Anda di halaman 1dari 6

Dasar Biokimia dari melihat dan peran Vitamin A

Prasetyastuti.,Apt, M.Kes.

A. Sifat kimia dan fisika vitamin A dan keratinoid


 Vitamin A adalah faktor pertumbuhan esensial. Bisa berasal dari hewani dan
dari nabati
 Yang berasal dari hewani bersifat larut dalam lemak, disebut retinoid.
Macam-macam retinoid adalah retinol, retinaldehid dan as retinoat
 Vitamin A cenderung ke retinol. Misalnya kalau pemeriksaan vitamin A, yang
diperksa adalah retinol.
 Yang berasal dari nabati disebut carotenoid. Carotenoid itu terbagi menjadi
α-karoten dan β-karoten. Yang aktivitas vitamin A-nya paling tinggi adalah β-
karoten.
 Sumber dari hewani lebih efisien. Dengan perbandingan 1:6. Maksudnya 1µg
retinol sebanding dengan 6 µg karoten.
 Kalau yang berasal dari tumbuh-tumbuhan biasanya tumbuh-tumbuhan yang
berwarna. Contohnya wortel, bayam dan singkong (sumber β-karoten).
 Yang dari hewan lebih efektif karena sudah dalam bentuk yang siap di
absorpsi.
 Retinol adalah bentuk alkohol dari vitamin A.
 Lebih dari 600 karotenoid ada di alam, tapi yang menunjukkan aktivitas
vitamin A Cuma 50. Provitamin A adalah carotenoid yang ada pada tumbuh-
tumbuhan.

Retinoid

 Punya 3 domain struktural


o Cincin β-ionon
o Rantai polyunsaturated
o Gugus polar

 Retinol dengan oksidasi rendah akan diubah menjadi retinal.


 Retinol dengan oksidasi tinggi akan diubah menjadi asam retinoid.
 β-karoten adalah 2 molekul retinol disimpan dalam bentuk retinyl ester.
Retinyl ester adalah esterifikasi retinol dengan asam lemak rantai panjang
dengan kehilangan gugus polarnya.

Vitamin A dan Analognya

 stabil dalam kristal, larut dalam pelarut organic. Labil jika terpapar sinar atau dengan
adanya keberadaan o2.
 Punya sifat antioksidan. Kayak vitamin E, sama-sama antioksidan. Bedanya, kalau
vitamin A bekerja dalam tekanan oksigen rendah, sedangkan vitamin E bekerja
dalam tekanan oksigen tinggi.
 Punya ikatan rangkap yang banyak. Hal ini menyebabkan rentan terhadap
fotodegradasi, isomerisasi dan oksidasi.
 Absorption spectra of

- retinoids : 320-380 nm

- carotenoids : 450 nm

- retinol : 460-500 nm

B. Fungsi Fisiologis Vitamin A

 Fungsi vitamin A
Untuk pengelihatan
Reproduksi
Sistem imun
Diferensiasi seluler
Proliferasi
Signaling

The 11-cis-retinal : visual transduction

Retinoic acid /other retinoid : gene transcript

Retro retinol : proliferation & activation lymphocites

 Dua tipe fotoreseptor yang ada di retina manusia


Batang : untuk adaptasi gelap terang.
Konus: bertanggung jawab untuk melihat warna.
 Di dalam retina, retinaldehid berfungsi sebagai gugus prostetik protein opsin. Kalau
di sel batang, dia berubah jadi rhodopsin. Kalau di sel konus, dia berubah jadi
iodopsin.
 Setiap satu sel konus hanya mengandung 1 tipe opsin dan sensitif terhadap 1 warna
aja.
 Di epitelium berpigmen, all trans retinol di isomerisasikan menjadi 11-cis-retinol dan
dioksidasi menjadi 11-cis-retinaldehid. Reaksi ini membentuk holoprotein rhodopsin
dengan keberadaan residu lysin.
 Proses transduksi visual diatur oleh beberapa tingkat:
o Fosforilasi rodopsi intrmediat
o Hidrolisis rhosopsin pada retina
o Kemamapuan protein untuk memblok interasi aktivasi rhodopsin dengan
transducin
 Regenerasi rhodopsin di dalam gelap: all-trans retinyl ester di ubahi menjdai 11-cis-
retinal. Kemudian di transpor melewati inter foto reseptor kemudian di masukkan ke
matriks fotoreseptor.
 Pengaturan proliferasi sel oleh asam retinoad: Retinoid berperan pada diferensisi
dan pertumbuhan berbagai macam sel-sel normal dan neoplastic.

Asam Retinoad

 Menginduksi inhinisi diferensiasi dari fibrobalas menjadi adiposit


 Mengontrol pembentukan pola partikular
 Menghambat proses karsinogenesis (makanya bisa sebagai antioksidan).
 Menginduksi transformasi sel .
 Retinoid pada sel memodulaso ekspresi dari berbagai macam gen yang
mengkode berbagai macam protein (misalnya faktor pertumbuhan, enzim, faktor
transkripsi dll)

 Reseptor inti retinoid tersusun dari beberapa domain:


o A/B domain
o Domain C
o Domain D
o Domain E
o Domain F
 Dua kelas reseptor inti retinoid:
o RARs: reseptor asam retinoid
o RXRs: reseptor X retinoid
 Retinoid yang lain:
o Retro-retinol: berhubungan dengan regulasi limfosit
o 14-hidroksi-retro-retinol (14-HRR): untuk pertumbuhan limfosit.
o Anhydroretinol: inhibitor 14-HRR.
o 3,4 didehydroretino (vit.A2)
o 3,4-didehidroretinoad acid

C.Absorpsi, Transpor, Penyimpanan dan Metabolisme Vitamin A da Karotenoid.

 Di usus: Retiny ester di hidrolisis menjadi  retinol + asam lemak. Memerlukan


garam empedu dan mengaktifasi enzim yang menghirolisisnya (lipase pankreas,
kolesterol-estrase, retynil ester hirolase).
 Retinol di simpan menjadi retynil ster di dalam hepar. Esternya biasanya dalam
bentuk asam palmitat. Enzim yang berperan:
o ARAT: acyl coenzym A retinol acyltransferase
o LRAT: Lecithin Retinol Acyltransferase
 Batas normal vitamin A dalam hepar: 20-50 µg/dl.
 Yang membantu mobilitas Vitamin A dari hepar ke plasma adalah seng (Zn).

D.Protein yang Meng ikat Retinoid dan Transportasi Retinoid.

 Retinol yang bersikulasi di dalam darah terikat dengan Retinol-Binding Protein (RBP).
Kalau defisiensi vitamin A, sekresi RBP dihambat dan menyebabkan RBP
terakumulasi di RE.
 Dengan keberadaan retinol, RBP berikatan dengan retinol menuju app.golgi,
disekrsikan ke dalam darah dalam bentuk holoprotein.
 Di dalam plasma, RBP berikatan dengan transthyretin (TRR). TRR berfungsi sebagai
carrier untuk hormon tiroid dalam darah.
 Didalam plasma, asamm retinoad berikatan dengan albumin.

E.Nutritional Consideration of Vitamin A.


 1 µg retinol sebanding dengan 6 µg all-trans- β caroten, sebanding dengan 12
µg caroten campuran.
 Diet dengan kaya vitamin A dan karotenoid berperan dalam melawan
Physiological abnormalities.
 Konsumsi vitamin A dan karotenoid juga berhubungan denagn
penghambatan beberapa tipe kanker.
 Kelebihan vitamin A:
o toksisitas akut karena mengkonsumsi beruang kutub dan hati
makanan laut
o Toksisitas kronis
 Defisiensi vitamin A:
o menyebabkan keratinasasi kornea, epitelium trakea dan penipisan epitelium
usus
o Xerophtalmia disertai dengan ISPA dan diare, malnutrisi energi protein.
o Xerosis
o Bitot’s Spot (opaque)
Bukan karena hari ini indah kita bahagia, tapi karena kita bahagia hari ini
menjadi indah.
Bukan karena mudah kita yakin bisa, tapi karena kita yakin bisa semua
menjadi mudah.

Anda mungkin juga menyukai