimia ini mulamula


jadi masalah di Los Angeles yang mempunyai lalu lintas
mobil sangat padat. Monoxyda yang dikeluarkan sebagai
hasil pembakaran tak sempurna dari hydrocarbon yang
terdapat dalam minyak dan bensin.

Carbon Monoxyda sangat berbahaya bagi manusia, karena


beracun.

Beberapa

mengadakan
pengeluaran

Negara

peraturangas.Kini

telah

berusaha

peraturan
sedang

dengan

pengendalian

diusahakan

untuk

merencanakan motormotor yang dibuat sedemikian rupa


sehingga pembakarannya lebih sempurna.
Pencemaran udara
Asap, kabut

Efeknya terhadap Manusia

Bronchitis,

kanker,
penyakit

jantung,pneumonia.
ashm,

Bagi

infeksi,alergi

anakanak

yang

dapat

menyebabkan gangguan chronis dalam


perkembangan hidupnya di kemudian
Butir butir padat

Butirbutir zat padat sangat kecil dapat


mengganggu

sistim

persyarafn

manusia. Penyakit jantung


Butir butir
Cadmium Butir
butir Carbon CO

Karena

butirbutir

dapat

mengabsorber

permukaannya,

carbon

bersifat

gas

maka

pada
besar

kemungkinan Carbon yang terserap


oleh pernapasan dan masuk ke dalam
paruparu ini membawa sejumlah gas
yang beracun
Dapat
menyebabkan
kematian dalam
30

menit.

mengambil

Daya
oksigen

sakit
darah

dan
untuk

berkurang,

sehingga menyebabkan bertambahnya


NO

ketegangan pada jantung. Karena lebih


Sama efeknya dengan pada CO

Pencemaran udara

Efeknya terhadap Manusia

Sakit mata, paruparu

NO2

Kanker.

Hydrocarbon

Contohnya

salah

satu

Hydrocarbon yang berbahaya adalah


benzopyrene yang terdapat pada asap
rokok, hasil pembakaran arang batu,
dari mobil, pembakaran

dari pabrik

karet.
PAN ( peroxyetylnitrate ) Sakit mata dan kerongkongan

Sakit mata, batuk dan sakit dada

Ozone

Merusak sel sel manusia

Zat Radioaktif

SUARA Bising Disekitar Kita


KEBISINGAN akan menyebabkan merosotnya pendengaran
manusia. Secara pasti memang belum dapat diketahui
adanya
besarnya

hubungan
kerusakkan

tingkat
alat

suara

kebisingan

pendengaran.

dengan

Sebab

akibat

kerusakkan yaitu berbedabeda pada masingmasing orang.


Misalnya pada tingkat usia atau tingkat ketahanan tubuh
seseorang yang berbeda. Namun biasanya, pada tingkat
suara sekitar 85 decibel yang terus menerus sudah cukup
mengakibatkan

rusaknya

pendengaran

manusia

(tuli).

Kebisingan di pabrikpabrik misalnya, berkisar antara 85


sampai 90 decibel.
SUMBER SUARA

DECIBEL

Suara bisikan

10

Jarum jatuh dari ketinggian 1 meter

20

SUMBER SUARA

DECIBEL

Pembicaraan biasa pada jarak 1 meter

50

Suara kegiatan kantor

62

Mobil Roll Royce

64

Suara mesin tik listrik pada jarak 1


meter
Mobil Ford LTD

66

Mobil Jaguar XJ 6

69

Mobil Volvo 1800 ES

74

Suara didalam

75

68

Motor Yamaha Rd 125

76,2

Motor SuzukiGT 360

77

Motor Honda CB

79,5

Sauara jalan yang ramai

80

Motor Norton 850 Commando

83,9

Harley Davidson Electraglide 1200

84

Suara station kereta api

85

Bunyi Boeing dari jarak 100 kaki

100

Batas yang menyakitkan telinga

110

Take of Boeing 737 dari jarak 200 kaki

130

Sirene 50 pk dari jarak 200 kaki

140

LOGAM LOGAM BERNAHAYA


LOGAM bernahaya ada yang dibutuhkan oleh tubuh tapi jika
berlebihan

akan

mengganggu

Merupakan

suatu zat kimia yang bisa terdapat pada

makanan. Kehadirannya

kesehatan

manusia.

biasanya berasal dari alatalat

yang dipergunakan ketika mengolah makanan.

Yaitu alatalat yang terbuat atau dilapisi dengan bahan


bahan kimia tersebut maupun dari caracara penanganan
lainnya. Juga

kadang kadang terdapat pada alatalat

rumah tangga yang terbuat dari logam stainless seperti


sendok coktail yang dilapisi timah, mangkok keramik yang
dapat mengeluarkan Pb dan lainlainnya.
ARSENS (As)
ARSENS adalah suatu zat kimia yang sering terdapat pada
makanan, minuman dan kosmetik. Arsens dapat merusak
ginjal, jika keracunannya kuat sekali. Senyawa Arsens sulit
dideteksi karena tidak memiliki rasa yang menonjol. Sering
digunakan

sebagai

bahan

dalam

kosmetik

dan

pada

insektisida, Arsens (gejalagejala keracunan): yaitu sakit di

kerongkongan sukar menelan, menyusul rasa nyeri


lambung serta muntah muntah.
Pb ( TIMAH HITAM )
TIMAH HITAM ini umumnya terdapat pada makanan, air dan
obat obatan terutama apabila kemasannya menggunakan
unsur timah. Bersifat kumulatif artinya keracunan dapat
timbul bila kadar Pb menumpuk dalam tubuh.
Gejala yang timbul jika terjadi keracunan Pb adalah ;

muntah muntah secresi menyerupai susu, sakit


perut dan nyeri perut yang sangat hebat. Pb juga
menyerang;

syaraf,

memperketat

kerja

ginjal

sehingga cepat rusak dan dalam kasusu yang berat


dapat

menyebabkan

kematian.

Reaksi

lain

yang

berbahaya yaitu: reaksi allergi yang mengakibatkan

iritasi dan pembengkakkan kulit.


Hg (MERCURI )

GEJALA GEJALA keracunan Hg timbul antara lain pada mulut


dan phayax

abuabu.

yaitu:

terdapat

bercakbercak

warna

Keadaan ini diserta perasaan nyeri, sehingga sering timbul


keluhan rasa sakit pada mulut dan lambung. Bila loambung
dapat dikosongkan dengan segera kemungkinan untuk
tertolong bagi si penderita sangat besar. Racun ini dalam
konsentrasi

tinggi

dapat mencapai apithel usus halus,

dapat menyebabkan bercakbercak darah yang berat dan


hebat, serta menyebabkan shock yang membawa kematian,
karena colaps pembuluh darah.
CADMIUM (Cd)
BIASANYA Cadmium terdapat pada tempat/wadah makanan
olahan, pemakaian cadmium ini sudah mulai dilarang karena
dapat menyebabkan makanan kaleng kena hama cadmium.
Konsumsi cadmium ini dalam kadar 30% mg dapat meracuni
dan dapat menyebabkan gejalagejala yang nampak adalah:

Timbulnya bau/rasa kaleng yang tidak enak di


dalam mulut. Sesak napasdisertai dengan batuk
batuk, pusing- pusing kepal. Badan terasa lemah
dan kaki terasa pegalpegal lama kelamaan ginjal,
hati akan rusak.
Gejala gejala lain yang nampak dalam samapai
1 jam adalah, pusing kepala, kejang otot, shock
samapi mengakibatkan kematian dalam waktu 24
jam.
Cu (CUPPER)
ADANYA CU pada makanan ini disebabkan terutama karena
penggunaan insektisida dan pestisida di dalam

usaha

usaha pertanian. Banyknya pula kasus kasus keracunan


terjadi

karena adanya Cu dalam tempat/wadah untuk

makanan atau minuman, Cu yang masuk dalam mulut


berbau, kerongkongan dan perut kering, rasa ingin muntah
atau diare terus menerus selama berharihari, terdapat
darah pada kotoran (faeses) pusingpusing dan demam.

HATIHATI TERHADAP PESTISIDA !!!

Beberapa jenis pestisida yang amat beracun, banyak


diantaranya teralarang di Amerika Serikat dan negara
industri lainnya, namun dengan bebas diperjual belikan di
negara Dunia Ketiga.
NAMA

BAHAYA

PESTISID

KESEHATAN

( PERKIRAAN )

Aldrin

DOSIS
KERACUNAN
(PERKIRAAN
)
1 sendok

BHC

Kanker, kerusakkan/cacat
janin,
kelainan

Chlordane

Kanker

1 sendok

DBCP

Kanker

1 sendok teh s.d.


1
sendok makan

Heptachlor

Kanker, kemandulan pria

1 sendok teh s.d.


1
sendok makan

Kopone

Kanker, kelainan syaraf

1 sendok makan

Parathion

1 sendok teh

s.d. beberap tetes


Cacat vetus, kelainan syaraf

1 sendok teh s.d.


1
sendok makan
1 sendok makan

vetus,
kelainan
pernapasan

1 sendok teh

xaphene

Kaknker

Kurang lebih
28,349
pr

2,4,5 T

Kanker

Paraquet
Nitrofen

Cacat

Kanker, kelainan bawaan

SUMBER PENCEMARAN
SECARA khusus kita tidak bisa membuat suatu kategori
tertentu mengenai buangan industri, karena ragam daripada

proses proses industri. Namun kita dapat melihat tabel


berikut, untuk

mengetahui

buanganbuangan industri di negaranegara


telah

maju industrinya, sebagai berikut:

NAMA BUANGAN
2/

C1 C1

yang

KEMUNGKINAN SUMBERNYA
Perusahaan binatu, prosese pemutihan
kertas dan pekerjaan celup

NH3

/NH

Pabrik gas, pabrik kokas dan pabrik bahan


kimia dan kilang minyak

F-

Proses pembuatan gas batubara dimana


gas

didinginkan

menghilangkan
amoniakdan

dan

dicuci

untuk

senyawasenyawa,

belerang:

pekrjaan gravuur pada

kilang

tar,

minyak;

kaca; pekerjaan

pembuatan plat logam, pengerasan logam


H2S/S

dan pembersihan logam


Proses pencelupan tekstil, pabrik
kertas,pabrik kulit, pabrik gas, pabrik rayon
dan kilang minyak

SO3
ACIDS

Proses bubur kayu, pabrik film kental


Pabrik bahanbahan kimia, binatu, kilang
minyak,

penampungan

mineral,

pabrik

treatment logam, pabrik bir, pabrik tekstil,


ALKALI

dan pabrik batre


Pabrik tekstil, binatu, kilang minyak, pabrik
bahan kimia

Cr

Treating

pembuata plat, dan proses


n

logam,
Pb &Nl

pemberian
Pabrik
batre,perusahaan tambang
mineral,dan pabrik cat

NAMA BUANGAN

KEMUNGKINAN SUMBERNYA

Cd

Industri logam

Zn

Pekerjaan melapisi logam dengan


menggunakan tenaga listrik, pembuatan

As
ZAT GULA
ZAT PATI

platlogam, pabrik rayon


Pencelupan logam, pabrik detergent
Pabrik mentega dan keju, pabrik bir, pabrik
gula
Pabrik

pangan, pabrik tekstil, pabrik

bahan
GEMUK,OILS

wallpaper
Pabrik
tekstil, perusahaan binatu, kilang
minyak, bengkel besar

PHENOLICS

Pabrik tekstil, perusahaan binatu, kilang


minyak, bengkel besar, pabrik gas dan
kokas, pabrik mesin,pabriki penyulingan tar,
pabrik bahan kimia, pabrik bahanbahan

celup
FORMAL DEHYDE Pabrik mesin, pabrik obat
EFEK PANAS

Pabrik pembangkit tenaga listrik, pabrik


yang memiliki proses pendinginan.

PARTICULATES

Pengolahan minyak, pabrik


semen,smelting, proses proses
yang menggunakan katalis

NO3

Pertanian

BOD

Kaleng, tempattempat pemberian


makanan untuk hewan, pipa got

HIDROKARBON

didalam tanah
Pengilangan minyak,pabrik bahan kimia,
pabrik

NAMA BUANGAN

KEMUNGKINAN SUMBERNYA
solvents, saluran air buangan rumahrumah
dan tanah pertanian

POPT43P

Saluran air rumahrumah, pertanian,


pabrik pabrik bahan kimia.

PENCEMARAN AIR
Diskusikan

dengan

siswa sebabsebab

terjadinya

pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya


makhluk

hidup,

zat,

energi/komponen

lain

kedalam

air/berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia/ oleh


proses alam, sehingga kualitas air turun samapai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang
atau

tidak

dapat

berfungsi

lagi

sesuai

dengan

peruntukkannya
Keputusan Mentri Negara Kependudukan dan Lingkungan
Hidup No. 02/MENKLH/1/1998 Babi Pasal i
Dengan kata lain, air tercemar adalah air yang mengandung
bahan bahan asing dalam jumlah melebihi batas yang
telah

ditetapakan

sehingga

air

tersebut

tidak

dapat

digunakan untuk keperluan tertentu, misalnya untuk air


minum, pertanian, perikanan dll.
1. Sumbersumber pencemaran air
Pencemaran air akibat kegiatan manusia tidak hanya
disebabkan oleh limbah rumah tangga, tetapi juga oleh
limbah

pertanian

meningkatnya

dan

limbah

perkembangan

industri.

antara

pertanian, saat ini, ternyata semakin

lain

Semakin
industri,

memperparah

tingkat pencemaran air, udara dan tanah. Pencemaran


itu disebabkan oleh hasil buangan dari kegiatan tersebut.

Pencemaran air pada dasarnya terjadi karena air limbah


langsung dibuang ke badan air ataupun ke tanah tanpa
mengalami

proses pengolahan dahulu, atau proses

pengolahan yang dilakukan belum memadai. Pengolahan


limbah bertujuan memperkecil kadar pencemaran yang
ada agar tidak membahayakan lingkungan hidup.
2. Sumbersumber pencemaran air meliputi:
a. Limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga merupakan pencemaran air
terbesar

di

samping

limbah

limbah

industri,

pertanian dan bahan pencemar lainnya.Limbah rumah


tangga akan mencemari selokan, sumur, sungai dan
lingkungan

sekitarnya.

Semakin

manusia, semakin tinggi

besar

populasi

tingkat pencemarannya.

Limbah rumah tangga dapat berupa padatan (kertas,


plastik dll) maupin cairan (air cucian,minyak goreng
bekas dll). Di antara limbah tersebut ada yang mudah
terurai yaitu sampah organik dan ada pula yang tidak
dapat

terurai

Sampah

dan

Pengelolaannya.

Limbah rumah tangga ada juga yang memiliki daya


racun tinggi, misalnya sisa obat, batrai bekas, air aki
dll. Limbah tersebut tergolong bahan berbahaya dan
beracun (B3) Tinja, air cucian, limbah kamar mandi
dapat mengandung bibit bibit penyakit yang akan
mengikuti

aliran

air.

Bakteri,

jamur,

sebagainya disebut pencemar biologis.

virus

dan

b. Limbah lalu lintas


Limbah lalu lintas berupa tumpahan oli, minyak tanah,
tumpahan kapal tanker. Tumpahan minyak akibat
kecelakaan

mobil

mengotori

air

mobil

tanah.

tangki

Selain

minyak

terjadi

di

dapat
darat,

pencemaran lalu lintas juga sering terjadi di lautan.


Semuanya sangat berbahaya bagi kehidupan.

c. Limbah pertanian
Limbah pertanian berupa sisa, tumpahan ataupun
penyemprotan yang berlebihan dari pestisida dan
herbisida. Begitu juga pemupukan yang berlebihan.
Limbah pesitisida dan herbisida mempunyai sifat
kimia yang stabil, yaitu tidak terurai di alam sehingga
zat tersebut akan mengendap di dalam tanah, dasar
sungai,

danau

serta

laut

dan

selanjutnya

akan

mempengaruhi organismeorganisme yang hidup di


dalamnya

d. Limbah industri/pertambangan
Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis
bahan organik maupun anorganik. Secara umum zat
zat tersebut digolongkan menjadi:

Garam anorganik seperti magnesium sulfat

dan

magnesium klorida yang berasal dari kegiatan


pertambangan, pabrik pupuk , pabrik kertas dll.

Asam anorgainik seperti asam sulfat yang berasal


dari industri pengolahan bijih logam dan bahan
bakar

fosil yang mengandung kotoran berupa

ikatan belerang.

Senyawa organik seperti pelarut dan zat warna


yang berasal dari industri penyamakkan kulit dan
industri cat.

Logam berat seperti kadmium, air raksa (merkuri)


dan

krom

yang

pertambangan,

berasal

cat,

zat

dari

industri

warna,

baterai,

penyepuhan logam dll.


Zatzat tersebut di atas jika masuk ke perairan akan
menimbulkan

pencemaran

yang

dapat

membahayakan makhluk hidup pengguna air tersebut


termasuk manusia.
Kegiatan pertambangan selain menghasilkan bahan
bahan

kimia

seperti

diatas

juga

menghasilkan

endapan lumpur dalam jumlah besar. Jika turun hujan,


lumpur ini bisa terbawa aliran air hujan samapai ke
sungai. Hal ini akan meningkatkan kekeruhan air.

e. Kegiatan penebangan hutan


Penebangan

hutan

secara

terusmenerus

akan

menyebabkan hutan gundul sehingga mengakibatkan


erosi pada musim hujan, maka terjadi pengikisan
humus dan pengikisan tanah. Pengikisan humus ini
selain

menyebabkan

lahan

kritis

juga

akan

menyebabkan pencemaran air. Air hujan yang


akan

langsung

mengalir

di

permukaan

jatuh

dengan

membawa tanah dalam alirannya. Akibatnya kualitas


air

permukaan menurun (menjadi keruh) karena

terlalu banyak pertikel pertikel tanah di dalamnya.

1. Akibat pencemaran air


Pencemaran

air

dapat

mengganggu

peredaran

air

dan

memungkinkan kualitas air menurun sehingga tidak dapat


dipakai sebagai air
pencemar dapat

minum. Air yang bercampur zatzat

membahayakan kesehatan manusia dan

mkhluk hidup lainnya.


Akibat yang dapat ditimbulkan oleh jenis pencemar tertentu:

Pencemaran secara fisik, misalnya oleh limbah panas


yang

dapat

perairan.

menyebabkan

Temperatur

air

peningkatan
yang

temperatur

terlalu

tinggi,

mengakibatkan matinya ikan dan hewan air lain, baik


karena batas suhu kematian terlampaui maupun karena
rendahnya oksigen terlarut.

Pencemaran secara kimia, misalnya oleh logam berat air


raksa (merkuri). Air raksa yang masuk ke perairan yang
dikomsumsi
melalui

dapat

makanan

mengganggu
atau

air

kesehatan

minum,

manusia

karena

dapat

menghambat kerja enzim dan menyebabkan kerusakkan


sel.

Pensemaran secara biologi, misalnya oleh bakteri bakteri


patogen. Bakteri patogen di air biasanya penyebab infeksi
saluran pencernaan seperti Vibro cholerae penyebab
kolera, Shigella dysenteriae penyebab disentri basiler,

Salmonella typhosa penyebab tifus,dan Salmonella


paratyphi penyebab paratifus, virus polio dan hepatitis.
Contohcontoh lain, percobaan dan petunjuk didatik: Hubungan
timbal balik antara manusia dan lingkungan

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya materi, energi dan/m


Sumber pencemaran air berasal dari limbah limbah rumah tangga, lalu lint
Pencemaran air selain dapat menurunkan kualitas air di bumi sehingga tidak

2. PENANGGULANGAN PENCEMARAN AIR

Ajaklah siswa berdiskusi tentang caracara


menjernihkan air oleh PDAM
Penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan melalui:

Perubahan perilaku masyarakat

Pembuatan pengelohan limbah air

a. Perubahan perilaku masyarakat.

Secara

alami,

rehabilitasi

ekosisitem
apabila

air

terjadi

dapat

melakuak

pencemaran

terhadap

badan air. Kemampuan ini ada batasnya. Oleh karena perlu


diadakan upaya untuk mencegah

dan menanggulangi

pencemaran air. Untuk mengatasi pencemaran air dapat


dilakukan

usaha

preventif

membuang

sampah

Kebiasaan

membuang

sembarang

tempat

dan

misalnya

limbah

sampah

dengan

industri
ke

hendaknya

ke

sungai

diberantas

tidak
sungai.

dan

di

dengan

memberlakukan peraturan peraturan yang diterapkan di


lingkungan masingmasing secara konsekuen. Sampah
sampah hendaknya dibuang pada tempat yang telah
ditentukan.
Masysrakat

disekitar

sungai

perlu

merubah

perilaku

tentang pemanfaatan sungai agar sungai tidak lagi sebagai


tempat

pembuangan

sampah

dan

mandicucikakus

(MCK). Peraturan pembuangan limbah industri hendaknya


dipanatu pelaksanaannya dan pelanggaranya dikenakan
sangsi.

Limbah

industri

hendaknya

diproses

dahulu

dengan teknik pengolahan limbah, dan setelah memenuhi


syarat baku mutu air buangan baru bias dialirkan ke
selokkanselokkan atau sungai. Dengan demikian akan
tercipta sungan yang bersih dan memiliki fungsi ekologis.

Tindakan yang perlu dilakukan:


Tidak
Tidak
Tidak
b.
Tidak

membuang samapah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dll


menggunakan sungai atau danau untuk mencuci truk, mobil dan sepeda m
menggunakan
sungaipengolah
atau danau
memandikan
Pembuatan kolam
limabah
cair ternak dan sebagi tembat k
minum air dari sungai, danau atau sumur tanpa dimasak dahulu.

Saat ini mulai digalakkan pmbuatan WC umum (septic


tank) di daerah/ lingkungan yang ratarata penduduknya
tidak memiliki WC.
sat septic tank.

Setiap

Upaya

sepuluh

rumah

disediakan

demikian sangat bersahabat dengan lingkungan, murah,,


dan sehat karena dapat menghindari pencemaran air
sumur/air tanah.
Selain itu, sudah saatnya diupayakan pembuatan

kolam

pengolahan air buangan (air cucian, air kamar mandi dll)


secara kolektif, agar limbah tersebut tidak langsung
dialirkan ke selokkan atau sungai.
Untuk limbah industri dilakukan dengan mengalirkan air
yang tercemar ke dalam beberapa kolam kemudian
dibersihkan, baik secara mekanis (pengaruh), kimiawi
(diberi zat

kimiatertentu) maupun biologis (diberikan

bakteri, ganggang atau tumbuhan air lainnya). Pada kolam


terakhir dipelihara ikan untuk menguji kebersihan air dan
polutan

yang

berbahaya.

Reaksi

ikan

terhadap

kemungkinan pengaruh polutan deteliti. Dengan demikian


air yang boleh dialirkan keluar (selokan, sungai dll.)
hanyalah air yang

tidak akan merubah keperuntukan

badan air.
Salah satu contoh tahap tahap proses pengolahan air
buangan adalah sebagai berikut:
a. Proses penanganan primer, yaitu membuang bahan
bahan padatan yang mengendap atau mengapung.
b. Proses

peanganan

sekunder,

yaitu

proses

dekomposisi bahanbahan padatan secara biologis.


c. Proses pengendapan tersier, yaitu menghilangkan
komponen omponen fisfor dan padatan tersuspensi,
terlarut

atau

berwarna

dan

bau.

Untuk

bias

menggunakan beberapa metoda yang bergantung pada


komponen yang ingin dihilangkan.
Pengendapan, yaitu cara kimia penambahan kapur
atau metal hidroksida untuk mengendapkan fosfor.

Adsorbsi, yaitu menghilangkan bahanbahan


organic terlarut, berwarna atau bau.
Elektrodialisis,

yaitu

menurunkan

konsentarsi

garam garam

terlarut dengan menggunakan tenaga listrik.


Osmosis,

yaitu mengurangi kandungan garam

garam organic maupun mineral dari air.


Klorinasi, yaitu menghilangkan organisme
penyebab penyakit.
Tahapan proses pengolahan air buangan tidak selalu
dilakukan seperti di atas, tetapi bergantung pada jenis
limbah yang dihasilkan. Hasil akhir berupa air tak tercemar
yang siap

dialirkan ke badan air dan Lumpur yang siap

dikelola lebih lanjut. Berdasarkan penelitian, tanaman air


seperti

enceng

gondok

dapat

dimanfaatkan

untuk

menyerap bahan pencemar di dalam air.


Ringkasan

Penanggulangan pencemaran air secara preventif dapat dilakukan oleh


masyarakat dengan cara tidak membuang sampah dan limbah ke badan

c. Rangkuman
1. Setiapa akibat sampingan sebagai akibat kemajuan
teknologi, harus dilawan dengan kemajuan teknologi
baru.

2. Lebih baik mencegah agar tidak terjadi pencemaran dari


pada memperbaiki akibat telah terjadinya pencemaran
air, udara, dan tanah.

d. Tugas
1. Diskusikan secara

kelompok sebab

sebab

terjadinya pencemaran:
a. Udara
b. Air
Hasil diskusi dipresentasikan dan dikumpulkan.
2. Diskusikan secara kelompok caracara pengolahan
limbah:
a. Padat
b. Cair
c. Gas
Hasil diskusi dipresentasikan dan dikumpulkan.
e. Tes Formatif

1. Jelaskan pengaruh karbon monoksida (CO) terhadap


kesehatan manusia!
2. Pada berapa decbel dari kebisingan yang akan
mengakibatkan rusaknya pendengaran manusi (tuli)?
3. Jelaskan pengaruh timah hitam (Pb) terhadap
kesehatan manusia!
4. Sebutkan sumber pencemaran yang pembuangannya
berupa timah hitam (Pb)?
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pencemaran air!
6. Tuliskan kandungan yang terdapat pada limbah
industri/ pertambangan!
7. Uraikan cara pengelolaan limbah industri!

f. Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Pengaruh karbon monoksida (CO) terhadap manusia


adalah: dapat meyebabkan sakit dan kematian

dalam waktu 30 menit


2. Kebisingan

yang

dapat

mengakibatkan

rusaknya

pendengaran manusia pada tingkat suara 85 decibel


secara terusmenerus.
3. Pengaruh timah hitam (Pb) terhadap manusia adalah
adalah: keracunan dengan gejalagejala sebagai berikut;
muntah muntah secresi menyerupai susu, sakit perut
dan nyeri perut yang sangat hebat.
Pb juga menyerang syaraf, memperketat kerja ginjal
sehingga cepat rusak dan dalam kasus yang berat
dapat menyebabkan kematian.
Reaksi lain yang berbahaya yaitu reaksi alergi

yang

mengakibatkan iristasi dan pembengkakan kulit.


4. Sumbersumber pencemar berupa limab timah hitam
(Pb)

adalah pabrik

baterai,

perusahaan tambangan

mineral dan pabrik cat.


5. Yang dimaksud dengan pencemaran air adalah masuknya
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/atau
komponen

lain

ke

dalam

air

dan/atau

berubahnya

tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam,


sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
6. Kandungan air limbah industri dapat digolongkan
menjadi:

Garam

anorganik

magnesium

klorida

seperti
yang

magnesium
berasala

sulfat

dari

dan

kegiatan

pertambangan,pabrik pupuk, pabrik kertas dll.

Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari


industri pengolahan bijih logam dan bahan bakar fosil
yang mengandung kotoran berupa ikatan belerang.

Senyawa organic seperti pelarut dan zat warna yang


berasal dari industri penyamakan kulit dan industri
cata.

Logam berat seperti kadmium, air raksa (merkuri) dan


krom yang berasal dariindustri pertambangan, cat, zat
warna, baterai, penyepuhan logam dll.

7. Cara

pengolahan

limbah

industri

dilakukan

dengan

mengalirkan air yang tercemar ke dalam beberapa kolam,


kemudian

dibersihkan,

baik

secara

mekanis(pengadukan), kimiawi (diber zat kimia tertentu)


maupun

biologis

(diberi

bakteri,

ganggang

atau

tumbuhan air lainnya). Pada kolam terakhir diperlihara


ikan untuk menguji kebersihan air dari polutan yang
berbahaya.
Reaksi ikan terhadap kemungkinan pengaruh polutan
diteliti. Dengan demikian air yang boleh dialirkan ke luar
(selokan, sungai dll), hanyalah air yang bersih yang tidak
akan mengubah peruntukkan/fungsi dari air tersebut.

X.

BAB. III
EVALUASI

A. PERTANYAAN
Jawablah pertanyaanpertanyaan di bawah ini dengan
singkat, jelas dan benar.
1.

Jelaskan pengertian keselamatan kerja!

2.

Sebutkan tujuan diadakannya keselamatan dan kesehatan


kerja?

3.

Jelaskan syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja


menurut Undang-undang nomor 1 tahun 1970 pasal 3!

4.

Sebutkan faktor-faktor penyebab keadaan bahaya!

5.

Bagaimanakah cara untuk mengatasi lingkungan yang tidak


aman

6.

Sebutkan dan jelaskan alat-alat pelindung anggota badan?

7.

Bagaimanakah syarat-syarat pakaian

perlindungan

atau pengamanan yang baik?


8.

Jelaskan teknik pengangkatan yang aman dan benar!

9.

Jelaskan pertolongan pertama yang harus diambil ketika


terjadi peristiwa kecelakaan kontaminasi atau luka bakar
pada wajah disebabkan oleh asam!

10. Memeriksa alat pemadam kebakaran untuk

menidetifikasi

jenisnya dan nyala api yang sesuai untuk dipadamkannya.


Isilah table dibawah ini untuk meyakinkan anda.

Warna

Jenis

alat

alat

pemada

pemada

m
Merah

Nyala api
yang sesuai
untuk
dipadamkan

Biru
Tanda
Merah dengan
Putih
Tanda
Merah dengan
Hitam
11. Tuliskan dua cara untuk mengetahui isi alat pemadam
kebakaran!
12. Apa yang harus dilakukan pada alat pemadam yang telah
digunakan untuk memadamkan nyala api?
13. Apa alat pemadam yang sesuai untuk digunakan pada
kejadian berikut ini?
a.

Nyala api pada mesin.

b.

Nyala api pada kain lap oli.

c.

Kertas terbakar didalam tong sampah.

d.

Ban terbakar.

e.

Kebakaran pada panel listrik.

14. Sebutkan penyebab kecelakaan kerja yang diakibatkan


tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri (unsafe act)?
15. Jelaskan fungsi dongkrak di bengkel otomotif ?

16. Sebutkan sumber pencemaran yang pembuangannya berupa


timah hitam (Pb) ?
17. Tuliskan beberapa alat perlindungan diri ( APD )!
18. Jelaskan pengertian dari Cardio Pulmonary Resusciation
(CPR)!
19. Tuliskan tiga unsur penyebab kebakaran!
20. Tuliskan

kandungan

yang

terdapat

pada

limbah industri/pertambangan!

SOAL PSIKOMOTOR
1. Lakukan mengangkat benda dengan tangan!
2. Lakukan mengangkat kendaraan menggunakan dongkrak
dan penopang!
3. Demonstrasikan cara menggunakan alat pemadam api bila
terjadi kebakaran!
4. Demonstrasikan cara menilai korban bila terjadi kecelakaan!
5. Demonstrasikan cara menolong korban yang mengalami
perdarahan pada suatu kejadian terjadi kecelakaan!

B. Kunci jawaban
1.

Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan , keutuhan dan


kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia
serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan
masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya.

2.

Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja :


Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Mencegah timbulnya kecelakan akibat suatu pekerjaan.
Mencegah/mengurangi kematian.
Mencegah/mengurangi cacat tetap.
Mengamankan
pemeliharaan

material,
bangunan,

konstruksi,
alat-alat

kerja,

pemakaian,
mesin-mesin,

instalasi dan lain sebagainya.


Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga
kerja dan menjamin kehidupan produktifnya.
Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan
sumber- sumber produksi lainnya.
Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan
aman sehingga dapat menimbulkan kegembiraan
semangat kerja.
Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi
industri serta pembangunan.
3.

Syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja menurut


Undang- undang nomor 1 tahun 1970 pasal 3:
Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.

Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada


waktu kebakaran atau kejadian lain yang berbahaya.
Memberi pertolongan pada kecelakaan.
Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja.
Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar
luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas,
hembusan angin, cuaca sinar atau radiasi, suara dan
gelora.
Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat
kerja, baik fisik maupun psikis, keracunan, infeksi dan
penularan.
Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.
Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja.
Mengamankan dan memperlancar
pengangkutan orang-orang, binatang, tanaman atau
barang.
Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
Mengamankan dan memperlancar
pekerjaan bongkar

muat

perlakuan dan penyimpanan barang.


Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada
pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah
tinggi.
4.

Faktor-faktor penyebab keadaan bahaya:


Tindakan yang tidak aman dari manusia itu sendiri
1. Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan
pekerjaan.

2. Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.


3. Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang
diwajibkan.
4. Berkelakar/ bergurau dalam bekerja dan sebagainya.

Keadaan tidak aman dari lingkungan kerja


5. Mesin-mesin

yang

rusak,

tidak

diberi

pengamanan,

konstruksi kurang aman, bising dan alat-alat kerja yang


kurang baik dan rusak.
6. Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia (becek
atau licin, ventilasi atau pertukaran udara, bising atau
suara-suara keras, suhu tempat kerja, tata ruang kerja/
kebersihan dan lain-lain).
5. Cara untuk mengatasi lingkungan yang tidak aman:
Dihilangkan, sumber-sumber bahaya atau keadaan tidak
aman tersebut agar tidak lagi menimbulkan bahaya,
misalnya alat-alat yang rusak diganti atau diperbaiki.
Dieliminir/diisolir, sumber bahaya masih tetap ada, tetapi
diisolasi agar tiadak lagi menimbulkan bahaya, misalnya
bagian-bagian

yang

tutup/pelindung

berputar

atau

pada

mesin

menyediakan

diberi
alat-alat

keselamatan kerja.
Dikendalikan, sumber bahaya tidak aman dikendalikan
secara teknis, misalnya memasang safety valve pada
bejana-bejana

tekanan

tinggi,

memasang

alat-alat

kontrol dsb.
6. Alat-alat pelindung badan:
Alat pelindung mata, berguna untuk melindungi mata
dari panas, sinar yang menyilaukan, debu, percikan api
dan bahaya lainnya yang bisa merusak mata. Contohnya
: kacamata debu, kacamata las listrik.
Alat pelindung kepala, berguna untuk melindungi kepala
dan rambut dari bahaya yang mungkin. Contohnya : topi,
helm pelindung.
Alat pelindung telinga, berguna untuk melindungi telinga
dari bahaya suara yang berlebihan.

Alat pelindung hidung, berguna untuk melindungi hidung


dari kemungkinan terhisapnya gas-gas berbahaya, juga
dari material lembut yang berbahaya.
Alat

pelindung

tangan,

berguna

untuk

melindungi

tangan dari berbagai bahaya yang mungkin, misalnya


panas. Berupa:
a. Sarung tangan kain, berguna untuk memperkuat
pegangan supaya tidak meleset pada peremukaan.
b. Sarung tangan asbes, berguna untuk melindungi
tangan terhadap bahaya pembakaran api.
c. Sarung tangan kulit, berguna untuk melindungi tangan
dari ketajaman benda-benda atau peralatan bila
peralatan itu dipegang atau diangkat.
d. Sarung tangan karet, digunakan pada pekerjaan
pelapisan logam, agar tangan terhindar dari bahaya
pembakaran asam atau kepedasan cairan.
e. Alat pelindung kaki, berguna untuk melindungi kaki
dari bahaya seperti panas, zat kimia, api, tusukan
benda tajam, dsb. Terdapat dua jenis sepatu, yaitu
yang berujung baja dan sepatu karet.
f. Alat pelindung badan, berguna untuk melindungi
badan, misalnya dari percikan api.
g. Pelindung

hidung

dan

mulut,

berguna

untuk

melindungi pernafasan dari bahaya seprti gas-gas


berbahaya,

debu

atau

material

lembut

berbahaya.
7. Syarat-syarat pakaian perlindungan atau pengamanan
yang baik:
a.

Pakaian kerja harus dapat melindungi pekerja


terhadap bahaya yang mungkin ada.

yang

b.

Pakaian kerja harus seragam mungkin dan

juga

ketidaknyamanannya harus yang paling minim.


c.

Kalau bentuknya tidak menarik, paling tidak harus


dapat diterima.

d.

Pakaian kerja harus tidak mengakibatkan bahaya lain,


misalnya lengan yang terlalu lepas atu ada kain
yang lepas yang sangat mungkin termakan mesin.

e.

Bahan pakaiannya harus mempunyai derajat resistensi


yang cukup untuk panas dan suhu kain sintesis
(nilon,

dll)

yang dapat meleleh oleh suhu tinggi

seharusnya tidak dipakai.


f.

Pakaian kerja harus dirancang untuk menghindari


partikel- partikel panas terkait di celana, masuk di
kantong atau terselip di lipatan-lipatan pakaian.

g.

Overall katun memenuhi semua persyaratan yang


disebutkan di

atas

dan

karenanya

overall

katun

adalah yang paling luas digunakan sebagai pakaian


kerja.
h.

Dasi, cincin dan jam tangan merupakan barang-barang


yang mempunyai kemungkinan besar menimbulkan
bahaya karena mereka itu dapat dimakan mesin, dan
akan menyebabkan kecelakaan jika apara pekerja
tetap memakainya. Jam tangn dan cincin menambah
masalah

pada

bahan

kimia

dan

panas

dengan

berhenti menghilangkan bahaya.


8. Teknik pengangkatan yang aman dan benar :
a. Sebelum

mengadakan

pemindahan

barang-barang

periksa lebih dulu rute jalan yang harus dilalui. Pastikan


tidak ada yang dapat mengakibatkan Anda tergelincir.

b. Periksa letak daerah penempatan beban. Jika alat


pendorong digunakan maka periksa bahwa ia cukup
kuat dan ditempatkan secara benar untuk menopang
beban.
c. Perkirakan berat beban untuk memastikan bagaimana
beban harus diangkat dan cari bantuan jika perlu.
d. Periksa beban apakah permukaannya kasar atau licin.
Gunakan sarung tangan jika perlu apabila benda
tersebut dapat pecah atau bergerigi.
e. Bersihkan kotoran, lemak atau air yang membuat
beban sulit dipegang.
f. Lakukan posisi pengangkatan yang benar dan pegang
beban dengan bagian-bagian yang Anda yakini tidak
akan lepas ketika diangkat.
g. Tempatkan beban di atas bangku/permukaan yang rata.
Letakkan beban di depan ujung bangku dan geser ke
tempatnya, geser dengan badan.
h. Ketika menempatkan benda ke atas lantai, gunakan
teknik penurunan punggung dengan lurus secara benar.
Posisikan satu sudut bawah pertama untuk menghindari
jari-jari kaki yang terjepit.
i. Periksa

benda

yang

berat

tidak

akan

menggelinding/miring. Ganjal jika perlu.


9. Pertolongan pertama yang harus diambil ketika terjadi
peristiwa kecelakaan kontaminasi atau luka bakar pada
wajah disebabkan oleh asam:
a. Gunakan soda bikarbonat atau larutan baking powder
ke seluruh daerah yang terbakar.
b. Buang pakaian yang terkontaminasi.

c. Lebih baik letakkan korban di bawah shower, jika


mungkin empat detik setelah terjadi semprot dia
dengan air.
d. Panggil bantuan medis atau atur korban untuk
segera mendapatkan pertolongan.
10.Memeriksa alat pemadam kebakaran untuk menidetifikasi
jenisnya dan nyala api yang sesuai untuk dipadamkannya.
Seperti table dibawah ini untuk meyakinkan anda.
Nyala api yang sesuai

Warna

Jenis

alat

alat

Pemada

Pemada

m
Merah

untuk dipadamkan

m Air
Berisi

Nyala Api Kelas A Kayu,


Kain, Kertas, dll

Biru

Busa

Nyala Api Kelas B, Nyala


Api akibat bahan bakar
cair.

Tanda

Bubuk Kering

Nyala Api Kelas C akibat

Merah

Listrik (juga untuk kelas A

dengan

dan B)

Tanda

Karbon Dioksid

Nyala Api Kelas B dan C

Merah

Listrik dan cairan yang

dengan

dapat terbakar.

11.Dua cara (diantara) untuk mengetahui isi dari alat


pemadam kebakaran.
a.Memeriksa alat ukur yang ada pada bagian atas silinder.
b.Memeriksa dan melihat pertanda yang diberikan pada
alat

tersebut

masih

utuh

atau

sudah

terlepas,

terpotong, atau dirusak karena alat pemadam sudah


dioperasikan. Jika

pertanda tersebut masih pada tempatnya hal ini


menandakan alat pemadam masih berisi penuh.
c. Membandingkan berat alat pemadam yang anda
yakin berisi penuh dengan alat pemadam yang akan
diperiksa.
12.Yang harus dilakukan pada alat pemadam yang telah
digunakan

untuk

Menggantikannya

memadamkan

nyala

api

adalah

dengan alat pemadam yang berisi

penuh dan alat pemadam yang telah digunakan segera


diisi kembali.
13.Apa alat pemadam yang sesuai untuk digunakan pada
kejadian?
a.Nyala api pada mesin adalah karbon Dioksid dan bubuk
kering
b.

Nyala api pada kain lap oli.adalah Karbon


dioksid,Bubuk Kering dan Busa

c.Kertas terbakar didalam tong sampah adalah air


d.

Ban terbakar adalah busa

e.Kebakaran pada panel listrik Karbon Dioksid


14.Penyebab kecelakaan
a. Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan
pekerjaan.
b. Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.
c. Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang
diwajibkan.
d. Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya.
15.

Dongkrak

adalah alat

untuk

menaikkan

kendaraan

guna

mempermudah pekerjaan reparasi dibagian casis.

16.Sumbersumber pencemar berupa limab timah hitam


(Pb) adalah pabrik baterai, perusahaan tambangan
mineral dan pabrik cat.
17.Alat Perlindungan diri:

1. Sarungan tangan lateks


2. Kacamata pelindung
3. Baju pelindung
4. Masker pelindung
5. Masker penolong
6. Helm.
18. Cardio

Pulmonary

Resusciation

(CPR)

disebut

juga Resusitasi Jantung Paru (RJP) yaitu: Pernapasan


buatan yang dikombinasikan dengan kompresi dada. Hal
ini dilakukan bila korban/penderita tidak bernapas dan
nadi tidak berdenyut.
19.Tiga unsur penyebab kebakaran

Bahan bakar

Panas

Oxigen

20.Kandungan air limbah industri dapat digolongkan


menjadi:
Garam

anorganik

magnesium

klorida

seperti
yang

magnesium
berasal

sulfat

dari

dan

kegiatan

pertambangan,pabrik pupuk, pabrik kertas dll.


Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari
industri pengolahan bijih logam dan bahan bakar fosil
yang mengandung kotoran berupa ikatan belerang.
Senyawa organic seperti pelarut dan zat warna yang
berasal dari industri penyamakan kulit dan industri cata.
Logam berat seperti kadmium, air raksa (merkuri) dan
krom yang berasal dariindustri pertambangan, cat, zat
warna, baterai, penyepuhan logam dll.

LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF (PENGETAHUAN)


NO.URUT

NO

SKOR

SOA

MAKSIMA

YANG

DICAPAI

1.

02

2.

04

3.

04

4.

02

5.

02

6.

04

7.

04

8.

04

9.

02

10.

10

02

11.

11

02

12.

12

02

13.

13

02

14.

14

02

SKOR

NILAI

NO.URUT

NO

SKOR

SOA

MAKSIMA

YANG

DICAPAI

15.

15

02

16.

16

02

17.

17

02

18.

18

02

19.

19

02

20..

20

02

Jumlah ()

SKOR

NILAI

50

Batas penguasaan kognitif (pengetahuan) minimal harus


mencapai 7,00
Perhitungan Nilai Akhir Penghetahuan (NAP) menggunakan
rumus
Skor yang dicapai x 10
NAP Skor maksimal

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN


PENILAIAN
NO.

ASPEK

YA

YANG
DINILAI

1.

Persiapan

2.

Proses Kerja

3.

Waktu

4.

Hasil

TIDAK

Batas minimal kompotensi harus mencapai minmal nilai 7,00


Nilai Akhir keterampilan (NAK) diambil dari Nilai terendah
diantara Nilai yang diperoleh dari setiap aspek yang di nilai
LEMBAR NIALI SIKAP ( ATTITUDE )
PENILAIAN
NO.

ASPEK SIKAP (ATTITUDE)

YA

YANG DINILAI
7
1.

Kerjasama

2.

Kedisiplinan

3.

Kejujuran

TIDAK

4.

Tanggung jawab

5.

Kemandirian

6.

Ketekunan

7.

Memecahkan masalah

Batas minimal nilai (Attitude) adalah 7,00


Nilai Akhir sikap (Attitude) diambil dari nilai terendah diantara
nilai yang diperoleh dari setiap Aspek sikap (Attitude) yang
dinilai.
C. KRITERIA
KELULUSAN
Kriteria Kelulusan:
70 s.d. 79

: memenuhi kriteria minimal dengan

bimbingan 80 s.d. 89

: memenuhi kriteria minimal

tanpa bimbingan 90 s.d. 100 : di atas minimal tanpa


bimbingan

BAB.
IV
PENUTU
P
Siswa yang telah mencapai syarat kelulusan minimal pada modul
OPKR.10 016C ini berarti Anda/Siswa menguasai materi kompetensi
Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkunan , dan

Anda berhak untuk mengikuti kompetensi

berikutnya. Apabila Anda dinyatakan tidak lulus,

maka Anda

mengulangi modul ini.


Kepada Anda yang dinyatakan lulus, selamat atas keberhasilan Anda
dan selamat melanjutkan ke kompetensi berikutnya.
Kepada Anda yang ternyata belum lulus jangan putus asa, sebab
masih terbuka kesempatan asal Anda berusaha lebih keras lagi.
Akhirnya kami haturkan terima kasih atas kesungguhan Anda
mengikuti dan melaksanakan modul ini.
Selamat berjuang, sukses selalu.

DAFTAR
PUSTAKA
Astra International,tt, Basic Mechanic Training, Astra
International, Jakarta.
Depdiknas, 2004, Kurikulum SMK edisi 2004, Depdiknas,
Jakarta.
Harun Tia Setiawan, 1980, Keselamatan kerja dan tatalaksana
bengkel,
Depdikbud, Jakarta.
Ima Permana dan Joel Tedjo, 1992, Pedoman penyelenggaraan

bengkel otomotif, PPPG Teknologi Bandung, Bandung.


PT Toyota Astra Motor, 1997, Teknik-teknik servis dasar, PT
toyota Astra Motor, Jakarta
PPPGT / VEDC, 1997, Siklus Air, PPPGT / VEDC, Malang.
Iwan Gayo, 1995, Buku Pintar , UPAYA WARGA NEGARA Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai