PENDAHULUAN
Sesuai dengan wawasan Anestesiologi, kegiatan pelayanan anesthesia
mencakup antara lain :
Tingkat pola pelayanan Anestesiologi berbeda dari satu rumah sakit ke rumah
sakit yang lain. Hal ini bergantung pada fasilitas anestesiologi yang tersedia dan
adanya pelayanan spesialistik lain yang memerlukan pelayanan Anestesiologi.
Berdasarkan berbagai pertimbangan tersebut, kiranya tidak mudah membuat
suatu standar yang berlaku dalam situasi dan kondisi yang berbeda.
24
II.
Agar
supaya
terapi
atau
pemeriksaan
yang
diperlukan
dapat
Meskipun
evaluasi
dini
tidak
selalu
dapat
dilakukan
(misalnya
Identifikasi pasien
Riwayat
klinis pasien
yang
mencakup
25
Penatalaksanaan anesthesia/anelgesia
Prinsip Umum
Anesthesia hendaknya dikelola oleh Dokter Spesialis Anestesiologi (DSAn)
Pedoman pemantauan selama anesthesia/analgesia
Pemantauan yang ketat pada pasien yang diberi anesthesia/analgesia
merupakan
suatu
keharusan
untuk
mencegah
kecelakaan
Hal dibawah ini harus dipantau pada selang waktu yang sering dan
teratur (paling lambat setiap 5 menit), kecuali bila secara teknis tidak
mungkin.
o Ventilasi :
o Sirkulasi :
Diukur tekanan darah dan palpasi frekuensi nadi atau auskultasi
denyut jantung
Pada operasi besar atau lama atau pada resiko tinggi dianjurkan
untuk menggunakan oksimeter pulsa.
o Oksigenasi :
Oksigenasi darah pasien dipantau dengan memperhatikan warna
kuku, selaput lendir, warna darah dan dianjurkan penggunaan pulsa
oksimeter.
Pada setiap pemberian anesthesia/analgesia dengan alat anesthesia
kadar O2 dalam system pernapasan dianjurkan dipantau dengan alat
analyzer O2 dengan alarm O2 rendah.
EKG
Pemantauan kontinyu EKG hendaknya dilakukan maka pada operasi
besar atau lama atau pada pasien dengan risiko tinggi, dimulai sejak
permulaan
induksi
anesthesia/
Suhu
26
analgesia
sampai
pasien
siap
Urin
Pada operasi besar dan lama hendaknya dilakukan kateterisasi untuk
memantau pengeluaran urin.
zat
yang
tidak
terbakarlah
yang
dipakai
untuk
28
Penyakit
Penatalaksanaan spesifik
30
Nama Diagnosis/Tindakan
OBSERVASI PASIEN PASCA BEDAH MAYOR
Yaitu observasi pasien yang telah mengalami mayor, misalnya bedah abnormal,
toraks atau lainnya yang memungkinkan.
Kriteria Diagnosis
Pascabedah mayor, misalnya bedah abdominal toraks, saraf, dll.
Diagnosis banding :
Trauma berat
Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan radiology
Konsultasi :
Bergantung kelainan yang ditemukan
Perawatan Rumah Sakit :
Rawat inap segera
31
Terapi :
Medik :
Cairan dan nutrisi, bantuan oksigen dan ventilasi.
Bedah :
Operasi ulang.
Penyulit :
Perdarahan ulang
ARDS
Emboli
Informed consent :
Perlu
Lama perawatan :
1 - 3 hari
Masa pemulihan :
Beberapa minggu
Output :
Ada penyulit :
Bergantung berat/ringan
32
Nama Diagnosis/Tindakan
PASIEN GAGAL NAPAS AKUT
Adalah pasien yang mengalami kegagalan fungsi yang disebabkan oleh adanya
kelainan dalam paru atau diluar paru, baik sentral ataupun perifer.
Kriteria Diagnosis
Diagnosis banding :
Emboli
Gagal jantung
Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan radiology
Konsultasi :
33
Spesialis Paru
Perawatan Rumah Sakit :
Rawat inap segera
Terapi :
Medik :
Cairan dan nutrisi, bantuan medikamentosa.
Tindakan :
Oksigenasi dan ventiasi mekanik, fungsi pleura, dll.
Penyulit :
Infeksi
Barotraumaa
Intoksikasi O2
Informed consent :
Perlu
Lama perawatan :
Beberapa hari s/d beberapa minggu
Masa pemulihan :
Bberapa hari s/d beberapa minggu
Output :
Sembuh total atau terdapat gejala sisa.
34
Nama Diagnosis/Tindakan
PASIEN GAGAL SIRKULASI AKUT
Adalah pasien yang mengalami gangguan perfusi jaringan yang disebabkan oleh
berbagai factor.
Kriteria Diagnosis
Vasokontriksi perifer
Diagnosis banding :
Keadaan terminal dari penyakit
Pemeriksaan penunjang :
Konsultasi :
Perawatan Rumah Sakit :
Rawat inap segera
Terapi :
Medik :
Cairan , koreksi asam basa, oksigen dan ventilasi.
Bedah :
Bila terjadi pendarahan.
Penyulit :
ARDS
Gagal ginjal
DIC
Informed consent :
Perlu
Lama perawatan :
Beberapa hari
Masa pemulihan :
Beberapa hari
Output :
Tanpa :
Baik
Dengan penyulit :
Kurang baik
36
Nama Diagnosis/Tindakan
OBSERVASI PASIEN DENGAN KESADARAN MENURUN, GAGAL OTAK DAN
KENAIKAN TEKANAN INTRAKRANIAL
Kriteria Diagnosis
Kesadaran soporous sampai koma dengan sebab yang belum jelas.
Diagnosis banding :
Intoksikasi
Pemeriksaan penunjang :
CT Scan
Konsultasi :
Spesialis Penyakit Dalam
37
Medik :
Menjaga jalan napas, oksigenasi dan ventilasi.
Bedah :
Sesuai dengan kelainan yang ada.
Penyulit :
Infeksi
Informed consent :
Perlu
Lama perawatan :
Beberapa hari
Masa pemulihan :
Beberapa hari sampai beberapa minggu
Output :
Sesuai dengan penyakit utamanya
38
Nama Diagnosis/Tindakan
OBSERVASI PASIEN SEPSIS
Kriteria Diagnosis
Adanya sumber infeksi dengan gangguan kardiosirkukulasi/ metabolik.
Diagnosis banding :
Infeksi dengan dehidrasi
Pemeriksaan penunjang :
kultur darah
39
radiologi
Konsultasi :
Spesialisasi imunologi
Perawatan Rumah Sakit :
Rawat inap segera
Terapi :
Medik :
Cairan, koreksi asam-basa, antibiotika, obat inotropik, oksigenasi dan ventilasi
serta imunoterapi.
Bedah :
Kalau perlu dilakukan terapi bedah.
Penyulit :
Syok
DIC
Informed consent :
Perlu
Lama perawatan :
Beberapa hari
Masa pemulihan :
Beberapa hari
Output :
Ada penyulit :
40
Sangat buruk
Nama Diagnosis/Tindakan
PASIEN DENGAN GAGAL GINJAL AKUT
Adalah pasien yang mengalami infeksi kegagalan fungsi ginjal secara mendadak
yang disebabkan kelainan prerenal, renal atau postrenal.
Kriteria Diagnosis
Adanya oliguria disertai peninggian kadar ureum dan kreatinin pada pasien yang
sebelumnya tanpa kelainan ginjal.
Diagnosis banding :
Gagal ginjal kronik
41
Pemeriksaan penunjang :
Faal ginjal
Konsultasi :
Spesialisasi penyakit dalam (Nefrolog)
Perawatan Rumah Sakit :
Rawat inap segera
Terapi :
Cairan
Nutrisi
Diuretic
CAVH
Dialysis
Penyulit :
Edema
Gagal jantung
Informed consent :
Perlu
Lama perawatan :
Beberapa hari
Masa pemulihan :
Beberapa hari
Output :
42
Ada penyulit :
Kurang baik
43