Anda di halaman 1dari 1

Infeksi Paru

Booster efek ini sering terjadi pada pasien dengan infeksi TB laten dimana usianya
lebih dari 55 tahun dan merupakan respon amnestik terhadap antigen PPD sehingga
terjadi respon hipersensitivitas tipe lambat (full delayed). Booster effect terjadi ketika
rechallenge terjadi dalam 1 hingga 3 minggu setelah TST awal tetapi dapat bertahan
selama 1 tahun. Dilakukannya dua langkah awal TST secara rutin pada pasien yang
lebih tua mengarah pada uji serial ( perawatan di rumah, karyawan rumah sakit), uji
ulang pasien non reaktif 2 sampai 3 minggu setelah uji awal dan mencatat reaksi
hingga TST ke dua sebagai respon sebenarnya - hindari kebingungan yang dapat
timbul dengan uji kulit tahunan.
Beberapa kelompok pasien dapat mengalami reaksi negatif palsu TST
dikarenakan imunitas sel yang tidak seimbang. Sebagai contoh, data dari beberapa
penelitian kohort HIV menunjukkan bahwa sebagian pasien HIV positif memiliki
hasil reaksi TST yang positif dengan kontrol HIV negatif dengan usia yang
dicocokkan dan ketidakseimbangan ini meningkat dengan derajat imunosupresi (78).
Selain itu, infeksi TB aktif dapat terkait dengan reaksi TST yang negatif pada 10%
sampai 25% individu. Angka ini dapat lebih tinggi pada bentuk TB yang lebih
spesifik, seperti TB pleura dan milier; reaksi TST negatid hingga 40% pada TB pleura
dan 60-80% pada pasien dengan TB milier (53).
Beberapa kelompok memiliki penyakit klinis dan riwayat paparan sehingga
menempatkan meneraka pada risiko yang lebih tinggi terjadinya TB aktif
(16,17,80,81). Uji kulit yang ditargetkan (targeted skin testing) pada mereka pasien
dengan risiko tinggi meningkatkan nilai TST dan rekomendasi American Thoracic
Society (ATS) dimana ukuran indurasi kulit yang menghasilkan hasil positif
bergantung pada risiko pasien individual terhadap munculnya TB (Tabel 20.1). Pasien
yang tidak dalam risiko tinggi terjadinya penyakit aktif atau paparan TB sebaiknya
tidak diuji karena rendahnya prevalensi infeksi TB laten pada populasi ini, yang
diperkirakan 0.01% dan 0.1% (74), yang cenderung menunjukkan positif palsu
dibandingkan hasil positif yang benar.

Anda mungkin juga menyukai