PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pasar modal saat ini telah mengalami
perkembangan yang pesat dan memegang
peranan penting dalam memobilisasi dana
dari pihak yang memiliki kelebihan dana
(investor) kepada pihak yang mengalami
kekurangan dana (perusahaan). Kebutuhan
akan dana pada dasarnya dapat diperoleh
melalui beberapa alternatif pendanaan, salah
satu alternatif pendanaan tersebut adalah
melalui penerbitan dan penjualan saham di
pasar modal. Proses penawaran sebagian
saham perusahaan kepada investor melalui
bursa efek disebut Initial Public Offering
(IPO) atau lebih dikenal dengan istilah go
public.
Undang-Undang No. 25 tahun 2007
tentang Pasar Modal (sebagai pengganti
Undang-Undang No. 8 tahun 1995)
mendefinisikan penawaran umum perdana
sebagai kegiatan penawaran efek yang
dilakukan oleh emiten untuk menjual efek
kepada masyarakat berdasarkan tata cara
yang diatur dalam undang-undang dan
peraturan pelaksanaannya. Adapun yang
dimaksud sebagai efek adalah surat berharga
yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga
2011
Rumusan Masalah
Penelitian ini ingin menguji kembali
hasil penelitian yang telah pernah dilakukan
sehubungan dengan kinerja perusahaan
sebelum dan sesudah IPO. Penelitian ini
difokuskan hanya pada perusahaan non
keuangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia untuk periode tahun 2001 dan
2004. Alasan peneliti mengambil tahun 20012004 sebagai sampel di karenakan pada tahun
2001 lebih banyak perusahaan yang IPO di
bandingkan dengan tahun-tahun berikutnya,
agar data yang di peroleh tetap up to date
maka peneliti mengambil sampel hingga
tahun 2004.
TINJAUAN PUSTAKA
Initial Public Offering
Istilah Initial Public Offering atau go
public akhir-akhir ini menjadi hal yang
sangat sering didengar. Banyak perusahaan
besar semakin menyadari bahwa persaingan
bisnis semakin ketat, oleh karena itu mereka
perlu memperluas pasar. Tetapi sering kali
perusahaan dihadapkan pada masalah
kekurangan modal serta manajemen yang
lemah dari perusahaan. Untuk memecahkan
masalah yang dihadapi, go public merupakan
jalan keluar, yaitu dengan melakukan
penawaran saham perdana kepada publik
(Initial Public Offering atau IPO). Initial
Public Offering merupakan suatu peristiwa
penawaran saham yang dilakukan oleh
perusahaan (emiten) kepada masyarakat
umum (investor) untuk pertama kalinya
(Sunariyah, 2003).
212 220
November
1. Keharusan untuk
disclosure).
keterbukaan
Proses Go Public
Pada saat melakukan penawaran,
perusahaan harus menyediakan prospektus
yang di dalamnya memuat informasi
keuangan dan non-keuangan. Informasi
keuangan terdiri dari neraca (balance sheet),
laporan laba rugi (income statement), laporan
arus kas (cash flow statement). Sedangkan
informasi non keuangan berisi antara lain
informasi mengenai underwriter, auditor,
konsultan hukum, nilai penawaran saham,
persentase saham yang ditawarkan, umur
perusahaan, dan informasi lain yang
mendukung (Sulistyanto dan H. Wibisono,
2003).
Informasi dalam prospektus tersebut
akan memberikan gambaran mengenai
kondisi, prospek ekonomi, rencana investasi,
serta ramalan laba dan dividen yang akan
dijadikan dasar dalam pembuatan keputusan
rasional mengenai resiko dan nilai saham
yang di tawarkan perusahaaan (Firth dan
C.K.Liau-Tan, 1998).
(full
214
2011
Kinerja
Kinerja dapat diartikan sebagai gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu kegiatan/ program/ kebijakan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi
organisasi yang tertuang dalam skema
strategis (strategic & planning) suatu
organisasi (Bastian 2001). Lukman (2000)
menyatakan bahwa kinerja adalah sesuatu
yang di capai, prestasi yang diperlihatkan dan
kemampuan kerja. Kinerja dapat juga di
artikan suatu kemampuan organisasi atau
kelompok untuk mencapai suau tujuan
maupun prestasi yang akan diperlihatkan
kepada orang lain atau kelompok lain.
Lebih lanjut Lukman (2000) menyatakan
pengukuran kinerja adalah penentuan secara
periodik efektifitas operasional suatu bagian
organisasi. Kinerja perusahaan yang sering
dipergunakan menunjukkan hasil operasi
perusahaan selama periode tertentu, biasanya
didapatkan
dari
laporan
keuangan
perusahaan, baik dari laporan neraca, laba
rugi dan arus kas. Dari laporan keuangan
yang diterbitkan perusahaan inilah para analis
maupun investor rela melakukan analisis atas
kinerja perusahaan tersebut, serta melihat
perkembangan perusahaan.
215
212 220
November
Hipotesis
Tabel 1
Proses Penentuan Sampel Penelitian
Perusahaan yang IPO tahun 2001-2004
(dikurangi) perusahaan kelompok keuangan (bank), Asuransi
Perusahaan yang laporan keuangannya lengkap
(dikurangi) Perusahaan yang rugi dua tahun berturut-turut
Total Sampel Penelitian
216
78 Perusahaan
27 Perusahaan
51 Perusahaan
29 Perusahaan
22 Perusahaan
2011
Berikut ini daftar perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini :
Tabel 2
Daftar Perusahaan Sampel
Yang IPO di Bursa Efek Indonesia Tahun 2001-2004
NO
KODE
PERUSAHAAN
NAMA
PERUSAHAAN
TANGGAL
IPO
ARNA
15 Agustus 2001
BTON
CNKO
CLPI
6 Juli 2001
KARK
25 Juli 2001
DOID
15 Juni 2001
IATG
KAEF
PLAS
10
PYFA
11
WAPO
12
RYAN
17 Oktober 2001
13
ANTA
18 Januari 2002
14
FISH
18 Januari 2002
15
FORU
17 Januari 2002
16
IIKP
14 Oktober 2002
17
PTBA
18
ARTI
19
ENRG
20
MAPI
10 November 2004
21
AKKU
4 November 2004
22
PJAA
2 Juli 2004
18 juli 2001
1 November 2001
15 November 2001
4 Juli 2001
16 Maret 2001
16 Oktober 2001
11 Juni 2001
23 Desember 2002
30 April 2003
7 Juni 2004
perusahaan
digunakan
menghasilkan laba operasi.
Operasionalisasi Variabel
Operating return on aset
Operating return on asset diukur
sebagai rasio laba operasi terhadap
total asset. Tingkat pengembalian
operasi terhadap asset mencerminkan
suatu pengukuran efisiensi dalam
pengggunaan aset. Hal ini berarti
bahwa nisbah tersebut menunjukkan
seberapa efisien aset yang ada di
dalam
217
212 220
November
mengukur
kinerja
operasi
dengan
menggunakan rasio operating performance
dan rasio aliran kas.
Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan cara dokumentasi yaitu pengumpulan
data yang didasarkan pada catatan yang telah
tersedia di BEI dengan mengklasifikasikan
data-data laporan keuangan berdasarkan
kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Data
sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari
Indonesian Capital Market Directory
(ICMD) dan Pusat Referensi Pasar Modal
(PRPM) dengan alamat Gedung Bursa Efek
Indonesia lantai 1 tower 2, Jl. Jendral
Sudirman kavling 52-53 Jakarta 12190 yang
dikirim via pos dan email, serta situs resmi di
http://www.idx.co.id.
Sales growth
Sales growth atau pertumbuhan
penjualan menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam meningkatkan
kinerja operasinya. Artinya, jika rasio
pertumbuhan penjualan meningkat,
perusahaan secara ekonomis akan
mampu meningkatkan pendapatan
operasinya.
Total asset turn over
Tingkat perputaran total aset
(total asset turn over) diukur dengan
rasio penjualan terhadap total aset
perusahaan. Semakin tinggi rasio
perputaran total aset berarti semakin
tinggi kemampuan perusahaan dalam
mengoptimalkan
aset-aset
yang
dimiliki
untuk
menghasilkan
penjualan. Perusahaan dikatakan
mengalami peningkatan efisiensi
penggunaan assetnya jika rasio
perputaran total aset dari waktu ke
waktu mengalami peningkatan.
dan
2011
Tabel 3
Perkembangan Kinerja Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Sebelum dan Sesudah Initial Public Offering
Rasio
Operating Return on Asset
Operating Cash Flow
Sales Growth
Total Asset Turn Over
Cash Flow to Net Income
Cash Flow Return on Sales
Sumber : Data Sekunder Diolah
Sebelum
0,075413223
0,070227016
0,893434438
1,112839467
6,670601972
0,070926383
Rata-rata
Sesudah
0,059508106
0,027336310
0,348837001
1,103651663
4,803124830
0,014732648
212 220
November
220