Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN

LUARAN SEPSIS NEONATORUM DI RSUD dr. ZAINOEL


ABIDIN BANDA ACEH
Correlation Between Low Birth Weight With Outcome Sepsis Neonatorum In RSUD dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh
Rahmi Annisa Syarli1, Nora2, Hasanuddin3
1) Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
2) Bagian Anak Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin dan Fakultas Kedokteran Universitas
Syiah Kuala
3) Bagian Obsetri dan Ginekologi Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin dan Fakultas
Kedokteran Universitas Syiah Kuala
ABSTRAK

Sepsis neonatorum adalah penyakit sistemik yang disertai


dugaan atau bukti bakteri didalam darah yang biasanya terjadi
dalam satu bulan pertama kehidupan. Salah satu faktor resiko
sepsis neonatorum adalah berat badan lahir rendah. Pada neonatus
dengan berat badan lahir rendah maturasi organ dan sistem
kekebalan tubuh belum sempurna, sehingga mudah terinfeksi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan berat
badan lahir rendah dengan luaran pasien sepsis neonatorum di
RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2013. Penelitian ini
menggunakan rancangan Cohort retrospektif, dengan jumlah
sampel sebanyak 31 orang yang diperoleh dari data sekunder
berupa rekam medik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien
sepsis neonatorum dengan berat badan lahir rendah sebanyak 8
orang, dimana 5 orang ( 62,5%) meninggal dan 3 orang (37,5%)
sembuh, dan pasien sepsis neonatorum dengan berat badan lahir
normal sebanyak 23 orang, dimana 13 orang ( 56,5%) meninggal
dan 10 orang (43,5%) sembuh. Berdasarkan hasil analisis Fishers
Exact test menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara berat badan lahir rendah dengan luaran sepsis
neonatorum (p = 0,786, OR = 1,106), sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat hubungan antara berat badan lahir rendah
dengan luaran sepsis neonatorum di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh tahun 2013.
Kata Kunci : Sepsis neonatorum, berat badan lahir rendah, luaran
sepsis.
ABSTRACT

Sepsis Neonatorum is systemic bacterial infection or


confirmation of microorganism finding in blood in the first month of
life. One of risk factor of sepsis neonatorum is low birth weight. The
1

neonates with low birth weight have organs maturate and immune
system not yet perfect, so easily infected The purpose of this study
was to determine a relationship between birth weight with
outcome sepsis neonatorum in RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
in 2013. This study used a Cohort retrospective design, the total
sample by 31 neonates in form of secondary data obtained from
the medical record. The results showed that sepsis neonatorum
patient with low birth weight by 8 neonates, and 5 neonates (62.5
%) died and 3 neonates (37.5%) cured, and sepsis neonatorum
patient with normal bith weight by 23 neonates, 13 neonates
(56.5%) died and 10 neonates (43.5%) cured. Based on the result
of analysis Fishers Exact test showed that the absence of a
significant association between birth weight with outcome sepsis
neonatorum (p = 0.786, OR= 1,106 ), so that we conclude there was no
correlation between birth weight with outcome sepsis neonatorum in
RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh in 2013.
Keyword: Sepsis neonatorum, low birth weight, sepsis outcome.
Angka kejadian

PENDAHULUAN
Sepsis adalah Systemic
Inflammatory

sepsis

Response

beberapa

Syndrome (SIRS) yang disertai


dugaan atau bukti ditemukan
infeksi

di

dalam

darah.

Sindrom

respon

radang

sistemik

atau

SIRS

diagnosisnya

takipnea

takikardi

(4)

dan

peningkatan
penurunan

kemoterapi)

neutrofil

imatur

(3)

8,76%

sampai

30,29%

dengan

angka

kematian

antara

dan

lahir

(BBLSR).

atau

Indonesia

berat

lebih

badan

sangat

rendah

Insiden

sepsis

neonatorum

leukosit

lebih

antara

bayi

tinggi

sepuluh
pada

kali
BBLR

dibanding bayi berat lahir

sesuai usia (bukan sekunder


karena

berkisar

(BBLR)

maupun
jumlah

di

berat badan lahir rendah

dari 38,5 0C atau kurang dari


(2)

rujukan

sepsis neonatorum adalah

instabilitas suhu (suhu lebih


C),

sakit

Salah satu faktor risiko pada

atau lebih gejala berikut: (1)

36

rumah

di

11,59 % sampai 49,9%. (4)

dapat

ditegakkan jika ditemukan dua

neonatorum

normal.

atau

Semakin

rendah

berat badan lahir semakin

dari

tinggi risiko sepsis, sekitar

10%. (1,2) Sepsis neonatorum


2

adalah penyakit sistemik yang

10% bayi dengan berat lahir

disertai

antara 1000 dan 1500 gram

dugaan

atau

bukti

bakteri didalam darah yang

sering

biasanya terjadi dalam satu

35% bayi dengan berat lahir

bulan

<1000 gram dan 50% bayi

pertama

kehidupan.

Sepsis

neonatorum

merupakan

salah

mengalami

berat

satu

lahir

Tingkat

neonatorum

pada neonatus. (3)


Sepsis neonatal di

pada

kurang

dari

30%

kematian

Januari

penelitian

Aceh.

RSUD

2013

di

RSUD

dr.

Desember

rendah

bulan

penelitian

Zainoel
2013
2013.

Abidin
sampai
Sampel

penelitian ini adalah pasien yang

dengan luaran pasien sepsis


neonatorum

Populasi

Januari

serta mengetahui hubungan


lahir

pada

yaitu

neonatorum yang dirawat di

sepsis neonatorum di RSUD dr.

badan

Cohort

adalah semua pasien sepsis

dan frekuensi luaran pasien

berat

adalah

RSUD dr. Zainoel Abidin Banda

prevalensi sepsis neonatorum

tahun

rancangan

NICU dan Instalasi Rekam Medik

Tujuan penelitian mengetahui

Abidin

Aceh

November Desember 2014 di

2013 sampai Desember 2013.

Zainoel

Banda

retrospektif. Waktu dan tempat

neonatorum di Rumah Sakit


Aceh

rendah

dengan

penelitian

rendah terhadap luaran sepsis

Banda

lahir

analitik

hubungan berat badan lahir

Abidin

berat

Jenis penelitian ini adalah

terdapat

Zainoel

dengan

METODE PENELITIAN

neonatorum, sehingga peneliti ingin

dr.

tinggi

tahun 2013

lahir rendah terhadap keluaran sepsis

Daerah

lebih

normal. (3,5)
Zainoel Abidin

peneliti tentang hubungan berat badan

Umum

sepsis

dengan berat badan lahir

Terdapat perbedaan pendapat

apakah

gram.

dibandingkan dengan bayi

pada bayi baru lahir.

mengetahui

bayi

badan

menyebabkan

<750

kematian

penyebab tersering kematian

Indonesia

sepsis,

memenuhi kriteria inklusi dan kriteria

dr.

eksklusi sebagai berikut:


3

Pengumpulan

Kriteria Inklusi:
1. Bayi baru lahir sampai usia 28
hari

dengan

penelitian

sepsis

sekunder

neonatorum
2. Bayi berat badan lahir rendah

data

melihat
yaitu

medik

data

dari

rekam

pasien

sepsis

neonatorum yang dirawat di

dan lahir cukup bulan (aterm)


3. Bayi berat badan lahir normal

Rumah Sakit Umum Dr.Zainoel


Abidin

dan lahir cukup bulan (aterm)

Banda

Januari
Kriteria Eksklusi:

Aceh

2013

periode
sampai

Desember 2013.

1. Bayi dengan makrosomia.


2. Data rekam medis yang tidak
lengkap.

HASIL DAN PEMBAHASAN

3. Bayi

riwayat

berjumlah 31 orang. pasien

dengan ketuban pecah dini

sepsis neonatorum di RSUD dr.

>18 jam
4. Bayi dengan ibu menderita

Zaienoel Abidin Banda Aceh

dengan

ibu

Sampel dalam penelitian ini

tahun

karioamnionitis

2013

paling

banyak

dialami oleh neonatus dengan


berat badan lahir normal yaitu

5. Bayi dengan ibu mengalami

23 orang (74,2 %) dengan usia

demam intrapartum.

saat

Teknik pengambilan sampel

di

diagnosis

paling

yang dipakai adalah non probability

banyak <7 hari sebanyak 24

sampling. Besar sampel ditentukan

orang (77,4 %), lebih banyak

Peneliti mengambil jumlah sampel

diderita oleh neonatus laki-laki

minimal dengan rumus lameshow dan

yaitu

didapatkan 31 sampel.

(61,3%), lama rawatan paling

sebanyak

19

orang

banyak < 7 hari sebanyak 22


orang (71 %), dan memiliki
penyakit penyerta sebanyak
22 orang (71 %).
Prevalensi kejadian sepsis
neonatorum
Zainoel
tahun
4

di

Abidin
2013

RSUD
Banda

adalah

dr.
Aceh

4,1%.

Angka kejadian ini lebih tinggi

rendah didiagnosa mengalami

dari

sepsis

sepsis neonatorum, dengan 5

neonatorum di rumah sakit

orang (62,5%) memiliki luaran

rujukan

meninggal

angka

kejadian

di

Indonesia

yang

dan

(37,5%)

berkisar dari 1,5 % sampai

diantaranya

3,72 %. (4)

sembuh. Sebanyak 23 orang

Kebanyakan

luaran

memiliki

luaran

neonatus dengan berat badan

pasien sepsis neonatorum di

lahir

RSUD dr. Zainoel Abidin tahun

mengalami

2013

neonatorum, dengan 13 orang

adalah

meninggal

normal

sebanyak 18 orang (58,1%)

(56,5%)

dan luaran sembuh sebanyak

meninggal

13

(43,5%)

orang

(41,9%).

Hasil

penelitian

ini

berbeda

penelitian

Rahardjani

dari

luaran

didiagnosa
sepsis

memiliki
dan

luaran

10

lainnya
yang

orang
memiliki

baik

yaitu

pada

sembuh. Penelitian ini sejalan

tahun 2007 dari 41 neonatus

dengan penelitian Wilar dkk

yang

sepsis

tahun 2009 pada 36 orang

orang

sampel penelitian bahwa berat

mengalami

neonatorum,

33

sembuh sedangkan 8 orang

badan

meninggal.

berhubungan dengan luaran

(6)

Perbedaan

pendapat ini bisa diakibatkan

Kematian

penggunaan

ventilator,

inkubator,

dengan

dan

penggunaan

penyakit
merujuk

neonatorum.

karena

sekali

kecenderungan

bayi

dibandingkan

Sebanyak 8 orang neonatus


badan

diduga

cepat

memburuk,

atau rekam medik 31 orang

berat

lahir

rumah sakit dengan kondisi

dengan melihat data sekunder

dengan

badan

bayi tidak segera dirujuk ke

Penelitian yang dilakukan

sepsis

neonatus

berat

neonatorum

antibiotik

yang berbeda. (7)

pasien

tidak

normal yang menderita sepsis

mikroorganisme yang berbeda


serta

rendah

sepsis neonatorum. (8)

oleh faktor ekonomi dan sosial


pasien,

lahir

baru
janin,

lahir
sistem

transport neonatal yang belum

lahir
5

berkembang baik di Indonesia,

pasien sepsis neonatorum di

kendala sosial ekonomi karena

Rumah Sakit Umum Daerah dr.

perawatan

Zainoel

yang

lama

dan

mahal, dan terlambat dalam


penegakkan

diagnosis

Abidin

Banda

Aceh

pada tahun 2013.

dan

penanganan. (9,10)
Penelitian Widyastuti di
Rumah

Sakit

dr.

Kariadi,

Semarang pada 1 Januari 2004


sampai 31 Desember 2005
menyatakan hal yang berbeda
bahwa neonatus dengan berat
badan lahir rendah memiliki
angka kematian lebih tinggi
dari yang normal, disebabkan
karena keadaan immaturitas
pada

neonatus

terbentuknya

dan

belum

organ

tubuh

dengan sempurna, sehingga


BBLR merupakan faktor resiko
kematian
sepsis

terhadap

pasien

neonatorum.

(11)

Perbedaan ini bisa disebabkan


oleh
sosial

faktor

geografis,

ekonomi

perawatan

dan

ras,

fasilitas
teknologi

untuk menegakkan diagnosis

DAFTAR PUSTAKA

sepsis neonatorum. (7)

1. Dewi R. Sepsis pada Anak :


Pola
Kuman
dan
Uji
Kepekaan.
Maj
Kedokt
Indon. 2011 Maret; 61(3):
p. 101-106.

KESIMPULAN

Tidak

ada

hubungan

yang

signifikan antara berat badan


lahir rendah dengan luaran
6

2. Chiesa C, Panero A, Osborn


J, Simonetti A, Pacifico L.
Diagnosis
of
Neonatal
Sepsis: A Clinical and
Laboratory
Challenge.
Clinical Chemistry. 2004
February; 50(2): p. 279287.

Berhubungan
dengan
Sepsis Neonatus di RSUD
Sangla
Denpasar.
Sari
Pediatri. 2012 Oktober;
14(3): p. 206-210.
8. Wilar R, Antolis Y, Tatura S,
Gunawan
S.
Jumlah
Trombosit
dan
Mean
Platelet
Volume.
Sari
Pediatri. 2010; 12(1): p. 5357.

3. Wilar R, Ellen K, Diana YS,


Stefanus G. Faktor Risiko
Sepsi Awitan Dini. Sari
Pediatri. 2010; 12(4): p.
265-269.

9. Siswanto JE, Wirastari B,


Rifai FT. Angka Kematian
Sepsis Neonatal pada Bayi
Risiko Tinggi. Sari Pediatri.
2007; 8(3): p. 48-56.

4. Simbolon D. Faktor Risiko


Sepsis Pada Bayi Baru
Lahir
Di
RSUD
Curup
Kabupaten Rejang Lebong.
Bul.Panel.Kesehatan. 2008;
36(3): p. 127-134.

10 Sulistijono E, Lintang S,
. Kristina A. Faktor Risiko
Sepsis Awitan Dini pada
Neonatus.
Jurnal
Kedokteran
Brawijaya.
2013; 27(4): p. 232-235.

5. Waseem R, Shah AA, Khan


MQ. Indicators Of Early
Outcome
In
Neonatal
Sepsis. Biomedical. 2005;
21: p. 117-120.

11 Widyastuti. Faktor Risiko


. Kejadian Mortalitas Pada
Pasien Dengan Bakteriemia
Di Neonatal Intensive Care
Unit (NICU) Rumah Sakir dr.
Kariadi 1 Januari 2004 31
Desember
2005.
Semarang:
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Diponegoro; 2006.

6. Rahardjani KB. Hubungan


antara
Malondialdehyde
(MDA) dengan Hasil Luaran
Sepsis Neonatorum. Sari
Pediatri. 2010; 12(2): p. 8287.
7. Putra
PJ.
Insiden
dan
Faktor-Faktor
yang

Anda mungkin juga menyukai