penduduk lansia tahun 2008, 2009 dan 2012 telah mencapai di atas 7% dari keseluruhan
penduduk, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini. Struktur penduduk yang
menua tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pencapaian pembangunan
manusia secara global dan nasional. Keadaan ini berkaitan dengan adanya perbaikan
kualitas kesehatan dan kondisi sosial masyarakat yang meningkat. Dengan demikian,
peningkatan jumlah penduduk lanjut usia menjadi salah satu indikator keberhasilan
pembangunan sekaligus sebagai tantangan dalam pembangunan.
Gambar 2 : Persentase Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Indonesia Tahun 2008, 2009 dan
2012
Sumber : Susenas Tahun 2008, 2009 dan 2012, Badan Pusat Statistik RI
Bila dilihat lansia berdasarkan jenis kelamin, penduduk lansia yang paling banyak adalah perempuan,
seperti tampak pada gambar di bawah ini. Hal ini menunjukkan bahwa umur harapan hidup yang
paling tinggi adalah perempuan.
Berdasarkan laporan rumah sakit melalui Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun
2010 (rumah sakit yang mengirim laporan untuk rawat jalan (RL2B) adalah 41,05% dari
total jumlah RS yang teregistrasi dalam SIRS), 10 peringkat terbesar penyakit penyebab
rawat jalan dari seluruh penyakit rawat jalan pada kelompok usia 45-64 tahun dan 65+
tahun yang pal-ing tingggi adalah hipertensi esensial sedang sebab sakit lainnya hampir
sama kecuali pada kelompok umur 45-64 tahun terdapat gangguan refraksi, penyakit
kulit dan pulpa sedangkan pada kelompok umur >65 tahun terdapat katarak, penun-jang
sarana kesehatan dan penyakit jantung iskemik lainnya dengan persentase terhadap
seluruh penyakit rawat jalan dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 19 : Peringkat 10 Besar Penyakit Penyebab Rawat Jalan terhadap Seluruh Penyakit Pasien
Rawat Jalan di Rumah Sakit, Indonesia Tahun 2010
Sumber : Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Tahun 2011, Ditjen Bina Upaya Kesehatan,
Kemenkes RI