Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Larutan Gula (Manis)
Kode Contoh (Konsentrasi)
Panelis

342
(0 M)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
r
f%

0
0
0
0
0
0
0
X
0
0
0
0
X
0
2
0
0
0
0
0
2
10

663
(0,015625M
)
0
0
0
0
0
0
0
X
0
X
0
0
1
0
2
0
0
0
0
0
3
15

245
(0,03125M)

137
(0,0625M)

681
(0,125M)

374
(0,25M)

585
(0,5M)

487
(1M)

0
0
X
0
0
0
0
0
0
1
X
0
0
X
0
X
X
0
0
X
1
5

0
X
X
X
X
0
1
0
0
1
X
0
X
X
0
X
X
X
0
1
3
15

0
1
X
X
X
0
X
0
1
2
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
12
60

X
2
1
1
1
1
1
0
2
3
1
1
0
2
2
3
1
2
1
2
27
135

1
3
2
1
2
3
2
X
3
4
2
2
1
3
4
4
2
3
2
3
47
235

1
4
3
3
5
4
4
1
4
5
3
3
2
4
4
5
4
5
3
4
71
355

Grafik hubungan antara konsentrasi larutan gula dengan f %


400
350
300
250
200
f % 150
100
50
0

Konsentrasi Larutan Gula

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Larutan Garam (Asin)


Panelis
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
r
f%

561
(0 M)
0
0
0
0
0
0
X
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

544
(0,015625M)
0
0
0
X
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
X
0
X
0
0
0
0
0

Kode Contoh (Konsentrasi)


676
478
752
(0,03125M) (0,0625M) (0,125M)
1
1
2
0
0
1
0
1
1
X
1
2
0
X
1
0
0
X
X
1
2
X
X
1
0
X
1
X
1
1
0
X
X
0
X
X
0
X
X
0
X
1
X
1
2
X
X
2
1
2
3
X
1
2
X
X
1
X
X
1
2
9
24
10
45
120

383
(0,25M)
3
3
2
3
2
2
3
2
2
2
1
2
1
3
3
3
4
3
2
3
49
245

865
(0,5M)
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
5
4
4
4
74
370

Grafik hubungan antara konsentrasi larutan garam dengan f %


500
450
400
350
300
250
f % 200
150
100
50
0

Konsentrasi Larutan Garam

587
(1M)
5
5
5
5
4
5
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
94
470

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Asam Sitrat (Asam)


Panelis

121
(0 M)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
r
f%

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

283
(0,015625M
)
0
0
X
0
0
X
X
0
X
1
0
0
X
0
1
X
0
0
1
X
3
15

Kode Contoh (Konsentrasi)


476
342
653
(0,125M
(0,03125M) (0,0625M)
)
X
2
3
1
2
4
1
1
2
X
1
2
1
3
4
2
3
4
X
1
3
X
X
2
1
2
3
2
2
3
1
2
3
X
2
3
1
2
3
1
2
4
1
3
3
1
2
3
1
3
3
2
2
3
1
1
3
1
3
4
18
39
62
90
195
310

386
(0,25M
)
4
5
3
3
4
5
3
3
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
3
5
79
395

528
(0,5M)

347
(1M)

5
5
4
4
4
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
93
465

5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
100
500

Grafik hubungan antara konsentrasi larutan asam sitrat dengan f %


600
500
400
300
f %

200
100
0

Konsentrasi Laarutan Asam SItrat

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Kopi (Pahit)


Panelis

525
(0 M)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
r
f%

X
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

316
(0,015625M
)
1
1
1
X
X
1
1
1
1
X
1
X
1
1
1
X
0
1
1
X
13
65

Kode Contoh (Konsentrasi)


854
642
611
(0,125M
(0,03125M) (0,0625M)
)
2
3
3
1
2
2
1
1
2
X
1
2
X
1
1
1
2
2
2
2
2
1
2
3
1
1
2
1
2
3
1
1
2
1
1
2
2
3
4
1
2
2
1
2
3
1
1
1
X
1
2
2
2
3
1
2
3
1
0
1
21
32
45
105
160
225

274
(0,25M
)
4
3
2
3
2
2
3
4
2
4
3
2
5
3
3
2
3
3
3
2
58
290

728
(0,5M)

427
(1M)

5
4
4
4
3
3
4
5
4
5
4
3
5
4
4
4
4
4
4
3
80
400

5
5
4
5
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
96
480

Grafik hubungan antara konsentrasi kopi dengan f %


600
500
400
300
f % 200
100
0

Konsentrasi Kopi

BAB V
PEMBAHASAN

Pada uji ambang rangsangan ini dilakukan dengan menyiapkan 4 buah


sampel yang memiliki rasa yang berbeda-beda yaitu rasa manis, asin, asam dan
pahit. Sampel yang digunakan untuk mewakili keempat rasa tersebut adalah
larutan gula, larutan garam, larutan asam sitrat dan kopi. Uji ambang rangsangan
ini dilakukan dengan menggunakan panelis sebanyak 20 orang.
Berdasarkan hasil pengamatan diatas, nilai ambang mutlak pada larutan
gula dapat ditunjukkan pada konsentrasi diantara 0,0625 M 0,125 M. Nilai
ambang pengenalan pada larutan gula dapat ditunjukkan pada konsentrasi
diantara 0,125 M 0,25 M. Hal ini disebabkan karena panelis cenderung
menyukai rasa manis sehingga pada konsentrasi larutan gula yang rendah
panelis belum merasakan adanya kesan rasa manis sehingga nilai ambang
mutlaknya cenderung tinggi. Pada konsentrasi 0 M, ada 2 panelis yang

mengatakan bahwa larutan tersebut berbeda dengan air, tetapi jenis rasa belum
dapat dikenali, dan 1 panelis mengatakan larutan tersebut rasa manis dengan
tingkat sedang.
Nilai ambang mutlak pada larutan garam ditunjukkan pada konsentrasi
0,0625 M dimana sebanyak 50% panelis yang dapat mendeteksi adanya rasa
asin. Nilai ambang pengenalan pada larutan garam dapat ditunjukkan pada
konsentrasi diantara 0,0625 M 0,125 M. Hal ini disebabkan karena panelis
cenderung menyukai rasa asin sehingga pada konsentrasi larutan garam yang
rendah panelis belum merasakan adanya kesan rasa asin sehingga nilai ambang
mutlak dan ambang pengenalannya cenderung tinggi. Pada konsentrasi 0 M,
terdapat 1 panelis yang menyatakan bahwa larutan tersebut berbeda dengan air,
tetapi jenis rasa belum diketahui.
Nilai ambang mutlak dan ambang pengenalan pada larutan asam sitrat
dapat ditunjukkan pada konsentrasi diantara 0,015625 M 0,03125 M. Hal ini
menunjukkan bahwa pada konsentrasi larutan asam sitrat yang rendah, panelis
sudah dapat mengenali adanya kesan rasa asam.
Nilai ambang mutlak pada kopi dapat dtunjukkan pada konsentrasi
diantara 0 M-0,015625 M. Nilai ambang pengenalan pada kopi dapat ditunjukkan
pada konsentrasi 0,015625 M, dimana 75 % panelis dapat mengenali adanya
rasa pahit. Hal ini menunjukkan bahwa pada konsentrasi kopi yang rendah,
panelis sudah dapat mengenali adanya kesan rasa pahit, sehingga nilai ambang
mutlak dan ambang pengenalannya cenderung rendah. Pada konsentrasi 0 M
terdapat 1 panelis yang mengatakan bahwa larutan tersebut berbeda dengan air,
tetapi jenis rasa belum diketahui.
Dari pengujian ambang rangsangan diatas, terdapat beberapa panelis
salah mendeteksi rasa pada konsentrasi yang seharusnya tidak memiliki rasa.
Kesalahan tersebut dapat terjadi karena perbedaan sensitifitas. Sensitifias
masing-masing

orang

berbeda-beda.

Menurut

Winarno

(2004),

suhu

mempengaruhi kemampuan kuncup cecapan untuk menangkap rangsangan


rasa. Sensitivitas terhadap rasa berkurang bila suhu tubuh dibawah 20C atau
diatas 30C.
Kesalahan lain yang terdapat dalam pengujian, terdapat beberapa panelis
yang memberikan nilai dengan cara menebak, sehingga akan menimbulkan hasil
penilaian yang tidak sesuai dengan rasa yang sebenarnya. Waktu yang
disediakan untuk panelis dalam melakukan pengujain secara tidak langsung
akan mempengaruh hasil penilaian. Waktu yang terbatas akan memberikan
beban pikiran kepada panelis untuk lebih cepat mendeteksi rasa. Keadaan akan

berbeda jika panelis diberikan waktu yang lebih lama atau tidak terbatas, panelis
akan lebih tenang tanpa beban pikiran sehingga lebih teliti dan cermat dalam
mendeteksi rasa.

BAB VI
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan,
yaitu :
1. Nilai ambang mutlak pada larutan gula dapat ditunjukkan pada
konsentrasi diantara 0,0625 M 0,125 M. Nilai ambang pengenalan pada
larutan gula ditunjukkan pada konsentrasi diantara 0,125 M 0,25 M.
2. Nilai ambang mutlak pada larutan garam ditunjukkan pada konsentrasi
0,0625 M. Nilai ambang pengenalan pada larutan garam dapat
ditunjukkan pada konsentrasi diantara 0,0625 M 0,125 M.
3. Nilai ambang mutlak dan ambang pengenalan pada larutan asam sitrat
dapat ditunjukkan pada konsentrasi diantara 0,015625 M 0,03125 M.
4. Nilai ambang mutlak pada kopi dapat dtunjukkan pada konsentrasi
diantara 0 M-0,015625 M. Nilai ambang pengenalan pada kopi dapat
ditunjukkan pada konsentrasi 0,015625 M.

DAFTAR PUSTAKA

Guyton dan Hall. 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.
Jakarta: EGC.
Setyaningsih, Dwi dkk. 2010. Analisis Sensori untuk Industri
Pangan dan Agro. Bogor: IPB Press.
Soekarto, Soewarno T. 1985. Penilaian Organoleptik untuk
Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Jakarta: Bhratara
Karya Aksara.
Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai