Anda di halaman 1dari 17

SLE

(Systemic Lupus
Erythematosus)

Dr. Gebyar T.B, Sp.A


2005

I. Definisi dan Pengertian


Penyakit autoimun kronik
Melibatkan banyak organ
Manifestasi klinik bervariasi dari ringan
sampai berat

II. Epidemiologi
Prevalensi di berbagai negara sangat
bervariasi
Seluruh dunia : 4-250 per 100.000
20% penderita SLE mulai pada masa kanakkanak, biasanya umur lebih dari 8 tahun
Anak perempuan : Anak laki-laki = 8 : 1
Sering pada ras tertentu : Negro, Cina,
mungkin juga Filipina

III. Etiologi dan Patogenesis


Etiologi belum diketahui dengan
jelas
Bersifat multifaktor

PATOGENESIS
Satu/beberapa faktor pemicu Tenaga pendorong abnormal sel T CD4 Hilangnya
toleransi sel T terhadap self-antigen Muncul sel T autoreaktif Induksi dan
ekspansi sel B Memproduksi autoantibodi ANA = Anti Nuclear Antibody
DNA/RNA Komplek imun (Pada SLE komplek imun terganggu)
Pengendapan komplek imun pada berbagai organ Fiksasi dan aktivasi komplemen
Reaksi radang pada organ yang bersangkutan Keluhan atau gejala pada organ yang
bersangkutan

IV. Gejala Klinis

Arthritis : Pada beberapa sendi besar maupun kecil


Kulit
: Butterfly rash, photohypersensitivity
Ginjal
: Adanya proteinuria dan atau hematuria
Nefritis lupus menurut WHO (1995) kelas I VI
Serositis : Perkarditis/Pleuritis (nyeri saat inspirasi)
Hematologi
: Limfopenia, Anemia,
Trombositopenia, Leukopenia
Hati & Limpa : Hepatosplenomegali mungkin
ditemukan

SSP
:
# Gangguan Neurologis
- Kejang
- Hemiplegia, Tetraplegia
- Gangguan N I, III, IV
# Gangguan Jiwa
- Delirium
- Depresi
- Halusinasi

Fenomena Raynaud
- Cold Induced Vasospasm
- Ditandai keadaan pucat, disusul sianosis,
eritema dan kembali hangat
SLE karena obat
- ANA positif
- Jarang menyerang ginjal dan SSP
- Gejala hilang bila obat dihentikan
- Contoh obat : Hidralazin, Prokainamid,
Penisilamin,
Isoniazid,
Klorpromazin,
Antikonvulsan
(Barbiturat,
Fenitoin,
Etosuksimid, Metosuksimid, Pirimidon)

V. Pemeriksaan Laboratorium
* Hematologi
: Anemia, Leukopenia,
Trombositopenia
* Imunologis : Sel LE, ANA, komplemen
serum menurun, anti DNA, faktor
rheumatoid, krioglobulin dan uji positif
semu.

VI. Diagnosis

1.
2.
3.
4.
5.

Dari ARA (1982), diagnosis SLE dapat


ditegakkan bila terdapat 4 dari 11 kriteria
di bawah ini :
Malar rash
Discoid rash
Photosensitivity
Oral ulcers
Arthritis (nonerosive, involving two or
more peripheral joints)

6. Serositis (pleuritis/perikarditis)
7. Renal disorder (persisten proteinuria/cellular
casts)
8. Neurologic disorder
a. Seizures (not due to other metabolic
causes, drugs, or structural abnormalities),
or
b. Psychosis (not due to other metabolic
causes, drugs, or structural abnormalities)

9. Hematologic disorder
a. Hemolytic anemic, or
b. Leukopenia (<4000/mm3 on two or more occasions), or
c. Lymphopenia (<1500/mm3 on two or more occasions), or
d. Thrombocytopenia (<100.000/mm3, due to no other
causes)
10. Immunologic disorder
a. Possitive LE cell preparation, or
b. Possitive Anti-DNA titer, or
c. Possitive Anti-Sm titer, or
d. False positive VDRL (patient otherwise known to be
negative for syphilis)
11. Antinuclear antibody

VII. Diagnosis Banding


- Arthritis Rheumatoid
- Endokarditis bakterial sub akut
- Reaksi terhadap obat
- Lues II
- Limfoma
- Leukimia
- Trombotik trombositopenik purpura

VIII. Komplikasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Hipertensi
Gangguan pertumbuhan
Gangguan paru-paru kronik
Abnormalitas mata
Kerusakan ginjal permanen
Gejala neuropsikiatri
Kerusakan muskuloskeletal
Gangguan fungsi gonad

IX. Penatalaksanaan
# Pendidikan terhadap pasien
# Beberapa prinsip dasar tindakan pencegahan
- Monitoring teratur
- Penghematan tenaga
- Fotoproteksi
- Mengatasi infeksi
# Obat-obatan

X. Prognosis
76-85 % pasien SLE dapat hidup
selama 10 tahun dengan deteksi dini
dan manajemen terapi yang efektif.

Anda mungkin juga menyukai