Anda di halaman 1dari 68

KODE MODUL OPKR-05-008B

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

PEMASANGAN, PENGUJIAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENGAMAN KELISTRIKAN DAN KOMPONENNYA

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2005

Modul OPKR-50-008B

KODE MODUL OPKR-05-008B

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

PEMASANGAN, PENGUJIAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENGAMAN KELISTRIKAN DAN KOMPONENNYA

Tim Penyusun: 1. Basuki Rahmad, S. Pd, M. Si 2. Drs. N. Wahyu Triyono 3. Saptana, S. Pd Tim Fasilitator: 1. Drs. Abdullah 2. Surya Iskandar

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2005

Modul OPKR-50-008B

ii

KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyusun bahan ajar modul interaktif dan modul manual. Adapun modul manual terdiri atas bidang-bidang dan program-program keahlian kejuruan yang berkembang di dunia kerja baik instansi maupun perusahaan. Tahun Anggaran 2005 telah dibuat sebanyak 300 modul manual terdiri atas 9 (sembilan) bidang keahlian dan 32 (tiga puluh dua) program keahlian yaitu: Bisnis dan Manajemen (Administrasi Perkantoran dan Akuntansi), Pertanian (Agroindustri pangan dan nonpangan, Budidaya Tanaman, Budidaya Ternak Ruminansia, Pengendalian Mutu), Seni Rupa dan Kriya (Kriya Kayu, Kriya Keramik, Kriya Kulit, Kriya Logam Kriya Tekstil), Tata Busana, Teknik Bangunan (Gambar Bangunan, Teknik Konstruksi Baja dan Alumunium, Teknik Konstruksi Batu Beton, Tekni Industri Kayu), Teknik Elektronika (Teknik Audio Vidio, Teknik Elektronika Industri), Teknik Listrik (Pemanfaatan Energi Listrik, Teknik Distribusi, Teknik Pembangkit Ketenagalistrik-kan), Teknik Mesin (Mekanik Otomotif, Pengecoran Logam, Teknik Bodi Otomotif, Teknik Gambar Mesin, Teknik Pembentukan, Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri, Teknik Pemesinan), Teknologi Informasi dan Komunikasi (Multimedia, Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Komputer dan Jaringan), dan program Normatif Bahasa Indonesia. Modul ini disusun mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Edisi 2004 dengan menggunakan Based pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi ini (Competency Training/CBT). Diharapkan modul-modul

digunakan sebagai sumber belajar pokok peserta pendidikan dan pelatihan (Diklat) Kejuruan khususnya SMK dalam mencapai standar kompetensi kerja yang diharapkan dunia kerja.

Modul OPKR-50-008B

iii

Penyusunan modul dilakukan oleh para tenaga ahli kejuruan dibidangnya terdiri atas para Guru SMK, para Widyaiswara Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG) lingkup Kejuruan dengan para nara sumber dari berbagai perguruan Tinggi, para praktisi Balai Latihan dan Pengembangan Teknologi (BLPT) dan unsure dunia usaha dan industri (DU/DI), dan berbagai sumber referensi yang digunakan baik dari dalam dan luar negri. Modul dilakukan melalui beberapa tahap pengerjaan termasuk validasi dan uji coba kepada para peserta Diklat/Siswa di beberapa SMK. Sesuai perkembangan paradigma yang selalu terjadi, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah beserta para penulis dan unsure terlibat, menerima masukan-masukan konstruktif dari berbagai pihak khususnya para praktisi dunia usaha dan industri, para akademis, dan para psikologis untuk dihasilkannya Sumber Daya Manusia (SDM) tingkat menengah yang handal. Pada kesempatan baik ini kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada berbagai pihak terutama tim penyusun modul, para nara sumber dan fasilitator, serta para editor atas dedikasi dan pengorbanan waktu, tenaga, dan pemikiran untuk dihasilkannya modul ini. Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya peserta Diklat SMK atau praktisi yang sedang mengembangkan bahan ajar modul SMK. Jakarta, Desember 2005 a.n. Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Dr. Joko Sutrisno, MM NIP 131415680

Modul OPKR-50-008B

iv

DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii PETA KEDUDUKAN MODUL v KETERANGAN DIAGRAM ........................................................... MEKANISME PEMELAJARAN GLOSARY ................ vi viii ix

I. PENDAHULUAN 1 A. DESKRIPSI JUDUL 1 B. PRASYARAT 2 C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 2 1. Petunjuk Bagi Siswa 2 2. Petunjuk Bagi Guru 3 D. TUJUAN AKHIR 3 E. KOMPETENSI 4 F. CEK KEMAMPUAN 8 II. PEMELAJARAN 10 A. RENCANA BELAJAR SISWA 10 B. KEGIATAN BELAJAR 11 Kegiatan Belajar 1. Memasang Sistem Pengaman Kelistrikan ........................................ a. Tujuan kegiatan belajar . b. Uraian materi c. Rangkuman d. Tugas e. Tes formatif f. Kunci jawaban formatif g. Lembar kerja .................................................................. 11 11 11 21 22 23 24 27

Modul OPKR-50-008B

Kegiatan Belajar 2. Menguji Sistem Pengaman Kelistrikan ........................................ a. Tujuan kegiatan belajar . b. Uraian materi c. Rangkuman d. Tugas e. Tes formatif . g. Lembar kerja Kegiatan Belajar 3. Memperbaiki Sistem Pengaman Kelistrikan......................................... a. Tujuan kegiatan belajar . b. Uraian materi . c. Rangkuman d. Tugas e. Tes formatif g. Lembar kerja

28 28 28 32 33 33 35 37 37 37 43 44 44 46

f. Kunci jawaban tes formatif 34

f. Kunci jawaban tes formatif 45

III. EVALUASI 48 A. PERTANYAAN 48 B. KUNCI JAWABAN 50 C. KRITERIA KELULUSAN 52 IV. PENUTUP 53 DAFTAR PUSTAKA 54

Modul OPKR-50-008B

vi

PETA KEDUDUKAN MODUL


A. Diagram Pencapaian Kompetensi Diagram ini menunjukkan tahapan atau tata urutan pencapaian kompetensi yang dilatihkan pada peserta diklat dalam kurun waktu tiga tahun, serta kemungkinan multi entrymulti exit yang dapat diterapkan.

Modul OPKR-50-008B

vii

Keterangan Diagram Pencapaian Kompetensi Kode


OPKR 10-001B OPKR 10-002B OPKR 10-003B OPKR 10-005B OPKR 10-006B

Kompetensi
Pelaksanaan pemeliharaan/servis komponen Pemasangan sistem hidrolik Pemeliharaan/servis sistem hidrolik Pemeliharaan/servis dan perbaikan kompresor udara dan komponen-komponennya Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, dan pemotongan dengan panas dan pemansan Pembacaan dan pemahaman gambar teknik Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja Penggunaan dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan tempat kerja Konstribusi komunikasi di tempat kerja Pelaksanaan operasi penangan an secara manual Pemeliharaan/servis engine dan komponen-komponennya Pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponenkomponennya Perbaikan sistem pendingin dan komponen-komponennya Overhaul komponen sistem pendingin Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar bensin Pemeliharaan/servis sistem injeksi bahan bakar diesel Pemeliharaan/servis kopling dan komponen-komponennya sistem pengoperasian Perbaikan kopling dan komponenkomponennya Overhaul kopling dan komponenkomponennya Pemeliharaan/servis transmisi manual Pemeliharaan/servis transmisi otomatis

Judul Modul
Pelaksanaan pemeliharaan/servis komponen Pemasangan sistem hidrolik Pemeliharaan/servis sistem hidrolik Pemeliharaan/servis dan perbaikan kompresor udara dan komponenkomponennya Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, dan pemotongan dengan panas dan pemanasan Pembacaan dan pemahaman gambar teknik Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja Penggunaan dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan tempat kerja Konstribusi komunikasi di tempat kerja Pelaksanaan operasi penanganan secara manual Pemeliharaan/servis engine dan komponen-komponennya Pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponen-komponennya Perbaikan sistem pendingin dan komponen-komponennya Overhaul komponen sistem pendingin Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar bensin Pemeliharaan/servis sistem injeksi bahan bakar diesel Pemeliharaan/servis kopling dan komponen-komponennya sistem pengoperasian Perbaikan kopling dan komponenkomponennya Overhaul kopling dan komponenkomponennya Pemeliharaan/servis transmisi manual Pemeliharaan/servis transmisi otomatis

OPKR 10-009B OPKR 10-010B OPKR 10-016B OPKR 10-017B OPKR 10-018B OPKR 10-019B OPKR 20-001B OPKR 20-010B OPKR 20-011B OPKR 20-012B OPKR 20-014B OPKR 20-017B OPKR 30-001B OPKR 30-002B OPKR 30-003B OPKR 30-004B OPKR 30-007B

Modul OPKR-50-008B

vi

Kode
OPKR 30-010B OPKR 30-013B OPKR 30-014B OPKR 40-001B OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR 40-002B 40-003B 40-004B 40-008B 40-009B 40-012B 40-014B

Kompetensi
Pemeliharaan/servis unit final drive/gardan Pemeliharaan/servis poros roda penggerak Perbaikan poros penggerak roda Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen-komponennya Pemeliharaan/servis sistem rem Perbaikan sistem rem Overhaul komponen sistem rem Pemeriksaan sistem kemudi Perbaikan sistem kemudi Pemeriksaan sistem suspensi Pemeliharaan/servis sistem suspensi Balans roda/ban Melepas, memasang dan menyetel roda Pembongkaran, perbaikan, dan pemasangan ban luar dan ban dalam Pengujian, pemeliharaan/servis dan penggantian baterai Perbaikan ringan pada rangkaian/sistem kelistrikan Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem penerangan dan wiring Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem pengaman ke listrikan dan komponennya Pemasangan kelengkapan kelistrikan tambahan (assesoris) Perbaikan sistem Pengapian Memelihara/servis sistem AC (Air Conditioner)

Judul Modul
Pemeliharaan/servis unit final drive/ gardan Pemeliharaan/servis poros roda penggerak Perbaikan poros penggerak roda Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen-komponennya Pemeliharaan/servis sistem rem Perbaikan sistem rem Overhaul komponen sistem rem Pemeriksaan sistem kemudi Perbaikan sistem kemudi Pemeriksaan sistem suspensi Pemeliharaan/servis sistem suspensi Balans roda/ban Melepas, memasang dan menyetel roda Pembongkaran, perbaikan, dan pemasangan ban luar dan ban dalam Pengujian, pemeliharaan/servis dan penggantian baterai Perbaikan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem penerangan dan wiring Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem pengaman ke listrikan dan komponennya Pemasangan kelengkapan kelistrikan tambahan (assesoris) Perbaikan sistem Pengapian Memelihara/servis sistem AC (Air Conditioner)

OPKR 40-016B OPKR 40-017B OPKR 40-019B OPKR 50-001B OPKR 50-002B OPKR 50-007B OPKR 50-008B OPKR 50-009B OPKR 50-011B OPKR 50-019B

B. Kedudukan Modul Modul dengan kode OPKR-50-008B tentang Pemasangan, Pengujian, Dan Perbaikan Sistem Pengaman Kelistrikan Dan Komponennya ini kedudukannya pada peta kedudukan modul dan diagram pencapaian kompetensi. dapat dicermatiapat dicermati pada peta kedudukan modul.

Modul OPKR-50-008B

vii

MEKANISME PEMELAJARAN
Untuk mencapai penguasaan modul ini dilakukan melalui alur mekanisme pemelajaran sebagai berikut: START

Lihat Kedudukan Modul

Lihat Petunjuk Penggunaan Modul

Kerjakan Cek Kemampuan

Nilai 7 T Kegiatan Belajar 1

Kegiatan Belajar n

Kerjakan Evaluasi

Nilai 7

Modul berikutnya/Uji Kompetensi

Modul OPKR-50-008B

-1-

GLOSARY
Circuit Breaker adalah komponen yang digunakan sebagai
sirkuit, seperti power window, sunroof dan heater. pengganti

sekring untuk melindungi dari kesulitan pengiriman tenaga dalam

Fusible Link adalah komponen yang berfungsi sama dengan sekring tetapi
digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukurannya lebih besar dan mempunyai elemen yang lebih tebal.

Fusing portion adalah konduktor yang berfungsi sebagai pengaman dan


akan meleleh/terbakar jika dialiri oleh arus yang berlebihan.

Junction block adalah kotak (block) dengan konektor dikelompokkan


bersama-sama untuk sirkuit kelistrikan. Biasanya terdiri dari bus bars dalam bentuk cetakan papan sirkuit (PCB) dengan sekring, relay,

circuit breaker dan alat lain terpasang didalamnya.


Konektor adalah penghubung kelistrikan antara dua jaringan kabel atau antara sebuah jaringan dengan sebuah komponen. Rangkaian Paralel adalah cara untuk menggabungkan dua atau lebih

baterai untuk mendapatkan beda potensial yang sama setelah menghubungkannya. Rangkaian Seri adalah cara menggabungkan dua atau lebih yang dapat menyediakan satu jalur tunggal arus keluaran.

Relay block (R/B) sama dengan junction block, tetapi tetapi tidak memiliki bus bars atau centralized connecting function lainnya.

Modul OPKR-50-008B

-2-

Sekring (fuse) adalah komponen dari sirkuit kelistrikan yang berfungsi untuk melindungi sirkuit kelistrikan. Bila arus berlebihan melalui sirkuit, maka sekring akan terbakar sehingga sistem sirkuit terbuka. Sirkuit (Circuit) adalah rangkaian jalur konduktor tertutup yang dapat dialiri arus. Tipe Sekring Blade adalah salah satu tipe sekring yang dirancang lebih kompak dengan elemen metal dan rumah pelindung yang tembus pandang dan diberi kode warna untuk masingmasing tingkatan arus (misalnya: 5A30A) Tipe Sekring Cartridge adalah salah satu tipe skring yang dirancang

dengan satu elemen sebagai pengaman yang akan terbakar/meleleh bila dialiri arus yang berlebih dari kapasitas sekring. Elemen sekring ini dilindungi oleh rumah yang terbuat dari kaca tembus pandang.

Modul OPKR-50-008B

-3-

BAB. I PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul pemasangan, pengujian dan perbaikan sistem pengaman materi dan

kelistrikan dan komponennya kode OPKR-50-008B berisi

informasi tentang sistem pengaman, tipetipe pengaman, memasang sistem pengaman kelistrikan, menguji sistem pengaman kelistrikan dan memperbaiki sistem pengaman kelistrikan, selain itu diuraikan informasi tentang keselamatan kerja dan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan terkait pekerjaan memasang, menguji dan memperbaiki sistem pengaman kelistrikan otomotif. Materi diuraikan dengan pendekatan praktis disertai ilustrasi yang cukup agar peserta diklat mudah memahami bahasan yang disampaikan. Modul ini disusun dalam 3 kegiatan belajar, setiap kegiatan belajar berisi materi, dan diakhir materi disampaikan rangkuman yang memuat intisari materi, dilanjutkan test formatif. Setiap peserta diklat harus mengerjakan tes tersebut sebagai indikator penguasaan materi, jawaban tes kemudian diklarisifikasi dengan kunci jawaban. Guna melatih keterampilan dan sikap kerja yang benar setiap siswa dapat berlatih dengan pedoman lembar kerja yang ada. Diakhir modul terdapat evaluasi sebagai uji kompetensi siswa. Uji kompetensi dilakukan secara teroritis dan praktik. Uji teoritis dengan siswa menjawab pertanyaan yang ada pada soal evaluasi, sedangkan uji praktik dengan meminta siswa mendemonstrasikan kompetensi yang harus dimiliki dan guru/instruktur menilai berdasarkan lembar observasi yang ada.

Modul OPKR-50-008B

-4-

Melalui evaluasi tersebut dapat diketahui apakah siswa mempunyai kompetensi pemasangan, pengujian dan perbaikan sistem pengaman kelistrikan dan komponennya dan sub kompetensinya yang terdiri dari: 1. 2. 3. Memasang sistem pengaman kelistrikan Menguji sistem pengaman kelistrikan Memperbaiki sistem pengaman kelistrikan.

Siswa dapat melanjutkan ke modul berikutnya bila memenuhi kriteria kelulusan.

B. PRASYARAT
Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada Bidang Keahlian Mekanik Otomotif harus sudah menyelesaikan modul-modul prasyarat seperti terlihat dalam diagram pencapaian kompetensi maupun peta kedudukan modul. Prasyarat mempelajari modul OPKR-50-008B antara lain adalah OPKR-50-001B, OPKR-50-002B dan OPKR-50-007B.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN
1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat a. Lakukan cek kemampuan untuk mengetahui kemampuan awal yang anda kuasai, sebelum membaca modul lebih lengkap b. Bacalah modul secara seksama pada setiap kegiatan belajar, bila ada uraian yang kurang jelas silakan bertanya pada guru c. Kerjakan setiap tes formatif pada setiap kegiatan belajar, untuk mengetahui seberapa besar pemahaman peserta diklat terhadap materi yang disampaikan, klarisifikasi hasil jawaban saudara pada kumpulan lembar jawaban yang ada d. Lakukan latihan setiap sub kompetensi sesuai dengan lembar kerja yang ada e. Perhatikan petujuk keselamatan kerja dan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan kerja yang termuat pada lembar kerja

Modul OPKR-50-008B

-5-

f. Lakukan latihan dengan cermat, teliti dan hati-hati. Jangan melakukan pekerjaan yang belum dipahami dengan benar g. Bila merasa siap mintalah guru untuk menguji kompetensi. 2. Petunjuk Bagi Guru/Instruktur Guru/instruktur organisator dan bertindak sebagai fasilitator, motivator, berperan:

evaluator.

Jadi

guru/instruktur

menyediakan fasilitas berupa informasi, bahan, alat, training obyek dan media (fasilitator), memotivasi peserta diklat untuk belajar dengan giat (motivator), bersama peserta diklat menyusun kegiatan belajar dalam mempelajari fasilitas dan modul, sumber berlatih lain keterampilan, dan memanfaatkan (organisator)

mengevaluasi kegiatan dan perkembangan kompetensi yang dicapai peserta diklat (evaluator).

D. TUJUAN AKHIR
Tujuan akhir dari modul ini adalah siswa mempunyai kompetensi: 1. Memasang sistem pengaman kelistrikan dengan prosedur yang benar 2. Menguji sistem pengaman kelistrikan dengan prosedur yang benar 3. Memperbaiki sistem pengaman sistem kelistrikan dengan metode yang benar.

Modul OPKR-50-008B

-6-

Modul OPKR-50-008B

-7-

KOMPETENSI : KODE : DURASI PEMELAJARAN:

Pemasangan, Pengujian dan Perbaikan Sistem Pengaman Kelistrikan dan Komponennya OPKR-50-008 B 60 Jam @ 45 menit A 1 B 1 C 1 D E 1 F 2 G 1

LEVEL KOMPETENSI KUNCI

KONDISI KINERJA

1. Batasan konteks Standar kompetensi ini digunakan untuk sistem pengaman kelistrikan pada kendaraan 2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk: Spesifikasi pabrik kendaraan SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan Kebutuhan pelanggan Undang-undang pemerintah 3. Pelaksanaan K3 harus memenuhi: Undang-undang tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Penghargaan di bidang industri 4. Sumber-sumber dapat termasuk: Peralatan tangan, peralatan penguji termasuk multimeters, lampu tes Peralatan bertenaga/power tools, peralatan bertenaga udara/air tools, peralatan khusus untuk pembongkaran/penyetelan 5. Kegiatan harus dilaksanakan di bawah kondisi kerja normal dan harus meliputi: Menguji dan mengukur kelistrikan Menemukan kesalahan menggunakan pendengaran, visual dan penilaian fungsi terhadap kerusakan, korosi, dan kerusakan kelistrikan Membaca dan memahami wiring diagrams Penyolderan Crimpling/penjepitan kabel

Modul OPKR-50-008B

-8-8-

SUB KOMPETENSI 1. Memasang sistem pengaman kelistrikan/ komponen.

KRITERIA KINERJA Pemasangan dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. Pemilihan fitting/bahan yang sesuai Sistem keamanan kelistrikan dipasang dan dihubungkan dengan menggunakan peralatan dan teknik yang sesuai Seluruh kegiatan pemasangan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undangundang K3, peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan

LINGKUP BELAJAR Wiring sistem pengaman kelistrikan Pemasangan kelengkapan pengaman kelistrikan/ komponen

MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP Menerapkan pemasangan sistem pengaman kelistrikan sesuai dengan SOP Pemilihan fitting atau bahan yang sesuai PENGETAHUAN Undang-undang K3 Pemahaman peraturan pemerintah Materi teknis Simbol grafis dan diagram Prosedur pemasangan Cara kerja sistem pengamat kelistrikan dan komponen-nya Prinsip-prinsip kelistrikan dan penggunaan pada sistem pengaman/ komponen Persyaratan keselamatan diri KETERAMPILAN Menggunakan peralatan dan perlengkapan yang aman Melakukan penyambungan listrik, crimping/ penjepitan dan menyolder

Modul OPKR-50-008B

-9-9-

SUB KOMPETENSI 2. Menguji sistem pengaman kelistrikan/ komponen

KRITERIA KINERJA Pengujian dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami Tes/pengujian dilakukan untuk menentukan kesalahan/kerusakan dengan menggunakan peralatan dan teknik yang sesuai Mengidentifikasi kesalahan dan menentukan tindakan perbaikan yang diperlukan Seluruh kegiatan pengujian dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undangundang K3, peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan KRITERIA KINERJA

LINGKUP BELAJAR Wiring sistem pengaman kelistrikan Pemasangan kelengkapan pengaman kelistrikan/ komponen

MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP Menerapkan pengujian sistem pengaman kelistrikan sesuai SOP Menerapkan prosedur dan keselamatan kerja PENGETAHUAN Undang-undang K3 Pemahaman peraturan pemerintah Materi teknis Simbol grafis dan diagram Prosedur perbaikan Cara kerja sistem pengaman kelistrikan dan komponennya Prinsip-prinsip kelistrikan dan penggunaan pada sistem pengaman/ komponen Prosedur perbaikan sistem pengaman/ komponen Persyaratan keselamatan diri KETERAMPILAN Menggunakan peralatan dan perlengkapan yang aman Melakukan pengujian system pengaman kelistrikan /komponen untuk menentukan kesalahan/ kerusakan yang harus diperbaiki

SUB KOMPETENSI

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN

Modul OPKR-50-008B

- 10 - 10 -

SIKAP 3. Memperbaiki sistem pengaman kelistrikan/ komponen Sistem pengaman kelistrikan diperbaiki tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami Perbaikan, penggantian dan penyetelan komponen dilaksanakan dengan menggunakan peralatan, teknik dan bahan yang sesuai Seluruh kegiatan pengujian dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undangundang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundangundangan dan prosedur/kebijakan perusahaan Prosedur perbaikan sistem pengaman kelistrikan/ komponen Menerapkan prosedur perbaikan sistem pengaman kelistrikan sesuai dengan SOP Menerapkan prosedur dan keselamatan kerja

PENGETAHUAN Undang-undang K3 Pemahaman peraturan pemerintah Materi teknis Simbol grafis dan diagram Prosedur perbaikan Cara kerja sistem pengaman kelistrikan dan komponennya Prinsip-prinsip kelistrikan dan penggunaan pada sistem pengaman/ komponen Prosedur perbaikan sistem pengaman/ komponen Persyaratan keselamatan diri

KETERAMPILAN Menggunakan peralatan dan perlengkapan yang aman Melakukan perbaikan sistem pengaman kelistrikan/ komponen

F. CEK KEMAMPUAN

Modul OPKR-50-008B

- 11 - 11 -

Sebelum mempelajari modul ini silakan mengisi cek list dan berikan tanda pada pernyataan atau pertanyaan pada tabel berikut ini:
Sub Kompetensi Pernyataan Jawaban Ya Tidak Bila jawaban Ya Kerjakan

Saya dapat mengetahui perbedaan sekring, fusible link dan circuit breaker Saya paham dengan identifikasi sekring dan fusible link Saya dapat memasang pengaman pada sistem kelistrikan Saya paham benar potensi bahaya saat menangani pekerjaan pemasangan sistem pengaman kelistrikan dan mengetahui cara mencegahnya, serta pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan Catatan guru/instruktur:

Memasang sistem pengaman kelistrikan

Saya mampu menjelaskan fungsi pengaman kelistrikan Saya dapat menyebutkan jenis pengaman kelistrikan dengan benar

Test Formatif 1

Modul OPKR-50-008B

- 12 - 12 -

Sub Kompetensi

Pernyataan

Jawaban Ya Tidak

Bila jawaban Ya Kerjakan

Saya dapat menggunakan alat ukur kelistrikan (terutama Menguji sistem multitester) pengaman Saya mengetahui cara menguji sistem pengaman kelistrikan kelistrikan Saya memahami benar apa saja yang perlu diperhatikan saat menguji sistem pengaman kelistrikan Saya paham dan mampu memperbaiki sistem pengaman kelistrikan dengan benar Saya dapat melakukan identifikasi kerusakan komponen Memperbaiki sistem pengaman kelistrikan sistem Saya paham bagaimana memilih spesifikasi komponen pengaman pengaman kelistrikan pengganti untuk mengganti komponen kelistrikan yang rusak/terbakar pada sistem pengaman kelistrikan Saya dapat melakukan penggantian komponen sistem pengaman kelistrikan dengan baik dan benar Catatan guru/instruktur:

Test Formatif 2

Test Formatif 3

-1-

-2-

BAB. II PEMELAJARAN
A. RENCANA BELAJAR
Rencanakan kegiatan belajar dengan baik, silakan konsultasi dengan guru/instruktur untuk menentukan jadwal sesuai tingkat kesulitan berdasarkan hasil rencana belajar anda. cek kemampuan awal yang telah anda lakukan. Mintalah paraf guru/instruktur sebagai tanda persetujuan terhadap

Jenis Kegiatan
Memasang sistem pengaman kelistrikan

Tgl

Waktu Tempat

Alasan Perubahan

Paraf Guru

Menguji sistem pengaman kelistrikan Memperbaiki sistem pengaman kelistrikan

Uji Kompetensi

Modul OPKR-50-008B

-1-

B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan Belajar 1. Memasang Sistem Pengaman Kelistrikan
a. Tujuan Kegiatan Belajar Setelah mempelajari modul ini siswa harus dapat: 1) Mengidentifikasi fungsi pengaman kelistrikan 2) Menjelaskan sistem pengaman kelistrikan 3) Mengidentifikasi tipe dan cara kerja pengaman kelistrikan 4) Melakukan pemasangan sistem pengaman kelistrikan 5) Menjelaskan keselamatan kerja saat pemasangan pengaman kelistrikan. b. Uraian Materi JenisJenis Pengaman Kelistrikan Sirkuit kelistrikan kendaraan terdiri atas bebarapa sistem yang terbagi dalam bebepa sistem kelistrikan. Karena beberapa faktor sering terjadi kerusakan pada sirkuit kelistrikan, misal: hubungan singkat yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen sistem kelistrikan tertentu. Untuk itu diperlukan suatu komponen yang dapat melindungi (pengaman) sirkuit kelistrikan pada kendaraan. Sekring, fusible link dan circuit breaker digunakan sebagai komponen komponen yang meliondungi sirkuit. Barang-barang ini disisipkan kedalam sirkuit kelistrikan dan sistem kelistrikan untuk melindungi kabel-kabel dan conector yang digunakan dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau hubungan singkat.

1) Sekring
a) Fungsi

Modul OPKR-50-008B

-2-

Sekring (fuse) ditempatkan pada bagian

tengah sirkuit

kelistrikan. Bila arus yang berlebihan melalui sirkuit, maka sekring akan berasap atau terbakar yang menandakan elemen dalam sekring mencair sehingga sistem sirkuit terbuka dan mencegah komponen-komponen lain dari kerusakan yang disebabkan oleh arus yang berlebihan. b) Tipe Sekring Tipe sekring dikelompokan kedalam tipe sekring blade dan tipe sekring cartridge. Tipe sekring blade paling banyak digunakan lebih kompak pada dengan saat ini, tipe ini dirancang elemen metal dan rumah pelindung yang tembus pandang yang diberi kode warna masing
Gambar 1. Sekring Tipe Blade dan Tipe Cartridge

untuk

masingarus.

tingkatan

Tipe sekring cartridge terdiri atas rumah pelindung kaca tembus pandang, terminal dan elemen penghubung arus, elemen penghubung arus ini akan mencair (terbakar) jika arus yang melewatinya melebihi kapasitas elemen. c) Identifikasi Sekring

Modul OPKR-50-008B

-3-

penutup tabung kaca tertera


Gambar 2. Sekring Tipe Blade Maxi, Standart dan Mini dan Tipe Cartridge

yang

angka

penunjuk

kapasitas sekring.

Sekring

diidentifikasikan

berdasarkan

kapasitas masing masing jenis, untuk tipe

cartridge dapat dilihat pada ujung logam


Sedangkan untuk sekring tipe blade dapat dilihat berdasarkan warna rumah (housing), pengkodean warna tersebut dapat dilihat dibawah ini: Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis Standart dan Mini Kapasitas Sekring (A) 3 5 7,5 10 15 20 25 30 Identifikasi Warna Violet Coklat kekuning-kuningan Coklat Merah Biru Kuning Tidak berwarna Hijau

Sumber: Circuit Protection, Kevin@autoshop101.com

Modul OPKR-50-008B

Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis Maxi Kapasitas Sekring (A) 20 30 40 50 60 70 80 Identifikasi Warna Kuning Hijau Coklat kekuning-kuningan Merah Biru Coklat Tidak berwarna

Sumber: Circuit Protection, Kevin@autoshop101.com

2) Fusible link
a. Fungsi Fusible link Secara umum fungsi dan konstruksi fusible link sama dengan sekring. Perbedaan utamanya adalah

fusible

link

dapat

digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukurannya lebih besar dan mempunyai elemen yang lebih tebal (New step, 6-43). Seperti sekring fusible link dapat terbakar atau putus jika arusnya melebihi kapasitasnya dan harus diganti dengan yang baru.

b. Tipe Fusible link Menurut tipenya

fusible

satu unit. Rumahnya diberi kode warna untuk masing-masing tingkatan arus.

link dapat diklasifikasikan


kedalam dua tipe, yaitu: tipe cartridge dan tipe link.

Fusible link tipe cartridge


dilengkapi dengan terminal dan bagian sekring dalam

Modul OPKR-50-008B

Gambar 3. Fusible Link Tipe Cartridge dan Tipe Links

c. Idenstifikasi Fusible link

Fusible link dapat diidentifikasikan berdasarkan kapasitasnya


yang ditunjukkan dengan kode warna untuk masingmasing kapasitas. Dibawah ini dicontohkan dari masingmasing kode warna fusible link.

Gambar 4. Fusible Link Dengan Berbagai Kode Warna

Kapasitas Fusible Link (A) 30 40 50 60

Persamaan Luas Penampang Pada Fusible Link 0,3 0,5 0,85 1,0

Identifikasi Warna Merah muda Hijau Merah Kuning

Modul OPKR-50-008B

80 100

1,25 2,0

Hitam Biru

Sumber: New Step training manual, Toyota

3) Circuit Breaker Circuit breaker


digunakan sebagai pengganti sekring untuk melindungi dari kesulitan pengiriman tenaga dalam sirkuit, seperti

power windows dan sirkuit pemanas (heater).


a. Tipe Circuit Breaker

Circuit breaker menurut tipenya dapat digolongkan dalam 3 (tiga)


tipe, yaitu: Manual reset type Mechanical, Automatic

resetting

type Mechanical dan Automatically reset solid state type.

Gambar 5. TipeTipe Circuit Breaker

b. Konstruksi Prinsip dasar dari circuit breaker tipe Manual reset type Mechanical dan Automatic

resetting

type Mechanical terdiri dari sebuah

lempengan bimetal yang dihubungkan pada kedua terminal dan satu diantaranya bersentuhan.

Modul OPKR-50-008B

Gambar 6. Konstruksi Circuit breaker Manual reset type Mechanical dan Automatic resetting type Mechanical
(sumber: Circuit Protection, Kevin@autoshop101.com)

c. Cara kerja Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker hubungannya terbuka dan memutuskan aliran arus. d. Tipe penyetelan Circuit breaker dapat disetel. Penyetelannya ada tipe otomatis dan tipe biasa. Tipe penyetelan otomatis Circuit yang menyetel secara otomatis (rating 7,5 A) digunakan khusus untuk melindungi sirkuit dari selenoid door lock (sistem 12V) yang membuka karena arus yang berlebihan tetapi akan menyetel secara otomatis ketika temperatur dari lempengan bimetal turun. Tipe penyetelan biasa

Circuit

breaker

penyetelan

biasa

(manually-reset

type

mechanical) dilengkapi untuk system 12 v dan 24 V. Ukuran


arusnya adalah 10A, 14A, 20A dan 30A.

Modul OPKR-50-008B

Gambar 7. Sistem Bimetal pada Circuit Breaker (sumber: Circuit Protection, Kevin@autoshop 101.com)

Circuit breaker ada didalam junction block atau kotak sekring.


Saat circuit breaker terbuka disebabkan adanya arus yang berlebihan, circuit breaker disetel kembali seperti yang diperlihatkan dibawah ini:

Gambar 8. Circuit Breaker Penyetelan Biasa (Manually Reset Type Mechanical) (sumber: Circuit Protection, Kevin@autoshop101.com)

4) Circuit Breaker tipe Automatic Resetting Solid State Type PTC


Polimer PTC (Positive Temperature PTC bahan berubah terbuat dari

Coefficient)

merupakan

Circuit

polimer menjadi

breaker yang juga sering disebut


thermistor atau thermal resistor.

konduksi yang akan

Modul OPKR-50-008B

tahanan ini

ketika

temperaturnya dipakai untuk

menjadi naik. Circuit breaker tipe sering melindungi sistem power windows dan sirkuit power door lock.
Gambar 9.

Circuit Breaker Tipe Automatic Resetting Solid State Type PTC

Cara kerja: Ketika temperatur normal, karbon akan berfungsi sebagai konduktor yang akan mengalirkan arus listrik. Pada saat ini nilai tahanan sangat rendah. Jika materi PTC temperaturnya naik yang sering disebabkan oleh arus yang berlebihan, maka atom karbon akan merenggang sehingga nilai tahanan menjadi naik hingga pada saat tertentu PTC akan memutuskan sistem sirkuit. Circuit

breaker tipe Automatic Resettting Solid State type PTC akan


berfungsi sebagai konduktor lagi apabila temperatur menjadi dingin kembali.

Kondisi kerja atom karbon pada Circuit breaker tipe Automatic

Resettting Solid State type PTC dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:

Modul OPKR-50-008B

10

A B
Gambar 10. Cara Kerja Circuit Breaker Tipe Automatic Resetting Solid State type PTC. Kondisi Atom Karbon pada saat Temperatur Normal (A) dan Temperatur Naik (B) (sumber: Circuit Protection , Kevin@autoshop101.com)

Modul OPKR-50-008B

11

c. Rangkuman
1. Sirkuit kelistrikan kendaraan terdiri atas bebarapa sistem yang

terbagi dalam beberapa sistem kelistrikan. Karena beberapa faktor sering terjadi kerusakan pada sirkuit kelistrikan, misal: hubungan singkat yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen system kelistrikan tertentu. Untuk itu diperlukan suatu komponen yang dapat melindungi (pengaman) sirkuit kelistrikan pada kendaraan. 2. Sekring, fusible link dan circuit breaker digunakan sebagai komponen komponen yang melindungi sirkuit. Barang-barang ini disisipkan kedalam sirkuit kelistrikan dan system kelistrikan untuk melindungi kabel-kabel dan conector yang digunakan dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau hubungan singkat. 3. Sekring diidentifikasikan berdasarkan kapasitas masingmasing jenis, untuk tipe cartridge dapat dilihat pada ujung logam penutup tabung kaca yang tertera angka penunjuk kapasitas sekring. Sedangkan untuk sekring tipe blade dapat dilihat berdasarkan warna rumah (housing). 4. Menurut tipenya fusible link dapat diklasifikasikan kedalam dua tipe, yaitu: tipe cartridge dan tipe link. Fusible link tipe cartridge dilengkapi dengan terminal dan bagian sekring dalam satu unit. Rumahnya diberi kode warna untuk masing-masing tingkatan arus. 5. Circuit breaker menurut tipenya dapat digolongkan dalam 3 (tiga) tipe, yaitu: Manual reset type Mechanical, Automatic resetting type Mechanical dan Automatically reset solid state type.

Modul OPKR-50-008B

12

d. Tugas Isilah tabel berikut ini dengan cara membaca buku pedoman kendaraan: observasi pada bengkel atau

No.

Merk Dan Tipe Kendaraan

Jenis Dan Jumlah Pengaman Yang Dipakai Sumber Informasi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Modul OPKR-50-008B

13

e. Tes Formatif Jawablah pertanyaan dibawah ini: 1) Jelaskan fungsi pengaman sirkuit pada kendaraan! 2) Jelaskan jenis jenis pengaman sirkuit dan perbedaan konstruksi dari masingmasing jenis pengaman! 3) Sebutkan jenis dan tipe pengaman sirkuit pada gambar berikut ini: 1. 1 2 2. 3. ... 3 4 4. ..

4) Jelaskan perbedaan sekring dan fusible link ! 5) Sebutkan komponen sekring tipe blade! 6) Sebutkan kapasitas (A) dan identifikasi warna pada sekring! 7) Sebutkan kapasitas (A) dan identifikasi warna pada fusible link! 8) Jelaskan cara kerja pengaman jenis circuit breaker!

Modul OPKR-50-008B

14

f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1) Fungsi pengaman sirkuit adalah melindungi komponen kelistrikan, kabel-kabel dan connector yang digunakan dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau hubungan singkat. 2) Jenis-jenis pengaman meliputi: sekring,fusible link dan circuit

breaker. Pada dasarnya ketiga jenis ini mempunyai fungsi yang


sama sebagai pelindung bagi sirkuit kelistrikan. Sekring dan fusible

link mempunyai persamaan fungsi dan konstruksi tetapi fusible link


dapat digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukurannya lebih besar dan mempunyai elemen yang lebih tebal, sedang pengaman mengalir jenis circuit breaker konstruksinya terdiri atas berlebihan. Dengan demikian bimetal membuka lempengan bimetal yang akan membengkok jika arus yang hubungan dan memutuskan aliran arus. 3) Sebutkan jenis dan tipe pengaman sirkuit pada gambar berikut ini: 1. Sekring tipe blade

2. Sekring tipe cartridge

3. Fusible link tipe cartridge 3 4 4. Fusible link tipe link

Modul OPKR-50-008B

15

4) Perbedaan utama sekring dan fusible link adalah fusible link dapat digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukuranya lebih besar dan mempunyai elemen yang lebig tebal dibandingkan dengan sekring. 5) Komponen sekring tipe blade meliputi Housing yang berfungsi sebagai tempat terminal dan fusing portion, Terminal berfungsi sebagai penghubung arus dan Fusing portion berfungsi sebagai pengaman yang akan meleleh/terbakar jika dialiri oleh arus yang berlebihan. c. Kapasitas (A) dan identifikasi warna pada sekring Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis Standart dan Mini Kapasitas Sekring (A) 3 5 7,5 10 15 20 25 30 Identifikasi Warna Violet Coklat kekuning-kuningan Coklat Merah Biru Kuning Tidak berwarna Hijau

Modul OPKR-50-008B

16

Kapasitas sekring dan warna tipe Blade jenis Maxi Kapasitas Sekring (A) 20 30 40 50 60 70 80 Identifikasi Warna Kuning Hijau Amber Merah Biru Coklat Tidak berwarna

d. Kapasitas (A) dan identifikasi warna pada Fusible Link Kapasitas Fusible Link (A) 30 40 50 60 80 100 Persamaan Luas Penampang Pada Fusible Link 0,3 0,5 0,85 1,0 1,25 2,0 Identifikasi Warna Merah muda Hijau Merah Kuning Hitam Biru

e. Cara kerja Circuit Breaker: Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan membengkok,

circuit

breaker

hubungannya terbuka dan memutuskan aliran arus.

Modul OPKR-50-008B

17

g. Lembar Kerja Lembar Kerja 1. Memasang Pengaman Kelistrikan Tujuan: Siswa dapat mengidentifikasi dan memasang pengaman kelistrikan jenis sekring, fusible link dan circuit breaker. Alat dan Bahan 1. Panel sirkuit kelistrikan (simulator) 2. Perlengkapan solder 3. Lembar kerja 4. Wiring diagram kelistrikan 5. Kelengkapan keselamatan kerja. Keselamatan Kerja 1. Perhatikan posisi badan ketika melakukan pekerjaan penyolderan 2. Hindari menghisap asap timah solder 3. Gunakan alat keselamatan kerja seperti kacamata dan sarung tangan. Langkah Kerja 1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan 2. Identifikasi arus pada masingmasing sirkuit sistem 3. Gunakan dan pasang jenis pengaman yang sesuai dengan kapasitas arus sirkuit. Tugas 1. Jelaskan cara memasang pengaman sirkuit sistem kelistrikan 2. Faktorfaktor apa yang harus perhatikan saat memasang pengaman sirkuit sistem kelistrikan 3. Buat laporan praktek memasang pengaman sirkuit sistem kelistrikan

Modul OPKR-50-008B

18

Kegiatan Belajar 2. Menguji Sistem Pengaman Kelistrikan


a. Tujuan Kegiatan Belajar Setelah mempelajari modul pada kegiatan belajar 2 ini, siswa harus dapat: 1) Melakukan pengukuran menggunakan multitester dengan prosedur yang benar 2) Membaca wiring diagram kelistrikan dengan benar 3) Melakukan pengujian sistem pengaman kelistrikan secara visual dan menggunakan alat multitester dengan prosedur yang benar. b. Uraian Materi Pengujian Visual Pengaman sirkuit kelistrikan merupakan suatu

komponen yang berfungsi melindungi komponen kelistrikan, kabel-kabel dan connector yang digunakan dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau hubungan singkat. Komponen pengaman secara umum akan memutuskan sirkuit apabila arus yang mengalir melebihi kapasitas komponen tersebut. Untuk jenis sekring dan

fusible link pemutusan sirkuit akan terjadi karena kawat konduktor pada
sekring dan fusible link akan meleleh atau terbakar sehingga sirkuit menjadi terbuka, sedangkan pada jenis circuit breaker: Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan membengkok, circuit

breaker hubungannya terbuka dan memutuskan aliran arus.

Modul OPKR-50-008B

28

Gambar 11. Pemeriksaan Visual Sekring Dan Circuit Breaker (sumber: Circuit Protection, Kevin@autoshop101.com)

Dengan demikian pengujian visual kerusakan pengaman dapat dilakukan secara visual dengan melihat kondisi konduktor pada jenis sekering dan fusible link dan kondisi bimetal pada jenis circuit breaker. Pengujian Dengan Multitester Multitester merupakan alat pengetes kelistrikan dengan fungsi penggunaan sangat luas yang meliputi: pengukur tegangan AC dan DC, Kuat arus (A) dan Tahanan (resistor) serta dapat digunakan untuk memeriksa hubungan kelistrikan suatu komponen. Ada beberepa jenis multitester yang lazim digunakan, diantaranya: Multitester model digital yang penunjukan hasil pengukurannya langsung dengan angkaangka dan multitester model manual yang hasil pengukuran ditunjukan oleh jarum (New step training manual; 1-27).

Referensi:
Peserta Diklat dimungkinkan juga menggunakan multitester model indikator digital atau spesial model yang didesain khusus untuk teknisi otomotif. Lihat pada petunjuk manual masing-masing cara pengoperasiannya.

Multitester manual dengan bagian-bagiannya:

Modul OPKR-50-008B

29

Gambar 12. Multitester Manual (sumber: New Step, Training Manual Toyota Astra Motor)

Metode Pengukuran 1. Pemeriksaan dan Penyetelan Skala Nol (0) Sebelum menggunakan Multitester harus dipastikan bahwa jarum penunjuk ada dibagian garis ujung sebelah kiri pada skala. Apabila tidak, putar sekrup penyetel jarum penunjuk dengan sebuah obeng sampai jarum penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung sebelah kiri. Penyetelan dan pengecekan skala sering. 2. Pengetesan Hubungan nol ini cukup dilakukan sekali dan tidak memerlukan pengecekan yang terlalu

Modul OPKR-50-008B

30

Untuk

memeriksa

hubungan

kelistrikan,

letakan

range

selector pada X 1 dan kalibrasi skalanya. Kemudian hubungkan kabel pengetesan pada kedua ujung (terminal) komponen sistem pengaman. Hubungannya normal bila jarum menunjuk selalu kekiri. Demikian juga untuk menguji kondisi komponen system pengaman kelistrikan yang meliputi: Sekring, fusible link dan circuit breaker. Sebelum pengujian komponen pengaman dilakukan, pastikan bahwa sistem kelistrikan yang akan diperiksa dalam kondisi tidak bekerja (New step training manual; 1-27).

PENTING! Pengukuran tahanan dan pengecekan hubungan dapat dilakukan hanya setelah seluruh hubungan komponen dilepaskan dari arus kelistrikan. Bila tidak, kemungkinan tegangan akan mengalir ke tester dan dapat membakar tahanan koil yang ada di dalam (internal coil resitance) Jangan memindahkan saklar selector keposisi lain tanpa terlebih dulu melepaskan kabel-kabel pengetes (test lead) dari komponen yang diperiksa. Hal ini dapat merusak tester.

Modul OPKR-50-008B

31

c. Rangkuman 1. Komponen pengaman secara umum akan memutuskan sirkuit apabila arus yang mengalir melebihi kapasitas komponen tersebut. Untuk jenis sekring dan fusible link pemutusan sirkuit akan terjadi karena kawat konduktor pada sekering dan fusible link akan meleleh atau terbakar sehingga sirkuit menjadi terbuka. 2. Pada jenis circuit breaker: Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker hubungannya terbuka dan memutuskan aliran arus. 3. Pengujian komponen sistem pengaman dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan visual dan menggunakan multitester. Secara visual dengan melihat kondisi kawat konduktor pada jenis sekering dan fusible link dan kondisi bimetal pada jenis

circuit

breaker,

sedangkan

menggunakan multitester dengan memeriksa hubungan komponen pengaman kelistrikan. Hubungannya normal bila jarum menunjuk selalu kekiri yang berarti menunjukkan komponen sistem pengaman dalam kondisi baik, begitu juga sebaliknya jika jarum tidak bergerak berarti komponen sistem pengaman dalam kondisi tidak berfungsi.

Modul OPKR-50-008B

32

d. Tugas Lakukan observasi dibengkel yang relevan, amati cara pengujian komponen sistem pengaman! e. Tes Formatif 1) Bagaimana cara kerja komponen pengaman jenis sekring dan

fusible link?
2) Jelaskan cara melakukan pengujian komponen sistem pengaman secara visual! 3) Jelaskan apa yang yang harus dilakukan sebelum menggunakan multitester untuk pemeriksaan komponen sistem pengaman! 4) Jelaskan cara melakukan pengujian sistem pengaman dengan menggunakan multitester!

Modul OPKR-50-008B

33

f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. Komponen pengaman secara umum akan memutuskan sirkuit apabila arus yang mengalir melebihi kapasitas komponen tersebut Untuk jenis sekring dan fusible link pemutusan sirkuit akan terjadi karena kawat konduktor pada sekring dan fusible link akan meleleh atau terbakar sehingga sirkuit menjadi terbuka. 2. Karena fungsi pengaman untuk melindungi sirkuit kelistrikan dan memutuskan arus listrik yang melebihi kapasitas dengan melelehkan kawat konduktor untuk jenis sekring dan fusible link, maka secara visual hal ini akan terlihat secara jelas Karena biasanya housing sekring dan fusible link terbuat dari bahan yang transparan, sedangkan untuk jenis circuit breaker dengan melihat kondisi bimetalnya. 3. Sebelum menggunakan Multitester harus dipastikan bahwa jarum penunjuk ada dibagian garis ujung sebelah kiri pada skala. Apabila tidak, putar sekrup penyetel jarum penunjuk dengan sebuah obeng sampai jarum penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung sebelah kiri. Penyetelan dan pengecekan skala sering. 4. Cara melakukan pengujian sistem pengaman menggunakan adalah dengan memeriksa hubungan komponen nol ini cukup dilakukan sekali dan tidak memerlukan pengecekan yang terlalu

multitester

pengaman kelistrikan dan memeriksa terminal pada masing masing jenis komponen sistem pengaman. Hubungan normal bila jarum menunjuk selalu kekiri yang berarti menunjukan komponen system pengaman dalam kondisi baik, begitu juga sebaliknya jika jarum tidak bergerak berarti komponen sistem pengaman dalam kondisi tidak berfungsi.

Modul OPKR-50-008B

34

g. Lembar kerja Lembar Kerja 2. Menguji Pengaman Sistem Kelistrikan Tujuan: Siswa dapat menguji pengaman sistem kelistrikan jenis

sekring, fusible link dan circuit breaker.

Alat dan Bahan 1. Panel sirkuit kelistrikan (simulator) 2. Multitester 3. Lembar kerja 4. Wiring diagram kelistrikan 5. Kelengkapan keselamatan kerja.

Keselamatan Kerja 1. Perhatikan posisi Saklar pada multitester ketika melakukan pemeriksaan sirkuit dan komponen sistem pengaman 2. Pastikan sirkuit tidak dalam kondisi kerja ketika melakukan pemeriksaan sirkuit 3. Gunakan alat sesuai dengan fungsi dan peruntukannya.
Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan 2. Identifikasi arus pada masingmasing sirkuit sistem 3. Periksa masingmasing sistem pada sirkuit kelistrikan 4. Periksa secara visual kondisi komponen sistem pengaman kelistrikan, bila diperlukan lakukan pemeriksaan ulang dengan multitester

Modul OPKR-50-008B

35

Tugas 1. Jelaskan cara menguji pengaman sirkuit sistem kelistrikan 2. Faktorfaktor apa yang harus perhatikan saat melakukan

pengujian sistem pengaman sirkuit sistem kelistrikan 3. Buat laporan praktek memasang pengaman sirkuit sistem kelistrikan

Modul OPKR-50-008B

36

Kegiatan Belajar 3. Memperbaiki Sistem Pengaman Kelistrikan


a. Tujuan Kegiatan Belajar Setelah mempelajari modul ini siswa harus dapat: 1. Mengidentifikasi kerusakan fungsi sistem pengaman kelistrikan 2. Menjelaskan cara memeperbaiki sistem pengaman kelistrikan 3. Melakukan perbaikan sistem pengaman kelistrikan. b. Uraian Materi Identifikasi Kerusakan Sistem Pengaman Kelistrikan Sistem kelistrikan kendaraan terdiri dari beberapa macam, sistem

starter, sistem pengapian, sistem pengisian, sistem accessories dan


kelistrikan bodi. Masingmasing biasanya dilengkapi dengan sistem dan jenis pengaman tersendiri sesuai dengan besaran arus yang bekerja pada sistem. Hal ini yang memungkinkan perbedaan jenis dan kapasitas pengaman yang digunakan pada masingmasing sistem kelistrikan.

Modul OPKR-50-008B

37

Gambar 13. Contoh Sistem Pengisian Dan Jenis Pengaman Yang Dipakai, Perhatikan Posisi Pengaman Yang Digunakan (sumber: New Step, training manual Toyota Astra Motor)

Untuk mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara kerja sistem kelistrikan dan diagnosa kerusakan sistem kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat diidentifikasi dengan memeriksa komponen sistem pengaman pada

junction block dengan visual maupun dengan alat ukur pada sistem
kelistrikan yang tidak bekerja. Pada jenis sekring dan fusible link dapat diperiksa dengan kerusakan dapat diperiksa secara visual dengan melihat kondisi konduktor, tetapi untuk jenis circuit breaker menggunakan alat ukur.

Modul OPKR-50-008B

38

Simbol, Wiring Diagram dan Perbaikan Pengaman Kelistrikan


A.

Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan dengan gambar benda aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi sulit dan rumit untuk dimengerti oleh karena itu maka diagram sirkuit digambarkan dengan simbol yang menunjukkan komponen kelistrikan dan kabel-kabel.

Gambar 14. SimbolSimbol Kelistrikan (sumber: New Step, training manual Toyota Astra Motor)

Sebagai contoh, diagram rangkaian yang termasuk baterai, sekring dan klakson (horn) adalah seperti yang ditunjukkan di bawah ini:

Modul OPKR-50-008B

39

Gambar 15. Rangkaian Klakson

Apabila melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan adalah mudah untuk menemukan baterai, macam-macam komponen lampu, klakson dan lainnya, tetapi sulit untuk mengidentifikasi sekring, junction block (J/B), relay block (R/B), konektor dan kabel-kabel demikian juga untuk menemukan lokasinya dikendaraan. Oleh karena itu maka dilengkapilah dengan Electrical Wiring

Diagram (EWDs) yang menunjukkan tidak hanya komponen utama


tetapi juga junction block, connector, kabel-kabel semua wiring diagram.

Modul OPKR-50-008B

40

\\\\\\\\\kelistrikan untuk model kendaraan tertentu disatukan dalam satu buku khusus yang disebut Electrical Wiring Diagram Manual.

Gambar 16. Wiring Diagram Kelistrikan Kendaraan (sumber: New Step, training manual Toyota Astra Motor)

Berdasarkan analisa wiring diagram ini pemasangan, pengujian dan perbaikan sistem pengaman lebih mudah untuk lakukan, karena letak dan posisi komponen pengaman telah diketahui. Lokasi pengaman penempatan untuk sistem masingmasing

kendaraan tidak sama antara satu merek kendaraan dengan merek lainnya, untuk itu pemahaman Dibawah kendaraan. ini wiring gambar diagram contoh

sangat diperlukan. peletakan sistem pengaman pada

Modul OPKR-50-008B

41

Gambar 17. Posisi Komponen Sistem Pengaman

Untuk pemasangan dan perbaikan jenis dan kapasitas sistem pengaman pada masingmasing sirkuit kelistrikan dapat dilihat skema sistem pengaman pada tutup kotak pengaman kelistrikan.

Gambar 18. Skema Sistem Pengaman (sumber: Circuit Protection , Kevin@autoshop101.com)

c. Rangkuman 1. Untuk mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman

kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara kerja sistem kelistrikan dan diagnosa kerusakan sistem kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat diidentifikasi dengan memeriksa komponen sistem pengaman pada

junction block dengan visual maupun dengan alat ukur


pada syistem kelistrikan yang tidak bekerja. 2. Apabila melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan adalah mudah
Modul OPKR-50-008B

untuk

menemukan

baterai,

macam-macam 42

komponen lampu, klakson dan lainnya, tetapi sulit untuk mengidentifikasi sekring, junction block (J/B), relay block

d. Tugas Lakukan survey pada bengkel yang relevan, amati bagaimana cara penempatan junction block pada merk dan tipe kendaraan tertentu. e. Tes Formatif 1. Jelaskan kelistrikan! cara mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman

Modul OPKR-05-008B

43

2. Jelaskan manfaat symbol kelistrikan pada wiring diagram! 3. Jelaskan guna wiring diagram pada perbaikan sistem pengaman kelistrikan!

f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. Untuk mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara kerja sistem kelistrikan dan diagnosa kerusakan sistem kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat diidentifikasi dengan memeriksa komponen sistem pengaman pada junction block dengan visual maupun dengan alat ukur pada sistem kelistrikan yang tidak bekerja. Pada jenis sekring

Modul OPKR-05-008B

44

dan fusible link kerusakan dapat diperiksa secara visual dengan melihat kondisi konduktor, tetapi untuk jenis circuit breaker dapat diperiksa dengan menggunakan alat ukur. 2. Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan dengan gambar benda aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi sulit dan rumit untuk dimengerti oleh karena itu maka diagram sirkuit digambarkan dengan simbol yang menunjukkan komponen kelistrikan dan kabelkabel.

3. Apabila melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan adalah mudah


untuk menemukan baterai, macam-macam komponen lampu,klakson dan lainnya, tetapi sulit untuk mengidentifikasi sekring, junction block (J/B),relay block (R/B), konektor dan kabelkabel demikian juga untuk menemukan lokasinya dikendaraan. Oleh karena itu maka dilengkapilah dengan Electrical Wiring Diagram

(EWDs) yang menunjukkan tidak hanya komponen utama tetapi


juga junction block , connector, kabel-kabel semua wiring diagram kelistrikan untuk model kendaraan tertentu disatukan dalam satu buku khusus yang disebut Electrical Wiring Diagram Manual.

g. Lembar Kerja Lembar Kerja 3. Memperbaiki Pengaman Kelistrikan Tujuan: Siswa dapat mengidentifikasi kerusakan dan memperbaiki sistem pengaman kelistrikan jenis sekring, fusible link dan

circuit breaker.

Modul OPKR-05-008B

45

Alat dan Bahan 1. Panel sirkuit kelistrikan (simulator) 2. Perlengkapan solder 3. Berbagai jenis dan tipe komponen pengaman 4. Lembar kerja 5. Wiring diagram kelistrikan 6. Kelengkapan keselamatan kerja.

Keselamatan Kerja 1. Perhatikan posisi badan ketika melakukan pekerjaan perbaikan dan penyolderan 2. Hindari menghisap asap timah solder 3. Perhatikan dengan seksama ketika menggunakan alat ukur multitester 4. Gunakan alat keselamatan kerja seperti sarung tangan.

Langkah Kerja 1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan 2. Identifikasi arus dan kerusakan pada masingmasing sirkuit sistem kelistrikan 3. Klasifikasikan kondisi komponen sistem pengaman sesuai dengan tipe, jenis dan kapasitasnya 4. Gunakan dan pasang jenis pengaman yang sesuai dengan kapasitas arus sirkuit. 5. Lakukan perbaikan dan penggantian komponen pengaman sistem kelistrikan. Tugas 1. Jelaskan cara memperbaiki pengaman sirkuit sistem kelistrikan

Modul OPKR-05-008B

46

2. Faktorfaktor apa yang harus perhatikan saat memperbaiki dan mengganti komponen pengaman sirkuit sistem kelistrikan 3. Buat laporan praktek memasang pengaman sirkuit sistem

kelistrikan

BAB. III EVALUASI


A. PERTANYAAN
1. Uji Kompetensi Pengetahuan

Modul OPKR-05-008B

47

Jawablah pertanyaan dibawah ini dalam waktu 90 menit

1) Jelaskan fungsi pengaman sirkuit pada kendaraan! 2) Jelaskan jenis-jenis pengaman sirkuit dan perbedaan konstruksi dari masingmasing jenis pengaman! 3) Jelaskan cara kerja pengaman jenis circuit breaker! 4) Bagaimana cara kerja komponen pengaman jenis sekring dan

fusible link?
5) Jelaskan cara melakukan pengujian komponen sistem pengaman secara visual! 6) Jelaskan apa yang yang harus dilakukan sebelum menggunakan multitester untuk pemeriksaan komponen sistem pengaman! 7) Jelaskan cara melakukan pengujian sistem pengaman dengan menggunakan multitester! 8) Jelaskan kelistrikan! 9) Jelaskan manfaat simbol kelistrikan pada wiring diagram! 10) Jelaskan guna wiring diagram pada perbaikan sistem pengaman kelistrikan! cara mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman

2. Uji Kompetensi Keterampilan Demonstrasikan dihadapan guru/ instruktur kompetensi saudara dalam waktu yang telah ditentukan No.
1. 2. 3.

Kompetensi
Mengidentifikasi tipe, jenis dan kapasitas komponen pengaman sistem kelistrikan Memasang komponen pengaman sistem kelistrikan Melakukan pengujian pengaman sistem kelistrikan

Waktu
10 menit 20 menit 10 menit

Modul OPKR-05-008B

48

4.

Melakukan perbaikan dan penggantian komponen pengaman sistem kelistrikan Total

20 menit 60 menit

Kisi-Kisi Penilaian Keterampilan


Komponen yang dinilai Skor (0-10) Bobot Nilai

Ketepatan Ketepatan Ketepatan Ketepatan

Alat Prosedur Kerja Hasil Kerja waktu Nilai Akhir

0,1 0,3 0,4 0,2

3. Uji Kompetensi Sikap Penilaian sikap diperoleh dari pengamatan selama ujian kompetensi keterampilan dan aktivitas yang lain. Kisi-Kisi Penilaian Sikap Komponen yang dinilai
Kelengkapan pakaian kerja Penataan alat dan kelengkapan yang memperhatikan pekerja dan alat Penggunaan timah dan cairan solder yang efisien ketika melakukan penyolderan Prosedur penggunaan alat ukur yang tepat ketika melakukan pemeriksaan dengan alat Tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan jenis, tipe dan kapasitas komponen pengaman Tidak terjadi kesalahan dalam melakukan penyambungan kabel sistem kelistrikan Nilai akhir Skor (0-10) Bobot 0,1 0,2 0,2 0,1 0,2 0,2 Nilai

B. KUNCI JAWABAN
a. Fungsi pengaman sirkuit adalah melindungi komponen kelistrikan, kabel-kabel dan konektor yang digunakan dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau hubungan singkat.

Modul OPKR-05-008B

49

b. Jenis-jenis pengaman meliputi: sekring, fusible link dan circuit breaker. Pada dasarnya ketiga jenis ini mempunyai fungsi yang sama sebagai pelindung bagi sirkuit kelistrikan. Sekring dan fusible link mempunyai persamaan fungsi dan konstruksi tetapi fusible link dapat digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukurannya lebih besar dan mempunyai elemen yang lebih tebal, sedang pengaman jenis circuit

breaker konstruksinya terdiri atas lempengan bimetal yang akan


membengkok jika arus yang mengalir berlebihan. Dengan demikian bimetal membuka hubungan dan memutuskan aliran arus. c. Cara kerja circuit breaker: Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker hubungannya terbuka dan memutuskan aliran arus. d. Komponen pengaman secara umum akan memutuskan sirkuit apabila arus yang mengalir melebihi kapasitas komponen tersebut Untuk jenis sekering dan fusible link pemutusan sirkuit akan terjadi karena kawat konduktor pada sekring dan fusible link akan meleleh atau terbakar sehingga sirkuit menjadi terbuka. e. Karena fungsi pengaman untuk melindungi sirkuit kelistrikan dan memutuskan arus listrik yang melebihi kapasitas dengan melelehkan kawat konduktor untuk jenis sekring dan fusible link, maka secara visual hal ini akan terlihat secara jelas Karena biasanya housing sekring dan fusible link terbuat dari bahan yang transparan, sedangkan untuk jenis circuit breaker dengan melihat kondisi bimetalnya. f. Sebelum menggunakan multitester harus dipastikan bahwa jarum penunjuk ada dibagian garis ujung sebelah kiri pada skala. Apabila tidak, putar sekrup penyetel jarum penunjuk dengan sebuah obeng sampai jarum penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung sebelah kiri. Penyetelan dan pengecekan skala nol ini cukup dilakukan sekali dan tidak memerlukan pengecekan yang terlalu sering.

Modul OPKR-05-008B

50

g. Cara

melakukan dan

pengujian

sistem

pengaman pada

menggunakan jenis

multitester adalah dengan memeriksa hubungan komponen pengaman kelistrikan memeriksa terminal masingmasing komponen sistem pengaman. Hubungan normal bila jarum menunjuk selalu kekiri yang berarti menunjukan komponen sistem pengaman dalam kondisi baik, begitu juga sebaliknya jika jarum tidak bergerak berarti komponen sistem pengaman dalam kondisi tidak berfungsi. h. Untuk mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman kelistrikan

diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara kerja sistem kelistrikan dan diagnosa kerusakan sistem kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat diidentifikasi dengan memeriksa komponen sistem pengaman pada junction block dengan visual maupun dengan alat ukur pada sistem kelistrikan yang tidak bekerja. Pada jenis sekring dan fusible

link kerusakan dapat diperiksa secara visual dengan melihat kondisi


konduktor, tetapi untuk jenis circuit breaker dapat diperiksa dengan menggunakan alat ukur. i. Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan dengan gambar benda aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi sulit dan rumit untuk dimengerti oleh karena itu maka diagram sirkuit digambarkan dengan simbol yang menunjukkan komponen kelistrikan dan kabel-kabel. j. Apabila melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan adalah mudah untuk menemukan baterai, macam-macam komponen lampu, klakson dan lainnya, tetapi sulit untuk mengidentifikasi sekring, junction block (J/B),

relay block (R/B), konektor dan kabel-kabel demikian juga untuk


menemukan dilengkapilah lokasinya dengan dikendaraan. Oleh karena itu maka yang

Electrical

Wiring

Diagram

(EWDs)

menunjukkan tidak hanya komponen utama tetapi juga junction block,

connector, kabel-kabel semua wiring diagram kelistrikan untuk model

Modul OPKR-05-008B

51

kendaraan tertentu disatukan dalam satu buku khusus yang disebut

Electrical Wiring Diagram Manual.

C. KRITERIA KELULUSAN
Aspek Skor (0-10) Sikap Pengetahuan Keterampilan/praktik Nilai Akhir Bobot 2 3 5 Nilai Keterangan Syarat kelulusan, nilai minimal 70 dengan nilai setiap aspek, minimal 7

Standar Kriteria Kelulusan:


70 s.d. 79 80 s.d. 89 : Memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan : minimal : Memenuhi kriteria tanpa bimbingan 90 s.d. 100 Di atas minimal tanpa bimbingan

BAB. IV PENUTUP

Modul OPKR-05-008B

52

Kompetensi Pemasangan, Pengujian, dan Perbaikan Sistem Pengaman Kelistrikan dan Komponennya merupakan kompetensi yang harus dikuasai dengan baik sebelum mempelajari sistem kelistrikan kendaraan yang lainnya. Setelah peserta diklat merasa menguasai sub kompetensi yang ada, peserta diklat dapat memohon uji kompetensi, uji kompetensi dilakukan secara teroritis dan praktik. Uji teoritis dengan cara menjawab pertanyaan pada soal evaluasi, sedangkan uji praktik dengan mendemontrasikan kompetensi yang dimiliki pada guru/instruktur. Guru/instruktur akan menilai berdasarkan lembar observasi yang ada, dari sini kompetensi peserta diklat dapat diketahui. Bagi peserta diklat yang telah mencapai syarat kelulusan minimal dapat melanjutkan ke modul berikutnya, namun bila syarat minimal kelulusan belum tercapai maka harus mengulang modul ini, atau bagian yang tidak lulus dan karena tidak diperkenankan mengambil modul berikutnya.

Modul OPKR-05-008B

53

DAFTAR PUSTAKA
Anonim (2003), Jakarta. Brady, Robert N. (1983),

Bahan Pelatihan Nasional Otomotif, Perbaikan

Kendaraan Ringan, Electrical, Pengaman sirkuit kelistrikan,

Electrik

and

Electronic

System

for

Automobiles and Truck, Virginia, Reston Publishig Company, Inc.


Bosch (1995), Automotive Electric/Electronic System, Germany, Robert Bosch GmBh. Sullivan Kevin R,.(2005), Circuit Protection , Kevin@autoshop101.com Toyota Astra Motor (t.th). Materi engine group step 2, Jakarta, Toyota Astra Motor. TEAM (1995), New Step 1 Training Manual, Jakarta, Toyota Astra Motor.

TEAM (1996), Electrical Group Step 2, Jakarta, Toyota

Modul OPKR-05-008B

54

Anda mungkin juga menyukai